Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA

(HAM)

DOSEN PEMBIMBING :

M. IQBAL.,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : TIFFANI RIZMA MARCHELLA

NIM : 20106610051

PRODI : AKUNTANSI

KELAS : KARYAWAN

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR (UNISBA)

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “HAK ASASI MANUSIA” bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kewarganegaraan.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak M. Iqbal.,S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Kewarganegaraan

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

DAFTAR ISI

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA....................................................................................I


KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................................III
BAB I.........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
A. PENGERTIAN HAM...................................................................................................3
B. CIRI-CIRI HAM...........................................................................................................3
C. UNDANG-UNDANG....................................................................................................4
D. CONTOH PELANGGARAN HAM DI INDONESIA...............................................7
E. UPAYA PENEGAKKAN HAM..................................................................................8
F. TANTANGAN DAN HAMBATAN PENEGAKKAN HAM....................................9
A. KESIMPULAN............................................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali
dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung
tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi.
Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita
sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan
karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu
tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau negara lain. Hak
asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang
mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap
manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk
siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain
untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan
moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut
:
1. Apa pengertian HAM?
2. Apasaja ciri-ciri HAM?
3. Apasaja UU yang mengatur tentang HAM?
4. Apasaja contoh pelanggaran HAM di Indonesia?
5. Bagaimana upaya menegakkan HAM di Indonesia?
6. Apasaja tantangan dan hambatan dalam penegakkan HAM di Indonesia?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian HAM
2. Untuk mengetahui ciri-ciri HAM
3. Untuk mengetahui UU yang mengatur HAM
4. Untuk mengetahui apasaja pelanggaran HAM
5. Untuk mengetahui upaya penegakkan HAM
6. Untuk mengetahui tantangan dan hambatan dalam penegakkan HAM
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAM
HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan
setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui oleh semua
orang.
Sementara pengertian HAM menurut para ahli
 HAM menurut Jhon Locke Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di
berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak
ada kekuatan di dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM memiliki sifat yang
mendasar dan suci.
 HAM Menurut Jan Materson Jan Materson adalah anggota komisi HAM di
PBB. Menurutnya HAM adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia yang
tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia.
 HAM menurut miriam budiarjo HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang
sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya universal,karna hak dimiliki tanpa adanya
perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku dan agama.
 HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto HAM adalah suatu hak yang
bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya yang
pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
 HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999 HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan yang
maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan
dihargai oleh setiap manusia.
- Kesimpulan dari berbagai pengertian HAM diatas adalah suatu kebutuhan
mendasar yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam
kandungan.

B. CIRI-CIRI HAM
 HAM bersifat hakiki
Artinya hak asasi manusia tidak diberikan oleh seseorang atau sekelompok
orang, melainkan sudah ada, diterima, serta melekat pada diri manusia
semenjak dilahirkan. Hak asasi manusia selalu dibawa dan dipegang oleh
manusia, sehingga tidak bisa direbut atau dihilangkan.
 HAM bersifat universal
Artinya hak asasi manusia berlaku di mana saja dan untuk seluruh manusia
tanpa memandang perbedaan wilayah, suku bangsa, ras, status, gender, agama,
dan perbedaan lainnya.
 HAM bersifat tetap
Artinya hak asasi manusia tidak bisa dicabut oleh siapapun. Hak asasi manusia
juga tidak bisa diserahkan, karena selalu melekat pada diri tiap manusia.
 HAM bersifat tidak dapat dibagi
Artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang dan tidak dapat
dipisahkan dari diri orang tersebut. Selain itu, hak asasi manusia juga tidak
dapat dikelompokkan dalam kelompok tertentu berdasarkan golongannya.
Karena pada dasarnya hak asasi manusia sama atau setara.

C. UNDANG-UNDANG
1. Pasal 27
Hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak, di
mana ayat ini berbunyi “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak atas kemanusiaan”.
2. Pasal 28 B
Hak setiap orang untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah,
sesuai dengan hukum agamanya masing-masing dan disahkan oleh negara
sesuai aturan yang berlaku. Pasal 28 B terdiri dari 2 ayat, di mana ayat kedua
berisi tentang hak setiap orang atas kelangsungan hidup. tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Negara menjamin hal ini.
3. Pasal 28 C
Ayat 1, undang-undang yang mengatur tentang HAM di mana negara
memahami kebutuhan dasar / hak asasi tentang pengembangan diri. Artinya
negara menjamin hak setiap warganya atas pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia. 
Ayat 2, mengandung pernyataan hak setiap orang utnk memajukan diri secara
kolektif untuk berbuat sesuatu bagi bangsa dan negaranya.
4. Pasal 28 D
Terdiri dari 4 ayat yang secara keseluruhan saling menyambung satu sama
lain. Pasal ini mengandung pernyataan hak atas pengakuan, jaminan, dan
perlindungan hukum, hak untuk mendapatkan imbalan yang adil dalam
hubungan kerja, hak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam
pemerintahan, dan hak yang sama dalam status kewarganegaraan.
5. Pasal 28 E
Ayat 1. Pada pasal ini sebenarnya menegaskan atau memperinci tentang
pelaksanaan pasal 29 UUD 1945 sebelum amandemen menegaskan tentang
hak setiap orang untuk memilih dan memeluk agamanya masing-masing tanpa
paksaan, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, serta memilih tempat
tinggal di wilayah negaranya dan berhak kembali.
Ayat 2. Mengandung pernyataak atas kebebasan setiap orang untuk bebas
meyakini kepercayaan, meyakatakan sikap dan pikiran, yang sesuai dengan
ahti nuraninya. Ayat 3. Pernyataan yang mengaskan ahk setiap orang untuk
bebas berkumpul, berserikat, dan berpendapat.
6. Pasal 28 F
Pasal ini dijelaskan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
media saat ini. Berisikan tentang hak atau kebebasan pada setiap orang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya. Selain itu, setiap orang juga berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi, serta menyebarkannya
dengan bertanggungjawab.
7. Pasal 28 G
Pernyataan pasal 28 F adalah perlindungan pemerintah dan negara atas hak
setiap orang untuk mendapatkan perlindungan dirinya dan keluarga atas harta
benda yang berada di bawah kekuasaannya, berhak untuk bebas dari ancaman
dan ketakutan, dan berhak untuk mendapatan suakan dari negara lain.
8. Pasal 28 H
Pasal 28 H ini terdiri dari 4 ayat, yang masing-masing berisi hak tentang: hak
setiap orang untuk kesejahteraan lahir dan bathin, mendapatkan tempat tinggal
yang layak, dan hak untuk pelayanan kesehatan yang layak ; hak setiap orang
untuk mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama untuk mencapai persamaan dan keadilan ;
hak setiap orang untuk jaminan sosial ; Hakaatas kepemilikan pribadi sesuai
aturan yang berlaku.
9. Pasal 28 I
Ayat 1. Hak tiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak agar tidak
dituntut atas hukum yang berlaku surut ; hak atas bebas dari perlakuan
diskriminatif ; perlindungan terhadap budaya dan hak masyarakat tradisional ;
semua perlindungan atas a negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. 
Ayat 2. Mengandung pernyataan bahwa setiap orang bebas dari perlakuan
diskriminatif. 
Ayat 3. HAk dihormati identitas budaya dan masyarakat tradisionalnya selaras
dengan perkembangan zaman. 
Ayat 4. Perlindungan dan penanggungjawab pelaksanaan HAM adalah
pemerintah 
Ayat 5. Pelaksanaan HAM di Indonesia diatur dengan lebih rinci oleh
peraturan perundang-undangan
10. Pasal 28 J
PAsal 28 J terdiri dari 2 ayat yang isinya mengenai kewajiban setiap orang
untuk menghormati hak asasi orang lain. Selain itu, pada pasal ini juga
menyatakan bahwa dalam hidup bernasyarakat dengan adanya jaminan
Perlindungan HAM diberi pembatasan tertentu agar tetap sesuai dengan norma
dan menjaga ketertiban umum.
11. Pasal 29
Pasal 29, terdiri dari 2 ayat yang menyatakan dan menegaskan bahwa negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan setiap warga negara berhak
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
12. Pasal 31
Pasal ini merupakan aturan tentang hak setiap warga negara untuk
mendapatkan pendidikan dan kewajibannya mengikuti pendidikan dasar yang
dibiayai oleh pemerintah. Pasal ini menjamin hak asasi anak-anak terlantar
dan fakir miskin, yang semuanya dipelihara oleh negara. Pasal ini mengenai
hak dan kewajiban warga negara dalam pertahanan negara. Dalam pasal ini
dinayatakn bahwa negara menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
13. Pasal 33
Pasal 33 juga terdiri dari 3 ayat yang berisi pernyataan bahwa perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ; cabang-
cabang produksi yang penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara ; dan bahwa penggunaan seluruh sumber daya alam yang
ada dalam bumi, air , dan tanah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

