Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK KASUS PERILAKU

ORGANISASI WEEK 12 KELAS A

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 :

ROZAN FARIZQY ZAIN 130217203


GEOFANNY NATADIKA 130217375
IVAN PRASTA 130217283
DIO CALEDI 130217153
DAVID SYAIFUDIN 130217383
1. Negosiasi buruh-manajemen mungkin dicirikan sebagai
lebih distributif daripada integratif. Apa saudara setuju
dengan pendapat tersebut? Menurut Anda, mengapa
demikian?
 Kelompok kami tidak setuju dengan disebut distributif karena
pendekatan yang dilakukan oleh Accor mengunakan integratif karena
telah menemukan win-win solution terhadap kedua pihak, jika
distributif maka hanya ada win-lose untuk satu pihak saja dan jika itu
terjadi maka antara serikat kerja dan buruhnya tidak akan ada
kesepakatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. seperti tertulis
diatas “Pada tahun 2014, NCP OECD Prancis akhirnya berterima
kasih kepada Accor atas keterlibatan mereka dalam menyelesaikan
konflik dengan IUF” konflik tersebut sudah teratasi maka Accor
mengunakan integratif
2. Baik konflik diadik, intragroup, atau antarkelompok, konflik
ketenagakerjaan-manajemen terlalu sering dianggap disfungsional
dan mengabaikan peran pihak ketiga yang dapat membuatnya lebih
fungsional. Apa saudara setuju dengan pernyataan tersebut?
Mengapa?

setuju karena dengan adanya pihak ketiga dapat membantu menyelesaikan


konflik, Baik konflik diadik, intragroup, atau antarkelompok, konflik
ketenagakerjaan-manajemen diantaranya pihak ketiga dapat menjadi
Penengah : SEBUAH netral ketiga pihak yang dapat memberi solusi yang
dinegosiasikan menggunakan pemikiran, persuasi, dan saran untuk
alternatif,dan juga pihak ketiga bisa benjadi Penengah : pihak ke tiga untuk
negosiasi siapa memiliki otoritas untuk mendikte sebuah persetujuan dan juga
bisa menjadi Pendamai Terpercaya, pihak ketiga menyediakan sebuah
informal komunikasi hubungan antara negosiator dengan lawan, selain itu
pihak ketiga juga dapat menjadi Konsultan : dimana konsultan tidak
berpihak pada satu belah pihak, ahli dalam konflik manajemen, yang
mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikan konflik
3. Apa saran saudara bagi perwakilan serikat buruh dan manajemen tentang cara
menyelesaikan konflik mereka? (berkaca dari artefak dalam kasus UIF-Accor
dan konsep dalam bab ini, apa yang akan Anda sampaikan kepada mereka?

 Menurut kelompok kami, saran sebagai perwakilan serikat buruh dan


manajemen tentang teknik dan cara menyelesaikan konflik mereka adalah
negosiasi yang integrative bargaining, mengapa kami memilih hal
tersebut ? Dikarenakan diperlukannya negosiasi yang diperuntukkan
mencari satu/lebih penyelesaian konflik yang dapat menciptakan solusi
yang sama-sama menguntungkan untuk manajemen dan buruh. Jadi
kesimpulannya adalah serikat buruh harus diizinkan untuk mengikuti
negosiasi sehingga keluhan-keluhan yang dirasakan buruh bisa segera
diketahui bahkan bisa langsung diatasi. Sehingga bisa membuat efek
mutualisme bagi kedua belah pihak (buruh dan manajemen) yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak dan bisa menenangkan/meredam
konflik yang terjadi.
4. Jenis konflik apa yang dihadapi oleh karyawan Accor yang
terlibat dalam jaringan WAAG? Jelaskan!

 Jenis konflik yang dihadapi oleh karyawan accor adalag konflik hubungan
dan konflik intagroup. Yang dimana awal masalahanya ialah konflik yang
terjadi antara pekerja sementara dengan agen pemberi kerja sehingga accor
sudah diperingatkan oleh titik kontak nasional (NCP) organisasi untuk
ekonomi Prancis (OECD) pada tahun 2012 setelah keluhan tentang
pelanggaran pedoman internasional (pertanian, hotel, restoan, katering dll)
yang menyatakan bahwa grup accor telah menolak hak karyawannya untuk
bergabung dalam negosiasi kolektif di satu hotel tidak dapat mencapai
kesepakatan selama bertahun-tahun sehingga kompensasi netral gender &
program kesempatan yang setara juga penting bagi accor yang akhirnya
menciptakan jaringan women at accor generation (WACC) yang di rancang
untuk membantu wanita berkembang didalam grup.
5. Dalam kasus di atas apakah perbedaan gender
mempengaruhi efektifitas negosiasi ? Jelaskan!
 Perbedaan gender sangat mempengaruhi efektifitas negosiasi dikarenakan Gender
seringkali diasosiasikan memberikan pengaruh terhadap hasil negosiasi dimana
ada persepsi dan stereotyping dari jenis kelamin dan hasil negosiasi. Pria dianggap
lebih memperhatikan status, kekuasaan dan pengakuan, sementara wanita lebih
memperhatikan atau mengedepankan belas kasihan dan altruism yakni kebajikan
atau memperhatikan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Hal ini
diasumsikan dapat mempengaruhi hasil negosiasi dengan pertimbangan bahwa
pria lebih mementingkan economic value dari sebuah proses negosiasi, sementara
wanita lebih diasumsikan mementingkan relationship atau personal value dari
sebuah proses negosiasi. Atau dengan kata lain, jika menggunakan pendekatan
atau strategi negosiasi, pria lebih cenderung menggunakan strategi distributif dan
wanita lebih cenderung menggunakan strategi integratif.
6. Teknik manajemen konflik apa yang sebaiknya digunakan
oleh manajemen Accor? Jelaskan argumentasi memilih
Teknik tersebut
 Menurut kelompok kami menggunakan resolusi konflik dibagian teknik manajemen
kompromi, karena dilihat dari studi kasus diatas yang terjadi adalah Sering terjadi bentrokan
antara pemegang saham, yang tujuannya adalah meningkatkan laba dengan menurunkan biaya
dan menghasilkan lebih banyak uang tunai, dan karyawan, yang mengharapkan bayaran lebih
tinggi dari pertumbuhan perusahaan mereka.
 Di Prancis, selama lima tahun terakhir, ada ratusan petugas kamar yang bekerja untuk hotel
Accor yang secara terbuka melakukan pemogokan, mengeluh di media tentang gaji dan
kondisi kerja mereka. Hubungan kasus tersebut dengan manajemen konflik kompromi adalah
untuk mencari solusi yang setidaknya dianggap adil dan dapat diterima semua pihak. Setiap
orang yang berselisih akan sama-sama mengalah atau berkorban untuk menemukan jalan
keluar. Metode ini dapat digunakan juga ketika kita dihadapkan pada jalan buntu dan
membutuhkan solusi sementara karena alasan waktu. Contohnya mencari solusi dengan
karyawan, karena pada kasus dikatakan tidak mungkin mencari pengganti karyawan pada saat
itu juga. Meskipun solusi yang diciptakan dianggap adil, namun beberapa pihak mungkin
masih akan merasa tidak puas pada hasilnya. Itu sebabnya perlu pemantauan lebih lanjut untuk
memastikan apakah solusi yang telah disepakati tetap dijalankan.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai