Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

“Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Filsafat Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu: Dr. Rahmat Hidayat, MA

Disusun Oleh

Nama : Akbar Rafsanjani

Nim : 0307213101

Kelas : MPI-4/SEM 3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’alaa.


yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada saya. Sehingga saya mampu
menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan besar
kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Yang mana syafa’at-Nya lah yang
kita harapkan di hari kemudian kelak. Critical Journal Review ini saya susun dalam
rangka memenuhi salah tugas individu mata kuliah “Filsafat Pendidikan Islam”.

Kesempurnaan dimiliki oleh Allah, dan manusia merupakan hamba yang dapat
melakukan kekhilafan dan kesalahan. Saya sebagai penuis sangat menyadari bahwa isi
Critical Journal Review ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mohon maaf atas segala kekurangannya. Saya ucapkan
juga terima kasih kepada bapak Rahmat Hidayat M.A selaku dosen pengampu mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam yang telah membimbing saya dalam penyusunan tugas ini.
Saya juga berharap jurnal ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga pembaca maupun
penulis dapat memahami dan menerapkannya di kehidupan sehari – hari.

Medan, 15 November 2022

Akbar Rafsanjani
BAB I

IDENTITAS JURNAL

A. Jurnal Utama
Judul Artikel : Asas-Asas Pendidikan Dalam Alquran dan Kedudukan Manusia
Dalam Alam Semesta
Nama Jurnal : Jurnal: Penelitian Medan Agama
Volume : 11
Pengarang : Lydia Sartika
Penerbit : Sekolah Tinggi Agama Islam Panca Budi Perdagangan Sumut,
Simalungun
Tahun terbit : 2020

B. Jurnal Pembanding
Judul Artikel : “Konsep dan Prinsip Manajemen Pendidikan dalam Al-Qur’an”
Nama Jurnal : At-Turats “Jurnal Pendidikan Islam”
Volume : 12
Pengarang : Imron Muttaqin
Penerbit : At-Turats
Tahun terbit : 2018
Nomor ISSN : -
BAB II

Ringkasan/Deskripsi Jurnal

A. Ringkasan isi Jurnal


Jurnal Utama
Prinsip-prinsip ajaran Islam ini digunakan dalam merumusksan dan
melaksanakan ajaran Islam. Prinsip-prinsip ini sifatnya permanen karena merupakan
ajaran, dan tidak boleh dihilangkan atau diubah, jika terjadi akan menghilangkan sifat
dan karakter pendidikan Islam tersebut.
Dalam perspektif Alquran, suatu asas disandangkan pada pendidikan maka
harus memiliki komponen :
Integrasi, merupakan jembatan menuju kampung akhirat.
Keseimbangan, merupakan kemestian, sehingga dalam pengembangan dan pembinaan
manusia tidak ada kepincangan dan kesenjangan.
Persamaan, asas ini berakar dari konsep dasar tentang manusia yang mempunyai
kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik antara jenis kelamin, kedudukan
sosial, bangsa, maupun suku, ras, atau warna kulit, sehingga budak sekalipun
mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan.
Keutamaan, ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah hanya proses mekanik melainkan
proses yang mempunyai ruh di mana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan
kepada keutamaan-keutamaan.
Bersumber dari ajaran agama islam, macam-macam asas pendidikan dalam
Al-Qur’an meliputi Asas agama Islam, Asas Sejarah, Asas Sosial, Asas Filosofis,
Asas pendidikan usia dini, dan juga Asas Ekonomi. Manusia memiliki beberapa
keududukan dialam semesta ini. Manusia merupakan sesuatu yang dengan
mengasingkan dirinya sendiri, dari dirinya sendiri, menemukan dirinya sendiri, dalam
dirinya sendiri. Pemikiran orang filsafat mencakup ruang lingkup yang berskala
makro, yaitu kosmologi, ontologi, philosophy of mind, epistemologi, dan aksiologi.
Untuk melihat bagaimana sesungguhnya manusia dalam pandangan filsafat
pendidikan, setidaknya manusia merupakan bagian dari alam semesta (kosmos).
Berangkat dari situ dapat diketahui bahwa manusia adalah ciptaan Allah swt. yang
pada hakikatnya sebagai abdi pencipta-Nya (ontologi).
Manusia sesuai dengan kodratnya menghadapi berbagai persoalan yang
bersifat universal, dikatakan demikian karena persoalan tersebut tidak tergantung pada
kurun waktu ataupun latar belakang historis kultural tertentu. Keberadaan manusia
dalam dunia ini dilengkapi dengan 2 (dua) keadaan, yakni terdiri dari jasad dan ruh,
artinya makhluk yang jasadiah serta ruhaniahnya sekaligus. Manusia bukanlah
makhluk ruh murni dan bukan jasad murni melainkan manusia merupakan makhluk
secara misterius terdiri dari kedua elemen yang disebut dengan entitas ketiga atau jati
dirinya sendiri.

