GASTRITIS
A. Pengertian
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan
oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau
makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang
lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi (Brunner,
2011).
Gastritis berarti peradangan mukosa lambung. Peradangan dari gastritis dapat
hanya superficial atau dapat menembus secara dalam ke dalam mukosa
lambung, dan pada kasus-kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi
mukosa lambung yang hampir lengkap.Pada beberapa kasus, gastritis dapat
menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserativa mukosa lambung
oleh sekresi peptik lambung sendiri (Guyton, 2012).
Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam,
diantaranya adalah :
1. Gastritis Akut
Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya
bersifat jinak dan sembuh sempurna.Gastritis akut terjadi akibat respons
mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Inflamasi akut mukosa
lambung pada sebagian besar kasus merupakan penyakit yang ringan.
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau
alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren atau
perforasi.Pembentukan jaringan parut dapat terjadi yang mengakibatkan
obstruksi pylorus.
Salah satu bentuk gastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk
penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis hemoragik.
Disebut gastritis hemoragik karena pada penyakit ini akan dijumpai
perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi drosi yang
berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat,
menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut.
2. Gastritis Erosif
Perjalanan penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadangkadang dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran
cerna bagian atas.Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami
pendarahan sering diagnosisnya tidak tercapai (Suyono, 2001).
Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan pemerisaan khusus yang
sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan
saja.Diagnosis gastritis akut erosif, ditegakkan dengan pemeriksaan
endoskopi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsi
mukosa lambung.
3. Gastritis Akut Hemoragik
Ada dua penyebab utama gastritis akut hemoragik; Pertama diperkirakan
karena minum alkohol atau obat lain yang menimbulkan iritasi pada
dialami
pasien
yang
mengalami
trauma
berat
tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung
terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam
lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat
mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di seitar
epigastrium (Baliwati, 2013).
3. Jenis Makanan
Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan,
dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat
dan seimbang. Menyediakan variasi makanan bergantung pada orangnya,
makanan tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti
halnya makanan pedas (Okviani, 2013).
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang
sistem pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini
akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan
mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang
nafsu makannya.Bila kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas lebih dari
satu kali dalamseminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus-menerus
dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang disebut dengan
gastritis (Okviani, 2013).
Gastritis dapat disebabkan pula dari hasil makanan yang tidak cocok.
Makanan tertentu yang dapat menyebabkan penyakit gastritis, seperti buah
yang masih mentah, daging mentah, kari, dan makanan yang banyak
mengandung krim atau mentega. Bukan berarti makanan ini tidak dapat
5. Kopi
Menurut Warianto (2014), kopi adalah minuman yang terdiri dari
berbagai jenis bahan dan senyawa kimia; termasuk lemak, karbohidrat,
asam amino, asam nabati yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral.
Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam
lambung sehingga menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat
minum
kopi
adalah
gastritis
(peradangan
pada
lapisan
6. Teh
Hasil penelitian Hiromi Shinya, MD., dalam buku The Miracle of
Enzymemenemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh kaya
antioksidan lebih dari dua gelas secara teratur, sering menderita penyakit
yang disebut gastritis. Sebagai contoh Teh Hijau, yang mengandung
banyak antioksidan dapat membunuh bakteri dan memiliki efek
antioksidan berjenis polifenol yang mencegah atau menetralisasi efek
radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan bersatu
akan membentuk suatu zat yang disebut tannin. Tannin inilah yang
menyebabkan beberapa buah dan tumbuh-tumbuhan memiliki rasa sepat
dan mudah teroksidasi (Shinya, 2012).
Tannin merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki afinitas
tinggi terhadap protein pada mukosa dan sel epitel mukosa (selaput lendir
yang melapisi lambung). Akibatnya terjadi proses dimana membran
mukosa akan mengikat lebih kuat dan menjadi kurang permeabel. Proses
tersebut
menyebabkan
peningkatan
proteksi
mukosa
terhadap
adalah
silinder
kertas
yang
berisi
daun tembakau
nikotin,
tar,
dan
lain-lain.
Selain
nikotin,
sekresi
bikarbonat
dan
aliran
darah
di
mukosa),
menghambat
aktivitas
siklooksigenase,
menyebabkan
merisaukan
seseorang.
Definisi
lain
menyebutkan
bahwa
lambung
mukosa).Penggunaan
dan
pepsin)
aspirin
dan
atau
faktor
obat
defensif
anti
(ketahanan
inflamasi
non
tersebut
seringkali
menghilang
dengan
Ulserasi
superfisial dapat
obat
yang
dapat
menjadi
kuasa
dan
pengobatan
yang
Prostaglandin Mukosa.
terbaik
adalah
keadaan
tersebut
bukan
berarti
seseorang
telah
apakah
ada
infeksi Helicobacter
pylori dalam
tubuh
seseorang.
3. Stool Test
Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya Helicobacter pylori dalam
sampel tinja seseorang. Hasil test yang positif menunjukkan orang tersebut
terinfeksi Helicobacter pylori. Biasanya dokter juga menguji adanya darah
dalam tinja yang menandakan adanya perdarahan dalam lambung karena
gastritis.
4. Rontgen
Test ini dimaksudkan untuk melihat adanya kelainan pada lambung yang
dapat dilihat dengan sinar X. Biasanya akan diminta menelan cairan
menurunkan
sters
pasien
akibat
Hospitalisasi
dan
Keluhan
utama
yang
dirasakan
pasien
adalah
nyeri
didaerah
perifer dan iritasi lambung atau usus. Konsekuensi dari muntah yang berat
dan lama akan meningkatkan dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit
serta gangguan asam basa.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Perawat menanyakan kepada pasien tentang masalah masa lalu pada
sistem Gastrointestinal.Pernahkan pasien dirawat dirumah sakit?Untuk
melanjutkan pengkajian keperawatan riwayat pasien, perawata mencatat
status
kesehatan
umum
pasien
serta
gangguan
dan
perbedaan
sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan
bila ditemukan pada tahap awal.
I. Analisa data
No
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
Nyeri
.
DS :
Klien mengatakan
aspirin, sulfanomida
steroid, digitalis), H.
perut
Klien mengatakan
tidak bisa tidur
Klien mengatakan
tudak nafsu makan
DO :
Mengganggu pembentukan
sawar mukosa lambung
Menghancurkan lapisan
mukosa sel lambung
Klien
tampak
mengalami
perubahan
selera
perubahan tekanan
mengalami
perubahan
frekuensi jantung.
Klien mengalami
perubahan
Menyebebkan difusi
kembali asam lambung dan
makan.
Klien
pengalami
darah.
Klien
Phylori, Kafein
pepsiri
Infamasi
Nyeri epigastrium
Gangguan rasa nyaman :
Nyeri
frekuensi
pernafasan.
Klien mengalami
diaforesis.
Klien mengalami
perilaku
distraksi
(misalnya : berjalan
mondar-mandir,
mencari orang lain,
atau aktifitas lain,
aktifitas
yang
berulang).
Klien mengalami
mengekspresikan
perilaku. (misalnya
:
gelisah,
merengek,
menangis,
waspada,
iritabilitas,
mendesah).
Masker wajah klien
(misalnya:
mata
kurang bercahaya,
tampak
kacau,
gerakan
mata
berpencar,
atau
tetap
satu
pada
fokus, meringis)
Klien
tampak
merubah
posisi
untuk menghindari
2.
nyeri.
DS :
-
Klien
mengeluh
mual
-
Klien
mengeluh
Ketidak keseimbangan
aspirin, sulfanomida
steroid, digitalis), H.
kebutuhan
Phylori, Kafein
Mengganggu pembentukan
sawar mukosa lambung
DO :
-
Klien
makan
sedikit porsi
-
Klien
tampak
Klien
lemas
-
Menghancurkan lapisan
tampak
pucat
pepsiri
Erosi mukosa lambung
Peristaltic lambung
Refluks isi deuden ke
lambung
Mual
Ketidak keseimbangan
nutrisi kurang dari
3.
kebutuhan
Obat obatan (NSAID,
Ketidakseimbangan
mengeluh
aspirin, sulfanomida
haus terus
Klien mengeluh
steroid, digitalis), H.
DS :
Klien
lemas
Mengganggu pembentukan
DO :
Klien
lemah
Tampak
Phylori, Kafein
tampak
penurunan turgor
Menyebebkan difusi
kulit/ lidah
kembali asam lambung dan
Tampak membran
pepsiri
mukosa kering
Erosi mukosa lambung
Kulit
tampak
kering
Penurunan
tekanan
Peristaltic lambung
darah,
lambung
penurunan
tekanan nadi
Perubahan status
mental
Konsentrasi
urin
meningkat
Temperatur tubuh
meningkat
Hematokrit
meningkat
Kehilangan berat
badan seketika
J. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d iritasi mukosa lambung
2. Ketidak keseimbangan nutrisi:
kurang
dari
kebutuhan
b.d
DAFTAR PUSTAKA
Arifa,
Amelia
D.
2012. Uji
Efek
Antiulcer.http://etd.eprints.ums.ac.id/-
Wati.
2013. Pola
Makan
Gastritis. http://www.library.upnvj.ac.id/-