Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Pencatatan PIE


Pencacatan PIE adalah format dokumentasi keperawatan yang dibuat pada tahun 1984
di carven county hospital di New Bern, california utara, yang hampir sama dengan
SOAP yang keduanya berorientasi pada masalah. Tetapi, pencatatan SOAP berakar dari
model medis, sedangkan PIE berdasarkan proses keperawatan. Kepanjangan dari PIE
adalah problem/masalah, intervensi/perencanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan.
Maksud dari pencatatan PIE, sebagaimana awalnya adalah untuk menghilangkan
rencana perawatan yang tradisional dan memasukan rencana perawatan yang kontinue
kedalam dokumentasi harian. Tujuanya adalah untuk menyederhanakan proses
dokumentasi, menyatukan rencana keperawatan dan catatan perkembangan, serta
menulis catatan ringkasan mengenai asuhan keperawatan yang direncanakan dan
diberikan (Siegrist, Dettor, Stocks, 1985).

PEI
P Defisiensi (kekurangan) pengetahuan yang berhubungan dengan belum
pernah mengalami pembedahan.

I Menjelaskan kepada pasien tentang persiapan operasi atau pembedahan.


Jelaskan bahwa ini adalah prosedur yang amat biasa. Menunjukkan
kepada klien tentang latihan pernapasan. Memberikan lembar panduan
mengenai asuhan keperawatan pascaoperasi.

E Pasien mampu mempraktekkan latihan pernapasan dengan benar. Petugas


keperawatan perlu mengulang asuhan keperawatan pasca operasi.

B. Keuntungan dan kekurangan pencatatan PIE


Keuntungan Berikit ini adalah keuntungan pencatatan PIE:
1. Pencatatan PIE menyederhanakan proses pecatatan dengan menggunakan lembar
alur untuk mencakup data pengkajian dan perawatan rutin pasien yang jika tidak
menggunakan sistem PIE akan didokumentasikan dalam catatan perkembangan
naratif. Penggunaan lembar alur ini mengurangi pieonasme.
2. Sebagaimana awalnya, pencatatan PIE menghilangkan penggunaan rencana
perawatan terpisah yang tradisional. Catatan perkembangan dapat menjadi
rencana perawatan dengan memasukkan dokumentasi masalah, intervensi dan
evaluasi.
3. Pencatatan PIE mencerminkan beberapa aspek dari proses keperawatan,
mendorong penggunaan diagnosis keperawatan untuk mengindentifikasi masalah,
dan membantu perawat menerapkan dan mendokumentasikan proses keperawatan
dalam praktek sehari-hari.
4. Setiap masalah yang di identifikasi sedikitnyadievaluasi sedikitnya sekali dalam
seitap jam dinas. Pencatatan PIE mengharuskan perawat mendokumentasikan,
evaluasi respons pasien terhadap intervensi. Sehingga, catatan perkembangan
mencerminkan tindak lanut masalah yang ada secara kontinu (Siegrist, Dettor,
Stocks, 1985).
5. Penciptaan metode PIE merasa yakin bahwa metode tersebut dapat digunakan
dalam keperawatan utama. Perawat utama melakukan pengkajian dan membuat
catatan PIE. Kemudian perawat sejawat mempunyai rencana baru yang harus
dilaksanakan dan di ikutsertakan sepanjang jam tunas (Stegnst, Dettor. Stocks,
1985). Menurut Menenberg (1995), pencatatan PIE juga menguntungkan bagi
para dokter. Pencatatan PIE harian menyatukan rencana pengobatan mental
dengan catatan perkembangan dan menghilangkan pleonasme penataran.
6. Pencatatan PIE meningkatkan kredibilitas profesional. Perawat tidak lagi
mendokumentasikan istilah basket seperti Mempunyai hari yang indah dalam
rekam medis. Hasilnya kuallitas catatan perkembangan membaik, membuatnya
lebth mudah untuk mengidentifikasi kontribusi perawat pada seluruh perawatan
pasien (Buckley Womack, Gidney, 1987).

Kerugian dan masalah Pencatatan PIE

Berikut ini adalah kerugian dan masalah yang berkaitan dengan pencatatan PIE:

1. Karena pencatatan PIE menghapuskan rencana perawatan yang terpisah, maka


hasil yang dicapai pasien tidak ditentukan secara jelas. Sementara catatan harian
meningkatkan pendokumentasian masalah, intervensi, dan evaluasi, maka
kemampuan perawat untuk mengevaluasi perkembangan pasien berdasarkan hasil
yang sudah ditentukan sebelumnya menjadi terbatas karena hasil yang diharapkan
belum tercantum dalam pencatatan tersebut.
2. Sistem ini beranggapan bahwa semua perawat berpraktik dengan pengalaman dan
pengetahuan yang sama, dan semuanya boleh membuat keputusan yang tepat
berkaitan dengan identifikasi keputusan dan pemilihan intervensi. Tana rencana
perawatan, alur klinis, atau pedoman praktik, maka akan mengakibatkan
ketidakkonsistenan.
3. Karena sistem PIE menggabungkan rencana perawatan ke dalam catatan
perkembangan, dan rencana perawatan akhirnya menjadi tanggung jawab perawat
terdaftar (registered nurse, RN), maka muncul pertanyaan .tentang bagaimana
melibatkan perawat praktik berlisensi (licensed practical nurses, LPN) ke dalam
proses pendokumentasian tersebut. Selama pengimplementasian sistem ini,
perawat Craven County mencatat bahwa LPN adalah yang paling mengalami
kesulitan dengan sistem ini karena keterbatasannya akan proses keperawatan dan
diagnosis keperawatan. Perawat ini membutuhkan lebih banyak instruksi
individual (Siegrist, Dettor, Stocks, 1985). Pada perkembangan terakhir
pemberian perawatan kesehatan, mengkaji pencampuran staf sebelum memilih
sistem pendokumentasian merupakan hal yang sangat bijaksana.
4. Perawat yang menggunakan sistem PIE telah mencatat bahwa pencatatan tersebut
dapat dengan sering memberitahukan adanya perubahan pada status pasien, tetapi
hal ini tidak sesuai untuk pasien yang masalahnya tidak berubah dari satu hari ke
hari berikutnya, seperti pada pasien yang menjalani perawatan jangka panjang
atau dengan penyakit terminal (Siegrist, Dettor, Stocks, 1985).
5. Keharusan untuk mencatat masalah setiap 8 dan 24 jam dapat menimbulkan
dokumentasi yang panjang, terutama jika pasien mempunyai banyak masalah.

C. Contoh pencatatan PIE

Tanggal Jam Pendokumentasian


10-10-2010 10.10 P#1 Resiko perlukaan b/d riwayat serimg jatuh selama di
rumah
IP#1 sarankan klien untuk meminta bantuan jika ingin
keluar dari ruangan
P#2 kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
tindakan arteriogram.

Contoh 2 format
MODEL DOKUMENTASI PIE
(PROBLEM-INTERVENTION-EVALUATION)

NAMA/ UMUR: NO REG:


RUANGAN: NO. KAMAR:
NO TGL/JAM PROBLEM INTERVENSI EVALUASI TTD
P S M
1. 10-10- Ketidak tujuan: S S S
10/10:10 efektifan pola pola nafas efektis setelah O O O
nafas b/d dilakukan perawatan
A A A
kurangnya selama 24 jam
pengembangan Criteria hasil: (NOC) P P P
paru, adanya - Irama dan kedalaman
cairan dalam pernafasan normal
rongga pleura - Sesak hilang
- Analisis gas darah normal
- Tidak menggunakan otot
bantu nafas
Rencana tindakan (NIC)
1. Posisi tidur fowler
atau semi fowler
2. Oksigen sesuai advis
dokter
3. Kolaborasi (kp)
- Aspirasi pleura
- Analgesic
4. Observasi ttv
5. Analisa gas darah

Anda mungkin juga menyukai