MAKALAH
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS;
KESEJAHTERAAN SOSIAL SECARA UMUM
Kelompok 10:
Muhammad Fikri 11820512911
Lutfi Muhammad 11820511089
6G
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami diberikan waktu dan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah Statistik dengan judul “Penyajian Data”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Program
Studi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau. Kami
menulis makalah ini untuk membantu mahasiswa supaya lebih memahami mata
kuliah khususnya mengenai Penyajian Data.
Pekanbaru,
31 Mei 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.2 Tujuan Masalah.........................................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................3
2.1 Tanggung Jawab Sosial.............................................................................3
2.2 Tanggung Jawab Dalam Sosial Dalam Pandangan Islam.........................4
2.3 Praktik Tanggung Jawab Sosial Bisnis Dalam Perspektif Islam...............7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melakukan aktivitasnya wajib mendasarkan keputusannya tidak
semata bersumber pada aspek keuangan, misalnya keuntungan
ataupun deviden melainkan pula wajib bersumber pada
konsekuensi sosial serta area buat dikala ini ataupun buat jangka
panjang. Etika bisnis serta tanggung jawab sosial industri. ialah
2 kasus yang kerap kali kurang dicermati oleh para pelakon
bisnis sebab itu dalam postingan ini hendak dibahas gimana
ikatan etika bisnis dengan tanggung jawab sosial industri.
2
BAB II
ISI
1
K. Bertens, “Pengantar Etika Bisnis”, (Yogyakarta : Kanisus, 2000), h. 238.
3
2.2 Tanggung Jawab Dalam Sosial Dalam Pandangan Islam
Tanggung jawab sosial dalam Islam tidaklah ialah masalah asing.
Tanggung jawab sosial telah mulai terdapat serta dipraktekkan semenjak
14 abad yang silam. Ulasan menimpa tanggung jawab sosial sangat kerap
disebutkan dalam Al- Quran. Al- Quran senantiasa menghubungkan antara
kesuksesan berbisnis serta perkembangan ekonomi yang dipengaruhi oleh
moral para pengusaha dalam melaksanakan bisnis. Cocok dengan firman
Allah SWT:
2
Yusuf Muhammad Yasir, “Islamic Corporate Social Responbility”, (Depok: Kencana, 2017), h.
43
4
Dari Hadis di atas bisa disimpulkan kalau upah minimum mestilah
upah yang membolehkan seseorang buruh ataupun pekerja buat
mendapatkan santapan serta baju yang baik serta layak dalam jumlah yang
lumayan buat dirinya serta keluarganya tanpa wajib bekerja dengan keras.
Dimensi ini ditatap oleh sahabat- sahabat Nabi selaku batasan minimum
buat mempertahankan dimensi spiritual warga Islam( Muhammad Sayyid
Yusuf, 2008: 151
Ada pula terhadap area alam dekat, Allah SWT berfirman yang
bermaksud:
َ ض لِي ُۡف ِس َد فِ ۡيهَا َوي ُۡهلِكَ ۡال َح ۡـر اۡل ٰ
ؕث َوالنَّ ۡس َل ِ َواِ َذا ت ََولّى َس ٰعى ِفى ا َ ۡر
َوهّٰللا ُ اَل يُ ِحب ُّۡالفَ َسا َد
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
mengadakan kerusakan padanya dan merusak tanam-tanaman dan binatang
ternak. Dan Allah SWT tidak menyukai kebinasaan. (QS al-Baqarah, 2:
205)
Ayat ini menggambarkan secara nyata gimana Islam memberi- kan
atensi lebih buat kelestarian alam dekat. Seluruh usaha, baik bisnis
ataupun bukan wajib melindungi kelestarian alam dekat selamanya. Pada
sisi kebajikan sosial, Islam sangat menyarankan derma kepada orang-
orang yang membutuhkan serta kurang sanggup dalam berupaya lewat
sadaqah serta pinjaman kebajikan( qard hasan). Allah SWT berfirman
yang bermaksud:.
فَاتَّقُوا هّٰللا َ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َوا ْس َمعُوْ ا َواَ ِط ْيعُوْ ا َواَ ْنفِقُوْ ا خَ ْيرًا اِّل َ ْنفُ ِس ُك ۗ ْم َو َم ْن
ٰۤ ُ
َك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن
َ ول ِٕى ق ُش َّح نَ ْف ِس ٖه فَا
َ ْيُّو
“Dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan
barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung”. (QS. al-Taghabun, [64]: 16)
5
a. Ayat ini pula menarangkan tanggung jawab seseorang
Muslim buat membantu sesamanya lewat sumbangan serta
derma kebajikan dan seluruh watak kikir sangat dibenci
dalam Islam.
