Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ALAT INDERA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:


1. Anggia Puspitasari 1811240150
2. Nora Fitriani 18112401
3. Penti Agestin 1811240156

Dosen Pembimbing:
Raden GamalmTamrin, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR

Syukur  alhamdulillah, kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah


memberi taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
telah menunjukkan kita jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT, sehingga
penulisan makalah yang berjudul “Alat Indera” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari makalah yang ditulis dengan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan ini, tentu saja tidak luput dari kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka bagi adanya kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis banyak menerima bantuan
perhatian dari banyak pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi para pembaca.

Bengkulu, 6 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Indera Penglihat (Mata)........................................................................3
B. Indera Pendengar (Telinga)..................................................................9
C. InderaPeraba (Kulit).............................................................................11
D. Indera Pembau (Hidung).......................................................................13
E. Indera Perasa (Lidah)............................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indera manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah, dan
kulit merupakan indera yang digunakan setiap harinya untuk menanggapi
rangsangan dari luar. Sehingga, perlu bagi kita mempelajari bagian-bagian apa
saja yang adadi dalam indera tersebut, selain itu penting juga mengetahui
apa saja gangguan yang sering terjadi dan cara mengatasi indera yang
bermasalah. Indera manusia adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga
dengan baik, agar tetap bias menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.
Indera manusia mampu peka atau menanggapi rangsangan karena
memiliki bagian-bagian tertentu.
Namun, jika suatu saat indera tersebut tidak bias menanggapi
rangsangan dengan baik berarti sedang ada gangguan. Gangguan tersebut
dapat disebabkan karena faktor usia maupun faktor dari luar. Mata adalah
indera yang mampu menanggapi rangsang cahaya. Hidung dapat
menanggapi rangsang bau atau mencium aroma. Telinga menanggapi
rangsangan berupa suara sehingga manusia dapat mendengar. Lidah
merupakan inderapengecap yang dapat merasakan rasa makanan yang
dikonsumsi manusia. Sedangkan kulit mampu menanggapi rangsang berupa
rasa sakit, suhu panas atau dingin, dan tekstur kasar atau halus
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Tentang Indera Penglihat (Mata)?
2. Jelaskan Tentang Indera Pendengar (Telinga)?
3. Jelaskan Tentang InderaPeraba (Kulit)?
4. Jelaskan Tentang Indera Pembau (Hidung)?
5. Jelaskan Tentang Indera Perasa (Lidah)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Tentang Indera Penglihat (Mata).
2. Untuk Mengetahui Jelaskan Tentang Indera Pendengar (Telinga).
3. Untuk Mengetahui Jelaskan Tentang InderaPeraba (Kulit).
4. Untuk Mengetahui Jelaskan Tentang Indera Pembau (Hidung).
5. Untuk Mengetahui Jelaskan Tentang Indera Perasa (Lidah)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Indera Penglihat (Mata)

