Anda di halaman 1dari 15

TREND DAN ISSUE PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERSARAFAN
Disusun Oleh : Kelompok 4 SGD A
Annisa Putri Ayudia Rahayu (201FK03002)
Resa Yusmiati (201FK03003)
Pratiwi Subiyaningsih (201FK03006) 

DOSEN : SUMBARA , S.Kep., Ners., M.Kep


Definisi
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya bervariasi.Sistem ini
terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu
sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang
akan dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup
dapat menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun
dalam secara cepat
Penyusun Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan unit
struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan mersepon
rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga
tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu membentuk jaringan untuk
mengantarkan suatu impuls (rangsangan).
● Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson
● Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut.
1) Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
2) Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya.
3) Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4) Mengekspresikan emosi.
5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar
endokrin dan organ lain.
6) Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau
menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
Klasifikasi Sistem saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
a. Otak
b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Lanjutan
2. Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan
sumsum ulang belakang)
3. Saraf Volunter/Somatik (disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak
4. Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita
sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim
dan keringat.
Mekanisme Penghantar Impuls
Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :
a. Impuls Melalui Sel Saraf
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf . Pada saat sel saraf
istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV,
sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik
tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam
keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam
waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV, dan
muatan di sebelah luar menjadi negatif
Lanjutan
b. Impuls Melalui Sinapsis
Sinapsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu neruron dengan ujung
dendrit dari neuron lainnya. Setiap ujung neurit membengkak membentuk bonggol
yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria
dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi
zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf
ke sel saraf lain. Ada berbagai macam neurotransmitter, antara lain asetilkolin yang
terdapat pada sinapsis di seluruh tubuh, noradrenalin yang terdapat di sistem saraf
simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak
Lanjutan
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron.Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls yang diterima oleh
reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau
perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari
b. Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau
tanpa disadari terlebih dahulu
Penyakit dan Kelainan pada Sistem Saraf
1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan
otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-
neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini,
sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi
akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak
dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi
(peradangan).
4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada
dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran itu
hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan
seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
Lanjutan
6. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat
penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan
pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian
yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan
batin atau cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi,
stres, atau bingung.
10. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom
dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak
mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan
orang tua.
Trend Dan Issue Sistem Saraf
No Judul/ Tahun Negara Sasaran Metode Hasil
Pengarang
Efektifitas Facial 2016 Indonesia Penderita Desain : Hasil penelitian
Massage Dan stroke Quasi experiment menunjukkan bahwa
Facial Expression dengan face dengan desain facial expression dan
Terhadap drooping penelitian two facial massage
Kesimetrisan group pre-test and terbukti efektif
Wajah Pasien post-test. dalam peningkatan
Stroke Dengan Sampel dan Jumlah kesimetrisan wajah
Face Drooping Di dengan nilai p 0,000.
RS MARDI Perbedaan rerata
RAHAYU Sampel :Jumlah facial massage
KUDUS sampel pada sebesar 33 dan nilai t
penelitian ini sebesar 27,3
sebanyak 32 sedangkan perbedaan
responden dengan rerata facial
teknik expression sebesar
pengambilan 18,8 dan nilai t
sampel sebesar 21,6
menggunakan
purposive
sampling.
Trend Dan Issue Sistem Saraf
No Judul/Pengarang Tahun Negara Sasaran Metode Hasil
Analisis : Kesimpulan
Uji statistik yang Berdasarkan nilai
digunakan kesimetrisan
adalah uji
paired t test wajah pre facial
yang expression
sebelumnya gangguan
dilakukan uji sedang, yaitu
normalitas kelemahan
dengan saphiro wajah terlihat
wilk. jelas, mata
menutup dengan
baik, dan
asimetri.
Trend Dan Issue Sistem Saraf
No Judul/Pengarang Tahun Negara Sasaran Metode Hasil
Sedangkan pre facial
massage gangguan cukup
parah, yaitu kelemahan
wajah terlihat jelas,
terlihat synkinesis dan
dahi tidak dapat
digerakkan. Rerata post
facial massage
menunjukkan nilai
kesimetrisan wajah pada
hari pertama 45 menjadi
71 pada hari ke-5. Artinya
terjadi peningkatan
kesimetrisan wajah dari
gangguan sedang menjadi
gangguan ringan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai