Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

MODUL 3

(KELARUTAN SEMU)

Identitas Praktikan :

Nama : Retria Ayuningtyas Prihadi Putri


NIM : K100210173
Kelas :G
Hari Praktek : Selasa
Waktu Praktek : 12.30-15.00
Pengampu : Apt. Gunawan Setiadi, M.Sc.

LABORATORIUM KIMIA FISIKA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
I. JUDUL PERCOBAAN
Kelarutan Semu
II. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui pengaruh pH larutan terhadap kelarutan bahan obat yang bersifat asam lemah.
III. DASAR TEORI
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi
spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen (Martin, 1990).
Istilah-istilah dalam kelarutan sebagai berikut:

Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan


untuk melarutkan 1 bagian zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10000
Praktis tidak larut Lebih dari 10000

(Depkes RI, 1979)

Berhubung dengan kelarutan suatu zat dalam pelarut, maka dapat terjadi interaksi antara
pelarut-pelarut, pelarut zat pelarut terlarut dan zat-zat terlarut. Nilai atau deskripsi kualitatif
beberapa parameter fisika-kimia dari zat terlarut dan pelarut dapat membantu mendapatkan
gambaran mengenai keterlarutan suatu obat. Beberapa factor dan konsep yang penting untuk
meramalkan kelarutan obat adalah polaritas, co-solvency, parameter kelarutan, suhu, salting out
dan salting in, hidrotopi, pembentukan kompleks, efek ion bersama, ukuran partikel, ukuran dan
bentuk molekul, serta struktur air. (Anief, 2007).
Bahan-bahan obat yang bersifat asam lemah, pada pH yang absolut rendah zat tersebut
praktis tidak mengalami ionisasi. Kelarutan obat dalam bentuk ini sering disebut sebagai
kelarutan intrinsik. Jika pH dinaikkan, maka kelarutannya pun
akan meningkat, karena selain terbentuk larutan jenuh obat dalam bentuk molekul
tidak terionisasi (kelarutan intrinsik) juga terlarut obat yang berbentuk ion, seperti
terlihat pada kesetimbangan ionisasi skema gambar berikut ini :

Gambar 1. Skema kesetimbangan ionisasi asam lemah dalam keadaan jenuh.


Keterangan:
So = [HA]aq = kelarutan intrinsik,
S = [HA]aq + [A-]aq = apparent solubility
Adapun fraksi obat yang terionkan (fi) dan fraksi obat yang tidak terionkan
(fu) dalam larutan, hubungannya dengan pH larutan mengikuti persamaan
Henderson-Hasselbalch :

Dari uraian di atas dalam keadaan jenuh, persamaan (8) dapat diubah menjadi:

Apabila besarnya pH sama dengan pKa maka kelarutan obat menjadi dua kali
kelarutan intrinsiknya; Bukti: pH = pKa = x; maka:

Jika besarnya pH satu unit dilakukan atas pKa kelarutan obat menjadi 11 kali kelarutan
intrinsiknya, dan jika besarnya dua unit dilakukan atas harga pKa maka kelarutannya meningkat
menjadi 101 kali kelarutan intrinsiknya. [Modul Praktikum Kimia Fisika, 2021]
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Shaking thermostatic waterbath
2. Syringe volume 5 mL
3. Filter dan membran filter
4. Flakon 3 buah
5. Buret
6. Labu takar volume 5 mL
7. Pipet volume 5 mL
8. Erlenmeyer
9. Beaker glass
B. Bahan
1. Aquades
2. Asam Benzoat
3. Indikator PP
4. NaOH 0,1 N
5. Larutan dapar
• pH 1,2
• pH 4,2
• pH 7,2

V. METODE KERJA
1. Percobaan Pendahuluan
Percobaan pendahuluan dilakukan dengan cara melarutkan asam benzoat
dengan larutan dapar pada suhu tertentu menggunakan alat shaking
thermostatic waterbath untuk memperoleh larutan jenuh.
2. Penetapan kadar asam benzoat dengan titrasi asam-basa
Penetapan kadar asam benzoate menggunakan metode titrasi alkalimetri
dengan menggunakan larutan baku NaOH 0,1 N dan indikatoR
Phenolpytalein (PP).
VI. CARA KERJA SKEMATIS

Disiapkan 3 flakon dengan tiap flakon berisi larutan dapar dengan masing-
masing pH 1,2; 4,2; dan 7,2.

Ditambahkan asam benzoat berlebih (± 250 mg), kemudian dtutup flakon dengan
tutup karet dan plastik

Ditambahkan asam benzoat berlebih (± 250 mg), kemudian dtutup flakon dengan
tutup karet dan plastik

Diletakkan flakon pada shaking thermostatic waterbath pada suhu 30°𝐶 hingga
jenuh (minimal 24 jam)

Diambil 2 mL sampel yang telah jenuh menggunakan syringe 5 mL dan disaring


menggunakan membrane filter

Dimasukkan larutan jenuh ke dalam labu takar 5 mLdan ditambahkan aquadest


hingga batas tanda.

Ditambahkan 5 tetes indicator PP, kemudian dilakukan analisis kadar dengan


cara di titrasu dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi warna merah muda.
Dicatat volume NaOH yang digunakan dan dihitung
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

VII. DATA PERCOBAAN


a. Studi kasus

Fraksi Obat
Vol. Titran Fraksi Obat
Terion pada
pH Sampel Kadar (mg %) Kadar (M) Terion pada
percobaan
(mL) teoritis (fi)
(fi)
1,2 1,2 mL 732,6 % 5,99 x 10-2 1 x 10-4 1 x 10-4
4,2 1,42 mL 866,91 % 7,1 x 10-2 3,55 x 10-2 3,55 x 10-2
7,2 1,73 mL 1056,165 % 8,64 x 10-2 8,63 x 10-2 8,62 x 10-2

VIII. PERHITUNGAN/PENGOLAHAN DATA


Studi kasus
A. Kelarutan semu (S) asam benzoat, yaitu kadar jenuh asam benzoat pada
masing- masing pH (mg %).
Rumus:
Kadar mg % = Vtitran(mL) X12,21 × 100
1 volume sampel

1. pH=1,2
1,20×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟕𝟑𝟐, 𝟔 %
1 2,0

2. pH= 4,2
1,42×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟖𝟔𝟔, 𝟗𝟏 %
1 2,0

3. pH=7,2
1,73×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟏𝟎𝟓𝟔, 𝟏𝟔𝟓 %
1 2,0

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

B. Kelarutan semu, yaitu kadar jenuh asam benzoat pada masing-masing


pH (S dalam Molar).
Rumus:
Kadar (M)= kadar dalam mg%
BM×100

Diketahui BM asam benzoat 122,21


a. pH= 1,2
732,6
Kadar (M)= = 5,99 × 10−2
122,21×100
b. pH= 4,2
866,91
Kadar (M)= = 7,1 × 10−2
122,21×100
c. pH= 7,2
1056,165
Kadar (M)= = 8,64 × 10−2
122,21×100
C. Kelarutan intrisik (S0), yaitu kadar jenuh asam benzoat pada pH relatif
rendah, 3 unit di bawah pKa (pH 1,2).
Rumus:

(S − 0)
pH = pKa + log
S0

Diketahui pKa asam benzoat 4,2


a. pH = 1,2
−2
(5,99 ×10 −S 0 )
1,2 = 4,2 + log
S0
−2
(5,99 ×10 −S 0 )
-3 = log
S0
−2
0,001 S0 = 5,99 ×10 −S 0
1,001 S0 = 5,99 ×10−2
S0 = 5,98 ×10−2
b. pH = 4,2
−2
(7,1 ×10 −S 0)
4,2 = 4,2 + log
S0
−2
(7,1 ×10 −S 0)
0 = log
S0
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika
1 S0 = 7,1 ×10−2 −S 0
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