a. Pengertian indera penglihatan


Indera penglihatan atau mata manusia ada dua dan berfungsi
untuk melihat. Mata adalah organ penglihatan yang menerima
rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata
dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan
kesuatu arah dengan bantuan tiga penggerak mata, yaitu:
a) Muskulus rektus okulimedial (otot di sekitar mata), berfungsi
menggerakkan bola mata.
b) Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata
ke bawah danke dalam
c) Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke
atas danke bawah.
Lalu ada otot mata yang berfungsi menutup mata yaitu
muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus okuli inferior,
sedangkan yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata adalah
muskulus levator palpebralis superior. Ketika mata terbuka, bulu mata
akan melindungi mata manusia dari debu. Kelenjar air mata terletak
disebelah dalam dari kelopak mata atas. Kelenjar ini terus
menghasilkan air mata yang berfungsi membasahi dan membersihkan
permukaan mata.
Air mata juga mengandung zat yang dapat membunuh bakteri-
bakteri yang masuk. Kedip mata yang tidak sadar dilakukan oleh
manusia merupakan usaha untuk mengeluarkan air mata. Apabila ada
benda yang masuk ke dalam mata, kelopak mata akan berkedip-
kedip dengan cepat sehingga air mata yang dihasilkan akan lebih
banyak. Dengan demikian benda asing dapat dikeluarkan dan mata
bersih kembali.
b. Bagian-bagian mata
Bagian-bagian yang melindungi mata, yaitu:
a) Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi
mata dari debu atau sentuhan benda.
b) Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c) Alis berfungsi  untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air
hujan.
d) Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga
kelembapan mata, dan membersihkan mata dari debu, dan bakteri.
Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a) Selaput putih
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang
tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat,
berwarna putih. Fungsinya adalah melindungi struktur mata yang
sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk kornea, yaitu lapisan bening yang bersifat
tembus pandang dan transparan yang berfungsi menerima cahaya
yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis
yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
b) Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola
mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari
selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta
menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di
sekitar mata.
c) Selaput jala
Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling
dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina ini
memilikisel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan
bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka
terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel
saraf yang berbentuk cerucut dan batang. Kita bisa melihat
apabila bayangan jatuh pada titik ini.
Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi
penglihatan, yaitu :
a) Kornea (selaput bening)
Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian yang lebih dalam. Karena fungsinya itu,
maka kornea memiliki  beberapa sifat yaitu tidak berwarna (bening)
dan tidak.
b) Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)
Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh
darah. Warna iris memberikan warna pada mata. Iris berfungsi
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata sehingga
sesuai dengan kebutuhan.
c) Pupil (anak mata)
Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar
masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar
yang ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris
mengerut dan menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata. Dalam
cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi relaks sehingga pupil
melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin banyak
masuk ke mata.
d) Lensa mata
Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya
yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata
mempunyai  kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk
memfokuskan jatuhnya cahaya yang  disebut daya akomodasi.
Akomodasi bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada
bintik kuning.
e) Retina ( selaput jala)
Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian
dikirim oleh saraf mata ke otak. Pada retina terdapat reseptor
(fotoreseptor) yang  berhubungan dengan bagian badan sel- sel saraf
yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai
ke otak. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang
menuju ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar.
Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya.
Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
f) Saraf mata
Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang
diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang
berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda.
c. Gangguan Pada Mata
Keadaaan mata berbeda-beda, ada mata normal dan ada mata tidak
normal. Mata yang tidak normal berarti mempunyai kelainan seperti
tidak bisa melihat suatu benda yang seharusnya dapat dilihat dengan
mata normal, itu pertanda mata orang tersebut mengalami gangguan
berupa kelainan pada mata.
Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan
kacamata disebut emetropi. Ada beberapa gangguan pada mata, yaitu:1
1. Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah
ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini
disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehinggga
banyangan jatuh dibelakang retina. Kebiasaan membaca buku
terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya
cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca
mata berlensa cembung.Lensa cembung merupakan lensa positif.
2. Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang berjarak jauh. rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun
jauh adalah bola mata terlalu panjangdari ukuran normal sehingga
bayangan benda jatuhdidepan retina. Rabun jauh dapat diatasi
dengan menggunaan kacamata berlensa cekung. Lensa cekung
merupakan lensa negatif.
3. Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun
tua. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yangterlalu
jauh dan terlalu dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat
dengan jelas, maka dibutuhkan kacamata rangkap, yaitu kacamata
cembung dan cekung.
4. Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata
untuk melihat benda yang berada ditempat remang-remang dan
dimalam hari. Gangguan ini disebabkan kekurangan vitamin A,
sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak
berbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

1
Soedjono, dkk, Biologi SMU 2, (Bandung: PT Multi Adiwiyata, 1996), h. 114
5. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan
warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada 2 macam, yaitu:
a) Buta warna total, adalah mata bisa melihat warna hitam dan putih
saja.
b) Buta warna separuh, adalah tidak bisa melihat warna tertentu,
yaitu merah, biru, dan hijau.
d. Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan.
Penyebabnya adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya
cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur diatas 55tahun.
Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
e. Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian
otot-otot mata. Jika penderita masih anak-anak, maka dapat diperbaiki
dengan jalan operasi.
f. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang
disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita
gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horizontal.
Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata yang
berlensa silindris.
B. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri
dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
a. Bagian-bagian telinga

1. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
a) Daun telinga berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan
gelombang bunyi.
b) Liang pendengaran berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi
ke selaput gendang telinga. Disepanjang dinding liang pendengaran
terdapat rambut halus yang berfungsi menghalalngi debu dan air
agar tidak masuk ke telinga.
2. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari:
a) Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk menangkap
getaran..
b) 3 tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi
untuk memperkuat getaran dan mengalirkannya dari gendang
telinga menuju ke rongga telinga dalam.
c) Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tekanan udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga
tengah.
3. Telinga bagian dalam
a) Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis),
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh, dan
menjaga keseimbangan.
b) Tingkap jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.
c) Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan
menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.
b. Proses Mendengar
Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga.
Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila
getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang telinga akan
bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-tulang
pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar.
Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa
merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan
rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita mendengar
bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga
sehingga pendengaran dapat terganggu.
c. Kelainan dan Cara Memelihara kesehatan telinga
Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
1. Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat
juga setelah dewasa. Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan.
Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah dapat ditolong dengan
menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
2. Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada
telinga bagian dalam.
3. Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
4. Kerusakan gendang telinga, misal gendang teling pecah. Disebabkan
oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu kuat,dan
terkena suatu benda yang tajam.
5. Otosklerosis, adalah kelainan pada tukang sanggurdi yang ditandai
dengan gejala tinitus(dering pada telinga) ketika masa kecil.
6. Presbikus, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada
usia manula.
7. Rusaknya reseptor pendengran pada telinga bagian dalam akibat dari
mendengarkan suara yang amat keras.
Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal
yang harus diperhatikan antara lain :
1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
2. Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.
3. Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter.2

