Anda di halaman 1dari 14

UAS PSIKOLOGI FAAL

PENGLIHATAN

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Nama Anggota:
• Alifianafiisa Nurulkaunain Kristi (1801621162)
• Azzah Khoridah Maulidiya (1801621123)
• Fildzah Zahidah Nur Shobrina Al Imanina (1801621093)
• Nazwa Septiana (1801621007)
• Rinda Novalia (1801621199)
• Salsa Bila Indra Wardani (1801621045)
• Shirly Pradiva Amanda (1801621078)

Dosen Pengampu:
Ratna Dyah Suryaratri, Ph. D

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Sistem Visual ............................................................................................ 4
2.2 Anatomi Sistem Visual................................................................................................ 4
Gambar 1 ............................................................................................................................ 4
2.3 Mekanisme Anatomi Mata .......................................................................................... 5
Gambar 2 ............................................................................................................................ 7
2. 4 Penyakit Mata............................................................................................................... 7
BAB III PEMILIHAN KASUS ............................................................................................... 8
3.1 Paparan Radiasi Gadget yang Berpengaruh Terhadap Kelainan Mata ....................... 8
Gambar 3 ............................................................................................................................ 8
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 10
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panca indra manusia dibagi menjadi lima indra yakni indra penglihatan terletak
di mata, indra penciuman terletak di hidung, indra pendengar terletak di telinga, indra
pengecap terletak di mulut dan indra peraba terletak di kulit. Setiap alat indra memiliki
saraf, saraf ini berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar kemudian
mengirimkannya ke otak. Panca indra manusia dibagi menjadi lima indra yakni indra
penglihatan terletak di mata, indra penciuman terletak di hidung, indra pendengar
terletak di telinga, indra pengecap terletak di mulut dan indra peraba terletak di kulit.
setiap alat indra memiliki saraf, saraf ini berfungsi untuk menerima rangsangan dari
luar kemudian mengirimkannya ke otak.
Teknologi yang semakin maju telah mempengaruhi segala aspek kehidupan
kita. Kegiatan lebih mudah dilakukan karena bantuan teknologi yang semakin canggih.
Salah satunya ialah penggunaan Handphone, pc, laptop. Semua kalangan tidak bisa
lepas dari benda-benda tersebut, baik pelajar, mahasiswa, para pekerja, hingga orang
tua pun memakainya. Tidak lazim jika zaman ini semua orang berkutat pada perangkat
digital untuk mencari segala informasi atau bahkan hanya sekedar menghibur diri.
Masa Pandemi Covid-19 saat ini tidak bisa dipungkiri setiap harinya kita harus
bertatap layar mengerjakan tugas. Sinar biru dari pancaran perangkat digital seperti pc,
laptop, tablet, handphone sangatlah berbahaya untuk kondisi mata kita apabila terpapar
berlebihan. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sinar blue light dapat merusak mata
dan kulit. Terpaparnya sinar biru terlalu lama dapat mengakibatkan sel-sel fotoreseptor
mata mengeluarkan molekul racun yang dapat mengakibatkan sinar biru masuk dan
lensa serta retina tidak bisa memantulkan cahaya. Hal ini berakibatkan sel fotoreseptor
berkemungkinan rusak dan dapat menyebabkan makula (macular degeneration).
Melihat dampak buruk dari sinar radiasi sangatlah harus diperhatikan khususnya
untuk para pelajar dan mahasiswa saat ini yang dituntut untuk terus menatap layar.
Tujuan kami membahas topik ini ialah memberikan informasi kepada para pembaca
untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahayanya sinar radiasi terhadap indera
penglihatan kita, karena dampak dari sinar ini akan mempengaruhi pada jangka panjang
pula.

1
1.2 Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka dapat kami rumuskan
masalah yang akan dipaparkan, sebagai berikut:
1. Apa saja sistem anatomi mata beserta fungsinya ?
2. Bagaimana mekanisme anatomi mata ?
3. Pengaruh dari paparan radiasi gadget terhadap kelainan mata
4. Apa saja penyakit yang terjadi pada mata ?
5. Pengaruh dari paparan radiasi gadget terhadap kelainan mata
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan mengenai sistem anatomi mata beserta dengan fungsinya
2. Menjabarkan mekanisme anatomi mata
3. Menjelaskan pengaruh dari paparan radiasi gadget terhadap kelainan mata

