Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

Dekorasi Ruang Tata Rias

DOSEN PENGAMPU :

Arzulia Elfita, S.E., M.M

Astrid Sitompul, S.Pd., M.Pd.

Asroh Rezki Fauzani, M.P.d.

DISUSUN OLEH :

JIHAN ALIZA ALDHA

NIM : 5213144027

KELAS : TATA RIAS REG. B 2021

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Salam Sejahtera bagi kita semua,


Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunia-Nya, sehingga saya mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
tugas Critical Book Review mata kuliah Dekorasi Ruang Tata Rias. Di dalam tugas yang
telah saya selesaikan ini terdapat identitas dari buku tersebut, ringkasan, analisis kritikal
beserta kelebihan dan kelemahan dari buku tersebut.
Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih banyak kepada Ibu dosen pengampu mata
kuliah Dekorasi Ruang Tata Rias, yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
tugas Critical Book Review.
Di harapkan tugas saya ini dapat berguna bagi setiap orang yang membacanya
terkhususnya bagi mahasiswa FT Program Studi Pendidikan Tata Rias dan terhadap para
calon guru yang membutuhkannya dalam revisi pengembangan kurikulum.
Ada pun nanti nya banyak kekeliruan atau pun kesalahan dalam resensi ini, mohon
kritik dan saran agar resensi ini menjadi resensi yang benar – benar berguna bagi para
pembaca.

Terimakasih, Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Medan, Oktober 2022

Jihan Aliza Aldha


5213144027

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR ............................................................................................... 1
C. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................................. 2
RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................................... 2
A. Buku Utama ............................................................................................................ 2
B. Buku Kedua ............................................................................................................ 7
BAB III .............................................................................................................................. 13
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 13
A. Kelebihan Buku 1 (Utama) .................................................................................... 13
B. Kekurangan Buku 1 (Utama) ................................................................................. 13
C. Kelebihan Buku 2 (Pembanding) ........................................................................... 13
D. Kekurangan Buku 2 (Pembanding) ........................................................................ 14
BAB IV .............................................................................................................................. 15
PENUTUP ......................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dekorasi adalah menghias atau memperindah suatu benda, ruangan, panggung,
bangunan, atau objek lainnya agar sesuai dengan keinginan. Mendekor suatu tempat berati
menghias dan mendandani tempat tersebut. Mendekorasi suatu ruangan atau suatu acara
harus berdasarkan dengan tema atau kepribadian. Misalnya mendekorasi kamar maka akan
disesuaikan dengan kepribadian pemakai kamar. Bergitu pula dalam suatu acara misalnya
pernikahan pasti berdasarkan tema yang di inginkan.

Dalam mempelajari ilmu Dekorasi, pastinya dibutuhkan banyak sumber-sumber


referensi.Salah satu sumber nya yaitu melalui Buku. Pada Critical Book review ini, penulis
memaparkan ringkasan dari 2 buku mengenai Dekorasi beserta kekurangan serta kelebihan
yang terdapat dari buku tersebut.

B. Tujuan Penulisan CBR

Critical Book Review bertujuan untuk membentuk wawasan mahasiswa untuk berpikir
logis mengenai perbandingan dari beberapa bab/buku, serta menumbuhkan inovasi dalam
belajar. Terlebih mahasiswa dituntut untuk bisa mengambil sumber pembelajaran dari buku
yang lebih lengkap.

C. Identifikasi Masalah

1. Tentukan Isi ringkasan dari masing masing Buku!

2. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing masing buku tersebut?

