Disusun Oleh:
Amisah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang memiliki karakteristik yang berbeda bila di banding kan
dengan tahap perkembangan lain nya, karena pada tahap ini seseorang mengalami masa peralihan dari anak-anak kedewasa.
Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik psikososial remaja yang
sedang berproses untuk mencari identitas diri ini sering menimbulkan banyak masalah pada diri remaja. Transisi dari masa
anak anak dimana selain meningkatnya kesadaran diri (self conxciousness) terjadi juga perubahan secara fisik, kognitif, sosial
maupun emosional pada remaja sehingga remaja cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah
marah, tersinggung bahkan agresif. Perubahan perubahan karakteristik pada masa remaja tersebut, di tambah dengan faktor
faktor eksternal seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak efektif dan gangguan mental pada orang tua di prediksi sebagai
penyebab timbulnya masalah remaja (pianta, 2005 dalam santrock, 2007).
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi remaja ?
2. Bagaimana tugas perkembangan remaja ?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga
dengan anak remaja.
2. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja
b. Menjelaskan tugas tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja
c. Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasa I dari kata latin adolescence (kata bendanya adolescenta yang berarti remaja) yang
berarti tumbuh menjadi dewasa. Adolescence artinya berangsur- angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan
sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada hakikat umum,yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase
ke fase lainya secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung setahap demi setahap (Al-Mighwar, 2006).
Meskipun semua hubungan, baik dalam masa dewasa atau dalam masa kanak-kanak, kadang-kadang tegang namun orang yang
selalu mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain dianggap tidak matang dan kurang menyenangkan. Hal ini
menghambat penyesuaian sosial yang baik. Masa remaja dikenal banyak orang sebagai masa yang indah dan penuh romantika,
padahal sebenarnya masa ini merupakan masa yang penuh dengan kesukaran. Bukan hanya bagi dirinya tetapi bagi keluarga
dan lingkungan sosial. Masa ini akan membuat remaja mengalami kebingungan disatu pihak masih anak-anak, tetapi dilain
pihak harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi ini membuat mereka dalam kondisi konflik sehingga akan terlihat
bertingkah laku aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan kenakalan. Dalam usahanya
mencari identitas diri, mereka sering membantah orang tuanya, karena memulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan
nilai- nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.
Pendapat orang tua tidak lagi dapat dijadikan pegangan, meskipun sebenarnya mereka juga belum memiliki dasar pegangan
yang kuat. Orang yang dianggap penting dalam masa ini adalah teman sebaya. Mereka berusaha untuk mengikitu pendap at
dan gaya tern an-tem anny a ka rena diangg ap memiliki kes amaan deng an dirinya. Karenanya sering kali remaja terlibat
dalam geng-geng, dengan menjadi anggota geng mereka akan saling memberi dan mendapat dukungan mental. Beberapa kasus
terakhir seperti geng-geng motor yang terlibat kegiatan merupakan bentuk darikecenderungan tersebut. Mereka akan berani
melakukan tindakan - tindakan kejahatan ketika dilakukan dalam kelompok dan tidak akan berani melakukannya secara
individual. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah mas alah yang berkaitan denganorgan reproduksi
(seksual). Satu sisi mereka sudah mencapai kematangan seksual, yang menyebabkan mereka memiliki dorongan untuk
pemuasan tetapi disisi lain kebudayaan dan norma social melarang pemuasan kebutuhan seksual diluar pernikahan. Padahal
untuk menikah banyak persyaratan yang harus dipenuhi, bukan hanya kemampuan dalam melakukan hubungan seksual, tetapi
diperlukan ekonomi, kematangan psikologi, dan sebagainya.syarat - syarat ini sangat berat dan mungkin belum dicapai pada
usia remaja. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku atau me nonton film
porno. Meskipun tingkah laku ini sebenarnya tetap melanggar norma masyarakat, tetapi mereka melakukannya dengan
sembunyi - sembunyi. Untuk menghadapi situasi ini orang tua harus lebih bijaksana dalam menyikapi, cara yang tepat
dilakukan adalah dengan mengurangi control secara bertahap terhadap anaknya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi diri
sendiri secara bertahap sampai akhimya dewasa
H. Masalah-Masalah Kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor
- faktor resiko harus diidentifikasi dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai
dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa
mulai merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini
lebih menerima strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan mobil merupakan bahaya
yang amat besar, dan patah tulang dan cedera karena atletik juga umum terjadi. Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol,
keluarga berencana, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang perhatian yang
relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orang
tua dan kaum muda, remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan, menggunakan obat-obatan, uji
AIDS, keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi
remaja untuk menerima perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua di ikut sertakan maka dilakukan wawancara
terpisah sebelum mereka dikumpulkan Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan untuk
memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang
atau mulai rujukan ke sumber-sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat rekreasional, dan
pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum juga di indikasikan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Pada Bp. W
DI RT 04/RW VII KELURAHAN GAMBUT
A. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu, tanggal 27 November 2020 di rumah keluarga Bp. W pukul 16.00 WITA.
1. Data Umum
b. Alamat : Pematang, Gambut
c. Pekerjaan : Petani
d. Pendidikan : SMP
e. Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hub. Umur Pend Pekerja Status IMUNISASI Ket
Aggota Kelami dg kel (Thn) an Kesehata BCG DTP POLIO Campa Hepatitis B
keluarg n n k
a I II II I II III IV I II III
I
1 Tn. W L Ayah 39 SD Petani Sehat Lengkap
2 Ny. A P Ibu 30 SD IRT Sehat Lengkap
3 An. N P Anak 14 SMP Sekolah Sehat Lengkap
4 An. R P Anak 12 SD Sekolah Sehat Lengkap
5 Nenek P Nenek 60 SD IRT Sehat Lengkap
A
1.2 Tipe keluarga
Tipe keluarga Bp. W termasuk tipe keluarga extended family (keluarga luas/besar ). Keluarga Bp.W (39 thn) terdiri dari
Bp. W, Ny A, kedua anak nya dan ibu dari Ny. A yaitu nenek R (61 thn).
1.4 Agama
Keyakinan yang di anut keluarga Bp. W adalah Agama Islam. Tidak ada perbedaan diantara anggota keluarga. Keluarga
Bp. W setiap hari selalu menjalankan ibadah sholat waktu. Di sekitar tempat tinggalnya terdapat 1 Masjid.
Status ekonomi keluarga Bp. W yang bekerja sebagai buruhdengan penghasilan 2.000.000 setiap bulan. Ny. A sehari hari
berjualan di pasar penghasilan perhari 100.000 an . keperluan keluarga sehari-hari adlah untuk makan dan jajan An. R. An.
N, dan Ny. Mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini.
Keluarga Bp. W tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali anak nya mengajak berwisata.
Waktu liburan biasanya di sesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah. Tetapi sekarang jarang di lakukan,
hanya saja jika ada waktu keluarga pergi rekreasi. Ny.A juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung kerumah kerabat
yang letak rumah nya berdekatan dengan rumah keluarga Bp.W. dirumah Ny. A mengatakan keluarga nya dapat menikmati
hiburan melalui TV yang tersedia di rumah nya. An. N mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya setres maka
dia akan main keluar dengan teman teman nya. Biasanya nongkrong sambil ngobrol tidak jelas.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah dimana tahap keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan anak remaja yang
1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tangguang jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri.
Keluarga sudah memberikan kesempatan bagi An.N untuk memilih apa yang ingin di lakukan.An.N mengatakan
tanggung jawab nya adalah belajar dan membantu orang tua, itupun jarang di lakukan atas kemauan nya sendiri.