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Visual


Sistem visual adalah salah satu bagian dari sistem saraf pusat yang digunakan oleh
organisme untuk melihat. Indra yang digunakan dalam sistem visual manusia adalah
mata. Sedangkan, stimulus pada sistem visual adalah cahaya. Oleh karena itu, untuk
dapat melihat terdapat tiga hal penting yang harus ada, yaitu cahaya, mata, dan otak.
Otak berperan dalam memproses pesan yang diterima oleh sistem visual sehingga
mata kita dapat melihat gambar objek yang dimaksud.
2.2 Anatomi Sistem Visual
Anatomi mata terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah bagian-bagian anatomi
mata beserta dengan fungsinya:

Gambar 1

1. Kornea
Kornea adalah jaringan transparan yang berbentuk cembung dan terletak pada bagian
mata terluar. Fungsi kornea adalah sebagai jalan masuknya cahaya ke mata agar dapat
melihat objek dengan jelas.
2. Pupil
Pupil merupakan bagian di tengah mata yang berwarna gelap dan bertugas untuk
merespon cahaya yang masuk. Semakin banyaknya cahaya yang masuk, maka pupil
akan semakin mengecil dan sebaliknya.

3
3. Iris
Iris mata adalah bagian yang terdapat pada sekeliling pupil dan bertugas untuk
mengatur banyaknya cahaya yang dapat masuk hingga ke retina. Selain itu, iris mata
merupakan bagian yang menentukan warna mata manusia.
4. Lensa
Lensa berada tepat di belakang pupil mata. Lensa berfungsi untuk memfokuskan
cahaya yang datang ke retina.
5. Otot siliaris
Otot silaris merupakan bagian yang melekat pada lensa mata. Otot ini berfungsi untuk
mengatur lensa agar tetap berada pada tempatnya.
6. Retina
Retina merupakan lapisan mata paling dalam dan bagian yang peka terhadap cahaya.
Sel yang terdapat pada retina dapat mengubah cahaya yang masuk menjadi impuls
listrik.
7. Sklera
Sklera merupakan bagian putih yang ada pada mata dan berfungsi untuk melindungi
bola mata.
8. Koroid
Koroid terletak di antara sklera dan retina. Koroid mengandung sel-sel pigmen
penyerap cahaya yang berfungsi untuk mengurangi pantulan di retina. Selain itu,
koroid juga berfungsi untuk memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua
struktur lainnya pada bagian anatomi mata.
9. Fovea
Fovea berfungsi untuk memberikan penglihatan yang detail atau tajam pada mata.
10. Saraf optik
Saraf optik bertugas mengirimkan impuls listrik dari retina ke otak. Impuls ini
diproses oleh otak dan ditafsirkan menjadi objek atau gambar jelas yang mata kita
lihat.
2.3 Mekanisme Anatomi Mata
Mata manusia memiliki mekanisme kerja otomatis yang sempurna, mata
terbentuk dengan 40 bagian utama yang berbeda dan setiap bagiannya memiliki fungsi
penting dalam proses melihat. Bila terdapat kerusakan fungsi pada salah satu bagian
maka akan menyebabkan mata tidak bisa melihat.

4
Salah satu contoh dari proses mekanisme mata ialah ketika mata melihat
mangkuk kristal penuh buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk masuk ke mata
melalui kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa sehingga sel-sel
yang ada pada retina dapat merasakan kehadiran cahaya ketika partikel cahaya yang
disebut foton menyentuh sel-sel retina. Proses tersebut menghasilkan efek berantai
seperti deretan kartu domino tersusun dalam barisan yang rapi. Domino pertama pada
sel retina adalah molekul yang disebut 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya
molekul ini berubah bentuk dan kemudian menginduksi perubahan pada protein lain
yang terikat kuat padanya yaitu rhodopsin.
Rhodopsin lalu berubah bentuk yang menyebabkan penghubungan dengan protein lain
yaitu transdusin. Dari penggabungan tersebut ikut menyertakan satu molekul lain yang
disebut GTP. Ketika ketiganya menyatu GDP yang telah memiliki bentuk yang sesuai
untuk menyertakan satu protein lainnya yaitu phosphodiesterase yang berada di dalam
sel. Setelah menyatu bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu
mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia di dalam sel.
Mekanisme tersebut kemudian menghasilkan reaksi ion di dalam sel dan
menghasilkan energi listrik yang berfungsi sebagai perangsang saraf-saraf yang berada
di belakang sel retina. Sinyal listrik yang dihasilkan di retina harus ditransmisikan di
pusat penglihatan di otak melalui perubahan energi listrik menjadi energi kimia,
Molekul transpor kimia ini terletak di titik koneksi sel saraf membawa informasi yang
datang dari mata dari satu saraf ke saraf lainnya.
Ketika ditransfer ke saraf berikutnya sinyal ini diubah menjadi sinyal listrik
dan melanjutkan perjalanannya ke titik koneksi lain dengan cara ini sinyal berhasil
mencapai pusat visual otak di sini sinyal disesuaikan dengan informasi di pusat memori
dan gambar akhirnya mata dapat melihat semangkuk penuh buah-buahan seperti yang
pernah dilihat sebelumnya. Semua proses mekanisme tersebut berlangsung selama
kurang dari 1 detik.
Dapat disimpulkan bahwa proses mekanisme mata terjadi secara:
1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang
dimaksud jatuh tepat di retina mata.
3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut
ke otak.