Bersumber pada sebagian realitas di atas menampilkan sep
tanggung jawab sosial serta konsep keadilan sudah lama terdapat dalam
Islam, bersamaan dengan kedatangan Islam vang dibawa oleh Rasulullah
SAW. Rasulullah SAW melakukan tanggung jawab sosial serta
menghasilkan keadilan bersumber pada petunjuk Al- Quran. Di samping
itu, perbuatan Rasulullah SAW dalam pelaksanaan konsep tanggung jawab
sosial serta keadilan dalam warga, jadi sumber referensi untuk generasi
sehabis wafatnya Rasulullah SAW, dia berperan selaku as- Sunnah
Rasulullah. Kedua- dua konsep Al- Quran serta as- Sunnah berjalan
dengan harmoni serta menghasilkan keadilan yang seutuhnya. Prinsip-
prinsip tanggung jawab sosial yang sudah digariskan dalam Al- Quran
serta as- Sunnah wajib dijadikan pedoman untuk kehidupan kalangan
Muslimin dalam bermacam aktivitas tercantum dalam bisnis Islam.
Zakat maupun CSR keduanya mempunyai tujuan akhir yang sama
ialah usaha buat menciptakan kesejahteraan sosial dalam warga( Ekawati,
2004). Di samping industri berupaya mencapai keuntungan buat pemegang
saham namun pula melindungi serta meningkatkan sumber energi ekonomi
warga, menaungi isu- isu kerja sama yang baik, keselamatan kerja,
sumbangan kebajikan, berguna secara sosial, serta menghindari kegiatan
beresiko. Perihal ini dicoba buat mencari keridhaan dari Allah
SWT( Asyraf Wajdi Dusuki, 2008: 22).
Paradigma takwa pula melahirkan kepahaman yang mendalam ter-
hadap manajemen serta pengembangan pembangunan mesti dikelola cocok
dengan nilai- nilai syariah. Paradigma takwa ini hendak melahirkan
konsep penerapan CSR yang tertumpu pada melindungi martabat manu-
sia, kebebasan berupaya, keadilan serta pengakuan hak orang, keperca-
yaan serta tanggung jawab ( Asyraf Wajdi Dusuki, 2008: 15- 17). Arti
6
syariah merupakan satu sistem yang mengendalikan etika serta norma
yang melingkupi segala aspek kehidupan manusia, antara lain termasuknya
kehidupan individu, sosial, politik, ekonomi, serta intelektual3.
ال تع ِّذبوا: لنهي رسول هللا صلى هللا عليه وسلم،لو كنت أنا لم أحرقهم
من ب َّدل دينه: لقول رسول هللا صلى هللا عليه وسلم، ولقتلتهم.بعذاب هللا
فاقتلوه
c. Lingkungan
ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ خَ وْ فًا َّوطَ َمع ًۗا اِ َّن ِ َْواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر
ََرحْ َمتَ هّٰللا ِ قَ ِريْبٌ ِّمنَ ْال ُمحْ ِسنِ ْين
3
Ibid, h. 47
4
Djakfar Muhammad, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2007). h.
45-48.
7
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al A’raf:56)
d. Filantropi
َ ْفَاتَّقُوا هّٰللا َ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َوا ْس َمعُوْ ا َواَ ِط ْيعُوْ ا َواَ ْنفِقُوْ ا خَ ْيرًا اِّل َ ْنفُ ِس ُك ۗ ْم َو َم ْن يُّو
ق
ٰۤ ُ
َك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن
َ ول ِٕى ُش َّح نَ ْف ِس ٖه فَا
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility
berikutnya dalam postingan ini diucap CSR merupakan sesuatu konsep
kalau organisasi, spesialnya industri merupakan mempunyai bermacam
wujud tanggung jawab terhadap segala pemangku kepentingannya, yang
antara lain merupakan konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
serta area dalam seluruh aspek operasional industri yang mencakup aspek
ekonomi,politik, sosial,dsb.
Atensi Islam terhadap keuntungan bisnis tidak mengabaikan aspek-
aspek moral dalam menggapai keuntungan tersebut. Perihal ini menun-
jukkan kalau dalam Islam ada ikatan yang sangat erat antara ekonomi serta
moral, kedua- duanya suatu yang tidak boleh dipisahkan. Atensi aspek
moral dalam bisnis pula ditegaskan Rasulullah.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna.maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk
masa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djakfar, M. (2007). "Etika Bisnis dalam Perspektif Islam". Malang: UIN Malang Press.
10