Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Sosial Budaya dengan Etika Profesi

Salah satu bentuk kongkrit dari system nilai yang dijadikan norma bagi
masyarakat profesi adalah “Kode Etik Profesi”. Kode Etik Profesi merupakan
pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Banyak nilai-nilai yang
terkandung dalam Kode Etik merupakan bagian dari nilai-nilai sosial budaya.
Perawat diharapkan harus ramah, baik, halus/lembut ,jujur ,dapat dipercaya
,cerdas, cakap, terampil, dan mempunyai tanggung jawab moral yang baik.
Perawat harus berperilaku yang dapat dihargai oleh orang lain, menyadari bahwa
dirinya adalah perawat yang perilakunya akan mempengaruhi pasien, teman,
keluarga, dan masyarakat. Dalam keperawatan, merupakan perilaku yang tidak
benar apabila membahayakan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
Terkadang ada perbedaan anggapan terhadap perilaku yang baik, tetapi
kebanyakan akan setuju apabila seseorang mempertahankan standar profesi yang
akan membawa dirinya dalam situasi professional. Integritas pribadai sangat
penting dalam keperawatan, jujur kepada diri sendiri memberikan dasar integritas
dalam keadaan profesionalnya.

Sikap Profesional Perawat dikaitkan dengan Nilai Sosial Budaya

Hubungan sosial perawat untuk mengembangkan persaudaraan penting bagi


tanggung jawab sosial. Hubungan dengan masyarakat di Indonesia yang mengaut
kebiasaan timur, saling menghormati terutama kepada yang lebih tua, baik dalam
usia,dalam pergaulan,dalam pengalaman,dalam pendidikan,maupun dalam
kedudukan. Masyarakat Indonesia terkenal sangat ramah,mempunyai sifat gotong
royong,keberhasialn dalam pergaulan akan terarah pada diri kita sendiri. Kita
tidak bisa memanggil seseorang dengan namanya saja kepada yang belum banyak
dikenal,lebih lebih pada yang lebih tua. Hendaknya memanggil seseorang dengan
panggilan yang umum digunakan misalnya “mbak, mas, ibu, bapak”.Sikap
Profesional Perawat dikaitkan dengan Nilai Sosial budaya yaitu jujur &
sabar,menghargai harkat dan maratabat manusia,bersikap adil,disiplin dan
bertanggung jawab,memegang rahasia jabatan,menjaga kehormatan perawat
bersikap & bertutur kata baik/sopan,mempunyai wawasan & ilmu pengetahuan
keperwatan yg memadai (kompeten).
Pengertian Nilai Sosial Budaya

Ada beberapa pengertian nilai, yaitu:

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang


sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati
nuraninya (pengertian secara umum);
2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang
tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu
pemikiran, objek, atau prilaku yang berorientasi pada tindakan
dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang
(Simon, 1974);

Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,


atau keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku khusus (Znowski).

Setiap perawat memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing. Kode etik
profesi membawa perubahan perilaku personal kepada perilaku profesional dan
menjadi pedoman bagi tanggung jawab perorangan sebagai anggota profesi dan
tanggung jawab sebagai warga negara. Tanggung jawab profesional berdasarkan
anggapan bahwa profesi keperawatan bekerja sama dengan kelompok asuhan
kesehatan (kelompok asuhan yang dimaksud adalah profesi dokter, ahli gizi,
tenaga farmasi, tenaga laboratorium, kesehatan lingkungan, dsb) untuk
meningkatkan kesehatan, mengurangi penderitaan, dan menemukan pencapaian
tujuan berdasarkan kebutuhan manusiawi. Setiap perawat harus bertanggung
jawab kepada seseorang yang sakit maupun yang sehat, keluarganya, dan
masyarakat.
Tanggung jawab ini memerlukan pelaksanaan etika yang berkaitan dengan
peraturan yang relevan dengan keperawatan. Tanggung jawab ini antara lain:

1. Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai


derajat manusia, tidak membedakan kebangsaan.
2. Perawat melindungi hak pasien/klien, kerahasiaan pasien,
melibatkan diri hanya terhadap hal yang relevan dengan
asuhan keperawatan.
3. Perawat mempertahankan kompetensinya dalam praktik
keperawatan, mengenal dan menerima tanggung jawab
untuk kegiatan dan keputusan yang akan diambil.
4. Perawat melindungi pasien/klien bila keperawatan dan
keselamatannya diganggu oleh orang-orang yang tidak
berwenang, tidak etis, atau tidak legal.
5. Perawat mempertimbangkan orang lain dengan kriteria
tertentu apabila akan mendelegasikan tugas atau menunjuk
seseorang untuk melakukan kegiatan keperawatan.
6. Perawat berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak
individu yang menjadi subjek dilindungi.
7. Perawat berpartisipasi dalam usaha profesi untuk
meningkatkan standar praktik dan pendidikan keperawatan.
8. Perawat bertindak melalui organisasi profesi, berperan serta
dalam mengadakan dan mempertahankan kondisi pekerjaan
yang memungkinkan kualitas asuhan keperawatan yang
tinggi.
9. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan
dan orang lain dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat.
10. Perawat menolak tawaran untuk subjek advertensi atau
promosi komersial.

Anda mungkin juga menyukai