1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku Utama
 Identitas Buku
 Judul buku : Bahan Ajar Seni Dekorasi Ruang Khusus
 Penulis : Arzulia Elfita,SE.,MM
Astrid Sitompul, M.Pd.
Dra. Sulistiawikarsih M.Pd.
Mawadda Azizah Sari W, S.Pd., M.Kes
 Tahun Terbit :-
 Penerbit : HO Publisher
 Kota Terbit : Medan
 No. ISBN : 978-602-5799-76-1
 Tebal Buku : 66 Halaman

Cover Buku:

2
 Ringkasan Isi Buku

KEGIATAN BELAJAR I : SENI DEKORASI

L. Pengertian Dekorasi

Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan Mendekor
suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua
jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan (interior).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dekorasi adalah setiap bagian dari
perlengkapan dekor panggung teater, serta hiasan atau perhiasan sementara dari ruangan,
gedung, jalan, dan sebagainya,

Maka Dekorasi merupakan bagian dari semi, khususnya seni rupa, dalam kaitan im
bisa dikatakan Seni dekorasi berarti menghias atau memperindah suatu benda, bangunan, atau
objek lainnya supaya sesuai dengan kondisi yang diharapkan agar terlihat harmonis, misalnya
dekorasi dalam kaitannya dengan pesta adalah menciptakan suasana yang sesuai acara
melalui hiasan, bunga, penataan perabot, dan sebagainya

Dekorasi rumah juga meliputi pewarnaan dan penghiasan dinding. Pemilik rumah bisa
mengecat, menutupi dinding dengan wallpaper, atau bahkan melukisinya. Contoh benda yang
dapat digunakan sebagai dekorasi antara lain jambangan, guci, kam patung. dan tumbuh
tumbuhan

Tujuan dekorasi adalah:

1. memberi suasana nyaman pada pemain


2. menghadirkan suasana yang tepat
3. memberi hiasan yang enak dilihat
4. memberi pemandangan yang sesuai dengan naskah drama

II. Unsur-unsur Dekorasi

Tata Dekorasi, banyak unsur-unsur pendukung untuk keberhasilan suatu penataan ruang.
Salah satu diantaranya unsur dekorasi ruang yang meliputi warna, tekstur, balance dan unsur
penghias tambahan lainnya seperti perabot-perabot, lukisan-lukisan dan pot bunga. Dalam
prinsip desain, dekorasi memiliki unsur garis berikut:

 Garis horizontal dalam suatu ruang akan memberi kesan lebih luas / lebar.
 Garis vertical akan memberi kesan sempit / memanjang.
 Garis lengkung akan memberi kesan romantis, tidak beraturan, tidak formal.

Tiga unsur penting dalam home Decoration:

1. Warna
2. Penerangan/Tata Lampu/Pencahayaan

3
3. Komposisi

KEGIATAN BELAJAR II : WARNA

Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang
dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda
tersebut menyerap dan memantulkan cahaya secara selektif yang disebut dengan cahaya
visual Suatu benda akan tampak berwarna apabila suatu peristiwa eksternal dan internal
bersatu dalam suatu pengalaman Warna sebagai gejala eksternal adalah jajaran panjang
gelombang cahaya yang berasal dari sumber cahaya atau berasal dari suatu permukaan yang
dapat memantulkan cahaya. Sedangkan warna sebagai pengalaman internal adalah sejumlah
perasaan (sensation) yang diakibatkan oleh persepsi visual dan penafsiran mental terhadap
panjang gelombang cahaya sampai mata.

Penggolongan warna menuru beberap ahli

1. Byrta Carson, mengelompokkan warna menjadi tiga golongan penting yaitu :


a. Primary Colors disebut yaitu: merah, biru, kuning. Primary colors disebut juga warna
dasar atau warna pertama.
b.Secondary Colors yaitu: orange, hijau, dan violet. Warna ini didapat dari percampuran
warna primer dalam jumlah yang sama.
c. Intermediate Colors ialah warna yang terjadi karena percampuraan warna primer
dengan warna sekunder dalam jumlah yang sama dan warnanya berdekatan.

