Disusun oleh :
Kelompok 4
Khairahayati
Wirindu Cantika
18 BKT 11
Secara yuridis konstisional Negara Indonesia berdasarkan pancasila yang termaksud dan
pembukaan UUd 45 alinea ke-4 Ketentuan yuridis kontisional mengandung makna baik
formal maupun fungsional menyatakan :
1) Pancasila adalah dasar Negara atau filsafat Negara
2) Pancasila adalah norma-norma dasar dan norma-norma tertinggi dalam Negara R.I
3) Pancasila adalah ideology Negara
4) Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional
5) Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa.
Filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang menjiwai dan
mendasari dan memberikan identitas suatu system pendidikan nilai-nilai itu bersumber
pada pancasila yang dilaksanakan pada berbagai system kehidupan nasional secara
keseluruhan.
Fungsi pendidikan ialah membangun potensi Negara, khususnya melestarikan
kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksitensi dan martabat bangsa.
Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Filsafat
pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau
tujuan nasional dan harsat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan UUD 45 sebagai
perwujudan jiwa dan jiwa pancasila, cita dan karsa ini diusahakan secara melembaga
didalam pendidikan nasional sebagai system bertumpu dan dijiwai oleh suatu
keyakinan, pandangan hidup atau filosofi tertentu. Maka melalui system pendidikan
pancasila akan terjalin cita dan karsa nasional dalam membina watak dan kepribadian
dan martabat pancasila dalam subjek pribasi manusia Indonesia seutuhnya.
Pada dasarnya manusia adalah eksistensi interpenderi kesadaran eksistensi social Runes
Epistemologi Pancasila adalah Bidang Filsafat yang menyelidiki :
a) Sumber
b) Syarat
c) Vasiliditas
d) Hahekat ilmu pengetahuan
e) Semantika
f) Matematika
g) Proses
h) Batas
b) Bidang Epistemologi atau Epistemolgi
1. Pribadi manusia adalah subjek yang secara potensial dan aktif berkesadaran tahu atas
eksistensinya. Proses terbentuknya manusia adalah hash kerja sama atau produk
hubungan fungsional.
2. Sumber pengetahuan adalah alam semesta; baik wujud alam (realistis) maupun sifat
dan hukum yang inherent didalamnya ( hukum alam )
3. Proses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan secara edukatif lebih
sederhana
4. Pengetahuan manusia, baik jenis maupun tingkatannya dapat dibedakan secara
berjenjang seperti :
1. Tingkat pengetahuan inderanya
2. Tingkat pengetahuan ilmiah
3. Tingkat pengetahuan filosofi
4. Tingkat pengetahuan religious
5. Ilmu pengetahuan baik sebagai perbedaharaan dan prestasi manusia individual
maupun sebagai karya dan budaya umat manusia merupakan pula kualitas dan derajat
atau martabat kepribadian dan kemanusiaan, terutama dalam pengalaman atau daya
gunanya didalam kehidupan
6. Kesadaran dan pengetahuan manusia tentang alam semesta raya dan metafisika adalah
pengetahuan ilmiah ( kosmologi, falak ) dan dunia filosofis bahkan religius secara
terpadu
7. Konstruksi pengalaman dan pengetahuan manusia keseluruhan ini yang secara
hirarkis merupakan pengetahuan yang lebih daripada hanya empiris, rasional, dan
religius saja; melainkan keutuhan kesadaran yang kaya ( bervariasi jenis, bentuk, sifat,
dan tingkatannnya )
8. Martabat kepribadiaan manusia karena sifat dan potensinya yang unik dan superior,
manusia mampu pula secara kreatif dan imanigatif menjangkau sesuatu yang metafisis
jauh dibalik realitas lingkungan alam dan kehidupan.
1. Bahwa tuhan yang maha esa adalah sember nilai semesta yang menciptakan nilai
dalam maksa dan wujud antara lain :
1. Nilai hokum alam
2. Nilai hokum moral yang meningkat
2. Subjek manusia dapat membedakan secara hakiki maka sumber dan sumber nilai
dalam perwujudan.
1. Tuhan yang Maha Esa
2. Alam semesta dan hukum alamnya
3. Bangsa dan sosio Negara
4. Negara dan system kebudayaan
5. Kebudayaan
3. Nilai dan kesadaran manusiua dan dalam realistis alam semesta yang meliputi :
1. Tuhan Yang Maha Esa dengan perwujudan nilai agama
2. Alam semesta dan perwujudan hokum
3. Nilai filsafat dan ilmu pengetahuan
4. Manusia dan potensi martabatnya menduduki fungsi ganda dalam hubungan dengan
nilai yakni :
1. Manusia sebagaisubjek nilai
2. Manusia sebagai pencipta nilai
5. Martabat kepribadian manusia yang secara potensial, integris dari hakekat manusia
6. Mengingat maka sumber nilai adalah tuhan yang maha esa dan subjek manusia
dengan potensial martabatnya yang luhur yakni budi luhur yang budi nuram.
7. Manusia sebagai subjek nilai memikul kewajiban bertanggung jawab atas bagaimana
mendaya gunakan nilai, mewariskan dan melestarikan nilai dalam kehidupan
kebudayaan dan kemanusiaan
8. Eksistensi fungsional manusia ialah subyek dan kesadarannya
9. Seluruh kesadaran manusia tentang nilai tercermin dalam kepribadiaan dan
tindakannya, amal, dan kebajikannya.
- Sumber
- Syarat
- Validitas
- Hakikat Ilmu Pengetahuan
- Semantika
- Matematika
- Proses
- Batas
Epistemologi disebut juga (wissnechaftsiekr). Prinsip epistemologi adalah :
1. pribadi manusia adalah subjek yang secara potensial dan aktif berkesadaran tahu atas
eksistensisnya
2. sumber pengetahuan adalah alam manusia
3. proses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan
4. pengetahuan manusia, baik jenis maupun tingkatannya dapat dibedakan secara
berjenjang :
- Tingkat pengetahuan inderannya
- Tingkat pengetahuan ilmiah
- Tingkat pengetahuan filosofi
- Tingkat pengetahuan religius
1. Hakekat kebenaran adalah cinta kasih, yang perwujudannya kebenaran keadilan dan
kewajiban.
2. Bahwa hakekat ketidakbenaran ialah kebancian yang perwujudannya dendam
permusuhan, perang dan sebagainya.
3. Eksistensi fungsional manusia adalah subjek dan kesadarannya berwujudan dunia
indera, ilmu, filsafat, kebudayaan, peradaban, etika, ideology agama yang
supranatural
4. Kesadaran manusia tentang nilai tercermin dalam kepribadian dan tindakannya.
Negara Indonesia yang berdiri tanggal 17 agustus 1945 merupakan neraga pancasila adil
dan pedoman dalam ketatanegaraan prediket prinsip yang berdasarkan ketentuan-
ketentuan yuridis konstitusional. Bahwa Negara Indonesia berdasarkan pancasila
sebagaimana yang termasuk didalam pembukaan UUD 1945.
Maka konsekuensi pancasila sebagai sumber dan dasar moral baik formal maupun
fungsional:
Pancasila sebagai sumber dan dasar model diangkat dan religus sosio kebudayaan dan
nilai dasar masyarakat Indonesia, nilai dasar merupakan perwujudan kepribadian bangsa.
Nilai pancasila keyakinan atau pandangan hidup bangsa yang benar, baik dan unggul.
Nilai-nilai Dasar sosio-budaya Indonesia melipiti :
Lukisan Manusia Seutuhnya (MIS) dapat dilihat melalui sekema di bawah ini :
1. Untuk membentuk kepribadiaan peserta didik umumnya bangsa dan negara secara
pontensial aktifnya kesadaran tahu atas eksistensi diri ( subjek )
2. Menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari – hari yang didasarkan nilai
– nilai pancasila; baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dan
memberikan bakat kemampuan untuk mengikuti pendidikan dimasa yang akan datang
3. Mengembangkan dan melestarikan nilai – nilai luhur pancasila dalam kehidupan
sehari – hari serta membina dan menyadari hubungan antar sesama anggota, sekolah,
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kebudayaan Nasional dan kurikulum yang berdasarkan kepada wawasan nasional
kependidikan dengan kerangka dasar
Hamersma, Harry. 1980. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Jakarta: Yayasan Kanisius.
Kunn, Darly. 1998. Landasan dan Filsafat Profesi. Jakarta: Yayasan Kanisius.
Salam, Burhanuddin. 1998. Pengantar Filsafat. Jakarta: Yayasan Kanisius
Zen, Zelhendri. 2014. Filsafat Pendidikan. Padang : Sukabina Press.