Anda di halaman 1dari 13

Peka Budaya Dalam Praktik Keperawatan

Disusun oleh : Kelompok


Nama :
Munawaroh
Nabila Yolanda W.
Nathasya F.
Rafy Danio
Shelia Nansa Cucu S.
Wardah Farhan H.
Rumusan Masalah
01
Pengertian etika keperawatan

02
Nilai – nilai etik dalam keperawatan

03 Prinsip – prinsip etik dalam keperawatan

04
Budaya dalam praktik keperawatan
Pengertian Etika Keperawatan


Menurut Suhaemi (2010), Kata etika berasal dari Yunani,
yaitu Ethos, yang berhubungan dengan pertimbangan
pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan

karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan.

Your Text Here


Contents
Pengertian Etika Keperawatan
“ Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaanya selalu berada
dalam situasi yang menyangkut hubungan antar manusia,
terjadi proses interaksi serta saling memengaruhi dan dapat
memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang

bersangkutan. Keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional
bertujuan untuk tercapainya kesejahteraan manusia.
Pengertian Etika Keperawatan
“ Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Etika profesi keperawatan adalah
milik dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi keperawatan, yaitu perawat.
Anggota profesi keperawatan dituntut oleh sesama perawat, profesi lain, dan
masyarakat sebagai penerima pelayanan keperawatan untuk menaati dan menentukan
kode etik yang telah disepakati. Secara spesifik etika profesi memberi tuntutan praktik

bagi anggota profesi dalam melaksanakan praktik profesinya sesuai dengan standar
moral yang diyakini.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching dalam buku Suhaemi
2010, tujuan etika profesi keperawatan adalah mampu :

01 Mengenal dan mengidentifikasi unsur 4moral dalam praktik keperawatan

Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi
02 dalam praktik keperawatan

03 Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat di pertanggung-


jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kepada Tuhan, sesuai
dengan kepercayaannya
Menurut National League for Nursing (NLN [Pusat pendidikan keperawatan milik
perhimpunan perawat Amerika]) dalam buku Suhaemi, 2010, pendidikan etika
keperawatan bertujuan :
Meningkatkan pengertian peserta didik tentang Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
01 hubungan antar profesi kesehatan lain dan 04 yang penting untuk dasar praktik keperawatan
mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim k profesional. Diakui bahwa pengembangan
esehatan tersebut. keterampilan ini melalui dilemma etika, artinya
Mengembangkan potensi pengambilan keputusan konflik yang dialami, yang memerlukan
pengambilan keputusan yang baik dan benar dipan
02 yang bersifat moraliltas, keputusan tentang baik
dang dari sudut profesi, kemanusiaan, kemasyarak
dan buruk yang akan dipertanggungjawabkan ke
pada Tuhan sesuai dengan kepercayaannya atan, kesehatan dan keperawatan.

Memberi kesempatan kepada peserta didik


03
Mengembangkan sifat pribadi dan sikap 05 menerapkan ilmu dan prinsip etika keperawatan
profesional peserta didik dalam praktik dan dalam situasi nyata.
Nilai – Nilai Etik dalam Keperawatan
7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu:

Freedom (Kebebasan)
Aesthetics (keindahan) Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
Kualitas obyek suatu peristiwa/kejadian, seseorang memberikan harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian. Human dignity (Martabat manusia)
Altruism (mengutamakan orang lain) Berhubungan dg penghargaan yang lekat terhadap martabat
manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
Bentuk tindakan yang memperhatikan dan mementingkan kesejahte- kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap
raan serta keselamatan bagi orang lain. Altruisme didalam praktik kepercayaan.
profesional diwujudkan dengan memberikan perhatian dan advokasi
seorang perawat untuk kebutuhan dan kesejahteraan bagi klien. Justice (Keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
Equality (kesetaraan) objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta
kewajaran.
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan
sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi Truth (Kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran,
keunikan dan reflektifitas yang rasional.
Prinsip – Prinsip Etik dalam Keperawatan.
Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah sebagai berikut:

Otonomy (Autonomy) 01
Berbuat Baik (Beneficience) 02

Keadilan (Justice) 03
Tidak Merugikan (Non Maleficienci) 04
Kejujuran (Veracity) 05
Menepati Janji (Fidelity) 06

Kerahasian (Confidentiality) 07
Akuntabilitas (Accountability) 08
Peka Budaya dalam Praktik Keperawatan
Budaya dapat didefinisikan sebagai sifat nonfisik, seperti nilai, kenyakinan,sikap,dan kebiasaan, yang dibagi
bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Asuhan Budaya adalah konsep
yang menjelaskan pemberian asuhan keperawatan melintasi batasan budaya dan mempertimbangkan konteks tempat tinggal
klien tersebut dan situasi yang mengebabkan munculnya masalah kesehatan klien.
Keperawatan Asuhan Budaya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan yang kompleks
pada individu, keluarga, dan komunitas tertentu. Ini adalah pemberian asuhan keperawatan yang melintasi batasan budaya
dan mempertimbangkan kompleks tempat tinggal klien tersebut serta situasi yang menyebabkan munculnya masalah kesehat
an klien. Dibagi menjadi 3 komponen :

Peka budaya menyiratkan bahwa perawat memiliki beberapa pengetahuan


dasar dan sikap konstruktif terhadap tradisi kesehatan yang terobservasi di
01 antara kelompok budaya yang berbeda yang ditemukan di tatanan tempat
praktik mereka.

Tepat-budaya menyiratkan bahwa perawat menerapkan latang belakang


02 pengetahuan dasar yang harus dimiliki guna memberikan layanan
kesehatan terbaik kepada klien tertentu.

Kompeten secara budaya menyiratkan bahwa perawat memahami dan


memberikan perhatian terhadap konteks rotal situasi klien dan menggunakan
03 kombinasi kompleks pengetahuan, sikap, dan keterampiran dalam pemberian
asuhan.
Gaya Komunikasi Budaya Keperawatan

Komunikasi dan budaya itu saat berkaitan. Melalui komunikasi,


budaya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Berkomunikasi dengan klien saat penting agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkompeten sesuai dengan
budayanya.ada dua jenis komunikasi yang digunakan, yaitu :
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal dapat dipengaruhi oleh nilai budaya. Komunikasi verbal menjadi lebih
sulit lagi saat interaksi melibatkan orang yang berbicara dengan bahasa yan lain. Baik klien
maupun profesional kesehatan mengalami frustasi saat mereka tidak dapat saling
berkomunikasi sejara verbal. Tehnik komunikasi theraupetik dengan orang yang bahasa
inggrisnya terbatas tercantum dalam panduan praktik penyerta.

2. Komunikasi Nonverbal
Untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien yang berbeda budaya, perawat perlu
menyadari 2 aspek perilaku komunikasi nonverbal : apa arti perilaku nonverbal bagi klien .
Proses Keperawatan Transkultural
Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai
dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai
dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data 4. Tahap Pelaksanaan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan
sesuai dengan latar belakang budaya klien yang sesuai dengan latar belakang budaya
(Giger and Davidhizar, 1995). klien (Giger and Davidhizar, 1995).

2. Tahap Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar 3. Tahap Perencanaan
belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang
dikurangi melalui intervensi keperawatan tepat (Giger and Davidhizar, 1995).
(Giger and Davidhizar, 1995).
Thank you
For your attention

Anda mungkin juga menyukai