C. Indera Peraba (Kulit)

Kulit ialah salah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah
rangsangan temperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain
sebagainya. Pada kulit terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah
rangsangan fisik (mekanoreseptor). Contohnya yaitu pada sentuhan, tekanan,
panan, dingin, dan nyeri. Reseptor ini juga berupa ujung saraf yang bebas
ataupun ujung saraf yang diselubungi sebuah kapsul jaringat ikat. Umumnya
pada setiap jenis reseptor hanya bisa menerima satu jenis rangsang saja. Kulit
mempunyai fungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya pada otot

2
Purnomo, dkk, Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA, (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), h.220
dan tulang, dan sebagai alat peraba dengan dilengkapi berbagai macam
reseptor yang peka terhadap berbagai suatu rangsangan yaitu sebagai alat
ekskresi serta untuk pengatur suhu tubuh.
a. Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu:
1. Lapisan luar (Epidermis)
Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan
malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari
berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit (bakteri) dan mencegah
penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel
yang aktif membelah diri.
2. Lapisan dalam (Dermis)
Lapisan dalam tersusun dari:
a) Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;
b) Saluran keringat
c) Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;
d) Kalenjer lemak
e) Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
f) Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen
atau karbondioksida serta sari makanan;
g) Saraf penerima rangsang (reseptor)
b. Memelihara kesehatan kulit
Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling mudah
berhubungan langsung dengan lingkungan. Akibatnya, kulit paling cepat
kotor dan mudah diserang penyakit. Beberapa penyakit kulit tersebut,
yaitu:
1. Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada.
Jerawat dapat timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang
kotor.
2. Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu timbul
karena penderita tidak menjaga kebersihan.
3. Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas menimbulkan
rasa gatal yang ditimbulkan oleh jamur.
Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran
lain. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali
sehari, serta cucilah kaki dan tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang
mengandung vitamin E serta sayuran dan buah-buahan.3

D. Indera Pembau (Hidung)

Manusia mampu mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang ada


di dalam hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang gas kimia (kemoreseptor)
terdapat pada lapisan epitelium yang terletak di sebelah dorsal rongga hidung,
dan terlindung oleh lender (mukus). Di akhir setiap sensori terdapat beberapa
silia atau rambut pembau. Molekul-molekul yang larut dalam air dan lemak
yang ada di udara akan larut dalam lapisan lendir tersebut dan menimbulkan
sensasi bau.
Aktifnya indra pembau di rangsang oleh gas yang terhirup oleh hidung.
Indra pembau tersebut sangat peka dan kepekaannya mudah hilang jika di
hadapkan pada bau yang sama dalam jangka waktu yang lama. Contohnya jika
kita berada dalam ruangan yang sesak dan pengap, maka kita tidak akan segera
merasakan bau yang tidak enak tersebut. Indra pembau dapat juga menjadi

3
Purnomo, dkk, Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA, (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), h.267-270.
lemah jika selaput lender hidung sangat kering, sangat basah, atau
membengkak.
Antara indra pengecap dan pembau terdapat hubungan yang erat.
Makanan atau bahan yang lain dapat di rasakan kenikmatannya karena adanya
kerjasama antara indra pengecap dan pembau. Apabila salah satu alat itu
terganggu, maka kenikmatannya berkurang. Sebagai contoh orang yang terkena
flu (pilek) kurang dapat merasakan kenikmatan karena ujung-ujung saraf
pembau terganggu.
a. Bagian-bagian hidung
1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
2. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
bernapas.
3. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai
indera pembau.
4. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan.
5. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
b. Cara kerja hidung
Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut
masuk kerongga hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut akan
dilarutkan pada selaput lender dan merangsangkan sel-sel reseptor,
kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat
mengetahui bau tersebut.
c. Gangguan pada hidung
Gangguan pada hidung biasa disebabkan oleh radang atau sakit pilek
yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai
ujung saraf pembau akibatnya hidung tidak mampu untuk mencium bau
tersebut. Ketidakmampuan hidung untuk mencium bau disebut anosmia.
Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung, dan
bulu hidung yang terlalu banyak.
d. Merawat kesehatan hidun
Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat
dengan baik. Setiap hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor
karena udara yang kita cium mengandung butiran debu. Segeralah ke
dokter jika menderita pilek lebih dari seminggu agar pilek tidak semakin
parah. Pilek yang lama dapat merusak indera pembau.4