2. Affandi, mengelompokkan warna menjadi lima kelompok:


a. Warna pokok (primer)
b.Warna kedua (sekunder)
c. Warna ketiga (tersier)
d.Warna berhadapan/ saling mengisi (komplementer)
e. Warna Netral

Hue, Value dan Intensity

1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dafri suatu warna, seperti
merah,biru, dan sebagainya.
2. Value, adalah istilah untuk menunjukkan gelap atau terangnya suatu warna. Value
adalah tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna.

4
3. Intensitas, ialah dimensi yang menjelaskan cerah atau kusamnya suatu warna atau suatu
karakter yang menyatakan kekuatan atau kelemahan warna.

Harmoni adalah kombinasi warna-warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna
dasar. Atau kombinasi dari turunan warna dengan hue yang sama.

Proporsi berarti sesuai dengan porsi,sebanding dan berimbang.

KEGIATAN BELAJAR III : RANGKAIAN BUNGA

Bunga adalah bentuk khas yang dimiliki oleh kebanyakan tumbuhan dimana beberapa
janur diantaranya menyerupai janur pada umumnya namun sangat berbeda dalam
susunannya,sehingga sukar untuk dinamakan janur.

PRINSIP DASAR RANGKAIAN BUNGA

1. Komposisi (Composition)
Komposisi pada seni rangkaian bunga memiliki arti perpaduan dari semua elemen-
elemen untuk mencapai suatu hasil akhir dari rancangan yang diinginkan.
2. Kesatuan (Unity)
Penyatuan dari seluruh unsur dan elemen materi pada rangkaian sehingga
menghasilkan suatu kesatuan yang harmonisitulah yang disebut dengan kesatuan.
3. Proporsi (Proportion)
Proporsi dalam suatu rangkaian bunga memiliki arti perbandingan panjang
pendeknya suatu bunga maupun jumlah warna yang berada dalam suatu rangkaian.
4. Dominan dan Aksen (Dominant and Accent)
Dominan adalah unsur yang paling banyak ditampilkan dalam rangkaian melalui
pemilihan warna atau jenis bunga.
5. Keseimbangan (Balance)
 Keseimbangan Simetris : Bagian fisik rangkaian bunga di kiri dan kanan berat,
jumlah bunga dan warna hampir sama banyaknya.
 Keseimbangan Asimetris : Bagian fisik rangkaian bunga di kiri dan kanan berbeda
namun tetap terlihat stabil.
6. Irama (Rhytm)
Irama adalah pengulangan pemakaian elemen desain. Rangkaian bunga merupakan
bentuk tiga dimensi dan memerlukan irama agar rangkaian bunga terlihat menjadi
lebih hidup.
7. Harmonis (Harmony)

5
Harmoni dalam rangkaian merupakan hasil perpaduan unsur-unsur desain dan
memakai semua desain secara tepat.

Dalam membuat rangkaian bunga, bunga terbagu menjadi 3 jenis yaitu :


 Bunga Fokus, adalah bunga yang mempunyai benuk,ukuran dan warna yang sangat
menonjol dibandingkan dengan bunga lainnya yang ada dalam rangkaian. Menonjol
dapat dilihat dari ukurannya yang paling besar dan terlihat paling cantik. Contohnya :
Bunga Anyelir,Lily, Hortensia,Matahari dll.
 Bunga Pengisi berfungsi mengisi ruang ruang kosong antara bunga bentuk dan bunga
sedang. Bunga Pengisi adalah bunga yang ukurannya kecil namun berkelompok dan
tangkaiannya lentur. Conrtohnya: Baby breath, Krisan puma, Caspea dll.
 Bunga Pembentuk garis merupakan bunga bertangkai panjang yang lurus atau
melengkung yang menentukan garis utama rangkaian. Contohnya : Gladiol,Liatris,
Snapdragon, dll.

