Anda di halaman 1dari 6

CAPITAL BUDGETING (Penganggaran Modal)

Penganggaran modal meliputi seluruh proses perencanaan pengeluaran uang, dimana


hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Penganggaran modal ini pada umumnya dilakukan untuk menilai investasi yang
dikategorikan sebagai berikut :
1. Penggantian
2. Perluasan
3. Pertumbuhan

Prinsip Umum
Beberapa pedoman dalam pengambilan keputusan yang optimal, antara lain :
1. Pertimbangan arus kas dengan tepat
2. Diskonto arus kas pada biaya modal yang sesuai, yaitu biaya kesempatan atas modal
yang ditentukan oleh pasar
3. Pemilihan suatu proyek dari sekelompok proyek yang akan memaksimumkan
kekayaan pemegang saham
4. Memungkinkan para manajer mempertimbangkan setiap proyek secara independen
dari proyek-proyek yang lain.

Kriteria Capital Budgeting


Ada 9 kriteria dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Cash Payback (Pengembalian kas) = PB
2. Discounted Cash Payback (Pengembalian kas yang didiskontokan) = DPB
3. Accounting Rate of Return (Tingkat hasil pengembalian akuntansi) = ARR
4. Net Present Value (Nilai sekarang bersih) = NPV
5. Internal Rate of Return (Tingkat hasil pengembalian internal) = IRR
6. Net Terminal Value (Nilai akhir bersih) = NTV
7. Opportunity Cost Return (Hasil pengembalian biaya kesempatan) = OCR
8. Profitability Index (Indeks profitabilitas) = PI
9. Perpetuity Rate of Return (Tingkat hasil pengembalian perpetuitas) = PRR
Sebelum membahas lebih lanjut, berikut ini kami sajikan data sebagai contoh :
Tabel 1.

Tahun Arus kas (dalam ribuan)


A B C D PVIF @ 10 %

0 -1.500 -1.500 -1.500 -1.500 1,000


1 150 0 150 300 0,909
2 1.350 0 300 450 0,826
3 150 450 450 750 0,751
4 - 150 1.050 600 750 0,683
5 - 600 1.950 1.875 900 0,621

Metode Jangka Pengembalian (Cash Payback = PB)


Periode jangka pengembalian merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi awal. Dari tabel 1 tersebut diatas, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
 Proyek A, jangka pengembalian = 2 tahun
 Proyek B, jangka pengembalian = 4 tahun
 Proyek C, jangka pengembalian = 4 tahun
 Proyek D, jangka pengembalian = 3 tahun
Jika manajemen perhitungan tersebut, maka proyek A yang akan dipilih.

Pengembalian Kas yang Didiskontokan (DPB)


DPB adalah jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah arus kas yang didiskontokan
dengan k, biaya modal sama dengan nilai sekarang pengeluaran awal.
Kita dapat menggunakan data Proyek D sebagai ilustrasi :
Tahun Arus kas Nilai Nilai sekarang
D PVIF @ 10 % Sekarang Kumulatif

0 -1.500 1,000 - 1.500 - 1.500

1 300 0,909 273 - 1.227


2 . 450 0,826 372 - 855

3 750 0,751 563 - 292


4 750 0,683 512 + 220
5 900 0,621 559 + 779

Arus kas yang didiskontokan sama dengan pengeluaran investasi awal dalam tahun
keempat, sehingga periode DPB adalah antara tiga dan empat tahun.

Tingkat Hasil Pengembalian Investasi (ARR)


Tingkat hasil pengembalian akuntansi adalah rasio laba bersih (NI) terhadap pengeluaran
investasi rata-rata. Dimana laba bersih = Arus kas – Depresiasi. Diasumsikan depresiasi
sebesar 300 dengan metode garis lurus.

