Anda di halaman 1dari 4

Nur Fina Saputri

2014017106
4A4 AKUNTANSI

Audit Pemerintah
I. DEFINISI
Audit sektor public/pemerintah adalah pemeriksaan terhadap pemerintah yang
dilakukan untuk mengetahui pertanggung jawaban (akuntabilitas) atas pengelolaan
dana masyarakat (publicmoney)

II. JENIS AUDIT SEKTOR PUBLIK


Berdasarkan UU no. 15 tahun 2004 dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN), terdapat tiga jenis audit keuangan Negara, yaitu:
1. Audit Keuangan
Adalah audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan
yang memadai (reasonable assurance), apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Audit Kinerja
Adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai
macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas
yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.
3. Audit dengan Tujuan Tertentu
Adalah audit khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan
untuk memberikan kesimpulan atas hal yang diaudit.

III. SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


1) Pemeriksaan Siklus Pendapatan
Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah
saji yang material dalam proses Pendapatan Daerah/Organisasi, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang sah.
2) Pemeriksaan Siklus Belanja
Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
belanja.
3) Pemeriksaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik
yang digunakan dalam kegiatan operasi organisasi. Tujuan audit aktiva tetap
adalah untuk memperoleh bukti tentang setiap asersi signifikan yang berkaitan
dengan transaksi dan saldo aktiva tetap. Audit atas aktiva tetap sangat penting
karena biasanya aktiva tetap merupakan aset/kekayaan terbesar yang dimiliki oleh
suatu organisasi sektor publik.
4) Pemeriksaan Jasa Personalia
Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan
pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di
hampir semua entitas.
5) Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu
organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu
periode akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor
publik umumnya rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi.
6) Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan
siklus jasa personalia. Tujian audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti
tentang masing-masing asersi yang signifikan, ynag berkaitan dengan transaksi
dan saldo kas.

IV. STANDAR AUDIT PEMERINTAH


Selama ini, audit kinerja terhadap lembaga-lembaga pemerintah Indonesia dilakukan
dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintah (SAP) yanga
dikeluarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun1995. SAP merupakan buku
standar pedoman semua kegiatan pemerintah meliputi, pelaksanaan APBN, APBD,
pelanksanaan anggaran tahunan BUMN dan BUMD, sert kegiatan yayasan yang
didirikan oleh pemerintah, BUMN, dan BUMD atau badan hukum lain yang
mempunyai kepentingan keuangan negara atau yang menerima bantuan pemerintah.
Standar-standar tersebut meliputi :
1. Standar Umum
a) Bersikap kolektif dan profesional
b) Bersikap independen
c) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan pelaporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama
d) Memiliki sistem pengendalian intern yang memadai, dan sistem pengendalian
mutu tersebut harus di review oleh pihak lain yang kompoten

2. Standar Pekerjaan Lapangan Audit Kinerja


Meliputi empat hal, yaitu:
1. Perencanaan
2. Supervisi (pengawasan)
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
4. Pengendalian manajemen
3. Standar Pelaporan Audit Kinerja
Terdiri atas 5 hal, meliputi:
1. Bentuk
Auditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk dapat
mengkomunikasikan hasil setiap audit
2. Ketepatan waktu
Menerbitkan laporan untuk kesediaan informasi yang dapat digunakan secara
tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang berkepentigan
3. Isi laporan
a) Tujuan, Lingkup, Metodologi Audit
Melaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit
b) Hasil Audit
Melaporkan temuan audit yang signifikan
c) Rekomendasi
Rekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan atas bidang yang bermasalah
dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas audit
d) Pernyataan Standar Audit
Melaporkan bahwa audit melaksanakan berdasarkan SAP
e) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
f) Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan penyalahgunaan
wewenang
g) Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar
h) Pengendalian manajemen
i) Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab
j) Hasil/prestasi kerja yang patut dihargai
k) Hal yang memerlukan penelaahan lebih lanjut
l) Informasi istimewa dan rahasia
4. Penyajian pelaporan
Laporan harus lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, serta jelas dan ringkas
5. Distribusi pelaporan
a) Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit
b) Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta audit
c) Pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan secara hokum
atau pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan
temuan dan rekomendasi audit
d) Kepada pihak lain yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk
menerima laporan tersebut.

V. APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH


Standar audit adalah kriteria atau ukuran mutu minimal untuk melakukan kegiatan
audit yang wajib dipedomani oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 Tanggal : 31 Maret 2008.
Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting untuk
menjamin tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan/negara serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN). Laporan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) tahun 2010 disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No.PER/35/M.PAN/10/2006 tanggal 17
Oktober 2006.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terdiri atas:
1) BPKP;
2) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
3) Inspektorat Provinsi; dan 4) Inspektorat Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai