PEMBAHASAN
Alat indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk
memproses informasi indra. Dalam sistem indra, terdapat reseptor indra, jalur
saraf dan bagian otak ikut serta dalam tanggapan indra.
Setiap sel saraf memilki reseptor yang sangat berperan penting dalam
mendukung sistem kerja saraf. Reseptor adalah sel saraf penerima rangsangan
dari lingkungan. Setiap reseptor hanya menerima rangsangan dalam bentuk
tertentu. Oleh karena itu, reseptor diberi nama menurut jenis rangsangannya;
B. MATA
1. Bagian-bagian mata
Mata memilki bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu,
Menurut ilmu anatomi mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian
luar dan bagian dalam
a. Bagian Luar
Bagian luar dari mata terdiri atas;
Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak
mata. Bulu mata ini sendiri memilki fungsi sebagai pelindung mata dari
lingkungan luar seperti debu dan air.
Alis Mata (Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis mata
ini berfungsi sebagai pelindung mata dari keringat atau benda lain yang
mengalir turun menuju ke mata.
Kelenjar Air Mata
Kelenjer air mata berfungsi sebagai penghasil air mata jika ada benda
asing yang menyentuh permukaan bola mata. Kelenjer air mata terdiri dari
kelenjer lakrimalis ( penghasil air mata), duktus lakrimalis, duktus
nasolakrimalis.
Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh poses lakrimasi untuk
membersihkan mata. Air mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu lipid, aqueous, dan
musin. Ketebalan lapisan air mata sekitar 8-9 μm. Lapisan lipid merupakan
lapisan superfisial dengan ketebalan sekitar 0,1-0,2 μm. Lapisan aqueous di
bagian tengah dengan ketebalan 7-8 μm dan lapisan musin di bagian basal
dengan ketebalan 1 μm. Lapisan lipid dihasilkan oleh kelenjar meibom yang
berfungsi untuk mencegah penguapan air mata dan mempertahankan stabilitas
air mata.
b. Bagian Dalam
Mata bagian dalam terdiri atas;
1) Bola Mata
Bola mata terdiri atas tiga lapisan dinding sebagai berikut;
a) Lapisan Luar
Lapisan ini terdiri dari skelera, kornea dan konjungtiva.
Skelera ini terdiri atas Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat
dan berada pada lapisan terluar mata yang berwarna putih. Skelera
merupakan bagianyang tidak tembus akan cahaya.
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita
dapat melihat membran pupil dan iris. Kornea mengandung banyak
serabut saraf, tidak terdapat pembuluh darah dan tembus akan cahaya.
Kornea berfungsi meneruskan cahaya ke lensa mata. Kornea dilindungi
oleh selaput pelindung konjungtiva.
Konjungtiva adalah membrane tipis bening yang melapisi permukaan
bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sclera
(bagian putih mata), kecuali kornea. Konjungtiva mengandung banyak
sekali pembuluh darah.
b) Lapisan Tengah
Lapisan tengah ini terdiri dari koroid dan iris;
Koroid adalah selaput tipis dan lembab merupakan bagian belakang
tunika vaskulosa ( lapisan tengah dan sangat peka oleh rangsangan).
Koroid mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi sebagai
pemberi nutrisi pada retina. Bagian depan koroid dan bagian belakang
koroid terdapat iris.
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Iris
mengandung banyak pigmen warna sehingga mengakibatkan perbedaan
warna mata. Lubang bulat di tengan iris disebut dengan pupil. Pupil ini
merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil akan membesar ataupun
mengecil jika cahaya terang ataupun redup.
c) Lapisan Dalam
Lapisan dalam ini terdiri atas lensa, retina, aquaeuos humor, badan bening
dan bintik kuning;
Lensa adalah organ focus utama, yang membiaskan berkas-berkas cahaya
yang terpantul dari benda-benda yang dilihat, menjadi bayangan yang
jelas pada retina. Lensa berada dalam sebuah kapsul yang elastic yang
dikaitkan pada korpus siliare khoroid oleh ligamentum suspensorium.
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat
sensitif terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor). Ada
dua macam foto reseptor tersebut, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sela
batang mengandung banyak rodopsin yang diperlukan untuk melihat
dalam suasana remang. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin yang
mampu menerima rangsangan warna dan sinar terang.
Bintik kuning dan adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya
karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk
kerucut dan batang. Pada bagian ini bayangan benda dapat
diinterpresentasikan oleh otak. Artinya jika bayangan benda jatuh pada
bintik kuning, kita dapat melihat benda tersebut.
Sedangkan bintik buta dalah bagian mata yang merupakan tempat serabut
saraf yang berasal dari retina meninggalkan bola mata menuju otak. Di
bagian ini tidak ada sel sensorik. Jika bayangan jatuh di daerah ini maka
kita tidak akan dapat melihat benda tersebut.
Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya
sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat
melakukan difusi gas dengan udara luar melalui kornea.
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat
transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata
dan membuat bola mata membulat.
3 Kornea Berfungsi
sebagai
pelindung
mata agar
tetap bening
dan bersih,
kornea ini
Sumber : Internet, Blog
docterharry.com dibasahi oleh
air mata
yang berasal
dari kelenjar
air mata.
4 Koroid Memberi
nutrisi ke
retina dan
badan kaca,
dan
Sumber : Internet, Blog mencegah
freedomsiana
refleksi
internal
cahaya.
6 Pupil Pupil
berfungsi
sebagai
tempat untuk
mengatur
7 Lensa Lensa
berfungsi
memfokuska
n pandangan
dengan
mengubah
bentuk lensa.
Sumber : Internet, Blog Artikel dan Lensa
Materi
berperan
penting pada
pembiasan
cahaya.
8 Retina Retina
berfungsi
untuk
menerima
cahaya,
mengubahny
a menjadi
Sumber : Internet, Blog Pengertian
Ahli impuls saraf
dan
menghantark
an
impuls ke
saraf
optik(II).
9 Aqueous Aqueous
humor humor(humo
r berair)
berfungsi
menjaga
bentuk
kantong
Sumber : Internet, Blog Media
Katalog BPMPK
depan bola
mata.
10 Vitreus Vitreous
humor humor(humo
(Badan r bening)
Bening) berfungsi
menyokong
lensa dan
Sumber : Internet, Blog
Wordpress.com menolong
dalam
menjaga
bentuk bola
mata.
c) Mata astigmatisma
Mata Astigmatisma adalah mata dengan lengkungan permukaan kornea atau
lensa yang tidak rata.Misalnya lengkung kornea yang vertikal kurang
melengkung dibandingkan yang horizontal.Bila seseorang melihat suatu
kotak, garis vertikal terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas.Mata
orang tersebut menderita kelainan astigmatis reguler. Astigmatis reguler
dapat dikoreksi dengan mata silindris.Bila lengkung kornea tidak teratur
disebut astigmatis irregular dan dapat dikoreksi dengan lensa kotak.
d) Mata presbiopi
Mata presbiopi adalah suatu keadaan dimana lensa kehilangan elastisitasnya
karena betambahnya usia. Dengan demikian lensa mata tidak dapat
berakomodasi lagi dengan baik.Umumnya penderita akan melihat jelas bila
objeknya jauh, tetapi perlu kacamata cembung untuk melihat objek dekat.
e) Hemeralopi (rabun senja)
Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A.
Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja
hari.Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan
kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan.Oleh karena itu,
pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
f) Katarak
Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata
sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
g) Buta Warna
Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun.
Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu,
misalnya warna merah, hijau, atau biru.Buta warna tidak dapat diperbaiki
atau disembuhkan.
Ada tiga jenis buta warna yaitu;
1. Trikromasi
Adalah keadaan mata yang mengalami perubahan tingkat sensitivitas
warna dari satu atau lebih kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah
yang sering diderita kebanyakan orang.
Ada tiga jenis trikrimasi:
1) Protanomali yaitu tidak dapat mengenali warna merah.
2) Deutromali yaitu tidak dapat mengenali warna hijau.
3) Trinomali yaitu tidak dapat mengenali warna warna biru.
2. Dikromasi
Adalah keadaan mata ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga
jenis dikromasi;
1) Protanopia, yaitu sel kerucut warna tidak ada sehingga tingkat
kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang.
2) Deutronopia, yaitu retina tidak memiliki sel kerucut yang peka
terhadap warna hijau.
3) Tritanopia, yaitu retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap
warna biru.
3. Monokromasi
Kondisi ini ditandai dengan retina mata yang mengalami kerusakan total
dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu
diterima retina.
h) Konjungtivitas (menular)
Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan akibat infeksi di
bagian selaput yang melapisi mata.
i) Trakoma (menular)
Infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis yang
berkembang biak di lingkungan kotor atau bersanitasi buruk serta bisa
menular.
j) Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata sehingga bola
mata bernanah. Kejadian endoftalmitis merupakan kasus yang sangat jarang,
namun mungkin terjadi pada klien terutama setelah menjalani operasi atau
pascatrauma dengan benda asing intraocular atau pada pengguna prosthesis
mata.
k) Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan bilateral subakut atau menahun pada tepi
kelopak mata (margo palpebra). Biasanya, blefaritis terjadi ketika kelenjar
minyak ditempat tumbuhnya bulu mata mengalami gangguan. Ketika
kelenjar minyak ini terganggu, akan terjadi pertumbuhan bakteri yang
melebihi biasanya, menyebabkan peradangan kelopak mata. Terdapat dua
macam blefaritis, yaitu:
Blefaritis ulseratif merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis
dengan tukak akibat infeksi staphylococcus.
l) Glukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi
buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola
mataterhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan
menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf
mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
C. TELINGA
1. Bagian-bagian Telinga
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga (auricle/pinna), liang telinga luar
(meatus accus-ticus externus) dan gendang telinga (membran timpani). Telinga
bagian luar ini secara umum berfungsi untuk menangkap rangasangan berupa
gelombang bunyi atau suara.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah atau rongga telinga adalah suatu ruang yang terisi udara
yang terletak di bagian petrosum tulang pendengaran. Ruang ini berbatasan di
sebelah posterior dengan ruang-ruang udara mastoid dan disebelah anterior
dengan faring melalui saluran (tuba auditiva) Eustachius.