D. CONTOH PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


1. Kasus tragedi Partai Komunis Indonesia (PKI) 1965-1966
Komnas HAM memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat
itu. Ribuan lainnya diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup
dibawahbayang-bayang ‘cap PKI’ selama bertahun-tahun.Dalam peristiwa ini,
Komnas HAM balik menuding Komando Operasi Pemulihan Kemanan dan semua
panglima militer daerah yang menjabat saat itu sebagai pihak yang paling
bertanggung-jawab.Saat ini, kasus ini masih ditangani oleh Kejaksaan Agung.
Namun penanganannya lamban. Tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan
berkas ke Komnas HAM, dengan alasan data kurang lengkap.
2. Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus
Petrus alias operasi clurit adalah operasi rahasia yang digelar mantan Presiden
Soeharto dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan yang begitu tinggi.Operasi ini
secara umum meliputi operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-
orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat,
khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Sebagian besar korban dimasukkan ke
dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke
sungai, laut, hutan, dan kebun.
3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan
Mei 1998 Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di
seluruh sudut tanah air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali
oleh kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh
tewasnya empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam
demonstrasi pada 12 Mei 1998. Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung
mengatakan, kasus ini bisa ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari DPR ke
Presiden. Karena belum ada rekomendasi, maka Kejaksaan Agung
mengembalikan berkas penyelidikan ke Komnas HAM. Namun belakangan,
Kejaksaan Agung beralasan kasus ini tidak dapat ditindaklanjuti karena DPR
sudah memutuskan, bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat.
4. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada 7
September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu aktivis
HAM paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif
Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial Saat menjabat
Dewan Kontras (Komite Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan),
namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang
diculik pada masa itu. Pada Juli 2004, Komnas HAM mengeluarkan laporan
penyelidikan Projusticia atas dugaan adanya kejahatan terhadap kemanusiaan di
Wamena. Kasus tersebut dilaporkan setelah 9 orang terbunuh.
5. Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Sekelompok
massa tak dikenal membobol gudang senjata Markas Kodim 1702/Wamena.
Penyerangan ini menewaskankan dua anggota Kodim, yaitu Lettu TNI AD
Napitupulu dan Prajurit Ruben Kana (penjaga gudang senjata). Komnas
menemukan pemaksaan penanda tanganan surat pernyataan, serta perusakan
fasilitas umum. Proses hukum atas kasus tersebut hingga saat ini buntu. Terjadi
tarik ulur antar Komnas HAM dan Kejaksaan Agung. Sementara para tersangka
terus menikmati hidupnya, mendapat kehormatan sebagai pahlawan, menerima
kenaikan pangkat dan promosi jabatan tanpa tersentuh hukum.

E. UPAYA PENEGAKKAN HAM


1. Penegakkan Pemerintah Melalui Undang-Undang
Kaitannya UU dengan HAM adalah berupa aturan-aturan tentang perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap warga negara. UU yang
bisa digunakan dalam penegakan HAM di Indonesia antara lain:
- Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia
- TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang hak-hak asasi manusia
khususnya HAM warga negara Indonesia.
- UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak-hak asasi manusia yang dimiliki
oleh setiap warga negara tanpa terkecuali.
- UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga.
- Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.
- UUD 1945 Pasal 27-34 tentang jaminan hak-hak warga negara Indonesia
dalam berbagai aspek.
2. Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional
Pemerintah membentuk komisi ini untuk membantu pemerintah dalam
menegakkan HAM. Berikut ini beberapa bagian dari Komisi Nasional, antara lain:
- Komisi Nasional Perempuan
Komisi ini dibentuk oleh pemerintah untuk menegakkan HAM khususnya
dalam hal hak asasi perempuan.
- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Komisi ini dibentuk oleh pemerintah untuk melindungi dan menegakkan
hak-hak asasi yang dimiliki oleh seluruh anak Indonesia.
3. Pembentukan Pengadilan HAM
Adanya pembentukan pengadilan HAM didasarkan pada upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM bagi setiap warga negara Indonesia. Dan pembentukan
pengadilan ini didasarkan pada UU No.26 Tahun 2000
4. Penegakkan Melalui Proses Pendidikan
Penegakan HAM juga bisa dilakukan di dalam proses pendidikan, baik secara
formal, informal, maupun non formal. Proses penegakan tersebut bisa dilakukan
dengan menanamkan konsep HAM itu sendiri terhadap para peserta didik dalam
proses pendidikan.

F. TANTANGAN DAN HAMBATAN PENEGAKKAN HAM


Hambatan dan tantangan utama yang sering ditemukan dalam penegakkan HAM di
Indonesia adalah:
1. Rendahnya kesadaran hak-hak asasi manusia yang di miliki orang lain.
2. Terbatasnya perangkat hukum dan peraturan-undangan yang adad.
3. Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivisme.
4. Kurang bekerjanya lembaga penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan

Dilihat dari aspek-aspek kehidupan :


1. Faktor sosial budaya
2. Adanya stratifikasi dan status sosial (tingkat pendidikan usia, pekerjaan, dan
sebagainya)
3. Masih adanya konfilk horizontal di kalangan masyarakat yang di sebabkanhal-hal
sepele
4. Norma adat dan budaya lokal y ang kadang bertentangan dengan HAM
Faktor komunikasi dan informal
Letak geografis Indonesia yang luas, sulitnya komunikasi antar daerah sarana dan
prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun baik,sistem informal
untuk menjaga sosialisasi yang terbatas.

Faktor kebijakan pemerintah


Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang perlunya HAM,
adakalanya demi kepentingan nasional masalah HAM diabaikan.

Faktor aparat dan penindakannya


Masih ada aparat yang disesuaikan secara pribadi tentang prosedur kerja yang
sesuaidengan HAM tingkat penididkan dan kesejahteraan sering membuka peluang
“jalan pintas” untuk diri sendiri masih terjadi penyimpangan
A. KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang
perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan
RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

B. SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah-makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/41369869/Makalah_Hak_Asasi_Manusia_HAM_

https://familinia.com/upaya-penegakan-ham-di-indonesia/

https://guruppkn.com/undang-undang-yang-mengatur-tentang-ham

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/26/143538769/ciri-ciri-hak-asasi-manusia-dan-
contohnya

Anda mungkin juga menyukai