( 01-06-2022)
Chairul Misak 201FK03027. HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau
setelah kelahiran (Marylin E Dongoes, 2001)
Nisa Cantika 201fk03025 Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih
dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar,
MPH, 1998).
Syifa Hoerunnisa 201FK03033, Pendarahan Post partum (PPP) didefenisikan sebagai
kehilnagan 500 ml atau lebih darah setelah persalinan pervaginam atau 100 ml atau lebih
setelah seksio sesaria (Lenovo,2009 dalam WHO,2012)
ETIOLOGI
Atin Irmaya (201FK03010), Etiologi Perdarahan Postpartum Perdarahan postpartum
disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor predisposisi adalah anemia, yang
berdasarkan prevalensi di negara berkembang merupakan penyebab yang paling bermakna.
Penyebab perdarahan postpartum paling sering adalah atonia uteri serta retensio plasenta,
penyebab lain kadang-kadang adalah laserasi serviks atau vagina, ruptur uteri, dan inversi
uteri (Saifuddin, 2014).
Riani Nurcahyani Gunawan (201FK03001), Etilogi pendarahan Postpartum : atonia uteri,
perlukaan jalan lahir, retensio plasenta, sisa plasenta, kelainan pembekuan darah.
Anisa Agustina (201FK03008) : Faktor resiko : 1. Persalinan lama. 2. Bayi dalam janin
lebih dari satu. 3. Episiotomi (tindakan membuka jalan lahir dengan memberikan potongan di
sekitar jalan lahir). 4. Bayi besar lebih dari 4000 gr. 5. Riwayat perdarahan sebelumnya. 6.
Anemia saat hamil. 7. Usia kehamilan terlalu tua (lebih dari 38 tahun). 8. Ruptur uteri,
obesitas, polihidramnion
KLASIFIKASI
Leni Handayani (201FK03009) : Perdarahan postpartum dibagi menjadi dua, yaitu
perdarahan postpartum primer/dini dan perdarahan postpartum sekunder/lanjut. 1)
Perdarahan postpartum primer yaitu perdarahan postpartum yang terjadi dalam 24 jam
pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri,
retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan lahir, dan inversio uteri. 2) Perdarahan
postpartum sekunder yaitu perdarahan postpartum yang terjadi setelah 24 jam pertama
kelahiran.
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
Pemeriksaan diagnostic
KOMPLIKASI
Hilfa Hizkia 201FK03032 komplikasi perdarahan yang paling berat yaitu syok, dan
dapat terjadi komplikasi lanjutan yaitu anemia dan infeksi dalam masa nifas.
201FK03027 Chairul Misak Reyhan Anemia terjadi akibat banyaknya darah yang
keluar dan menyebabkan perubahan hemostasis dalam darah, juga termasuk hematokrit
darah. Anemia dapat berlanjut menjadi masalah apabila tidak ditangani, yaitu pusing dan
tidak bergairah dan juga akan berdampak juga pada asupan ASI bayi.
Amanda 201fk03031 Sindro Sheehan Hal ini terjadi karena, akibat jangka panjang dari
perdarahan postpartum sampai syok. Sindrom ini disebabkan karena hipovolemia yang
dapat menyebabkan nekrosis kelenjar hipofisis. Nekrosis kelenjar hipofisi dapat
mempengaruhi sistem endokrin.
PENATALAKSANAAN
Nisa Cantika 201FK03025 Penanganan pada perdarahan postpartum terdapat dua bagian
sebagai berikut : A. Suportif, yaitu perbaikan keadaan umum, penambahan cairan, dan darah
serta komponen - komponennya. B. Kausatif, yaitu dengan melakukan identifikasi penyebab
perdarahan dan usaha untuk menghentikannya.
Resa Yusmiati 201FK03003 Penatalaksanaan pada post partum 1. Lakukan kompresi uterus
bimanual (tindakan ini akan mengatasi sebagian besar perdarahan). 2. Transfusi darah.
Golongan darah setiap ibu harus sudah diketahui sebelum persalinan. 3. Lakukan eksplorasi
kavum uterus secara optimal untuk mencari sisa plasenta yang tertinggal. 4. Lakukan
pemeriksaan inspekulum pada serviks dan vagina. 5. Pasang tambahan infus IV kedua
dengan menggunakan kateter IV yang besar, sehingga oksitosin dapat diter
Amanda 201fk03031 Pemberian uterotonika dengan oksitosin, metil ergometrin atau
prostaglandin. Hemostasis secara mekanis dengan manual plasenta, kuret sisa plasenta,
kompresimanual ataupun packing. Pembedahan, yaitu penjahitan laserasi, ligasi pembuluh
darah, ataupundilakukan histerektomi.