5
4) Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga mata dapat melihat
benda tersebut.

Gambar 2
2. 4 Penyakit Mata
1. Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata dimana lensa mata yang berubah menjadi keruh
yang seharusnya berwarna jenih dan bening. Faktor penyebab dan proses terjadinya
katarak, yaitu :

a) Katarak juvanille : Katarak yang terlihat pada rentang usia di atas 1 tahun di bawah 50
tahun, ini merupakan penyakit lanjutan dari katarak kongenital yang semakin nyata.

b) Katarak kongenital : Katarak yang terlihat pada rentang usia di bawah 1 tahun atau
bisa di sebut dengan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak dari lahir.

c) Katarak senilis : Katarak yang dialami seorang yang sudah berusia lanjut atau di atas
50 tahun diakibatkan karena faktor degenerasi

2. Glaukoma
Dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Glukoma primer sudut terbuka
Penyakit mata ini merupakan jaringan trabekula yang berfungsi sebagai
saluran akan tersebut menyebabkan tekanan di dalam bola mata meningkat
secara perlahan, peningkatan ini yang mengakibatkan kerusakan pada saraf
mata secara perlahan juga. Jenis glukoma ini akan merusak tajam penglihatan
secara perlahan tanda adanya rasa sakit, sehingga para penderita tidak akan
menyadari keadaan pada matanya yang akhirnya terjadilah kebutaan atau
kerusakan saraf mata yang sudaj tidak dapat tertolong lagi. Biasanya sering
terjadi kepada seorang penderita lanjut usia.
b) Glukoma primer sudut tertutup

6
Penyakit mat aini merupakan sudut bilik pada mata depan akan tertutup secara
mendadak dan menyumbat aliran cairan pada bola mata, akibatnya tekanan
yang terjadi pada bola mata akan mendadak naik tinggi dan menyebabkan
berbagai gejala klinis. Apabila tidak segera ditangani dan diobati, maka
glukoma ini akan menyebabkan kebutaan.

3. Mata Juling
Strabismus atau mata juling merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan
penyimpangan abnormal dari letak suatu mata terhadap mata lainnya, sehingga garis
penglihatan tidak paralel pada waktu yang sama, kedua mata tidak tertuju pada 1 titik
benda yang sama. Penyakit ini biasanya dialami oleh anak-anak usia 1-3 tahun. Ada
beberapa jenis mata juling, sebagai berikut:
a) Esotripia: mata melenceng ke arah dalam
b) Eksotropia: mata melenceng ke arah luar
c) Hipertropia: mata melenceng ke arah atas
d) Hipotropia: mata melenceng kea rah bawah
4. Timbilen (Hordeolum)
Penyakit ini dalam dunia medis disebut sebagai hordeolum yang merupakan infeksi
atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah
yang disebabkan oleh bakteri, biasanya terserang kuman stafilokokus, penyebaran
kuman ini biasanya melalui udara. Terdapat 2 jenis timbilen; Pertama timbilen
hordeolum externum : benjolan terlihat diluar kelopak mata. Kedua hordeolum
internum : benjolan yang berada di dalam kelopat mata. Penyakit ini bisa terjadi oleh
siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Namun kebanyakan angka yang
sering terjadi pada usia dewasa akan lebih banyak di bandingkan anak-anak.

5. Daging Tunbuh (Pterygium)


Pterygium adalah munculnya suatu timbunan atau selaput pada mata yang berbentuk
segitiga dengan puncak berada diarah kornea mata. Penyebab terjadinya penyakit ini
di karenakan faktor iritasi dari luar seperti : sinar matahari, panas, debu dan angin.
Karena itu untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan memakai kacamata hitam,
topi atau payung.

7
BAB III

PEMILIHAN KASUS

3.1 Paparan Radiasi Gadget yang Berpengaruh Terhadap Kelainan Mata


Pada zaman yang serba digital ini, penggunaan gadget menjadi sebuah kebutuhan
sehari-hari. Semua kalangan dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia
menggunakan gadget untuk kebutuhan mereka seperti berbelanja, melakukan transaksi
pembayaran, menghubungi kerabat, bermain games, belajar, menonton film, serta konsultasi
kesehatan pun dapat dilakukan melalui gadget. Beberapa jenis gadget yang biasanya dipakai
yaitu komputer, handphone, laptop, tablet, dan lain-lain. Gadget secara umum dilengkapi
dengan layar yang memancarkan sinar radiasi yang biasa disebut dengan blue light. Jika terus
menerus terpapar sinar radiasi blue light maka akan memberikan dampak yang buruk bagi
kesehatan mata.

Gambar 3

Saat bagian terluar mata terpapar blue light, maka dapat menembus hingga retina
dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang. Mata tidak memiliki perlindungan
yang cukup untuk paparan sinar radiasi blue light. Sebuah penelitian dari Harvard
University mengidentifikasikan bahwa blue light merupakan sinar yang paling
berbahaya untuk mata khususnya retina. Pada panjang gelombang tertentu, blue light

8
dikaitkan dengan degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD)
dan dapat menyebabkan kehilangan kemampuan penglihatan. Paparan sinar radiasi blue
light yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan mata, diantaranya
degenerasi makula, penyakit retina degeneratif, glaukoma, miopia, katarak, serta dapat
menyebabkan digital eye strain yang merupakan kondisi mata kelelahan.
China Times melansir kasus gangguan mata akibat radiasi gadget yang dialami
Xiao Man seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang didiagnosis menderita rabun
jauh. Sejak berumur 1 tahun orang tua Xiao Man sudah memberinya gadget sebagai
hiburan dan mereka merasa Xiao Man tenang dan tidak rewel saat bermain gadget,
sehingga mereka membiarkan Xiao Man bermain gadget selama berjam-jam. Satu
tahun setelahnya, Xiao Man mulai menunjukkan kebiasaan mengernyitkan kening dan
menyipitkan matanya, pada awalnya orang tua Xiao Man tidak curiga terhadap
kebiasaan anaknya tersebut, hingga mereka memeriksakan kondisi mata Xiao Man dan
mendapatkan hasil bahwa Xiao Man menderita miopia rabun jauh atau dengan mata
minus 9. Kerusakan mata yang dialami Xiao Man tidak dapat diubah, dan diperkirakan
rabun jauhnya akan semakin parah seiring bertambah usianya.
Dampak paparan blue light pada gadget yang berlebihan tidak hanya dialami oleh
anak-anak, Muhammad Sukardi seorang jurnalis yang berusia 25 tahun menghabiskan
12 jam sehari di depan gadget. Ia mengalami ‘iritasi gadget’ dengan gejala awal
terdapat bintik merah pada mata kirinya yang lama kelamaan menjadi lebih mencolok,
mata terasa lelah, terasa perih saat berkedip, mata berair, penglihatan seperti berkabut,
dan sensitif akan cahaya.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Terdapat lima bagian dari panca indra, yakni indra penglihatan yang terletak di mata,
indra penciuman terletak di hidung, indra pendengar terletak di telinga, indra pengecap
terletak di mulut, dan indra peraba terletak di kulit. Setiap panca indra memiliki saraf yang
berfungsi untuk menerima rangsangan dari luar kemudian mengirimkannya ke otak. Panca
indra juga sangat berperan penting bagi aktivitas yang ada di tubuh kita.

Karena kemajuan teknologi saat ini, aktivitas manusia setiap harinya bertatap layar
untuk melakukan pembelajaran, pekerjaan atau hanya sekedar mencari informasi melalui
perangkat digital. Seperti tablet, handphone, komputer, dan laptop yang mengeluarkan sinar
blue light yang berbahaya bagi kesehatan mata. Apabila mata manusia terpapar oleh sinar
biru terlalu lama maka akan mengakibatkan sel fotoreseptor mata rusak dan dapat
menyebabkan makula (macular degeneration).