Tahun Arus kas Nilai investasi


D Laba Bersih Setelah di depr. ARR

0 -1.500 - 1.500 -
1 300 0 1.200 0
2 . 450 150 900 16,67 %

3 750 450 600 75,00 %


4 750 450 300 150,00 %
5 900 600 0 0

Definisi lain dari ARR menghitung satu hasil pengembalian rata-rata untuk proyek-
proyek dapat dinyatakan sebagai berikut :
ARR = (  Arus kas / n : I )
t 0

Dimana : I0 = Pengeluaran kas awal = 1.500


n = Umur proyek = 5 tahun

Dengan menggunakan ilustrasi tersebut, maka ARR adalah :

-1.500 + 0 + 0 + 450 + 1.050 + 1.950


ARR = : 1.500
5

= 390 : 1.500 = 26 %

Nilai Sekarang Bersih (NPV)


NPV dihitung dengan cara mencari nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari
suatu investasi yang didiskonto pada biaya modal dan nilainya dikurangi dengan
pengeluaran biaya awal proyek.
Prosedur untuk menghitung NPV adalah :

Tahun Arus kas Nilai Sekarang


C X PVIF (PV)

0 -1.500 1,000 - 1.500 ,00


1 150 0,909 136,35
2 . 300 0,826 247,80

3 450 0,751 337,95


4 600 0,683 409,80
5 1.875 0,621 1.164,38

NPV = 796,20

Persamaan untuk NPV adalah :

CF1 CF2 CFn


NPV = + + ……… - I0
1 2 n
(1+k) (1+k) (1+k)
n
CFt
= ----------- I0
(1 + k)t

NPV dari semua proyek pada tabel 1 dapat dihasilkan :


 Proyek A, NPV = - 610,95
 Proyek B, NPV = 766,05
 Proyek C, NPV = 796,28
 Proyek D, NPV = 778,80

Tingkat Hasil Pengembalian Intern (IRR)


Tingkat hasil pengembalian (IRR) didefinisikan sebagai suku bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan, atau penerimaan kas dengan pengeluaran
investasi awal.
IRR dihitung dengan cara Trial and Error (mencoba-coba), yaitu mencari PV pada
tingkat bunga terendah dan PV pada tingkat bunga tertinggi, yang kemudian
diformulasikan sebagai berikut :

NPV‘
IRR = -------------------- + r’
(NPV’ – NPV’’)

dimana : NPV’ = Net present value pada tingkat bunga terendah


NPV’’ = Net present value pada tingkat bunga tertinggi
r’ = Tingkat bunga pada NPV’

Nilai Akhir Bersih (NTV)


Nilai akhir bersih menyatakan perbandingan antara arus masuk kas dan pengeluaran
investasi dengan nilai yang akan datang pada saat penyelesaian proyek.
Contoh :
Pengeluaran Investasi pada saat sekarang = I0 = 600.000
Arus kas tahunan dari proyek = CFt = 200.000
Umur proyek = n = 5
Biaya modal yang berlaku = k = 12 %

NTV =  CFt (1+k)n-1 - I(1+k)n

= 200.000 (6,353) – 600.000 (1,762)


= 213.000

Hasil Pengembalian Biaya Kesempatan (OCR)


Tingkat hasil pengembalian biaya kesempatan adalah varian lain dari penggunaan nilai-
nilai akhir.

 CFt (1+k)n-1
--------------------- = 2,1177 atau k = 16,2 % (tabel bunga)
I0

Indeks Profitabilitas (PI)


Indeks profitabilitas adalah nilai sekarang kotor pengeluaran investasi.
GPV 721.000
PI = ------ = ----------- = 1,20
I0 600.000

GPV = PV dari NTV + I0 = 121.000 + 600.000 = 721.000

Tingkat Hasil Pengembalian Perpetuitas (PRR)


Tingkat hasil pengembalian perpetuitas mengkonversi indeks profitabilitas menjadi
prosentase tingkat hasil perpetuitas.

PI = (PI) k

PI = 1,20 (0,12) = 0,144 = 14,4 %

Anda mungkin juga menyukai