Alat-alat yang diperlukan dalam merangkai bunga :

 Gunting
 Pisau Bunga
 Kawat bunga
 Ember
 Plastik Tempat Sampah
 Vas dan wadah
 Busa bunga
 Pita perekat/Floral Tape
 Selotape dan Double Tape
 Tabung Bunga
 Lidi/ Tusuk bambu

Jenis rangkaian Bunga

1. Rangkaian Bunga Tangan (Hand Bouquet)


2. Rangkaian Bunga Papan
3. Rangkaian Bunga Meja
4. Rangkaian Bunga Berdiri (Standing Flower)

6
Teknik Merangkai Bunga

1. Rangkaian Bentuk Vertikal


Merupakan rangkaian bunga bunga yang tinggi dengan lebar yang kecil
2. Rangkaian Bentuk Bulat
Merupakan rangkaian bunga berbentuk bulat, sederhana dan sangat mudah untuk
dibuat.
3. Rangkaian Bentuk Horizontal
Adalah suatu bentuk rangkaian yang rendah memanjang dan merupakan suatu
rangkaian klasik simetris,dimana panjang kedua sisi adalah sama.
4. Rangkaian Bentuk Segitiga
Merupakan bentuk klasik yang paling banyak digemari. Desain segitiga merupakan
bentuk yang sangat simple, dan hanya dibuat satu muka tetapi tetap memperhatikan
kerapihan dan keindahan bagian belakangnya.
5. Rangkaian Bentuk Bulan Sabit
Merupakan rangkaian bunga yang menyerupai bentuk C dan membentuk setengah
lingkaran.
6. Rangkaian Bunga Bentuk Melengkung Terbalik
Disebut juga garis setengah lingkaran.

B. Buku Kedua
 Identitas Buku
 Judul buku : Teknik Merangkai Bunga Untuk Pemula
Penulis : Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
 Tahun Terbit : 2015
 Penerbit : Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan
 Kota Terbit : Jakarta
 No. ISBN : 978-602-5799-76-1
 Tebal Buku : 60 Halaman

7
Cover Buku:

 Ringkasan Isi Buku


PENDAHULUAN

Perkembangan Industri Bunga di Indonesia Bunga bukan merupakan sesuatu yang


baru untuk bangsa Indonesia, karena berbagai jenis bunga sudah ada di seluruh daerah di
Indonesia. Sejak dahulu, se ap daerah di Indonesia sudah menggunakan bunga untuk berbagai
macam upacara adat, seper dalam upacara kelahiran, perkawinan, atau kema an. Bunga yang
digunakan di dalam upacara adat tersebut ditata atau dirangkai sedemikian rupa dengan
penuh cita rasa dan sentuhan seni. Pada saat ini kecintaan masyarakat Indonesia akan bunga
makin meningkat. Hal itu memo vasi para pencinta bunga untuk melakukan berbagai
kegiatan, seperti kegiatan pameran flora, perlombaan merangkai bunga, seminar,
workshop/pela han, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membuka mata masyarakat
lebih luas sekaligus mengubah selera konsumen akan bunga, sehingga masyarakat Indonesia
berlomba untuk menampilkan rangkaian bunga terbaik dan terindah. Pada saat ini industri
bunga di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya usaha
industri bunga yang melayani kebutuhan masyarakat, seper dekorasi rumah, gedung, serta
munculnya lembaga- lembaga pelatihan atau kursus merangkai bunga.

8
PEMBUATAN AKSESORIS DARI MATERI FLORAL DAN NONFLORAL

Yang dimaksud dengan aksesoris di sini adalah suatu produk hiasan yang dibuat dari
materi floral, bisa juga dibuat dari materi nonfloral. Penggunaan aksesoris ini bisa dipakai
sebagai hiasan di tubuh Anda misalnya berupa corsage, gelang tangan, kalung, shoulder
corsage, dan sebagainya. Akan tetapi, aksesoris dapat juga dibuat untuk menjadi hiasan
dalam rangkaian agar rangkaian menjadi lebih cantik, misalnya aksesoris berupa pita, lilin,
atau bentuk-bentuk lain yang dapat mempercantik sebuah rangkaian.

