Anda di halaman 1dari 28

Nilai (Values) dan

Aliran Etika
What is value ???????
Nilai-nilai(values) merupakan hak-hak manusia &
pertimbangan etis yang mengatur perilaku seseorang

Nilai merupakan sesuatu yang dimiliki setiap individu


dalam mengatur langkah-langkah yang seharusnya
dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang
dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil.

Nilai-nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan,


terutama perawat dalam perkembangan peran perawat
untuk menyadari nilai dan hak orang lain serta dirinya
sendiri.
Seorang perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, selain menggunakan ilmu keperawatan
yang mereka miliki, juga diperkuat oleh nilai yang
ada dalam diri mereka.
Pengertian Nilai

Nilai adalah suatu yang berharga. Keyakinan yang


dipegang oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati
nuraninya (secara umum).
Seperangkat keyakinan & sikap pribadi tentang
kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu
pemikiran.
Keyakinan seseorang tentang suatu yang berharga,
kebenaran, atau keinginan mengenali ide-ide, objek
atau perilaku khusus.
Ciri-ciri nilai

Nilai-nilai membentuk dasar perilaku


Nilai-nilai nyata dari seseorang diperhatikan melalui
pola perilaku yang konsisten.
Prinsip Dasar Konsep Nilai

a. Menghargai otonomi
Otonomi merupakan kemampuan untuk
menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,
menghargai otonomi menghargai manusia sebagai
seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat yang
mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.
Dalam hal ini, perawat harus menghargai harkat
dan martabat manusia sebagai individu yang dapat
memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya sendiri dengan
melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan berhubungan dengan asuhan keperawatan.
b. Kedermawanan (Benefecince)
Melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain.
c. Non Maleficence (Tidak Merugikan)
Tidak melukai/ tidak menimbulkan bahaya/cedera bagi
klien.
d. Keadilan (Justice)
Adil pada hakikatnya berarti membawa kita memberikan
kepada siapa saja yang menjadi haknya, semua orang
sama nilainya sebagai manusia maupun klien memiliki
perlakukan yang sama dalam situasi yang sama.
Nilai-nilai Keperawatan (The American
Association Colleges of Nursing, 1985) :
 Aesthetics (keindahan)
Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas,
imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.

 Altruism (mengutamakan orang lain)


Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain
termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.

 Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
Freedom (Kebebasan)
Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan
termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan
dalam pengarahan diri sendiri.

Human dignity (Martabat manusia)


Berhubungan dengan penghargaan yang lekat
terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk
didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan
penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
Justice (Keadilan) : Menjunjung tinggi moral dan
prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas,
moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta
kewajaran.
Truth (Kebenaran) : Menerima kenyataan dan
realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan
dan reflektifitas yang rasional.
Mengidentifikasi Nilai Personal

 Perawat perlu mengetahui secara spesifik nilai apa yang mereka


miliki mengenai hidup, kesehatan, penyakit dan kematian.
 Saat mulai menjadi mahasiswa, perawat perlu menggali nilai
dan keyakinan mereka sendiri mengenai situasi, antara lain :
a. Hak individu dalam pengambilan keputusan untuk diri
sendiri saat bertentangan dengan anjuran medis.
b. Aborsi
c. Isu akhir kehidupan
d. KDRT
e. Kloning
f. Meminta anak untuk menyediakan trasnplantasi sumsum
tulang.
Perawat diminta untuk memberikan askep pada individu yang
mungkin membuat keputusan yang menimbulkan konflik nilai
perawat, kesedaran diri itu penting.
Perawat harus menyadari nilai dan sikap mereka agar dapat
mengenali situasi apa yang dapat mempengaruhi askep yang
mampu mereka berikan.
Sering kali, kesedaran mengenai konflik nilai memungkinkan
perawat untuk mengendalikan nilai personal mereka dan
memberikan askep yang efektif.
Dalam kondisi seperti ini, saat perawat tidak dapat
memberikan askep yang efektif karena nilai mereka, mereka
harus mampu mendiskusikan situasi tersebut dengan rekan
kerja (kolaborasi).
Nilai Personal dalam Pelayanan Keperawatan
terhadap Klien dan Masyarakat, antara lain :

Setiap perawat senantiasa menjunjung tinggi,


menghayati, dan mengalamkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
Setiap perawat dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanuasian yang utuh dan memelihara citra
perawat.
Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya
senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya
mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak
klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat.
Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga, dan
masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
Setiap perawat senantiasa menciptakan suasana aman
& nyaman dalam melaksanakan askep untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
Pendekatan Prinsip dalam Etika (Beauchamp Childress, 1994)

Sebaiknya mengarah langsung untuk bertindak


sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi
setiap orang
Menghindarkan berbuat suatu kesalahan
Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu
yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya
Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan resiko
yang dihadapi.
Pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan.
Pengembangan Dan Transmisi Nilai-Nilai

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai


(values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang
melalui informasi, lingkungan keluarga, serta
budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka
belajar dari keseharian dan menentukan tentang
nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah.
Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan
ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi
dimana mereka tumbuh dan berkembang.
Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:

Model atau contoh


Moralitas
Sesuka hati
Penghargaan dan Sanksi
Tanggung jawab untuk memilih
Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai-nilai individu yang perlu
dipahami oleh perawat dan bidan

Pilihan
Penghargaan
Tindakan:
Pilihan

1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai


keunikan bagi setiap individu
2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada
perbedaan-perbedaan, asuhan yang diberikan bukan
hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya
perlakuan yang diberikan mempertimbangkan
sebagaimana kita ingin diperlakukan.
3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap
martabat seseorang akan merupakan konsekuensi
terbaik bagi semua masyarakat.
Penghargaan

1. Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya


sendiri (anda akan merasa senang bila mengetahui
bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau
klien serta sejawat) atau supervisor memberikan
pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang
dilakukan
2. Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada
seseorang yang tidak bersedia memperhatikan
martabat manusia sebagaimana mestinya.
Tindakan

1) nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau


pekerjaan sehari-hari
2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai
martabat manusia dalam kehidupan pribadi dan
profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas
tindakan yang dilakukan. Semakin disadari nilai-nilai
profesional maka semakin timbul nilai-nilai moral
yang dilakukan serta selalu konsisten untuk
mempertahankannya
3 Aliran Etika Keperawatan

Aliran Etika Deskriptif


Etika Keperawatan deskriptif adalah sebuah citra yang
menjelaskan bagaimana seharusnya perilaku manusia
(perawat) di dalam masyarakat untuk mencapai
sebuah tujuan
Aliran Etika Normatif
Aliran Etika Pluralisme
Aliran Etika Normatif

Aliran etika keperawatan normatif ini merupakan sebuah


mengenai norma baik dan benar di dalam masyarakat.
Setiap masyarakat mempunyai pandangan baik dan benar
tergantung dari sosial-budaya, sosial-ekonomi dan status
atau kondisi tempat
Berdasarkan teori dari Frankea, ia membagi etika normatif
menjadi dua:
- Deontology adalah etika yang digunakan sebagai tulok
ukur pada perilaku manusi yang bersifat formalitas, seperti
tugas dan kewajiban
- Theological adalah pedoman yang digunakan untuk
mengatur sebagimana kode etik atau perilaku.
Aliran Etika Pluralisme

 Etika Keperawatan berfungsi sebagai pedoaman perilaku guna


mendapatkan berbagai informasi yang kemudian digunakan untuk
mengukur kompleksitas pada kondisi tertentu dan dapat
digunakan sebagai pertibangan etika.
 Dalam memberikan askep , perawat harus menyesuaikan dengan
pasien/klien dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada, seperti :
- Perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam
- Perawat harus mempunyai kompetensi teknis yang matang dari
proses belajar mengajar
- Perawat harus mempunyai sikap kepribadian yang baik dan
seprofesional mungkin dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
Kesimpulan :

 Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan


dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka kita harus
memanfaatkan nilai-nilai dalam menerapkan etika dan moral disertai
komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan
demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis
profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan
advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
ETIKA :
empati, tekun , ikhlas, kasih sayang, amanah.................

“Seseorang hanya belajar dengan dua cara, satu


dengan membaca , dan yang lainnya dengan bergaul
dengan orang yang lebihh pintar." – Will Rogers

Tidak ada orang yang berhasil tanpa melewati


proses dan bantuan dari orang lain."

Anda mungkin juga menyukai