Dalam Surah Al-Mulk ayat 15, Allah SWT berfirman :

ْ ‫هُ ٱل ِمن ِ ر ز ف ٱم َ ض ذ ل‬
‫ُوا و ُكل ِ ها فِي من ا ِكب ِل ي ِه ٱلنُّ ُشو ُر‬

Artinya : “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Dalam surah lain, Allah SWT berfirman dalam surah Lukman ayat 20 yang berbunyi :

ُ ‫ف ِت ٱ ر س ل م هُ غ عل ي ِض وأ نِع ۥم ب‬
‫ك ِه ر ظ ٗة‬ ِ ‫أ و أ ا ٱ هَّلل ُكم هما فِي ْ س ٱ هخ ر ل م و ي ل هس و ما‬
‫لل ب و َل ٗهُد ِر م ِعل ر‬ ُ ‫وب ا ِطن ٗة و ِم ن ٱ ِ لنها ِس من‬
ِ َّ‫ي ِجد ُل فِي ٱ غ ي ه‬

Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk


(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang
memberi penerangan.”

Berdasarkan penjelasan tentang kedudukan manusia di atas, pemakalah


simpulkan bahwa Alquran tidak memandang manusia sebagai makhluk yang tercipta
secara kebetulan, atau tercipta dari kumpulan atom, tapi ia diciptakan setelah
direncanakan untuk mengemban satu tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Cara
yang tepat untuk mengembangkan dan memelihara fitrah manusia sebagai khalifah di
muka bumi adalah melalui pendidikan, karena pendidikan (alTarbiyah) mencakup
berbagai dimensi, yaitu badan, akal, perasaan, kehendak dan seluruh unsur kejiwaan
manusia serta bakat-bakat dan kemampuannya. Hematnya, dalam proses pendidikan,
pengembangan potensi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini tidaklah hanya
dititikberatkan pada akal saja, tetapi juga pada akhlak dan amal.

Jurnal Pembanding
H. Koontz & O`Donnel berpendapat bahwa manajemen berhubungan dengan
pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang lain.4 Pendapat ini
lebih menitikberatkan pada kerjasama dengan orang lain. Sedangkan Robert Kreitner
menyatakan bahwa manajemen adalah proses bekerja dengan dan melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah, proses ini berpusat
pada penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sumber daya manusia terbata.5
James A.F. Stoner berpendapat bahwa manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan berbagai upaya dari anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen erat kaitannya dengan organisasi,
keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan, organisasi merupakan sekelompok
individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem, sedangkan
manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya
dalam organisasi.
Manajemen mempunyai beberpa fungsi, yang artinya bahwa segenap kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang
sistematis sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efesien. G.R. Terry
menjelaskan bahwa fungsi manajemen ada 4 yang disingkat dengan akronim (POAC)
yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Keenam unsur manajemen
tersebut juga berlaku penuh pada manajemen pendidikan, semua sumber daya yang
dimiliki harus digunakan secara efektif dan efisien dalam proses pengelolaan
pendidikan, hanya saja tidak ada pemasaran seperti pada bidang industri tapi lebih
dikenal dengan sebutan stakeholder (pemangku kepentingan). Stake holder
sebenarnya adalah pengguna jasa dari hasil pendidikan yang ditawarkan melalui visi
dan misi serta tujuan pendidikan.

Prinsip-prinsip manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :

a. memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme


kerja.
b. mengkoordinasikan wewenang dan tanggungjawab.
c. memberi tanggungjawab kepada personel hendaknya sesuai dengan sifat-sifat
dan kemampuannya.
d. mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia, dan
e. memperhatikan nilai-nilai dalam organisasi.
Secara sederhana, manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan,
pengaturan yang dalam bahasa Arab disebut “Rabb”. Al-Qur`an menyebut beberapa
kali kata ini, dalam surah 1; 2, Al-An`am: 162, Al-An`am: 164, Shad/38: 66,
Yasin/36: 58. Kata Rabb mempunyai arti memperbaiki dan mengurus sesuatu, juga
berarti menguasai, menciptakan dan memiliki atau dzat yang memperbaiki. Prinsip
merupakan sesuatu yang harus ada dalam sistem termasuk dalam sistem yang
dibentuk pada manajemen pendidikan perspektif Al-Qur`an. Prinsip merupakan
pedoman dalam melakukan sesuatu bagi manusia yang sudah dibuktikan berkali-kali
kebenarannya.
Prinsip manajemen pendidikan perspektif Al-Qur`an menggunakan tujuan
`ibadah sebagai tujuan puncak (ultimate meaning), dilandasi dengan nilai-nilai
Iman, Islam, Ihsan, pembagian tugas, efektif dan efisien, musyawarah, berorientasi
pada tujuan akhir yang dilaksanakan secara bertanggungjawab. Berdasarkan pada
kesimpulan ini, disarankan bagi peneliti lain untuk melalukan penelitian lebih
mendalam dan menyeluruh baik pada aspek yang sama maupun aspek dan dimensi
lain untuk melengkapi kajian manajemen pendidikan.
BAB III
ANALISIS

A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan Jurnal
Pada Jurnal 1 penulisan kata yang terdapat dalam jurnal sudah sesuai dengan
ejaan bahasa indonesia yang sangat baik sehingga mudah dipahami bahasanya dan
juga mudah dimengerti oleh pembaca. Pada jurnal 1 tersebut dilengkapi dengan
referensi yang memudahkan pembacanya dalam mencari subjudul yang ada di dalam
materinya.
Pada jurnal kedua ini, penulisan kalimat yang ada didalamnya sudah
memenuhi standar penulisan yang ada dalam ejaan bahasa indonesia. Dan juga untuk
spasi yang diberikan juga sudah baik. Font yang digunakan pada jurnal kedua ini
sangat baik sehingga dapat mempermudah pembaca dalam membaca materi yang ada
didalamnya. Didalam isinys juga pada jurnal kedua ini mengandung banyak sekali
referensi yang dapat digunakan pembaca untuk mempermudahkan mereka untuk
mengerti makna dalam jurnal tersebut.

Kekurangan Jurnal
Pada Jurnal 1, pokok pembahasannya terpokus pada asas-asas pendidikan
islam di alam semesta, tidak membahas tentang Filsafat pendidikan islam yang secara
mendalam. Pada jurnal 1 ini juga tidak terdapat ISSN nya sehingga dapat diragukan
keasliannya. Dan juga materi yang terdapat pada jurnal tersebut kurang lengkap
menurut penulis.
Pada jurnal kedua, pokok pembahasannya sudah sangat lengkap yang
membahas tentang konsep dan prinsip dasar manajemen pendidikan islam. Akan
tetapi didalamnya tidak terdapat subjudul pengertian filsafat pendidikan islam. Dan
juga menurut penulis penggunaan dua Coloums yang kurang efesien karena dapat
membingungkan pembaca dalam membaca isi jurnal tersebut. Dan pada jurnal kedua
ini juga tidak terdapat nomor ISSN nya. Di jurnal kedua ini juga terdapat beberapa
kata Ilmiah(Kata asing) yang menurut penulis menyulitkan pembaca dalam
memahami isi dari jurnal tersebut.
B. Kekhasan dan Kemutakhiran Jurnal
Penulisan pada kedua judul jurnal baik jurnal utama maupun jurnal
pembanding sudah benar, dicetak dengan menggunakan huruf capital. Penulisan nama
penulis juga sudah benar, nama ditulis dibawah sesuai dengan formatnya. Dari segi
tata cara penulisannya abstraknya sudah baik, karena penulis sudah dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tersebut. Apa yang dijelaskan
dalam jurnal ini sudah tepat, jelas, dan lengkap. Dalam penulisan jurnal jenis huruf
yang digunakan sama, system penomoran juga sudah tepat. Sedangkan Refrensi yang
digunakan peneliti cukup banyak sehingga dalam menjabarkan materi ini luas
pembahasannya. Jurnal ini sudah baik untuk dijadikan bahan penelitian tentang
“Filsafat Pendidikan Islam”, karena cocok bahan yang disajikan didalamnya untuk
penelitian ini. Dan terdapat banyak fakta dan data sebagai penguat dari penelitian
yang disajikan.
BAB IV

PENUTUP

A. Rekomendasi
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan kedua jurnal yang telah saya analisa
dapat saya rekomendasikan agar tetap mempertahankan pembuatan karya ilmiah yang
menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta materi yang cukup detail. Selain itu,
saya berharap kedepannya agar penulis lebih memperhatikan tulisan agar tidak
ditemukan lagi typo dan untuk kedepannya agar materi yang ingin diuraikan ke bawah
dibuat rapi agar mudah dipahami. Serta lebih memperhatikan sumber yang digunakan
agar tahun terbitnya tidak terlalu lama sehingga dapat dijadikan bahan referensi yang
lebih akurat.

B. Simpulan
Sebagai penutup sebagaimana dijelaskan diatas bahwa konsep pendidikan
agama Islam dalam tinjauan hadits-hadits pendidikan (tarbawi) dapat disimpulkan
sebagai berikut: Pertama, kedudukan hadits dalam pendidikan agama Islam menjadi
sebuah dasar dan landasan bagi konsep, kerangka dan desain pendidikan agama Islam.
Kedua, konsep pendidikan agama Islam dalam tinjauan hadits-hadits pendidikan
meliputi: dasar pendidikan, kewajiban belajar, tujuan pendidikan, lembaga
pendidikan, materi pembelajaran (pendidikan),metode pembelajaran, pendidik (guru),
peserta didik (murid), pendidikan wanita dan evaluasi pembelajaran. Kesepuluh inilah
yang menjadi kerangka dalam membagun pendidikan agama Islam yang sesuai
dengan hadits Rasulullah saw, sehingga pendidikan yang ditawarkan kepada
masyarakat tidak jauh berbeda dengan pendidikan masa Rasulullah saw tentu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, namun tidak melupakan esensi
dasarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sartika, Lydia. (2020). Asas-Asas Pendidikan Dalam Alquran dan Kedudukan Manusia

Dalam Alam Semesta. Jurnal: Penelitian Medan Agama. 11(1). h. 92-106.

Anda mungkin juga menyukai