Anda di halaman 1dari 5

PATHWAY DIABETES MELITUS (SISTEM ENDOKRIN)

DISUSUN OLEH :
YUNITRO IBRAHIM
NIM. C03119131

MENGETAHUI :

Ns. Fadli Syamsuddin, M.Kep, Sp.Kep. MB


PRESEPTOR AKADEMIK Ns. Nikmawati Puluhulawa, S.kep, M.Kep
1. TGL :
TANGGAL 2. TEPAT WAKTU
PENGUMPULAN 3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR
AKADEMIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
Pathway Diabetes Melitus (DM)

DM tipe 2
DM tipe 1

Faktor pencetus : Faktor Pencetus :


Autoimun, Genetik Usia, hipertensi, obesitas, Genetik

Resistensi insulin

Merusak sel beta pancreas insulin tidak dapat bekerja pada sel

Intoleransi glukosa

Produksi insulin menurun glukosa tidak dapat masuk kedalam sel

Intoleransi glukosa

Glukosa darah tidak dapat masuk kedalam sel

Glukosa menumpuk dipembuluh darah Glukosa menumpuk dipembuluh darah

Hiperglikemia

DIABETES MELITUS Ketidakstabilan kadar


glukosa darah

Ginjal hanya mampu mereabsorbsi gula dalam sel kekurangan glukosa


Jumlah tertentu

Gula banyak diekskersi sel kekurangan energi

Gula menarik air kedalam urin


Kelaparan sel sel tubuh
Volume urin banyak penyumbatan pembuluh darah/

Poliuria penimbunan glukosa


Pada jaringan saraf poliphagia

Kerusakan saraf
Dehidrasi
↓ sensasi perabaan Glukosa dalam darah ↑ tanpa bisa diolah

↓ sistem kekebalan tubuh


Resiko
BB ↓ tidak jelas
Ketidakseimbangan
cairan Surkulasi darah memburuk

Nekrotik jaringan
Defisit nutrisi

ulkus

ganggren

luka sulit sembuh

Gangguan
integritas kulit
jaringan
STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA

Status Nutrisi Keseimbangan Cairan Toleransi Aktivitas


– Pengetahuan tentang - Asupan cairan - Kemudahan melakukan
standar ntrisi yang tepat aktivitas
(meningkat)
(meningkat) sehari-hari (meningkat)
- Dehidrasi
– Berat badan (membaik) - kekuatan tubuh
(Menurun)
– Indeks Massa Tubuh
bagian atas
(membaik) - Tekanan darah
(meningkat)
– Frekuensi makan (Membaik)
(membaik) - kekuatan tubuh bagian
- Frekuensi nadi(Membaik)
bawah (meningkat)
- Berat Badan (membaik)
- keluhan lelah (menurun)
- frekuensi nadi (membaik)

Integritas Kulit dan Jaringan


Kestabilan kadar glukosa darah
-Hidrasi (meningkat)
- Tingkat kesadaran
- perfusi jaringan (meningkat)
(meningkat)
-Kerusakan jaringan (menurun)
- Mengantuk (Menurun)
-Nekrosis (menurun)
- pusing (menurun)
-Hematoma (menurun)
- Lelah/lesu(menurun)
-Abrasi kornea (menurun)
- Rasa lapar (menurun)
-Pigmentasi abnormal (menurun)
- Kadar glukosa dalam darah
(membaik) -Suhu kulit (membaik)
- sensasi (membaik)
STANDART INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA

Manajemen Nutrisi Manajemen Cairan Manajemen Energi


Observasi Observasi Observasi

– Identifikasi status nutrisi – Monitor status hidrasi - Identifikasi gangguan fungsi


tubuh yang mengakibatkan
– Monitor kebutuhan kalori dan
– Monitor berat badan harian kelelahan
jenis nutrien
- Monitor pola dan jam tidur
Terapeutik
Terapeutik
Terapeutik
– Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
– Fasilitasi menentukan
– Berikan cairan intravena, jika - Sediakan lingkungan nyaman dan
pedoman diet rendah stimulus
perlu - Lakukan latihan rentang gerak
Edukasi
pasif dan aktif
Kolaborasi
– Ajarkan diet yang
Edukasi
- Kolaborasi pemberian diuretik,
diprogramkan
jika perlu - Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi
– Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan,
jika perlu

Manajemen Hiperglikemia Perawatan Integritas Kulit


Observasi
Observasi
- identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
– Monitor kadar glukosa darah
Terapeutik
– Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring

– Monitor tanda dan gejala - gunakan produk berbahan ringan/alami dan

hiperglikemia hipoalergik pada kulit sensitif

Terapeutik Edukasi

– Berikan asupan cairan oral - Anjurkan minum air yang cukup

– Konsultasi dengan medis jika tanda dan - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk

Edukasi

– Ajarkan pengelolaan diabetes


Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian insulin

Anda mungkin juga menyukai