Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
II. TEORI
Larutan adalah campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis.
Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat
berubah-ubah. Disebut homogeny karena susunannya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian bagian yang berlainan. Ada
dua komponen utama pembentuk larutan yaitu zat terlarut (solute) dan
pelarut (solvent). Fasa larutan dapat berupa fasa gas, cair, atau fasa padat
bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Apabila fasa
larutan dan fasa zat-zat pembentuknya sama, zat yang berada dalam
jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat lainnya
sebagai zat terlarut-nya[1].
Reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukan
antara dua zat murni. Satu tipe yang lazim dari campuran adalah larutan.
Dalam alam kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air.
Kuantitas relatif suatu zat tertentu dalam suatu larutan disebut
konsentrasi. Konsentrasi merupakan factor penting dalam menentukan
cepatnya suatu reaksi berlangsung dan dalam menentukan produk-
produk apa yang terbentuk[2] .
Melarut (to dissolve) dapat diartikan sebagai :
1. Terdispersinya molekul-molekul zat terlarut di dalam molekul-
molekul air, misalnya guladan air, minyak dalam air, atau dalam hal
lain CCl4 dalam benzen.
2. Berinteraksinya molekul/ion zat terlarut dengan molekul-molekul air.
Interaksi dengan air ini biasa disebut hidrasi (atau istilah umumnya
1 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
disebut solvasi). Hal ini terjadi pada zat-zat terlarut yang bersifat polar
atau bersifat ionis seperti HCl, NaCl, KCl, Na2SO4, dan sebagainya.
Contoh:
HCl(ag)→H+(ag) + Cl -(ag)
NaOH(s)→Na +(ag) +OH -(ag)
3. Bereaksinya zat terlarut dengan pelarut (air)
Contoh:
2 Na(s) + 2 H2O(l) → 2 Na +(ag) + 2 OH -(ag) + H2 (g)[1] .
Jenis larutan dan jenis zat penyusunnya :
1. Larutan gas
Campuran antar gas atau antar uap (dalam suasana perbandingan)
Contoh : “udara” dengan N2 sebagai pelarut
2. Larutan cair
Zat padat, zat cair, atau gas melarut kedalam pelarut cair.
Contoh : iod dalam alkohol , asam asetat dalam air, O2 dalam air dan
seterusnya.
3. Larutan padat
a. Zat terlarut dalam zat padat
Gas H2 dalam logam palladium ; gas N2 dalam logam titanium.
b. Zat cair terlarut dalam zat padat
Raksa dalam logam emas.
c. Zat padat terlarut dalam zat padat (disebut aliasi)
Seng dalam tembaga (disebut kuningan; karbon dalam besi), (disebut
baja); timah dalam tembaga (perunggu) ;dan sebagainya[1] .
Berdasarkan banyak jenis zat yang menyusun larutan, dikenal larutan
biner (tersusun dari dua jenis zat) larutan terner (tiga jenis zat penyusun),
larutan wartener (empat jenis zat penyusun). Menurut sifat hantaran
listriknya, dikenal yaitu larutan elektrolit (larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik) dan larutan non elektolit (larutan yang tidak
dapat meghantar arus listrik).
2 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
mol zat A
Molalitas=
1000 g pelarut
Persamaan tersebut dapat di ubah sebagai berikut :
3 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
W A × 1000
Molalitas =
M A ×V P
3. Normalitas (N)
Menyatakan jumlah mol ekuivalen zat terlarut yang terdapat dalam satu
liter larutan.
Rumus dari normalitas (N) yaitu
Ekuivalen zat terlarut
N=
1 L larutan
4. Fraksi mol (XA)
Menyatakan jenis mol tertentu terhadap semua molekul dalam larutan.
Persen mol adalah fraksi mol dikalikan 100.
Rumus dari fraksi mol (XA) yaitu :
X mol A
X=
X mol A + Y mol B + Z mol C
5. Persen massa(% b/b)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 100 gram larutan.
Rumus dari persen massa (% b/b)yaitu :
massa zat terlarut
% massa = × 100%
(volume zat terlarut) +(volume pelarut)
6. Persen volume (% v/v)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 100 mL larutan.
Rumus dari persentase volume(% v/v)yaitu :
massa zat terlarut
%volume= ×100%
( volume zat terlarut ) +(volume pelarut)
7. Persen berat volume (% b/v)
Menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 mL larutan.
Rumus dari persentase berat volume(% b/v)yaitu :
massa zat terlarut
%berat volume= ×100%
( volume zat terlarut ) +(volume pelarut)
4 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
3.1.1. Alat
No Alat Fungsi
1 Gelas Piala Wadah meletakkan zat
2 Labu semprot Wadah menyimpan akuades
3 Kaca arloji Wadah menimbang zat
4 Batang pengaduk Alat pengaduk larutan
5 Corong Alat bantu memasukan larutan kedalam labu
ukur
6 Bola hisap Menghisaplarutan yang akan diukur
7 Labu ukur Wadah mengencerkan larutan
100mL
8 Pipet takar Menakar volume zat secara analitis
9 Gelas ukur Alat untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu
3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1 Asam asetat Bahanpembuatan larutan asam.
(CH3COOH)
2 Asam Klorida (HCl) Bahan pembuatan larutan asam.
3 Timbal II Nitrat Bahan pembuatan larutan garam, kation
(Pb(NO3)2) atau anion.
4 Larutan Amonia Bahan pembuatan larutan basa.
(NH3)
5 Natrium Bahan pembuatan larutan basa.
Hidroksida(NaOH)
6 Akuades Pelarut
5 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
6 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Sampe CH3COOH
- Ditimbang 50 mL
- Dimasukkan kedalam gelas piala
- Ditambahkan air suling dan diaduk
NH3 pekat
7 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Kristal NaNO3
- Ditimbang 50 mL
- Dimasukkan kedalam labu ukur
- Ditambahkan air suling sampai garis batas
- Diaduk sampai homogen
−¿¿
Larutan NO 3 0,1 M
8 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Keterangan :
1. Kaca arloji
2. Timbangan
3. Batang pengaduk
4. Gelas piala
5. Corong
6. Labu ukur
9 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
= 8,31 mL
2. Larutan HCl 0,05 M sebanyak 50 mL (dibuat dari larutan HCl 1 M).
M1.V1 = M2.V2
0,05 M. 100 mL = 1M . V2
100 mL
V 2= =5 mL
0,05 M
B. Pembuatan larutan basa dengan konsentrasi berbeda
1. Larutan NaOH 0,05 M sebanyak 100 mL (dibuat dari kristal NaOH).
MrNaOH = 40 gr/mol
Volume = 100 mL
0,5 mol NaOH 40 gr NaOH
gr NaOH= x x 0,1 L larutan
1 L larutan 1 mol NaOH
= 0,2 gr
2. Larutan NaOH 1 % M sebanyak 50 mL (dibuat dari kristal NaOH).
1 gr NaOH
gr NaOH= x 100 mL zat terlarut= 1 gr NaOH
100 mL zat terlarut
C. Pembuatan larutan garam, kation atau anion dengan konsentrasi
tertentu
10 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
= 5 mg Pb (NO3)2
2. Larutan Pb (NO3)2 0,1 M sebanyak 50 mL (dibuat dari kristal Pb
(NO3)2).
0,1 mol Pb(NO 3 )2 331,2098 gr Pb (NO3 )2
gr Pb (NO3 )2 =0,05 L larutan x x
1 L larutan 1 mol Pb(NO3 )2
=1,656 gr Pb (NO3)2
4.2 Pembahasan
11 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
12 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Larutan primer adalah suatu larutan yang telah diketahui secara tepat
konsentrasinya melalui metode gravimetri sedangkan larutan sekunder
adalah suatu larutan dimana konsentrasinya sudah diketahui melalui
metode titrimetri.
Pelarutan adalah membuat larutan dari padatan murni dengan
mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu, sehingga
konsentrasinya tetap sedangkan pengenceran adalah mencampur larutan
pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar.
13 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
1. Larutan adalah campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda
jenis.
2. HCl pekat dialirkan kedalam air melalui batang pengaduk untuk
menghindari terjadinya bumping atau ledakan
3. Larutan NaOH setelah di reaksikan dengan H2O menghasilkan
larutan bening
4. Kristal Pb(NO3)2 direaksikan dengan H2O menghasilkan larutan
bening.
5.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya mendapatkan hasil lebih baik disarankan :
1. Lebih teliti dalam melakukan perhitungan.
2. Pahamimateri yang akan dipraktikumkan.
3. Perhatikanlah alat perlindungan diri untuk menghindari terjadinya
resiko dari kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
14 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Jawab :
15 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
- Larutan jenuh adalah larutan yang memiliki jumlah zat terlarut lebih
banya dalam pelarut pada suhu tertentu.
- Larutan tak jenuh adalah larutan yang memiliki jumlah zat terlarut
sedikit yang dapat larut dalam pelarut.
- Pelarut adalah zat yang melarutkan zat terlarut dan jumlahnya lebih
banyak.
- Zat terlarut adalah zat yang larut dalam larutan dan memiliki jumlah
yang lebih sedikit
Jawab :
-Persen berat per volume adalah berat bahan dalam satu liter larutan.
16 Pembuatan larutan
Pratikum Kimia Dasar II
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017
Jawab :
(M.V)1 = (M.V)2
17.4 M . V1 = 1M. 25 ml
25 mL
V 1=
17 , 4
V1 = 1.436 ml
Jawab :
−5
10 g
gr = 50 mL ×
1000 mL
= 5 x 10-7 gr
17 Pembuatan larutan