PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua,
yaitu, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi
konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, khamir
(yeast) dan kapang . Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan
teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur
jaringan.Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi.
Salah satu contohnya keju.
Keju merupakan salah satu dari penerapan bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme. Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan
dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim
tertentu yang disebut rennet. Keju adalah salah satu produk susu yang paling
penting dan banyak dikonsumsi. Makanan dengan bahan dasar susu ini diperkirakan
ada lebih dari 3000 jenis di seluruh dunia, yang berasal dari Perancis, Jerman,
Belanda, Denmark, Swiss, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara
Eropa lain.
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam
susu menjadi asam laktat yang terdapat dalam cuka makan. Didalam keju terdapat
kandungan nutrisis mulai dari protein, vitamin, kalsium, zat besi, kalori dan lemak.
Keju merupakan suatu produk pangan yang berasal dari hasil penggumpalan
(koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk pembuatan keju adalah
susu sapi walaupun susu dari hewan lain juga dapat digunakan. Selain dari
kasein(protein susu), komponen susu lainnya seperti lemak, mineral-mineral dan
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga terbawa dalam gumpalan partikel-
partikel kasein. Sedangkan komponen-komponen susu yang larut dalam air
tertinggal dalam larutan sisa dari hasil penggumpalan kasein yang disebut whey.
Dewasa ini, terdapat berbagai macam dan jenis keju, tergantung dimana
keju tersebut dibuat, jenis susu yang digunakan, metode pembuatannya dan
perlakuan yang digunakan untuk proses pemeraman atau pematangannya. Cara
yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan adalah berdasarkan tekstur dan
proses pemeraman atau pematangan. Berdasarkan teksturnya keju diklasifikasikan
menjadi: keju sangat keras, keju keras, keju semi keras dan keju lunak. Berdasarkan
pemeramannya keju di bagi menjadi dua yaitu keju peram dan keju tanpa peram.
Keju peram sendiri di bagi menjadi keju di peram dengan bakteri dan keju diperam
dengan kapang
Pembuatan keju adalah proses yang dilakukan untuk mengolah susu hingga
menjadi berbagai jenis keju. Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun ada
ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa
yang berbeda-beda, tergantung jenis air susu yang digunakan,
jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi
maupun penyimpanan (pematangan).
a. Pemecahan protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih sederhana.
b. Pemecahan lemak menjadi berbagai asam lemak yang mudah menguap seperti
asam asetat dan propionat.
c. Pemecahan laktosa, sitrat dan senyawa-senyawa organik lainnya menjadi
bermacam-macam asam, ester, alkohol dan senyawa-senyawa pembuntuk flavor
dan aroma yang mudah menguap.
Sumber : http://www.drink-equipment.com/
2. Pengasaman
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
Pengasaman susu bertujuan agar enzim rennet dapat bekerja optimal.
Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon, jus, asam tartrat, cuka
atau bakteri streptococcus lactis.
3. Pengentalan
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang ada
menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting
bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2
jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut.Sebagian
besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya.
4. Pengolahan dadih
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda. Beberapa
keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-
keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan
mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih
maka keju yang dihasilkan semakin padat.
Sumber: https://wn.com/keju
a)Pencetakan
Sumber: http://www.duniakeju.com/2016/03/14/bagaimana-cara-keju-dibuat/
Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus dipisahkan dan dicetak.
Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan dengan sendok dan dituang ke dalam
cetakan. Untuk keju yang lebih besar, pengangkatan dari tangki menggunakan
bantuan sehelai kain. Sebelum dituang ke dalam cetakan, dadih tersebut
dikeringkan terlebih dahulu kemudian dapat ditekan lalu dibentuk atau diiris.
b) Penekanan
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
c) Pengasinan
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
6. Pematangan
Sumber: http://www.slideshare.net/nuremaputribayanil/pembuatan-keju-34241598
1) Suhu
2) Asam
3) Garam
4) Oksigen
5) Alkohol
6)Mikroorganisme
Jenis bakteri ini berperan utama dalam mengubah laktosa (zat gula) pada
susu menjadi asam laktat, dimana proses ini dapat menurunkan pH keju sehingga
tidak membusuk oleh bakteri pembusuk. Langkah ini adalah proses pertama untuk
membuat keju menjadi lezat. Pada dasarnya terdapat 2 jenis bakteri asam laktat
yaitu Lactococcus (berbentuk bulat) dan Lactobacillus (berbentuk
batang). Lactobacillus yang paling sering dimanfaatkan untuk pembuatan keju.
Apapun jenisnya, keju pasti berbahan dasar susu segar. Tahap pemadatan dan
fermentasi selama proses pembuatan semakin meningkatkan nilai gizi keju.
Kandungan protein yang terdapat dalam keju lebih tinggi jika dibandingkan susu
segar 100 gr, keju rata-rata mengandung 22,8 gr protein sedangkan susu hanya 3,2
per 100 gr. Begitu juga kandungan kalsium keju mengandung 777 mg dan susu
segar hanya sekitar 143 mg setiap 100 gr berat bahan. Selain kandungan nutrisi di
atas keju juga mengandung karbohidrat, lemak, zat besi dan fosfor. Keju merupakan
makanan yang mengandung konsentrat nutrisi.
Kandungan gizinya sangat baik untuk anak-anak yang ada dalam masa
pertumbuhan. Sebagai contoh pada keju keras seperti chedar, setiap 100 gr nya
menyuplai 36 % protein, 80 % kalsium, 34 % lemak dari total kebutuhan gizi yang
direkomendasikan per harinya.
Protein ( g ) 23,7
Kalsium ( mg ) 870
Phospor ( mg ) 610
Vitamin ( IU ) 1740
Vitamin B ( mg ) 0,0015
Riboflavin ( mg ) 0,50
Vitamin D ( IU ) 13
2.4 Manfaat Pangan Fermentasi
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN