Anda di halaman 1dari 1

Pancasila sebagai dasar negara berati menjadi pedoman dalam mengatur kehidupan

penyelenggaraan ketatanegaraan negara dalam berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut


meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Dalam buku Pancasila
Sebagai Ideologi dan Dasar Negara (2012) Ronto, Pancasila telah ada dalam segala bentuk
kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1
Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah
Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila adalah, Mohammad
Yamin, Soepomo, dan Sukarno. Baca juga: 7 Fungsi dan Peranan Pancasila Dapat
dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh
politik di negara Indonesia. Pertama, Karena secara intrinsik dalam Pancasila mengandung
tolerensi, dan siapa yang menentang berati menentang tolerensi. Kedua, Pancasila merupakan
wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup paham-paham positif yang dianut oleh
bangsa Indonesia. Paham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yag cukup
memperkembangkan diri. Ketiga, Karena sila-sila dari Pancasila terdiri dari nilai-nilai dan
norma-norma yang poistif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai dan norma
yang bertentangan pasti akan ditolak oleh Pancasila, seperti atheisme dan segala kekafiran
tidak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia. Baca juga: Rapat Paripurna DPR
Diwarnai Interupsi soal RUU Haluan Ideologi Pancasila Keempat, Karena bangsa Indonesia
yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak
bertentangan dengan keyakinan serta agama. Pedoman bagi penyelenggaraan negara
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai
dasar negara berati nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Konsekuensi dari rumusan tersebut, maka seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan
merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan
memiliki tolok ukur, yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Baca juga: Arti Kedudukan
dan Fungsi Pancasila Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan bangsa
Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Kemudian menjadi
cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Selain bersifat
yuridis konstitusional, Pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan yang artinya, Pancasila
sebagai dasar negara. Pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Artinya, segala peraturan perundang-undangan secara material harus berdasar dan bersumber
pada Pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan
dengan nilai-nilai luhur Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

Anda mungkin juga menyukai