E. Indera Perasa (Lidah)

Lidah yaitu salah satu jenis indera yang mempunyai fungsi untuk
merasakan rangsangan rasa dari makanan yang masuk ke dalam suatu
mulut kita.Lidah bisa merespon berbagai jenis dan berbagai macam rasa seperti
rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.Pada lidah terdapat dua
kelompok otot, yakni otot intrinsik (melakukan sebuah gerakan halus) dan otot
ekstrinsik (melakukan sebuah gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta
mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya).
Pada bagian lidah yang berbintil-bintil disebut dengan papila yaitu ujung
saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut memiliki kepekaan
terhadap rasa tertentu yang berdasarkan letaknya pada lidah. Pada Pangkal

4
Haryani.A.,Halimatussadiah.I., Sanusi.S, (2016). Anatomi Fisiologi Manusia. Bandung. Cakra.
http://widiayuli.blogspot.com/2014/05/makalah-biologi-tentang-indera-manusia.html
lidah dapat mengecap rasa pahit, pada tepi lidah untuk mengecap rasa asin dan
asam serta pada ujung lidah fungsiny untuk mengecap rasa manis.
Perhatikan gambar untuk mengetahui letak papilla di lidah dan bagian-
bagian lidah yang mampu merasakan rasa pahit, asam, asin, dan manis

a. Bagian-bagian lidah
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh
bintil-bintil yang disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf
pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah terdapat
kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.
Daerah-daerah peka pada lidah :
1. Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
2. Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam 
3. Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis
b. Cara kerja lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi
rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari
makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita
dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain
sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan
mengatur letak makanan pada saat sedang dikunyah setelah itu, lidah akan
mendorong makanan masuk ke kerongkongan.
c. Merawat kesehatan lidah
Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan
mengakibatkan lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup
mengganggu karena menimbulkan rasa sakit pada saat kita menggerakkan
lidah untuk mengunyah dan berbicara.
Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
1. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
2. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
3. Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.5

5
http://widiayuli.blogspot.com/2014/05/makalah-biologi-tentang-indera-manusia.html.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Indera Penglihat (Mata); memiliki sejumlah reseptor khusus untuk
mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat otot- otot yang
berfungsi sebagai penggerak bola mata, kotak mata, kelopak mata dan bulu
mata. Bola mata memiliki garis tengah kira- kira 2,5 cm, bagian depannya
bening. Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan retina.
2. Indera Pendengar (Telinga) merupakan alat pendengar dan alat
keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga
tengah dan rongga telinga dalam.
3. Indera Peraba (Kulit) merupakan indra peraba, sebab memiliki ujung-
ujung saraf sensori sebagai reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan,
temperature (panas dan dingin), serta rasa sakit.
4. Indera Pengecap (Lidah) merupakan organ yang tersusun atas otot.
Prmukaan lidah banyak tonjolan kecil yang disebut papilla lidah, memberi
kesan lidah terkesan kasar. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap.
5. Indera Pembau (Hidung); aktifnya indra pembau di rangsang oleh gas yang
terhirup oleh hidung. Indra pembau tersebut sangat peka dan kepekaannya
mudah hilang jika di hadapkan pada bau yang sama dalam jangka waktu
yang lama.
B. Saran
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar,
mengecap, membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kebersihan kelima alat indera kita agar tetap sehat. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat indera.
DAFTAR PUSTAKA

Haryani.A.,Halimatussadiah.I., Sanusi.S, (2016). Anatomi Fisiologi Manusia.


Bandung. Cakra.
http://widiayuli.blogspot.com/2014/05/makalah-biologi-tentang-indera-
manusia.html
Purnom, dkk, Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA, (Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.220
Soedjono, dkk, Biologi SMU 2, (Bandung: PT Multi Adiwiyata, 1996), h. 114
Widia Yulia Herni, (2014/, Biologi tentang Alat Indera Manusi, diakses pada 05
Desember/
http://widiayuli.blogspot.com/2014/05/makalah-biologi-tentang-indera-
manusia.html.

Anda mungkin juga menyukai