02
Nilai – nilai etik dalam keperawatan
04
Budaya dalam praktik keperawatan
Pengertian Etika Keperawatan
“
Menurut Suhaemi (2010), Kata etika berasal dari Yunani,
yaitu Ethos, yang berhubungan dengan pertimbangan
pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan
“
karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan.
Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi
02 dalam praktik keperawatan
Freedom (Kebebasan)
Aesthetics (keindahan) Memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
Kualitas obyek suatu peristiwa/kejadian, seseorang memberikan harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian. Human dignity (Martabat manusia)
Altruism (mengutamakan orang lain) Berhubungan dg penghargaan yang lekat terhadap martabat
manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
Bentuk tindakan yang memperhatikan dan mementingkan kesejahte- kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap
raan serta keselamatan bagi orang lain. Altruisme didalam praktik kepercayaan.
profesional diwujudkan dengan memberikan perhatian dan advokasi
seorang perawat untuk kebutuhan dan kesejahteraan bagi klien. Justice (Keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
Equality (kesetaraan) objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta
kewajaran.
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan
sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi Truth (Kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran,
keunikan dan reflektifitas yang rasional.
Prinsip – Prinsip Etik dalam Keperawatan.
Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah sebagai berikut:
Otonomy (Autonomy) 01
Berbuat Baik (Beneficience) 02
Keadilan (Justice) 03
Tidak Merugikan (Non Maleficienci) 04
Kejujuran (Veracity) 05
Menepati Janji (Fidelity) 06
Kerahasian (Confidentiality) 07
Akuntabilitas (Accountability) 08
Peka Budaya dalam Praktik Keperawatan
Budaya dapat didefinisikan sebagai sifat nonfisik, seperti nilai, kenyakinan,sikap,dan kebiasaan, yang dibagi
bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Asuhan Budaya adalah konsep
yang menjelaskan pemberian asuhan keperawatan melintasi batasan budaya dan mempertimbangkan konteks tempat tinggal
klien tersebut dan situasi yang mengebabkan munculnya masalah kesehatan klien.
Keperawatan Asuhan Budaya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan yang kompleks
pada individu, keluarga, dan komunitas tertentu. Ini adalah pemberian asuhan keperawatan yang melintasi batasan budaya
dan mempertimbangkan kompleks tempat tinggal klien tersebut serta situasi yang menyebabkan munculnya masalah kesehat
an klien. Dibagi menjadi 3 komponen :
2. Komunikasi Nonverbal
Untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien yang berbeda budaya, perawat perlu
menyadari 2 aspek perilaku komunikasi nonverbal : apa arti perilaku nonverbal bagi klien .
Proses Keperawatan Transkultural
Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai
dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai
dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data 4. Tahap Pelaksanaan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan
sesuai dengan latar belakang budaya klien yang sesuai dengan latar belakang budaya
(Giger and Davidhizar, 1995). klien (Giger and Davidhizar, 1995).