Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TIFFANI RIZMA MARCHELLA

NIM : 20106610051

MATKUL : AKUNTANSI SYARIAH

NO.ABSEN : 23

Pilihan Ganda

1. A
2. C
3. D
4. C
5. C
6. A
7. D
8. A
9. D
10. A
11. B
12. B
13. A
14. C
15. A
16. A

JAWABAN ESAI

1. Nisbah adalah sistem kesepakatan bagi hasil antara pihak bank dan nasabah untuk
mendapatkan keuntungan dan sah menurut Islam. 
2. Akad dibagi menjadi 2, yaitu
- Akad Tabarru’ (gratuitous contract) adalah perjanjian yang merupakan
transaksi yang tidak ditujukan untuk memperoleh laba (transaksi nirlaba).
Tujuan dari transaksi ini adalah tolong menolong dalam rangka berbuat
kebaikan.
- Akad Tijarah (compensational contract) merupakan akad yang ditujukan untuk
memperoleh keuntungan.
3. Menurut istilah qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash
hukum dengan sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat atau
kemaslahatan yang diperhatikan syara. Qiyas juga dapat diartikan sebagai
kegiatan melakukan padanan suatu hukum terhadap hukum lain.
Qiyas secara umum adalah sesuatu proses penyingkapan kesamaan hukum suatu
kasus yang tidak disebutkan dalam suatu dalil, baik di Al-Qur’an ataupun sunah,
dengan suatu hukum yang disebutkan dalam dalil tersebut karena ada kesamaan
dalam alasannya atau ‘illat.

4. Ijmak adalah kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa setelah wafatnya
Rasulullah SAW., terhadap hukum syara’ yang bersifat praktis, dan merupakan
sumber hukum islam ketiga setelah Al-Qur’an dan sunah.
5. A.

Keterangan Debit Kredit

Investasi 150.000.000
Mudarabah
Kas 150.000.000

B.
Keterangan Debit Kredit
Aset Nonkas 150.000.000

Kas 150.000.000

JAWABAN SOAL KASUS

1. a) Menjual buah atau hasil panen yang belum matang tidak diperbolehkan dalam
syariah, hal tersebut dikarenakan dapat menimbulkan kekecewaan.
b) petani dapat menjual hasil panen jika buah tersebut sudah matang dan sudah
waktunya untuk panen
2. a) Ada beberapa pendapat mengenai bunga bank pada bank konvensional yang
Pertama, pendapat yang mempersamakan antara bunga bank dengan riba secara
mutlak, sehingga hukumnya adalah haram. Kedua, pendapat yang tidak
mempersamakan bunga bank dengan riba, sehingga hukumnya adalah boleh. Ketiga,
pendapat yang mengatakan bunga bank hukumya syubhat. Meski begitu, Munas
memandang perlu untuk mencari jalan keluar menentukan sistem perbankan yang
sesuai dengan hukum Islam.
a. Tetapi menurut saya, hukum bunga bank haram, karena termasuk riba. Riba bisa saja
terjadi pada pinjaman yang bersifat konsumtif, maupun pinjaman yang bersifat
produktif dan pada dasarnya bunga bank memberatkan peminjam. Akan tetapi jika
didalamnya bunga bank tidak ada unsur penambahan keuntungan yang berlipat ganda
atau melampaui batas hal tersebut tidak riba.
b) Dapat dipahami bahwa hukum bunga bank merupakan masalah khilafiyah. Ada
ulama yang mengharamkannya karena termasuk riba, dan ada ulama yang
membolehkannya, karena tidak menganggapnya sebagai riba. Tetapi mereka semua
sepakat bahwa riba hukumnya haram. Karenanya, seorang Muslim diberi kebebasan
untuk memilih pendapat sesuai dengan kemantapan hatinya. Jika hatinya mantap
mengatakan bunga bank itu boleh maka ia bisa mengikuti pendapat ulama yang
membolehkannya. Sedangkan jika hatinya ragu-ragu, ia bisa mengikuti pendapat
ulama yang mengharamkannya.
3. Boleh saja melakukan transaksi jual beli saham,tetapi memang pada dasarnya
perusahaanya ada,produknya ada bukan hanay sekedar simbolik. Jika hanaya sekedar
simbolik tidak dperbolehkan untuk melakukan transaksi jual beli saham.

Anda mungkin juga menyukai