Aksesoris ini dibuat dari daun kelapa/janur dengan menggunakan teknik sederhana,
yaitu melipat/menganyam janur.

A. Cara Memilih Materi Floral Untuk membuat aksesoris ini pilihlah janur yang
berwarna hijau, bukan yang berwarna krem atau kuning muda, karena janur yang berwarna
muda lebih mudah menjadi coklat.

B. Teknik membuat aksesories dari materi floral Peralatan yang diperlukan, yaitu cu
er, wadah kecil untuk tempat air, gun ng, dan tang/plier. Mekanik yang diperlukan, yaitu
kawat bunga no. 24, selo p, cold glue, manik-manik, peni corsage, kawat bunga no. 28, dan
floral tape. Materi flora yang diperlukan, yaitu 1 lembar daun kelapa/janur hijau, dan 1
kuntum anggrek dendrobium.

C. Teknik membuat aksesoris materi floral

- Ambillah janur dan lepaskan helai daun dari lidi dimulai dari 6 cm dari pangkal daun.
- Gantikan lidi yg sudah terlepas dari daun janur dengan kawat no. 24.
- Teknik menjalin dimulai: helai janur di bagian kanan melewa bagian atas kawat ke
sebelah kiri kemudian kembali ke kanan dari bawah kawat.
- Kemudian, bergan ke helai janur bagian kiri melewa atas kawat ke kanan kembali ke
kiri dari bawah kawat.
- Proses ini dilakukan secara bergantian; sebelah kiri delapan kali dan sebelah kanan
delapan kali.
- Sisa janur dibalutkan ke kawat sepanjang 2 cm. Kemudian, dengan bantuan cold glue
sisa janur tersebut direkatkan ke kawat.
- Masukkan manik-manik mu ara pada ujung kawat dengan bantuan cold glue.
- Peniti 1 yang berukuran 7,5 cm direkatkankan pada lidi lalu dipasang di belakang
jalinan janur dengan bantuan kawat no. 28.

9
- Rekatkan anggrek pada bagian bawah jalinan janur dengan bantuan cold glue.
- Rapikan lilitan kawat yang masih terlihat dengan bantuan floraltape.

D. Teknik Membuat Aksesoris dari Materi Nonfloral

Rangkaian bunga yang indah dak selamanya harus menggunakan banyak materi
floral.Gambar di atas menunjukkan rangkaian yang indah dengan bunga yang terbatas, yaitu
5 tangkai baby rose pink dan 1 tangkai baby rose jingga. Rangkaian ini menjadi menarik
karena adanya aksesories dari materi nonfloral, yaitu anyaman kawat beledu berwarna pink.
Aksesoris dari materi nonfloral ini dapat kita buat dengan menerapkan teknik sederhana yaitu
menganyam atau mengepang kawat beledu. Peralatan yang diperlukan untuk membuat
aksesoris, yaitu gunting bunga dan wadah air untuk tempat bunga. Mekanik yang diperlukan,
yaitu wadah transparan bulat berukuran tinggi 20 cm, kawat dinamo, 16 buah manik-manik
mutiara berwarna pink, dan lem UHU. Materi nonfloral yang diperlukan, yaitu 24 batang
kawat beledu berwarna pink, sedangkan materi floral yang diperlukan, yaitu 5 tangkai baby
rose pink dan 1 tangkai baby rose jingga.

