Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fanny Farlyasha

Nim : E2114401080

Kelas : 1A

Prodi : D3 Keperawatan

PEMBENTUKAN NILAI DAN MORAL

A. Nilai dalam Etika Profesi Keperwatan


Nilai merupakan hal yang tidak lepas dalam praktek profesi keperawatan. American Nurse
Asociation (ANA) mengatakan bahwa nilai merupakan hal yang penting dan ditegaskan keberadaanya
(emphasized) dalam Kode Etik Keperawatan (ANA, 2001). Nilai merupakan pandangan dan evaluasi
individu atau masyarakat terhadap apa yang baik dan diinginkan ataukah sesuatu itu tidak baik dan tidak
diinginkan (Rich and Butts, 2010).

Nilai dalam keperawatan mencakup penghargaan akan apa yang penting dan baik untuk profesi dan
keperawatan begitu pula baik untuk pasien sendiri (Rich and Butts, 2010). Mempertahankan integritas
dalam menghargai nilai berarti bertindak secara konsisten dengan nilai personal manusia dan nilai dari
profesi (ANA, 2001). Nursing Council of Hongkong dalam kode etik keperawatan diwilayahnya
mengatakan bahwa perawat harus mengahargai martabat, nilai, budaya dan kepercayaan pasien dan
keluarga dalam memberikan pelayanan keperawatan (NCH, 2009).

Nilai dalam keperawatan mempunyai peran vital dalam penyelesaian masalah etik. Rich dan Butts
menjelaskan ketika perawat dipaksa dan ditekan untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
nilai mereka, nilai dari seorang perawat harus dapat memandu penalaran moral dan aksi perawat
bahkan ketika orang lain menantang kepercayaan perawat (Rich and Butts, 2010). Dari sini jelas bahwa
etika atau perilaku etik yang digunakan perawat dalam praktek profesinya tidak lepas dari nilai-nilai
keperawatan sendiri sebagai dasar, sebagai panduan yang memberikan pencerahan dan tertuang dalam
Kode Etik Keperawatan.

Nilai adalah cikal bakal daripada etika keperawtan itu sendiri. Pullman mengatakan bahwa ada dua
konsep dari martabat manusia. Yang pertama adalah martabat dasar (basic dignity), dan kedua adalah
martabat personal (personal dignity).

Memahami konsep martabat individu yang menjadi bagian utama dan penting dari diri seseorang dan
pasien lainnya merupakan nilai sendiri yang mana menjadi dasar bagi perawat dalam melakukan
penalaran moral (Pullman, 1999). Penalaran moral yang menjadi dasar perilaku etik seorang perawat
dijelaskan pullman diatas harus menghargai dan memahami martabat dari individu. Nilai yang
profesional adalah bagian didalam penalaran moral (moral reasoning) (Rich and Butts, 2010).
B. Moral dalam Etika Profesi Keperawatan
Australian Council of Nursing mengatakan bahwa perawat yang menghargai kualitas layanan
keperawatan dalam mengambil keputusan mempertimbangkan perawatan sesesorang, menerima nilai
moral pasien dan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman dalam memberikan perawatan profesional. Lebih lanjut ACN menjelaskan
bahwa perawat menghargai nilai dan kebaikan dalam diri seseorang dengan cara menghargai nilai moral
pasien dan martabatnya (ACN, 2009).
Kata moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak mores) yang berarti kebiasaan, adat. Moral merupakan
suatu standar salah atau benar bagi seseorang. Moral adalah standart yang paling dasar dari apa yang
benar dan salah yang individu pelajari dan masukkan ke dalam dirinya (Bertens, 1993). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1989: 592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila.

Perawat menghargai aspek legal dan moral baik dari individu, termasuk anak-anak, untuk berpartisipasi
kapanpun dimungkinkan dalam pengambilan keputusan terhadap pelayanan keperawatan dan medis
yang akan mereka terima (ACN, 2009). Kepercayaan seorang perawat, berdasar pada penalaran moral
yang baik, yang harus mengarahkan perawat saat memberikan pelayanan (Butts, 2006).

Secara umum, penalaran menggunakan proses pemikiran yang abstrak untuk memecahkan masalah dan
menyusun rencana. Penalaran Moral menyinggung bagaimana tentang manusia seharusnya bertindak
(Angeles, 1981). Lalu bagaimanakan menggunakan penalaran moral ini dalam praktek keperawatan?.
Aristotle dalam Broadie (2002) menyebutnya sebagai kebijaksanaan. Kebijaksanaan berfokus kepada
pencapaian yang baik, dengan cara mengetahui bagaimana harus bertindak dalam situasi tertentu,
melakukan pertimbangan yang mendalam, dan mempunyai watak yang konsisten dan karakter yang
bagus. Sehingga, praktek keperawatan yang berdasarkan pertimbangan moral adalah praktek
keperawatan yang mendasarkan pertimbangan bijaksana dalam mengambil keputusan, terlebih
keputusan etik.Karena perawat menerima dan menghargai moral individu pasien dalam memberikan
layanan asuhan keperawatan yang berkualitas, maka etika perawat dalam praktek keperawatan harus
memperhatikan moral individu baik moral pasien maupun moral perawat sendiri. Hal ini menandakan
bahwa aspek moral berpengaruh kepada etika profesi keperawatan. Perbedaan moral pada setiap
individu menuntut perbedaan ‘kebijaksanaan penilaian moral’ oleh perawat dalam memberikan
pelayanan yang beretika dan profesional.

Anda mungkin juga menyukai