Disusun oleh :
Kelas 1A
Cici Cahyati 21543003
Irpan Pauzi 21546019
Helmi Hasanah 21546019
M Najwa Maulana Malik 21546021
Alex Hidayat 21546009
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah swt.. Atas limpahan rahmat dan
karunianya kita dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Teknik Dasar
Laboratorium III.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “ Teknik
Laboratorium”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana pembelajaran
serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan,
baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh karena itu penulis dengan senang
hati menerima kritik dan saran demi perbaiki makalah ini dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
Filtrasi operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel
padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel
padatan. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa
beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi
dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relative lebih kecil dibandingkan zat cairnya.
Titrasi salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu zat dengan cara
mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui konsentrasinya. Titrasi harus di
hentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan perubahan warna indicator.
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan
materi yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu
campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai Teknik pemisahan dapat diterapkan
untuk memisahkan campuran. Perusahaan air minum, memperoleh air jernih dari air sungai
melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi
diperoleh melalui Teknik pemisahan destilasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
A. Filtrasi
a. Jenis-jenis Filtrasi
1. Filtrasi Umum
Filtrasi umum adalah bentuk filtrasi paling dasar yang menggunakan gaya gravitasi
untuk menyaring campuran. Campuran dituangkan dari atas ke media saring (misalnya kertas
saring) dan adanya gaya gravitasi akan menarik cairan ke bawah. Padatan selanjutnya akan
tertinggal pada filer, sedangkan cairan mengalir di bawahnya.
2. Filtrasi Vakum
Prinsip kerja dari filtrasi vakum adalah labu Buchner dan selang difungsikan dalam
menarik vakum untuk menyedot cairan melalui saringan. Filtrasi vakum dapat mempercepat
pemisahan campuran dan bisa digunakan untuk mengeringkan padatan.Metode yang umum
dilakukan dalam filtrasi dingin adalah menempatkan wadah dengan larutan dalam bak es
sebelum penyaringan.
3. Filtrasi Panas
Filtrasi panas digunakan untuk memisahkan padatan dari larutan panas untuk mencegah
pembentukan kristal dalam corong saring dan peralatan lainya saat kontak dengan larutan.
Akibatnya, peralatan dan larutan yang digunakan dipanaskan untuk mencegah penurunan suhu
yang cepat, pada gilirannya akan menyebabkan kristalisasi dari padatan di corong dan
menghambat proses penyaringan
4. Filtrasi Hampa
Teknik filtrasi hampa sering digunakan untuk batch kecil larutan agar dapat
mengeringkan kristal kecil. Teknik penyaringan ini membutuhkan corong Buchner dan kertas
saring dengan diameter lebih kecil untuk terhubung dengan sumber vakum. Metode ini
mengacu pada penggunaan lapisan berlubang atau mesh tunggal untuk mempertahankan
partikel besar sambil membiarkan partikel berukuran lebih kecil keluar. Filter memilik banyak
lapisan dan cairan akan mengikuti saluran di media untuk melewati filter terssebut.
b. Contoh Filtrasi
Metode pemisahan campuran dengan cara penyaringan juga sering digunakan dalam
industri. Misalnya industri gula pasir untuk memisahkan butiran gula halus dengan kristal gula
pasir, industri cat untuk membuat tepung mill (batu kapur yang dihaluskan) dengan ukuran
tertentu, industri farmasi, dan industri garam dapur.
Pembuatan bir kopi melibatkan air panas yang melewati melalui kopi bubuk dan
saringan. Kopi cair adalah filtratnya. Teh celup juga mempunyai proses yang sama, yaitu
menggunakan kantong teh (kertas filter).
B. Titrasi
Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu larutan
dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain
yang konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya itu sudah diketahui
disebut dengan larutan baku. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan
beberapa tetes indicator, setelah itu ditetesi dengan larutan yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat pada saat terjadi sebuah perubahan warna
indicator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam serta basa disebut dengan titrasi asam-basa.
a. Jenis-jenis Titrasi
1. Titrasi Redoks
Titrasi redoks adalah jenis titrasi yang prosesnya bergantung dengan reaksi redoks.
Sebenarnya, redoks dalam titrasi terbagi menjadi tiga, yaitu menggunakan I2, titrasi tidak
langsung, dan permanganometri.
2. Titrasi Kompleksasi
Titrasi asam basa mengacu pada metode analisis kuantitatif yang berdasarkan reaksi
asam basa. Indikator ini digunakan untuk bisa memprofilkan perubahan warna dalam pH
tertentu.
4. Titrasi Argentometri
Titrasi argentometri adalah titrasi yang digunakan untuk reaksi pengendapan. Sesuai
prinsipnya, titrasi ini mengenai kelarutan dan tetapan hasil dari reagen yang memberikan reaksi.
Metode untuk titrasi argentometri ini telah dibedakan dalam tiga metode. Ada metode Volhard,
metode Mohr, dan metode Fajans.
b. Cara melakukan titrasi
➢ Memasukan Larutan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan larutan ke dalam buret atau
pipa panjang berskala. Larutan dalam buret ini disebut juga sebagai penitrasi.
➢ Dimasukan ke Erlenmeyer
larutan yang akan dititrasi ini lalu dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Namun
terlebih dulu harus mengukur volumenya menggunakan pipet volume.
➢ Memberikan beberapa tetes indikator
Selanjutnya berikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi dalam tabung
erlenmeyer menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai merupakan perubahan
warna di sekitar titik ekuivalen.
➢ Melanjutkan proses Titrasi
larutan yang ada di dalam buret diteteskan satu per satu melalui kran ke dalam tabung
erlenmeyer. Goyangkan tabung erlenmeyer sehingga larutan penitrasi itu mampu larut
dengan larutan yang sudah ada di dalam tabung tersebut.
Penambahan larutan penitrasi ke dalam tabung erlenmeyer dapat dihentikan ketika
sudah ada perubahan warna. Perubahan warna berarti menandakan telah tercapainya
titik akhir titrasi atau yang dimaksud titik ekuivalen itu.
➢ Mencatat Volume
Catatkan volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan volume yang berkurang
pada buret setelah proses titrasi selesai.
C. Ekstrasi
Ekstrasi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya
terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut
organik. Ekstraksi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu ekstraksi padat cair dan
ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair, senyawa yang dipisahkan terdapat dalam campuran
yang berupa cairan, sedangkan ekstraksi padat-cair adalah suatu metode pemisahan senyawa
dari campuran yang berupa padatan.
Ekstraksi padat cair atau leaching merupakan metode pemisahan satu atau beberapa
komponen (solute) dari campurannya dalam padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan
menggunakan pelarut (solvent) berupa cairan. Pemisahan dapat terjadi karena adanya driving
force yaitu perbedaan konsentrasi solute di padatan dengan pelarut dan adanya perbedaan
kemampuan melarut komponen dalam campuran.
2) Perkolasi
2. Ekstrasi Cair-cair
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran
dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutamadigunakan apabila pemisahan
campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan
azeotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Ekstraksi cair-cair
selalu terdiri dari sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara intensif bahan ekstraksi
dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair itu sesempurna mungkin. Pada ekstraksi cair-
cair, zat terlarut dipisahkan dari cairan pembawa (diluen) menggunakan pelarut cair.
D. Destilasi
Ada 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu adapula distilasi ekstraktif dan
distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan menggunakan garam berion, distilasi
pressure-swing, serta distilasi reaktif.
1. Distilasi Sederhana
2. Distilasi Fraksionasi
4. Distilasi Vakum
A. Kesimpulan
B. Saran
http://eprints.polsri.ac.id/318/3/BAB%20II%20%28CLEAR%29.pdf
https://www.mt.com/id/id/home/library/FAQ/lab-analytical- instruments/titration.html
http://eprints.polsri.ac.id/5172/3/BAB%20II.pdf