Pernikahan Bp.W dan Ny.A saat ini sudah berlangsung lama selama 15 tahun, saat ini Ny.A dan Bp.W mengatakan
untuk berusaha membesarkan kedua anaknya dengan memenuhi segala kebutuhan mereka.
memasuki usia remaja, An.N sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An.N banyak
menghabiskan waktunya di kamar. An.N mengatakan jarang berbicara dengan Bp.W karena menurut nya Bp.W itu
galak dan kalau menyuruh sesuatu misalnya belajar, Bp.W sering marah marah sehingga An.N malas untuk
menanggapinya. Ibu A mengatakan sebenarnya Bp.W itu baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak anak
nya. An.N mengatakan tugas perkembangan maupun tanggung jawab sebagai remaja, karena sebelum nya tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawab nya sebagai remaja.
Bp.W dan ibu A menikah pada tahun 1998, dan anak pertamanya lahir setahun kemudian. Ibu A dan Bp.W baru
memutuskan memakai kontrasepsi setelah kelahiran anak terakhir nya. Jenis kontrasepsi yang di pilih adalah pil KB.
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit, keluarga Bp.W pergi ke dokter langganan keluarga.
B. Data Lingkungan
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2.
Desain interior rumah terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan yang
paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1digunakan oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur
lainnya digunakan oleh anak-anak dan Nenek R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu R. Lantai rumah terbuat dari kerami.
Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat
selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah tampak
rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga berasal dari
tanah (sanyo) sehingga aim ya tidak berasa, tidak berwama dan tidak berbau. Pada saat hari mu lai gelap pencahayaan
Denah Rumah
4
4.1 Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Bp. W jarang berkumpul dengan tetangga karena kesibukannya. Namun ibu A aktif diarisan dan pengajian yang ada
dilingkungan rumah. Ibu A sendiri bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus warung yang ada di pasar.
Keluarga bp. W tinggal di RT 02 RW 02, disisi kanan rumah bp. W yaitu rumah saudaranya dan sebelah kiri adalah rumah
tetangganya, dibelakang rumah ada tanah kosong dan jalan. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
Saat ini keluarga bp. W sudah tinggal menetap dirumah yang sekarang selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah.
Bp.W sendiri sudah tinggal dirumah tersebut sejak bp W dilahirkan. Karena bp W adalah anak tunggal dari kedua orang
tuanya yang telah bercerai maka dirumah tersebut ditinggali keluarga bp W dan ibunya.rumah bp W dibangun di atas tanah
Bp. W selalu menekankan pada ibu A supaya mengikuti acara yang diadakan oleh RT/RW, misal pengajian, arisan RT,
dan kegiatan lainnya.apabila ada waktu luang ibu A mengajak anak nya bermain ke tetangga. Hubungan anggota keluarga
terlihat rukun, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
Anak-anak bp W tidak ada yang aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan didaerah setempat RT. 02. An. N
mengatakan sudah jarang (suka membolos)dalam mengikuti pengajian. Ibu A juga bersosialisasi dengan tetangga dikanan,
kiri dan depan rumahnya. Saudara ibu A tinggal tidak jauh dari rumah ibu A, setiap hari selalu bertemu. An. N berteman
dengan beberapa teman seusianya, sering nongkrong di cafe dekat rumahnya dan jalan-jalan menggunakan motor.
Bila ada ,asalah dalam keluarga, keuarga lebih senang menyelesaikan dengan anggota keluarga. Kadang juga
melibatkan orang tua, karena dengan orang tua tinggal bersama dan berdekatan.hal yang dirasakan sebagai pendukung
keluarga adalah keluarga yang tinggal tidak jauh dari rumah yang memperhatikan bila ada anggota keluaraga yang sakit dan
tetangga yang hidup saling menghormati serta menghargai. Disamping itu adanya fasilitas dana kesehatan dari tempat kerja
bp W untuk anggota keluarga yang sakit menurut ibu A sangat membantu keluarga.
C. Struktur Keluarga
Ibu A mengatakan bahwa komunikasi dengan keluarganya dengan menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam
keluarga, ibu A mendiskusikan bersama bp W, terkadang meminta bantuan nasehat dari orang tua. Waktu yang biasanya
digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan waktu makan bersama dengan anggota keluarganya.
Namun, An. N mengatakan lebih suka menceritakan masalah kepada teman-temannya dibanding kepada orang tuanya
ataupun keluarga yang lain bp W sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.
4.2 Struktur kekuatan keluarga
Pemegang keputusan dikeluarga adalah bp W sebagai kepala keluarga tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika
ibu A punya pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat membeli keperluan rumah tangga dan
mengatur posisi perabotan rumah tangga. Terkadang ibu A juga berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke pelayanan
kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
Nilai dan norma yang dipegang oleh bp W adalah sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam dan tidak terpengaruh oleh
norma budaya. Penerimaan keluarga terhadap perawat sangat baik, setiapmasalah yang ada diutarakan dan menerima
kehadiran perawat.
D. Fungsi Keluarga
Ibu A mengatakan bahwa anggota keluarga dalam rumah dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat
Hubungan antar keluarga dalam rumah berjalan dengan baik. Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik
Ibu A mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka yang sakit akan langsung diberikan obat dari
warung atau dari apotik. Keluarga ibu A juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tatapi jika sudah sembuh
dengan mengkonsumsi obat dirumah saja. Bp. W mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan tidak
merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus diselesaikan biasanya bp W mengeluh pegal-pegal pada
badannya.
E. Stress Dan Koping Keluarga
Keluarga bp. W mencemaskan pergaulan an. N yang sudah memasuki masa remaja. An. N sudah mulai ditawari
untukmencoba merokok oleh teman-temannya, baik teman disekolahmaupun teman dilingkungan rumahnya. An. N juga
sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun maupun teman dilingkungannya tersebut. An. N juga mengatakan
pernah ikut-ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. N mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut dengan jalan musyawarah.
Keluarga menyakini kalau setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan meminta bantuan dariorang tua dan tetangga
yang terdekat.
Ibu A mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk
Tidak ada
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Bp.W Ny. A An. N An.R Ny. R
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penciuman baik, tidak penciuman baik, tidak penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik,
ada sekret, tidak ada ada sekret, tidak ada tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret,
pernafasan cuping pernafasan cuping tidak ada tidak ada tidak ada pernafasan
hidung hidung pernafasan cuping pernafasan cuping cuping hidung
hidung hidung
Telinga Bersih, simetris, tidak Bersih, simetris, tidak Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris,
ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen,
pendengaran baik pendengaran baik fungsi pendengaran fungsi fungsi pendengaran
baik pendengaran baik baik
Mulut Bersih, sietris, mukosa Bersih, sietris, mukosa Bersih, sietris, Bersih, sietris, Bersih, sietris,
bibir lembab bibir lembab mukosa bibir kering mukosa bibir mukosa bibir lembab
lembab
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid kelenjar tiroid pembesaran pembesaran pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid kelenjar tiroid tiroid
Dada Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru
Paru-paru simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot
pernafasan. Auskultasi pernafasan. Auskultasi bantu pernafasan. bantu pernafasan. bantu pernafasan.
paru vaskuler paru vaskuler Auskultasi paru Auskultasi paru Auskultasi paru
vaskuler vaskuler vaskuler
Jantung Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak
tampak, konfigurasi tampak, konfigurasi tampak, konfigurasi tampak, tampak, konfigurasi
jantung DBN, ictus jantung DBN, ictus jantung DBN, ictus konfigurasi jantung DBN, ictus
cordis teraba, bunyi cordis teraba, bunyi cordis teraba, bunyi jantung DBN, cordis teraba, bunyi
jantung I,II murni jantung I,II murni jantung I,II murni ictus cordis teraba, jantung I,II murni
bunyi jantung I,II
murni
Abdomen Datar, simetris, tidak Datar, simetris, tidak Datar,simetris,ada Datar, simetris, Datar, simetris, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan nyeri tekan tidak ada nyeri ada nyeri tekan
tekan
Ekstrimitas Tidak ada varises, Tidak ada varises, Tidak ada varises, Tidak ada varises, Tidak ada varises,
tidak ada udema tidak ada udema tidak ada udema tidak ada udema tidak ada udema
Genitalia Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis Bersih, jenis Bersih, jenis kelamin
laki-laki perempuan kelamin kelamin laki-laki perempuan
perempuan, anus
agak kemerahan.
G. Analisa Data
-ibu A mengatakan An.N lebih suka antara orang tua dan remaja
ketegangan
-ibu A mengatakan dirumah nya tidak ada mengenal masalah tentang tugas N keluarga Bp.W
peraturan yang jelas tentang apa saja tugas dan fungsi perkembangan
DO :
keluarga
-An. N berusia 14 tahun, berada pada masa
remaja awal.
(An.N)
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan koping keluarga Bp. W b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang pentingnya
2. Ketidakefektifan performa peran remaja An.N keluarga Bp.W b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang
1. Ketidakefektifan koping keluarga Bp. W b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang pentingnya
Jumlah 4 1/2
2. Ketidakefektifan performa peran remaja An.N keluarga Bp.W b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang
1. Sifat Masalah: Saat ini An.N masih dalam tahap perkembangan remaja
Tidak sehat 3 1 1 yang membutuhkan perhatian dan komunikasi yang efektif
Ancaman kesehatan 2 dalam mengungkapkan masalahnya. Orang ua biasanya
Krisis atau keadaan 1 hanya menanyakan kemana An. N pergi dan kadang
sejahtera memarahi jika ada masalah dengan sekolah.
2. Kemungkinan An.N masih dapat diajak berkomunikasi dan menurut pada
masalah untuk diubah: orang tuanya, melalui pendekatan komunikasi yang efektif
Dengan mudah 2 2 2 akan pengenalan peran dan tanggung jawab remaja maka
Hanya sebagian 1 penerapan peran pada remaja dikeluarga bp.W akan efektif.
Tidak dapat 0
3.Potensi masalah untuk Adanya perhatian yang baik dari orang tua dan saudara An.
dicegah N akan perkembangan peran dan tanggungjawabnya.
Tinggi 3 1 1/3
Cukup 2
Rendah 1
Jumlah 4 1/3
J. Rencana keperawatan
N Diagnosa Tujuan Rencana keperawatan Intervensi
o Keperawatan Umum Khusus Kriteria Hasil
1 Ketidakefetifan Setelah Setelah Respon Verbal Pengertian 1. bantu keluarga dalam
koping dilakukan dilakukan Pengtahuan Komunikasi adalah mengenali masalah
keluarga bp.w tindakan tindakan pertukaran 2. dorong partisipasi
b/d keperawatan pendidikan informasi, ide, dan keluarga dalam semua
ketidakmampu selama 1 kesehatan perasaan yang pertemuan
an keluarga minggu 2 selama 1 x 30 Keluarga dapat menghasilkan 3. mendorong pasien ikut
mengenal kali menit keluarga menjawab perubahan dalam aktivitas social
masalah pertemuan mampu : pengertian .
tentang keluarga 3. Mengenal komunikasi yang
pentingnya mampu masalah efektif
komunikasi memahami pentingnya
efektif antara masalah komunikasi
orang tua dan pentingnya efektif
remaja komunikasi Respon verbal keluarga 1. diskusikan dengan
yang efektif Keluarga mampu mencontohkan keluarga bagaimana cara
memberikan berkomunikasi berkomunikasi dengan
4. Mengambil bagaimana dengan benar benar
keputusan caranya
yang tepat berkomunikasi
tentang dengan benar
komunikasi
efektif
Keluarga mampu keluarga dapat 1.bantu memotivasi keluarga
berkomunikasi merawat anggota untuk merubah pasien
dengan benar keluarga yang
5. Merawat kurang mampu
anggota berkomunikasi
keluarga
yang tidak
mampu
berkomunika Keluarga mampu Keluarga mampu 1. Kaji kemampuan keluarga
si memodifikasi memodifikasi memodifikasi lingkungan.
lingkungan lingkungan dengan 2. Menganjurkan keluarga untuk
6. Memodifikas cara sering komunikasi dengan bahasa
i lingkungan berkumpul keluarga yang mudah di cerna
pada pasien 3. Memberikan pujian karena
yang tidak keluarga mampu memodifikasi
mampu lingkungan.
berkomunika
si
7. Menggunaka Respon Kognitif Keluarga 1.Kaji kemampuan keluarga
n fasilitas Keluarga mampu mengatakan bahwa dalam menggunakan fasilitas
kesehatan menggunakan sekarang kalau kesehatan.
fasilitas salah satu 2.Anjurkan keluarga untuk
kesehatan keluarganya ada memeriksakan ke puskesmas
yang sakit akan bila keluarganya ada yang sakit.
segera dibawa ke 3.Kolaborasi dengan tim
puskesmas kesehatan
1.Kaji kemampuan keluarga mera
c. Merawat Keluarga mampu wat keluarga yang mengalami
anggota Respon verbal menjawab yaitu masalah
keluarga ma Keluarga mampu cara menangani 2.Berikan pujian atas tindakan
salah tugas merawat anggota tugas yang dilakukan oleh keluarga.
perkembang keluarga yang perkembangan
an mengalami
masalah tugas
perkembangan
d. Memodifika Respon Tindakan Keluarga mengatak 1.Kaji kemampuan
si / Psikomotor an membantu keluarga untuk memodifikasi
lingkungan Keluarga mampu menangani masalah lingkungan
dan cara memodifikasi 2. Berikan pujian pada keluarga
menangani lingkungan dan
masalah cara menangani
masalah tersebut
K. Implementasi
m dx
Jumat november 1 Setelah dilakukan Mengkaji keadaan umum S : Ny. A mengatakan anaknya sudah bisa
2020 tindakan An. N melakukan komunikasi efektif
16.00 keperawatan selama O : An.N sudah bisa berkomunikasi
1 minggu keluarga efektif dengan keluarga nya
mampu mengenal A : Masalah teratasi Sebagian
masalah tentang P : ingatkan kepada keluarga untuk selalu
pentingnya berkomunikasi dengan baik kepada
komunikasi efektif seluruh keluarga
antara orang tua dan
remaja
Mengajari keluarga S : Keluarga mengatakan mau diajari oleh
16.15 tentang komunikasi yang perawat
baik O : Keluarga tampak mendengarkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : ingatkan kepada keluarga untuk selalu
mengenal masalah komunikasi yang baik
Mengajarkan keluarga S : Ny.A mengatakan mulai sering
16.45 untuk sering komunikasi berkomunikasi dengan anak nya
antar keluarga O : Ny.A tampak memberi perhatian lebih
A : Masalah teratasi sebagian
P : ingatkan kepada keluarga untuk selalu
komunikasi antar keluarga
Mengambil S : Keluarga mengatakan akan sering
17.00 keputusan yang berkomunikasi dengan anaknya
tepat tentang O : Keluarga tampak berkomunikasi
komunikasi dengan anaknya
efektif A : Masalah teratasi sebagian
P : ingatkan kepada keluarga untuk selalu
melakukan komunikasi
Keluarga mampu Ajarkan cara cuci tangan S : Keluarga mengatakan mau di ajari cara
17.45 menggunakan yang tepat dan benar cuci tangan yang benar
fasilitas kesehatan O : Keluarga tampak bersemangat saat
diajari
A : Masalah teratasi sebagian
P : ingatkan kepada keluarga untuk bisa
mengetahui cara mencuci tangan yang
benar.
Sabtu, november
2020 2 Setelah dilakukan
15.00
tindakan
keperawatan selama
1 minggu diharapkan
keluarga mampu
mengenal masalah
fungsi
perkembangan
keluarga dengan
anak remaja
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi, perubahan pola interaksi dan
hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada
setiap tahapan mempunyai tugas dan perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersona, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui penyuluhan mengenaiperan anggota keluarga dan
perkembangan keluarga sesuai dengan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga.