Anda di halaman 1dari 18

H.

Nursing Care Plan


N
o
1.

Diagnosa

Tujuan

Panjang
Pendek
Keperawatan
Resiko
tinggi Setelah
dilakukan Setelah dilaksanakan 1. Kaji
bersihan

jalan tindakan

tindakan keperawatan

Intervensi

Rasional
refleks 1. Dugaan cedera inhalasi

gangguan/menelan;

nafas tidak efektif keperawatan selama selama 2 x 24 jam

perhatikan pengaliran air

berhubungan

liur,

4 hari bersihan jalan jalan

nafas

efektif

ketidakmampuan

dengan

obtruksi nafas efektif dengan dengan kriteria :


menelan, serak, batuk
- Ritme
pernafasan
trakeabronkial;ede kriteria :
mengi.
- Tidak
terdapat
normal
2. Awasi frekuensi, irama,
ma mukosa dan
2. Takipnea, penggunaan otot
- Nafas dalam (-)
suara
nafas
kedalaman pernafasan ;
hilangnya
kerja
bantu,
sianosis
dan
- Respirasi normal 24tambahan
perhatikan
adanya
silia.
perubahan
sputum
28
- Tidak
erdapat
pucat/sianosis dan sputum
- Ritme
pernafasan
menunjukkan
terjadi
dispneu,
mengandung karbon atau
normal
distress pernafasan/edema
penurunan suara - Tingkat
pernafasan
merah muda.
paru
dan
kebutuhan
nafas
normal
- Tidak
terdapat - Nafas dalam (-)
intervensi medik.
paru, 3. Obstruksi
jalan
- Saturasi 02 diatas 3. Auskultasi
orthopneu
- Tidak
terdapat
perhatikan
stridor,
nafas/distres
pernafasan
90%
- PaO2 100 mmhg
perubahan
mengi/gemericik,
dapat terjadi sangat cepat
- PaCo2 38-42 mmhg
frekuensi
dan - PH arteri 7,34-7,45
penurunan bunyi nafas,
atau lambat contoh sampai
irama nafas

batuk rejan.

48 jam setelah terbakar.

Klien

tidak

tampak sianosis
Klien
tidak
tampak kesulitan

berbicara
Tidak terdengar
penurunan bunyi

nafas
Tidak

terdapat

sputum

dalam

jumlah

yang

berlebih
Klien

mengalami batuk
Klien
tampak
tenang

4. Perhatikan adanya pucat 4. Dugaan adanya hipoksemia


atau

warna

buah

ceri

atau karbon monoksida.

merah pada kulit yang


cidera
5. Tinggikan kepala tempat
tidur. Hindari penggunaan
bantal di bawah kepala,
sesuai indikasi

5. Meningkatkan
paru

ekspansi

optimal/fungsi

pernafasan.
Bilakepala/leher

terbakar,

bantal dapat menghambat


pernafasan,
nekrosis

tidak

menyebabkan

pada

kartilago

telinga yang terbakar dan

6. Dorong
nafas

meningkatkan

konstriktur

leher.
batuk/latihan 6. Meningkatkan

ekspansi

dalam

dan

paru,

memobilisasi

dan

perubahan posisi sering.


drainase sekret.
7. Hisapan (bila perlu) pada 7. Membantu
perawatan

ekstrem,

pertahankan teknik steril.

mempertahankan

jalan

nafas bersih, tetapi harus


dilakukan

kewaspadaan

karena edema mukosa dan

inflamasi.
8. Tingkatkan istirahat suara
tetapi
untuk

kaji

kemampuan

bicara

dan/atau

menelan sekret oral secara

Teknik

steril

menurunkan risiko infeksi.


8. Peningkatan
sekret/penurunan
kemampuan untuk menelan
menunjukkan peningkatan
edema trakeal dan dapat

periodik.

mengindikasikan
kebutuhan untuk intubasi.
9. Meskipun
sering
9. Selidiki

perubahan

perilaku/mental
gelisah,

agitasi,

contoh
kacau

mental.

berhubungan dengan nyeri,


perubahan kesadaran dapat
menunjukkan
terjadinya/memburuknya
hipoksia.
10. Perpindahan

10. Awasi

24

keseimbngan

jam
cairan,

kelebihan

cairan

atau

penggantian

cairan meningkatkan risiko

perhatikan

edema

variasi/perubahan.

Cedera

paru.

meningkatkan

Catatan

inhalasi
kebutuhan

cairan sebanyak 35% atau

lebih karena edema.


11. O2
memperbaiki
11. Lakukan

program

kolaborasi meliputi :
Berikan pelembab

O2

hipoksemia/asidosis.
Pelembaban

menurunkan

pengeringan

saluran

melalui cara yang tepat,

pernafasan

contoh masker wajah

menurunkan

12. Awasi/gambaran
GDA

seri

dan
viskositas

sputum.
12. Data dasar penting untuk
pengkajian

lanjut

status

pernafasan dan pedoman


untuk

pengobatan.

PaO2

kurang dari 50, PaCO2


lebih besar dari 50 dan
penurunan

pH

menunjukkan inhalasi asap


dan

terjadinya

pneumonia/SDPD.
13. Perubahan menunjukkan
13. Kaji ulang seri rontgen

atelektasis/edema paru tak


dapat terjadi selama 2 3
hari setelah terbakar

14. Fisioterapi
14. Berikan/bantu fisioterapi
dada/spirometri intensif.

dada

mengalirkan area dependen


paru, sementara spirometri
intensif dilakukan untuk
memperbaiki

ekspansi

paru,

sehingga

meningkatkan

fungsi

pernafasan

dan

menurunkan atelektasis.
15. Intubasi/dukungan
15. Siapkan/bantu

intubasi

atau trakeostomi sesuai

Resiko

tinggi Setelah

kekurangan
volume

tindakan
4

hari

dengan

volume

Kehilangan cairan terpenuhi


abnormal.

tindakan keperawatan
masalah masalah

Perhatikan

kapiler

dan

kekuatan nadi perifer.

volume
dengan

rute kriteria :
kriteria :
- Klien tidak tampak - Tekanan darah dalam

tanda syok dan meberikan


pedoman
penggantian

cairan cairan terpenuhi dapat 2. Awasi pengeluaran urine


dengan teratasi

mempengaruhi

fungsi paru/oksegenasi.
dilakukan 1. Awasi tanda vital, CVP. 1. Mengidentifikasi tanda

cairan keperawatan selama selama 2 x 24 jam

berhubungan

melalui

dilakukan Setelah

jalan nafas edema atau luka


bakar

indikasi.
2.

mekanikal dibutuhkan bila

dan

berat

Observasi
dan

jenisnya.

warna

hemates

urine
sesuai

mengkaji

untuk
cairan

dan

respon

kardiovaskuler.
2. Penggantian cairan dititrasi
untuk meyakinkan rata-2

lemah
- Tidak

batas

yang

indikasi.

terjadi

diharapkan
penurunan turgor - Rata-rata
tekanan

kulit/ lidah
- Membran
mukosa

pengeluaran urine 30-50


cc/jam pada orang dewasa.
Urine berwarna merah pada

arteri dalam batas

kerusakan

otot

masif

yang diharapkan
karena adanyadarah dan
lembab
- Tekanan vena sentral
- Kulit tidak tampak
keluarnya mioglobin.
dalam batas yang
3. Peningkatan permeabilitas
kering
3. Perkirakan drainase luka
diharapkan
- Tekanan
darah,
kapiler,
perpindahan
- Nadi perifer teraba
dan kehilangan yang
tekanan
nadi
protein, proses inflamasi
jelas
tampak
dalam
batas - Tidak ada hipotensi
dan kehilangan cairan
- Intake dan output 24
normal
melalui
evaporasi
- Tidak
terjadi
jam seimbang
mempengaruhi
volume
- Berat badan stabil
perubahan status
- Hidrasi kulit
sirkulasi dan pengeluaran
mental
- Membrane
mukosa
urine.
- Konsentrasi
urin
lembab
4. Penggantian
cairan
tidak meningkat - Elektrolit
serum 4. Timbang berat badan
tergantung
pada
berat
- Temperatur
tubuh
dalam batas normal
setiap hari
badan
pertama
dan
dalam
batas - Hematokrit
dalam
perubahan selanjutnya
normal
batas normal
5. Memperkirakan
luasnya
- Hematokrit normal
- Tidak
terjadi
5. Ukur lingkar ekstremitas
oedema/perpindahan cairan
penurunan
badan

berat

yang terbakar tiap hari

yang

sesuai indikasi

volume

mempengaruhi
sirkulasi

dan

pengeluaran urine.
6. Penyimpangan pada tingkat
kesadaran

6. Selidiki perubahan mental

dapat

mengindikasikan

ketidak

adequatnya

volume

sirkulasi/penurunan perfusi
serebral
7. Observasi

ketat

fungsi

ginjal dan mencegah stasis


7. Lakukan

program

atau refleks urine.

kolaborasi meliputi :
Pasang / pertahankan
kateter urine
8. Berikan
penggantian

8. Memungkinkan

infus

cairan cepat.

cairan IV yang dihitung,


elektrolit,

plasma,
9. Untuk

albumin.
9. Berikan

obat

sesuai

penggantian cairan
- Meningkatkan

indikasi :
-

Diuretika

membantu

pengeluaran
contohnya

membersihkan

Manitol (Osmitrol)

dari
-

debris

urine

dan

tubulus
/mencegah

nekrosis.
Penggantian lanjut karena

kehilangan urine dalam


-

Kalium
-

Antasida

jumlah besar
Menurunkan

keasaman

gastrik

sedangkan

inhibitor

histamin

menurunkan

produksi

asam hidroklorida untuk


menurunkan

produksi

asam hidroklorida untuk


menurunkan iritasi gaster.

3.

Resiko kerusakan Setelah


pertukaran

gas tindakan

berhubungan
dengan

dilakukan Setelah

tindakan keperawatan

keperawatan selama selama 2 x 24 jam hari

cedera 4 hari tidak terjadi tidak terjadi kerusakan

inhalasi asap atau kerusakan


sindrom

pertukaran

kompartemen

dengan kriteria :
- Tidak

torakal

dilakukan

sekunder

mengalami

pertukaran

gas

gas dengan kriteria :


- Saturasi 02 diatas
-

90%
PaO2 100 mmhg

1. Pantau laporan GDA dan 1. Mengidentifikasi kemajuan


kadar karbon monoksida

dan

serum.

hasil

penyimpangan
yang

Inhalasi
merusak

dari

diharapkan.
asap

dapat
alveoli,

mempengaruhi pertukaran
gas pada membran kapiler
alveoli.
2. Suplemen

oksigen

terhadap

luka

gangguan

bakar sirkumfisial
dari
leher.

dada

atau

penglihatan
Penurunan CO2
Takikardi (-)
Hiperkapnia (-)
Compos mentis
Iritabilitas (-)
Hypoxia (-)
Dyspnoe (-)
AGD normal
Sianosis (-)
Hipoksemia (-)
Hiperkarbia (-)
Frekuensi dan

PaCo2

mmhg
PH arteri 7,34-

7,45
Ritme pernafasan

normal
Nafas dalam (-)
Respirasi normal
28-24x/m

38-42

2. Beriakan
oksigen

suplemen
pada

tingkat

meningkatkan
oksigen

yang

jumlah
tersedia

yang ditentukan. Pasang

untuk jaringan. Ventilasi

atau bantu dengan selang

mekanik diperlukan untuk

endotrakeal

pernafasan

dan

dukungan

temaptkan pasien pada

sampai

ventilator mekanis sesuai

dilakukan secara mandiri.

pesanan

bila

pernafasan

(dibuktikan

dnegna

hipoksia,

normal

rales,

dapat

terjadi

insufisiensi

kedalaman nafas

pasie

hiperkapnia,
takipnea

dan

perubahan sensorium).
3. Pernafasan
dalam
3. Anjurkan
pernafasan
mengembangkan alveoli,
dalam
dengan
menurunkan
resiko
penggunaan spirometri
atelektasis.
insentif setiap 2 jam
4. Memudahkan
ventilasi
selama tirah baring.
4. Pertahankan posisi semi
dengan
menurunkan
fowler, bila hipotensi tak
ada.

tekanan abdomen terhadap


diafragma.
5. Luka bakar sekitar torakal

5. Untuk luka bakar sekitar

dapat membatasi ekspansi

torakal, beritahu dokter

adda.

bila

(eskarotomi)

terjadi

dispnea

Mengupas

disertai dengan takipnea.

memungkinkan

Siapkan

dada.

pasien

untuk

kulit

ekspansi

pembedahan eskarotomi
4.

Resiko

tinggi Setelah

dilakukan Setelah

dilakukan

sesuai pesanan.
1. Penampilan luka bakar 1. Mengidentifikasi

infeksi

tindakan

tindakan keperawatan

(area luka bakar, sisi

indikasi

berhubungan

keperawatan selama selama 1 x 24 jam

donor dan status balutan

penyimapngan

dengan

3 hari infeksi tidak infeksi tidak terjadi

di atas sisi tandur bial

yang diharapkan.

Pertahanan primer terjadi


tidak
kerusakan

adekuat; kriteria :
- Suhu dalam batas

perlinduingan
kulit;
traumatik.

dengan dengan kriteria :


- Tidak ada gejala dan

jaringan

normal.
- Integritas
lembab
- Sel darah

tanda

infeksi

(rubor,color,dolor,fu
mukosa
putih

nctio laesa)
- Tanda gejala infeksi

tidak meluas.
dalam batas normal - Mengidentifikasi dan
- Luka bakar tidak
mengoreksi
mengalami
pengobatan.
pembengkakan.
- TTV dalam Batas
- Luka bakar tidak
normal

indikasi-

kemajuan
dari

atau
hasil

tandur kulit dilakukan)


setiap 8 jam, Suhu setiap
4 jam, jumlah makanan
yang dikonsumsi setiap
kali makan.
2. Bersihkan area

luka

bakar setiap hari dan


lepaskan

jarinagn

nekrotik

(debridemen)

sesuai pesanan. Berikan


mandi

kolam

sesuai

2. Pembersihan dan pelepasan


jaringan

nekrotik

meningkatkan pembentukan
granulasi.

tampak kemerahan
- Kehilangan
berat
badan

yang

signifikan.berat
badan stabil

pesanan,
implementasikan
perawatan

yang

ditentukan

untuk

sisi

donor, yang dapat ditutup


dengan balutan vaseline
atau op site.
3. Lepaskan krim lama dari
luka sebelum pemberian
krim

baru.

Gunakan

sarung tangan steril dan


beriakn krim antibiotika
topikal yang diresepkan
pada area luka bakar
dengan

ujung

Berikan

krim

jari.
secara

3. Antimikroba
membantu

topikal
mencegah

infeksi. Mengikuti prinsip


aseptik melindungi pasien
dari

infeksi. Kulit yang

gundul menjadi media yang


baik

untuk

kultur

pertumbuhan baketri.

menyeluruh di atas luka.


4. Beritahu dokter bila
demam drainase purulen
atau bau busuk dari area
luka bakar, sisi donor
atau balutan sisi tandur.

4. Temuan-temuan

ini

mennadakan infeksi. Kultur


membantu mengidentifikasi

Dapatkan kultur luka dan

patogen penyebab sehingga

berikan antibiotika IV

terapi antibiotika yang tepat

sesuai ketentuan.

dapat diresepkan. Karena


balutan siis tandur hanya
diganti setiap 5-10 hari, sisi

5. Tempatkan pasien pada


ruangan

khusus

lakukan

ini

dan

memberiakn

media

kultur untuk pertumbuhan

kewaspadaan

bakteri.
untuk luka bakar luas 5. Kulit adalah lapisan pertama
yang mengenai area luas

tubuh

untuk

tubuh.

Gunakan

linen

terhadap

tempat

tidur

steril,

steril

pertahanan

infeksi.
dan

Teknik
tindakan

handuk dan skort untuk

perawatan

pasien. Gunakan skort

lainmelindungi

steril, sarung tangan dan

terhadap infeksi. Kurangnya

penutup kepala dengan

berbagai rangsang ekstrenal

masker bila memberikan

dan

perawatan pada pasien.

mencetuskan pasien pada

Tempatkan

kebosanan.

radio

atau

televisis pada ruangan


pasien

untuk

6.

perlindungan

kebebasan

pasien

bergerak

menghilangkan
kebosanan.
6. Bila riwayat imunisasi
tak

adekuat,

globulin
manusia

berikan

imun

tetanus

(hyper-tet)

7. Melindungi

terhadap

tetanus.

sesuai pesanan.
7. Mulai rujukan pada ahli
diet,

beriakn

protein

tinggi, diet tinggi kalori.


Berikan suplemen nutrisi
seperti

ensure

atau

sustacal

dengan

atau

antara

makan

bila

masukan
kurang

makanan
dari

50%.

Anjurkan

NPT

atau

makanan

enteral

bial

pasien tak dapat makan


5.

Nyeri

Setelah

berhubungan

tindakan

dilakukan Setelah

8. Ahli diet adalah spesialis


nutrisi

yang

mengevaluasi paling baik


status nutrisi pasien dan
merencanakan diet untuk
emmenuhi kebuuthan nutrisi
penderita. Nutrisi adekuat
memabntu
luka

penyembuhan

dan

kebutuhan energi.
per oral.
dilakukan 1. Berikan anlgesik narkotik 1. Analgesik

tindakan keperawatan

yang diresepkan prn dan

dapat

memenuhi
narkotik

diperlukan utnuk memblok

dengan Kerusakan keperawatan selama selama 1 x 24 jam

sedikitnya

kulit/jaringan;

4 hari nyeri tidak nyeri

sebelum

pembentukan

terjadi

dengan dengan kriteria :

edema. Manifulasi kriteria :


- Klien
jaringan
cidera
mengalami
contoh
peningkatan
debridemen luka.
selera makan.
- Tekanan darah
dalam
-

batas

batas normal.
Frekuensi

jaras nyeri dengan nyeri

prosedur

berat. Absorpsi obat IM

perawatan luka. Evaluasi

buruk pada pasien dengan

Klien mengatakan

keefektifannya. Anjurkan

luka

analgesik IV bila luka

disebabkan

nyeri berkurang.
Klien
tidak

bakar luas.

perpindahan

gelisah.
Durasi

berkurang.
Wajah klien tidak
kesakitan.

dalam

menit

meringis

normal.
Frekuensi
jantung

berkurang

30

x/m
Klien
mengalami

diaforesis.
Ekspresi wajah

interstitial
dnegan

peningkatan permeabilitas
2. Pertahankan pintu kamar
tertutup, tingkatkan suhu
ruangan

dan

selimut

ekstra

berikan
untuk

memberikan kehangatan.

kapiler.
2. Panas dan
melalui

air

hilang

jaringan

bakar,

luka

menyebabkan

hipoetrmia.
eksternal

Tindakan
ini

membantu
kehilangan

panas.
3. Menururnkan neyri dengan

batas

tidak

yang
oleh

menghemat

normal 16 24

luas

berkenaan

nyeri

pernafasan
dalam

bakar

3. Berikan ayunan di atas


temapt
diperlukan.

tidur

bila

mempertahankan

berat

badan

linen

jauh

dari

temapat tidur terhadap luka


dan
pemajanan

menuurnkan
ujung

saraf

klien (misalnya:

pada aliran udara.


4. Menghilangkan
tekanan

mata bercahaya,
tenang,

tidak

4. Bantu dengan pengubahan

meringis)

posisi setiap 2 jam bila


diperlukan.

Dapatkan

bantuan tambahan sesuai


kebutuhan, khususnya bila
pasien
membantu
6.

Resiko

tinggi Setelah

kerusakan perfusi tindakan

dilakukan Setelah

tak

dapat

pada

tonjolan

dependen.

tulang
Dukungan

adekuat pada luka bakar


selama gerakan membantu
meinimalkan
ketidaknyamanan.

membalikkan

badan sendiri.
dilakukan 1. Untuk luka bakar yang 1. Mengidentifikasi indikasi-

tindakan keperawatan

mengitari ekstermitas atau

indikasi

jaringan,

keperawatan selama selama 1 x 24 jam

luka bakar listrik, pantau

penyimpangan dari hasil

perubahan/disfung

perfusi

status neurovaskular dari

yang diharapkan.

jaringan jaringan tidak terjadi

ekstermitas setaip 2 jam.


2. Pertahankan ekstermitas

si

hari

neurovaskuler perfusi

perifer

kerusakan kerusakan

kemajuan

atau

tidak terjadi dengan dengan kriteria :


2. Meningkatkan aliran balik
- Tekanan systole dan
bengkak ditinggikan.
berhubungan
kriteria :
vena dan menurunkan
- Nadi teraba.
diastole
dalam
dengan
pembengkakan.
- Tidak
terjadi
rentang
batas 3. Beritahu dokter dengan 3. Temuan-temuan
ini
Penurunan/interup
perubahan
normal.
segera bila terjadi nadi
menandakan
keruskana
si aliran darah
karakteristik
- MAP dalam batas
berkurang,
pengisian
sirkualsi distal. Dokter
arterial/vena
kulit.
normal.
kapiler
buruk,
atau
dapat mengkaji tekanan

terjadi - CVP

Tidak
perubahan

tekanan darah.
Tiad ada edema

dalam

batas

normal.
- Tidak ada ortostatik
hipotensi.
- Tidak ada

pitting

edema.
- CRT dalam

penurunan

sensasi.

Siapkan
pembedahan

untuk

kebutuhan

terhadap

eskarotomi

intervensi

bedah.

sesuai pesanan.

Eskarotomi (mengikis pada


eskar)

Kerusakan
integritas
berhubungan

Setelah

dilakukan Setelah

kulit tindakan

kerusakan

sirkulasi

adekuat.
dilakukan 1. Kaji/catat ukuran, warna, 1. Memberikan

informasi

kedalaman

luka,

keperawatan selama selama 2 x 24 jam

perhatikan

jaringan

terjaga

permukaan

dengan kulit

kulit kriteria :
- Kerusakan
karena destruksi
jaringan
:
lapisan
kulit
integument yang
(parsial/luka bakar
terkena
luka
dalam).
bakar berkurang
- Tidak
terjadi
eritema.
- Adanya

integritas
berkurang

dengan kriteria :
- Keutuhan
kulit
normal.
- Tekstur dan ketebalan
jaringan normal.
- Perfusi
jaringan

nekrotik

dan

kondisi

sekitar luka.
2. Lakukan perawatan luka
bakar

yang

dasar tentang kebutuhan


penanaman

kulit

kemungkinan

dan

petunjuk

tentang sirkulasi pada aera

tepat

dan

tindakan kontrol infeksi.

3. Pertahankan
penutupan
normal.
- lesi di kulit minimal.
luka sesuai indikasi.
- lesi membran mukosa
minimal.

fasiotomi

memperbaiki

tindakan keperawatan

dengan Trauma : 4 hari integritas kulit kerusakan

atau

mungkin diperlukan untuk

batas

normal
7.

jaringan untuk emnentukan

graft.
2. Menyiapkan jaringan untuk
penanaman

dan

menurunkan

resiko

infeksi/kegagalan kulit.
3. Kain
nilon/membran
silikon

mengandung

kolagen

porcine

peptida

yang

melekat

pada

pertumbuhan kulit - Tidak terjadi nekrosis.


permukaan luka sampai
- Hidrasi
rambut.
lepasnya atau mengelupas
- Tidak
terjadi
- Kulit tidak terjadi
secara
spontan
kulit
figmentasi
yang
kanker kulit Tidak
repitelisasi.
abnormal.
memucat
tidak
4. Menurunkan
- Tekstur kulit normal.
terjadi pengerasan - Kulit
pembengkakan /membatasi
tidak
4. Tinggikan area graft bila
- Pembentukan
resiko pemisahan graft.
mengelupas
mungkin/tepat.
jaringan parut.
Gerakan jaringan dibawah
Pertahankan posisi yang
- Penyusutan luka.
graft dapat mengubah
- Tidak
terdapat
diinginkan dan imobilisasi
posisi yang mempengaruhi
nanah.
area bila diindikasikan.
- Tidak ada lepuh atau
penyembuhan optimal.
5. Area mungkin ditutupi oleh
maserasi
pada
kulit.
- Luka tidak berbau
busuk.

bahan dengan permukaan


5. Pertahankan
diatas

area

balutan

tembus pandang tak reaktif.

graft baru

dan/atau sisi donor sesuai


indikasi.
6. Cuci sisi dengan sabun

6. Kulit graft baru dan sisi


donor

yang

memerlukan

ringan, cuci, dan minyaki

khusus

dengan

krim,

mempertahankan

waktu

dalam

sehari,

setelah

balutan

dilepas

beberapa

sembuh
perawatan
untuk

kelenturan.
7. Graft kulit diambil dari
kulit

orang

itu

dan penyembuhan selesai.


7. Lakukan
program
kolaborasi : Siapkan /
bantu

prosedur

bedah/balutan biologis.

sendiri/orang

lain

untuk

penutupan sementara pada


luka bakar luas sampai
kulit

orang

ditanam.

itu

siap

Anda mungkin juga menyukai