Anda di halaman 1dari 18

Konsep dan Prinsip Etika Profesi

Keperawatan

Oleh:
Elok Alfiah M, S.Kep., Ns., M.Kes.

Akademi Keperawatan
Nazhatut Thullab
Sampang
2018
Pengertian Etika Keperawatan

• Secara etimologis, etika berasal dari bahasa yunani


“Ethos” yang artinya adat istiadat atau kebiasaan,
model perilaku atau standar yang diharapkan, dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan
• Etika adalah ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan (Aristotelos)
Lanjutan
• Etika : suatu pertimbangan sistematis seorang perawat
tentang perilaku benar atau salah dalam menjalankan
fungsinya sebagai seorang perawat (tenaga medis) di
rumah sakit maupun ditengah masyarakat, termasuk juga
kebajikan maupun kejahatan yang berhubungan erat
dengan perilaku pelayanan kesehatan terhadap pasien
atau klien
• Moral : merujuk pada standar personal (seorang
perawat) tentang benar atau salah dalam praktik
keperawatan
Lanjutan
• Nilai : suatu keyakinan seorang perawat tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang
mengarah pada sikap/perilaku perawat dalam pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien
Pentingnya Etika Keperawatan

Di era globalisasi, Faktor teknologi yang meningkat, ilmu


pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin dan teknik
memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ
manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang
menggunakan subjek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang
menyangkut nilai, hak-hak manusia, dan tanggung jawab
profesi.
Organisasi profesi diharapkan
mampu memelihara, menghargai,
mengamalkan, mengembangkan
nilai tersebut melalui kode etik
yang disusunnya (Suhaemi, 2004).
Prinsip-Prinsip Etik

Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat


dalam memberikan layanan keperawatan kepada individu,
kelompok/keluarga, dan masyarakat.
1. Otonomi (Autonomi) prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan
otonomi adalah :
1. Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu
sebelumnya.
2. Melakukan sesuatu tanpa member informasi relevan yang
penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan.
3. Memberitahukan klien bahwa keadaannya baik, padahal
terdapat gangguan atau penyimpangan.
4. Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien
menghentikan informasi tersebut.
5. Memaksa klien member informasi tentang hal-hal yang mereka
susah tidak bersedia menjelaskannya
Lanjutan

2. Beneficence (Berbuat Baik) prinsip ini menentut perawat


untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat
mencegah kesalahan atau kejahatan.
3. Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek
professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan
Lanjutan

4. Non-maleficence (tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien.
5. Veracity (Kejujuran)
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan
objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan
saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka
berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
Lanjutan
6. Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang
perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang
lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien.
8. Accountability (Akuntabilitasi) akuntabilitas adalah standar
yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanda terkecuali.
Nilai Esensial dalam Praktek Keperawatan Profesional

“The American Association Colleges of Nursing” mengemukakan 7


nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu:
1. Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian,
seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas,
imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.
2. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan
kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan,
komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta
ketekunan.
3. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk
penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
Lanjutan
4. Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih
kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan
dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan
penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai
individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan,
pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip
legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan
keadilan serta kewajaran.
7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk
akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.
Nilai dan Sikap yang Wajib dimiliki oleh
Seorang Perawat
1. Care
Care adalah semangat, tindakan penting dari
inti keperawatan, kekuatan yang menyatakan,
proses dinamika dan intisari struktural,
Care adalah nilai, caring adalah sebuah
kebaikan.
untuk membangun pribadi caring perawat dapat melalui
pengembangan indikator  (Waton1979) sebagai berikut:

1. Sistem nilai humanistik-altruistik


2. Kepercayaan-harapan
3. Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Pertolongan-Hubungan saling percaya
5. Pengembangan dan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif dan negatif
6. Penggunaan metode ilmiah, problem solving dalam pengambilan keputusan
7. Peningkatan proses belajar-mengajar dalam interpersonal
8. Supportif, korektif dan protektif terhadap mental, fisik, sosiokultural dan
spiritual
9. Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia
10. Dikembangkan faktor eksternal phenomenological
Lanjutan

2. Empati
• Empati adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang
bersangkutan sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
orang yang besangkutan tersebut.
• Empati berbeda dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap
sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi berfikir objektif merupakan
sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat.
Lanjutan

3. Altruisme
• Altruisme adalah merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian
dan kesejahteraan orang lain.
• Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian
perhatian, komitmen/ prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk
mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati, serta ketekunan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai