Anda di halaman 1dari 6

1.

Topik : Break Even

2. Waktu : 2 x 45 menit (90 menit)

3. Tujuan pengajaran :

3.1 Menjelaskan bagaimana perubahan aktivitas mempengaruhi contribution margin


dan penghasilan netto.

3.2 Menunjukkan pengaruh perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan
volume terhadap contribution margin.

3.3 Menghitung break even dengan metode rumus maupun metode kontribusi
satuan.

3.4 Menyusun grafik break even.

3.5 Menghitung margin of safety

4. Materi :

4.1 Pengertian Break Even


Break even adalah suatu keadaan perusahaan dimana jumlah penghasilan sama
dengan jumlah biaya atau dengan kata lain, keadaan perusahaan tidak
memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi.

4.2 Fungsi Break Even


a. Sebagai perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan pada periode yang
bersangkutan ataupun periode yang akan datang.
b. Memberikan informasi bagi pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat
volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh
laba.
c. Dapat dipergunakan sebagai pengambilan keputusan bagi manajemen.

4.3 Asumsi yang digunakan


a. Harga jual produk per unit tetap konstan pada berbagai tingkat volume
penjualan dalam periode yang bersangkutan.
b. Semua biaya dikelompokkan ke dalam elemen biaya tetap dan biaya
variabel.
c. Harga dari biaya atau masukan (harga bahan baku, upah, dll) tetap konstan
pada berbagai tingkatan kegiatan.
d. Kapasitas yang dimiliki perusahaan tidak berubah.
e. Tingkat efisiensi dari perusahaan tidak berubah.
4.4 Penentuan Tingkat Break Even
Break even dapat dihitung dengan rumus :
Biaya tetap
Break even (unit) = -------------------
Margin per unit
Atau :
Biaya tetap
Break even (unit) = ---------------------------------------------------
Harga jual per unit – Biaya variabel per unit

Untuk menjelaskan rumus tersebut diatas, berikut ini diberikan ilustrasi dari
perusahaan “Mandiri & Co” yang memproduksi barang-barang “X” dan
mempunyai kapasitas produksi 240.000 unit.
Data budget untuk tahun 1996 adalah sbb :

“Mandiri & Co”


Budget Rugi Laba
Tahun 1996

Penjualan ( 200.000 unit @ Rp. 250) Rp. 50.000.000,-


Budget biaya Tetap Variabel
Bahan langsung - Rp. 9.000.000,-
Upah langsung - Rp. 10.000.000,-
Overhead pabrik Rp. 7.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Biaya administrasi Rp. 6.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Biaya distribusi Rp. 5.000.000,- Rp. 3.000.000,-
--------------------- --------------------
JUMLAH Rp. 18.000.000,- Rp. 26.000.000,- Rp.
44.000.000,-
--------------------
Laba yang dibudgetkan Rp.
6.000.000,-
============
Dengan menggunakan data diatas, maka jumlah barang yang harus dijual agar
perusahaan mencapai break even adalah :
Rp. 18.000.000,-
-------------------------- = 150.000 unit
Rp. 250,- – Rp. 130,-
Budget Rugi laba di perusahaan “Mandiri & Co” dapat diringkas sbb :
Penjualan (200.000 unit @ Rp. 250) Rp. 50.000.000,- 100 %
Jumlah biaya variabel Rp. 26.000.000,- 52 %
--------------------- --------
Marginal income Rp. 24.000.000,- 48 %
Jumlah biaya tetap Rp. 18.000.000,- 36 %
--------------------- --------
Laba Rp. 6.000.000,- 12 %
============ =====
4.5 Marginal Income
Marginal income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Sedangkan yang dimaksud Marginal income ratio adalah rasio antara marginal
income dengan hasil penjualan
Hasil penjualan – Biaya variabel
MIR = ----------------------------------------
Hasil penjualan
Hasil penjualan Biaya variabel
= --------------------- - --------------------
Hasil penjualan Hasil penjualan
Biaya variabel
= 1 - ---------------------
Hasil penjualan

Dari ilustrasi diatas, maka :


Biaya tetap
Break even (rupiah) = ------------------------------------------------
1 - (Biaya variabel / Hasil penjualan)
Rp. 18.000.000,-
= --------------------------- = Rp. 37.500.000,-
Rp. 26.000.000,-
1 - ---------------------
Rp. 50.000.000,-
Untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual, dapat juga dihitung dengan cara
:
Rp. 37.500.000,-
Break even (unit) = --------------------- = 150.000 unit
Rp. 250,-
Pada tingkat penjualan tersebut diatas, maka perhitungan rugi laba perusahaan
adalah sbb :
Penjualan (150.000 unit @ Rp. 250) Rp. 37.500.000,-
Biaya tetap Rp. 18.000.000,-
Biaya variabel Rp. 19.500.000,-
---------------------
Jumlah biaya Rp. 37.500.000.-
---------------------
Laba Rp. 0
============
Misalnya tahun 1997 perusahaan merencanakan laba sebesar Rp. 1.800.000,-, maka
penjualan yang harus diperoleh adalah :
Rp. 18.000.000,- + Rp. 1.800.000,-
------------------------------------------- = Rp. 41.250.000 = 165.000 unit
0.48
Hal ini dapat dibuktikan sbb :
Penjualan (165.000 unit @ Rp. 250) Rp. 41.250.000,-
Biaya tetap Rp. 18.000.000,-
Biaya variabel (52 %) Rp. 21.450.000,-
---------------------
Jumlah biaya Rp. 39.450.000.-
---------------------
Laba Rp. 1.800.000,-
============

4.6 Grafik Break Even


Garis Penjualan
Garis Jumlah Biaya
Biaya Dan Penghasilan ( Dalam Ribuan )

Daerah Laba
50.000

Titik Break Even


37.500
Biaya Variabel

Daerah Rugi

18.000 Garis Biaya Tetap

Biaya Tetap

0
150

Volume Penjualan (ribuan)

Garis Penjualan
Grafik Break Even ( Unit )
Laba
Daerah Laba
Titik Break Even
37.500 Biaya Tetap

Garis Jml. Biaya


Garis Biaya Variabel
18.000
Daerah Rugi
Biaya Variabel

0 150
Volume Penjualan (ribuan)

4.7 Margin of Safety


Margin of safety (tingkat keamanan) merupakan hubungan atau selisih antara
penjualan yang dibudget dengan penjualan tingkat break even dan dinyatakan
dalam rasio.
Margin of safety dapat dirumuskan sbb :
Penjualan per budget – Penjualan per break even
Margin of safety = --------------------------------------------------------
Penjualan per budget

Dari ilustrasi tersebut diatas, maka


Rp. 50.000.000 - Rp. 37.500.000
Margin of safety = ----------------------------------------- X 100 %
Rp. 50.000.000
= 25 %
Hal ini berarti bahwa penjualan perusahaan tidak boleh turun lebih dari 25 %
dari penjualan yang direncanakan.
Jadi margin of safety = 25 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 12.500.000 atau 50.000
unit.

5. Metode pengajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas.

6. Alat bantu perkuliahan : Overhead projector (OHP)

7. Test / soal :
CV Eka adalah pedagang (distributor) semen untuk daerah Jawa Timur, perusahaan
tersebut memiliki kapasitas normal penjualan semen sebanyak 15.000 zak dalam satu
tahun. Data biaya dan penjualan yang diperkirakan akan terjadi dalam tahun 1983
adalah :
Harga jual semen per zak Rp. 2.000,-
Harga pokok penjualan per zak Rp. 1.500,-
Biaya pemasaran variabel per zak Rp. 60,-
Biaya administrasi variabel per zak Rp. 40,-
Jumlah biaya pemasaran tetap Rp. 2.400.000,-
Jumlah biaya administrasi tetap Rp. 1.200.000,-
Diminta :
a. Hitung besarnya break even, baik kuantitas maupun jumlah rupiah
b. Hitung laba yang dianggarkan apabila perusahaan mencapai kapasitas normal
c. Hitung margin of safety

8. Daftar Pustaka
8.1 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Jogyakarta.
8.2 Supriyono, Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta
Data Relevan Untuk Pembuatan Keputusan, BPFE, Jogyakarta
8.3 Weston, J. Fred, dan Copeland, Thomas E., dan, Manajemen Keuangan,
Binarupa Aksara, Jakarta (Terjemahan)

Anda mungkin juga menyukai