Pembuatan Rangkaian Bunga Pola Dasar Berbentuk Bulat, Segitiga, Dan


Vertikal

1. Peralatan

1) Alat potong. Alat potong yang digunakan untuk merangkai bunga, antara lain - gunting
bunga yang khusus untuk bunga dan daun - gunting kertas yang berguna untuk menggun
ting kertas gunting kain/pita - pisau /cuter untuk memotong bantalan bunga (floral foam)
- tang potong untuk memotong kawat atau mengencangkan ikatan.
2) Tempat air untuk merangkai bunga dapat berupa - wadah yang tidak bocor, misalnya
ember plastik untuk menyimpan materi floral. - wadah yang dak bocor dengan
permukaan lebar yang berguna untuk merendam bantalan bunga.
3) Semprotan untuk menyemprot materi floral yang sudah dirangkai agar tetap segar.
4) Tempat sampah atau kantong sampah plas k sebagai tempat untuk membuang sampah
pada waktu merangkai bunga.
5) Serbet yang berguna untuk membersihkan meja agar dak ada air yang tergenang di meja
kerja, sehingga keadaan meja kerja tetap bersih.
6) Celemek yang berguna untuk melindungi pakaian si perangkai pada waktu merangkai
bunga.

10
2. Mekanik
Mekanik ialah segala sesuatu yang digunakan pada waktu merangkai bunga yang
kemudian terbawa dengan rangkaian bunganya apabila rangkaian tersebut dijual atau
diberikan kepada orang lain. Yang termasuk mekanik adalah sebagai berikut.
1) Wadah
Wadah adalah tempat untuk merangkai bunga. Kata lain untuk wadah ialah
jambangan bunga atau vas. Ada wadah yang terbuat dari keramik, plastik, fiberglass, kaca
atau gelas, asongan, kayu, dan rotan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memilih
wadah adalah kokoh dan stabil. Ditinjau dari permukaan wadah atau mulut wadah, ada wadah
yang permukaannya berbentuk bulat, oval atau lonjong, bujur sangkar, dan persegi panjang.
2) Bantalan Bunga (Floral Foam)
Di pasaran, kita mengenal bantalan bunga (floral foam) basah dan kering. Bantalan bunga
basah digunakan untuk merangkai bunga segar. Bantalan bunga segar biasanya berwarna
hijau tua, permukaannya halus dan dapat menyerap air, sehingga materi floral yang
ditancapkan dapat bertahan beberapa hari dalam keadaan segar. Saat ini sudah banyak dijual
bantalan bunga basah yang berwarnawarni.
3) Kawat
Bunga Kawat bunga digunakan sebagai alat untuk menyangga tangkai, daun, dan bunga
agar materi floral dapat digunakan sesuai dengan kebutuhkan.
4) Alat Bantu Lain
Alat bantu lain yang sering dipakai dalam merangkai bunga adalah kawat ayam,
cellotape, doubletape, floraltape, tusuk sate, tube, tali, pita, dan perekat.
- Kawat ayam digunakan untuk menutup bantalan bunga terutama untuk wadah rangkaian
bunga yang besar. penggunaan kawat ayam menjadikan bantalan bunga tidak mudah
pecah.
- Cellotape dan doubletape adalah sarana yang digunakan sebagai perekat di dalam
perangkaian bunga.
- Floraltape adalah bahan seper cellotape berwarna hijau atau warna lain yang
mengandung perekat dan berguna untuk merapikan rangkaian agar kawat dak terlihat.
- Tube adalah wadah kecil yang bisa diisi air dan terbuat dari plas k atau kaca. Tube
digunakan sebagai wadah materi floral agar bisa menyerap air.
- Tusuk sate digunakan sebagai alat penyambung tangkai materi floral yang pendek.
Selain itu, tusuk sate berfungsi untuk memperkuat atau menyangga bantalan bunga yang
bertumpuk agar tidak goyang.
11
- Macam-macam tali, seper tali rafia, tali rami, atau tali goni berguna sebagai alat
- pengikat di dalam perangkaian bunga.
- Macam-macam perekat seper power glue/hot glue, cold glue, Fox, dan UHU. Hot glue
berguna untuk merekatkan ran ng, kulit kayu, dan kayu.

12
BAB III

PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku 1 (Utama)
1. Dari tampilan Cover buku ini sudah menarik dan sesuai dengan Judul dan isi
bukunya, yaitu mengenai seni dekorasi
2. Dari segi bahasa, buku ini mudah untuk dimengerti, bahasa yang digunakan jelas dan
tidak terbelit-belit.
3. Dari segi isi buku ini lumayan lengkap, mulai dari pengertian secara teori, unsur-
unsur dan prinsip-nya serta teknik cara pembuatannya secara detail.
4. Dalam menjelaskan Teknik merangkai bunga, setiap langkah-langkah nya dilengkapi
dengan contoh gambar, sehingga pembaca bisa dengan mudah mempraktekkan nya
secara langsung.
5. Dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendukung. Misalnya gambar beberapa
jenis bunga yang bisa dirangkai.

B. Kekurangan Buku 1 (Utama)


1. Masih terdapat banyak penulisan kata yang salah. Misalnya pada halaman 38 terdapat
kesalahan penulisan pada subjudul “T eknik Membentuk” yang seharusnya
digabung menjadi “Teknik Membentuk”
2. Terdapat ketidaksesuaian daftar isi dengan halaman. Misalnya pada daftar isi materi
“Sarana Penunjang Merangkai Bunga” tertulis pada halaman 43, tetapi pada halaman
tersebut malah terdapat materi mengenai “contoh jenis-jenis vas”. Yang seharusnya
materi “Sarana Penunjang Merangkai Bunga” terdapat pada halaman 41.
Ketidaksesuaian daftar isi juga terdapat pada materi “Rangkaian Janur” tertulis pada
halaman 71. Setelah dicek, halaman buku hanya sampai 65 halaman. Dan materi
“Merangkai Janur” tidak terdapat pada buku ini (hilang).

C. Kelebihan Buku 2 (Pembanding)


1. Bahasanya mudah dipahami dan dimengerti
2. Buku ini sangat detail dalam menjelaskan tahap-tahap merangkai bunga.
3. Setiap tahapan materi dilengkapi dengan gambar yang jelas sehingga memudahkan
pembaca untuk mempraktekkan secara langsung.

13
D. Kekurangan Buku 2 (Pembanding)
1. Buku ini belum memiliki No. ISBN
2. Dalam materi merangkai bunga, hanya terdapat 3 rangkaian bentuk bunga yaitu
rangkaian bunga bentuk bulat, segitiga, dan vertikal. Jika dibandingkan dengan isi
buku pertama lebih banyak dijelaskan bentuk – bentuk rangkaian bunga.
3. Cover buku kurang menarik bagi pembaca dan terlihat kuno.

14
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya review dapat saya simpulkan bahwa buku pertama
lebih bagus dari pada buku kedua. Karena buku pertama menggunakan kata-kata yang
sederhana sehimgga lebih mudah di pahami pembaca dan pembahasan buku pertama juga
lebih lengkap dari pada buku kedua dan buku pertama sudah ber ISBN. Hanya saja dalam
segi tata letak dan penulisan pada buku pertama harus lebih diperbaiki lagi untuk
kedepannya.

B. Saran
Berdasarkan hasil critical book report yang sudah direview, periview menyarankan
agar buku tentang dekorasi tata rias ini dipelajari dan dipahami dengan baik. Buku ini sangat
cocok dan tepat sebagai buku pegangan mahasiswa tata rias karna nanti nya mahasiswa tata
rias akan menjadi tenaga pendidik dan seorang wirausahaan yang menyediakan jasa
dekorasi.Periview menyarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku.

15
DAFTAR PUSTAKA

Elfita,Arzulia.,Bahan Ajar Seni Dekorasi Ruang Khusus. Medan : HO Publisher.

Iskandar, Haris.2015. Teknik Merangkai Bunga Untuk Pemula.Jakarta : Direktorat Jenderal


Kursus dan Pelatihan.

16

Anda mungkin juga menyukai