Labirin Tulang
Labirin tulang terdiri atas 3 komponen yaitu kanalis semisirkularis,
vestibulum, dan koklea tulang. Labirin tulang ini di sebelah luar berbatasan
dengan endosteum, sedangkan di bagian dalam dipisahkan dari labirin
membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh ruang perilimf yang
berisi cairan endolimf.
Labirin Membranasea
Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan suatu
sistem saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung
endolimf. Labirin ini dipisahkan dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang
berisi cairan perilimf. Pada beberapa tempat terdapat lembaran-lembaran
jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah melintasi ruang perilimf untuk
menggantung labirin membranasea.
Makula disusun oleh 2 jenis sel neuroepitel (disebut sel rambut) yaitu
tipe I dan II serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf
dari bagian vestibular nervus vestibulo-akustikus akan mempersarafi sel-sel
neuroepitel ini.
Koklea
Koklea tulang berjalan spiral dengan 23/4 putaran sekiitar modiolus yang
juga merupakan tempat keluarnya lamina spiralis. Dari lamina spiralis menjulur
ke dinding luar koklea suatu membran basilaris. Pada tempat perlekatan
membran basilaris ke dinding luar koklea terdapat penebalan periosteum yang
dikenal sebagai ligamentum spiralis. Di samping itu juga terdapat membran
vestibularis (Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari lamina spiralis
ke dinding luar. Kedua membran ini akan membagi saluran koklea tulang
menjadi tiga bagian yaitu
Duktus Koklearis
Epitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung pada
lokasinya, diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan mungkin
mengandung pigmen, di atas limbus epitelnya lebih tinggi dan tak beraturan. Di
lateral epitelnya selapis silindris rendah dan di bawahnya mengandung jaringan
ikat yang banyak mengandung kapiler. Daerah ini disebut stria vaskularis dan
diduga tempat sekresi endolimf.
Organ Corti
Organ Corti terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel
yang terdapat di organ Corti adalah
Ganglion Spiralis
Ganglion spiralis merupakan neuron bipolar dengan akson yang
bermielin dan berjalan bersama membentuk nervus akustikus. Dendrit yang
bermielin berjalan dalam saluran-saluran dalam tulang yang mengitari ganglion,
kehilangan mielinnya dan berakhir dengan memasuki organ Corti untuk
selanjutnya berada di antara sel rambut. Bagian vestibular N VIII memberi
persarafan bagian lain labirin. Ganglionnya terletak dalam meatus akustikus
internus tulang temporal dan aksonnya berjalan bersama dengan akson dari yang
berasal dari ganglion spiralis. Dendrit-dendritnya berjalan ke ketiga kanalikulus
semisirkularis dan ke makula sakuli dan ultrikuli.
Telinga memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat pendengaran dan sebagai
pengatur sistem keseimbangan, maka mekanisme kerjanya;
Jadi semua proses itu terjadi di rumah siput ( Coclea ) yang berupa saluran
yang berisi cairan. Organ korti dirumah siput tersusun atas dua macam sel bulu,
sel bulu dalam dan sel bulu luar , rambut ini bergetar tergantung pada frekuensi
suara yang datang, Sel-sel bulu bulu pada organ korti ini bergetar berbeda-beda
yang memungkinkan kita membedakan beragam suara yang kita dengar. Sel bulu
luar mengubah getaran suara yang telah dikenali menjadi denyut listrik . Denyut
listrik diruskannya ke syaraf pendengaran . Kemudian informasi dari kedua
telinga bertemu di dalam susunan olivari utama. Alat yang terlibat dalam jalur
pendengaran adalah sebagai berikut:
o inferior colliculus
o medial geniculate body
o selaput pendengaran
Garis biru di dalam otak menunjukkan jalan yang ditempuh nada tinggi
dan garis merah untuk nada rendah. Kedua rumah siput di dalam telinga kita
mengirimkan sinyal pada kedua belahan otak.
a. Tuli Konduktif
Merupakan suatu gangguan pada organ pendengarann dalam proses
penghantaran bunyi di telinga bagian luar atau telinga bagian tengah.
Tuli konduktif dapat terjadi karena:
1. Penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
2. Penebalan atau pecahnya membran timpani.
3. Pengapuran tulang pendengaran.
4. Kekakuan hubungan stapes pada fenesta ovali.
b. Tuli Saraf