Mata adalah indra yang digunakan pada sistem visual. Sistem visual adalah salah satu
bagian dari sistem saraf pusat yang digunakan oleh organisme untuk melihat. Mata juga
memiliki bagian bagian anatomi seperti kornea, pupil, iris, lensa, otot silaris, retina, sklera,
koroid, fovea, dan saraf optik. Mata manusia memiliki mekanisme kerja otomatis yang
sempurna, yang terbentuk dengan 40 bagian utama yang berbeda dan setiap bagiannya
memiliki fungsi penting dalam proses melihat. Apabila terdapat kerusakan fungsi pada salah
satu bagian, maka akan menyebabkan mata tidak bisa melihat. Mekanisme mata tersebut
ialah (1) cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil (2) lensa mata memfokuskan cahaya
sehingga bayangan benda jatuh tepat di retina (3) ujung saraf penglihatan retina
menyampaikan bayangan benda ke otak (4) otak memproses bayangan benda sehingga mata
dapat melihat benda tersebut. Adapun penyakit yang dapat mengganggu fungsi mata. Seperti
katarak, glaukoma, mata juling, timbilen (hordeolum), dan daging tumbuh (pterygium).

10
DAFTAR PUSTAKA

Barra Septia Pertiwi, S. F. (2021, Oktober). Bahasa Sinar Radiasi Bagi Mata. Diambil
kembali dari ResearchGate:
https://www.researchgate.net/publication/355183288_BAHAYA_SINAR_RADIASI_
BAGI_KESEHATAN_MATA

Fitria Yusti Ningrum, N. N. (2019, Desember 25). Pengaruh Radiasi Sinar Biru Gadget yang
dapat Menimbulkan Terjadinya Degenerasi Makula (Macular Degenaration) pada
Usia Muda. Diambil kembali dari OSF PREPRINT: https://osf.io/mquwy/

Herwin Lab. (2019, Desember 20). Apa itu Blue Light atau Sinar Biru. Diambil kembali dari
Situs web Herwin Lab: https://www.herwinlab.com/apa-itu-blue-light-atau-sinar-biru/

Ira Puspitawati, I.I. Hapsari, R.D. Suryaratri. (2012). Psikologi Faal. PT Remaja Rosdakarya.

Nurin, F. (2021, Mei 21). 4 Bahaya yang Ditimbulkan Akibat Paparan Sinar Biru dari Layar
Gadget. Diambil kembali dari Situs web Hello Sehat, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia: https://hellosehat.com/mata/penyakit-mata/3-bahaya-akibat-
paparan-cahaya-biru-dari-layar-gadget/

Praba Diyan Rachmawati, S. N. (2020, Desember 22). Dampak Pembelajaran Daring Bagi
Kesehatan Mata Pada Masa Pandemi Covid-19 . Diambil kembali dari Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga:
http://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/624/dampak-pembelajaran-daring-bagi-
kesehatan-mata-pada-masa-pandemi-covid-19

Puji, A. (2022, Januari 27). Mengenal Mata Manusia, Mulai dari Anatomi, Fungsi, Hingga
Cara Kerjanya. Diambil kembali dari Situs web Hello Sehat, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia: https://hellosehat.com/mata/anatomi-gambar-mata-manusia/

Putri, D. A. (2019, September 25). Anatomi Mata: Struktur, Fungsi, Cara Kerja, Penyakit,
dll. Diambil kembali dari Situs web Dokter Sehat, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/anatomi-mata/

Putri, F. I. (2019, April 1). Main HP Lebih dari 12 Jam Sehari, Mata Ardi Terserang 'Iritasi
Gadget'. Diambil kembali dari Situs web detik Health: https://health.detik.com/true-
story/d-4492592/main-hp-lebih-dari-12-jam-sehari-mata-ardi-terserang-iritasi-gadget

11
Reppy Reisa, J. P. (2013). Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Mata. Jurnal Sistem
Informasi Vol 2, No 2.

Shelavie, T. (2019, Juni 10). Anak 2 Tahun Menderita Rabun Jauh sampai Minus 9 Akibat
Bermain HP Tiap Hari dalam 1 Tahun Terakhir. Diambil kembali dari Situs web
Tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/internasional/2019/06/10/anak-2-
tahun-menderita-rabun-jauh-sampai-minus-9-akibat-bermain-hp-tiap-hari-dalam-1-
tahun-terakhir?page=3

12

Anda mungkin juga menyukai