2 S0 = 7,1 ×10−2
S0 = 3,55 ×10−2

c. pH = 7,2
−2
(8,64 × 10 −S 0)
7,2 = 4,2 + log
S0

(8,64 × 10−2−S 0)
3 = log
S0

1000 S0 = 8,64 × 10−2−S 0


1001 S0 = 8,64 × 10−2
S0 = 8,63 ×10−5

D. Fraksi obat yang terionkan (fi)


percobaan tiap pH. Rumus:

𝑓𝑖 = 𝑆 − 𝑆0

a. pH = 1,2
fi = 5,99 × 10−2 − 5,98 × 10−2
= 1× 𝟏𝟎−𝟒

b. pH = 4,2
fi = 7,1 × 10−2 − 3,55 × 10−2
= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐

c. pH = 7,2
fi = 8,64 × 10−2 − 8,63 × 10−5
= 𝟖, 𝟔𝟑 × 𝟏𝟎−𝟐

E. Fraksi obat yang terionkan (fi)


teoritis tiap pH. Rumus:

(S − 0)
pH = pKa + log
S0
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

Diketahui: pKa asam benzoat 4,2


a. pH=1,2 S0= 5,98 × 10-2 M
−2
( S−5,98× 10 )
1,2 = 4,2 + log
5,98 × 10−2
−2
( S−5,98× 10 )
-3 = log −2
5,98 × 10

0,001 (5,98 × 10−2) = S − 5,98 × 10−2


5,98 × 10−5 = S − 5,98 × 10−2
S = 5,99 × 10−2 M
Si = S – S0
= (5,99 × 10−2) − (5,98 × 10−2)
fi = S – S0
= 𝟏 × 𝟏𝟎−𝟒 M
= (5,99 × 10−2) − (5,98 × 10−2)
= 𝟏 × 𝟏𝟎−𝟒 M
b. pH=4,2 S0= 3,55 × 10-2 M
(S−S 0)
4,2 = 4,2 + log
S0
−2
( S−3,55× 10 )
0 = log −2
3,55 × 10
1 (3,55 × 10−2) = S − 3,55 × 10−2

3,55 × 10−2 = S − 3,55 × 10−2

S = 7,1 × 10−2 M
Si = S – S0

= (7,1 × 10−2) − (3,55 × 10−2)

= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐 M

fi = S – S0

= (7,1 × 10−2) − (3,55 × 10−2)

= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐 M

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


c. pH=4,2 S0= 8,63 × 10-5 M
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

( S−S 0 )
7,2 = 4,2 + log
S0
−5
( S−8,63 ×10 )
3 = log
8,63× 10−5
1000 (8,63 × 10−5) = S − 8,63 × 10−5

8,63 × 10−2 = S − 8,63 × 10−5

S = 8,63 × 10−2

Si = S – S0
= (8,63 × 10−2) − (8,63 × 10−5)

= 𝟖, 𝟔𝟐 × 𝟏𝟎−𝟐 M
fi = S – S0
= (8,63 × 10−2) − (8,63 × 10−5)

= 𝟖, 𝟔𝟐 × 𝟏𝟎−𝟐 M

Praktikum
 Data volume titran (NaOH)
1. pH 1,2 = 3,2 mL
2. pH 4,2 = 3,75 mL
3. pH 7,2 = 2,8 mL
 Volume titran (asam benzoat) = 5 mL
Rumus perhitungan kadar

b mL larutan × N titran× BE zat


Kadar % =
v mg As . Benzoat

 pH = 1,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×3,2 mL = ×5 mL
mL mL
0,32 gr.ek = gr × BE × 5
0,32
Gr = gr × 5
BE . 5
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

0,32
= gr
122,1. 5
= 0,524 mg
b 3,2mL × 0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,524 mg
= 74,56 %
 pH = 4,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×3,75 mL = ×5 mL
mL mL
0,375 gr.ek = gr × BE × 5

0,375
Gr = gr × 5
BE . 5
0,375
= gr
122,1. 5
= 0,614 mg
b 3,75 mL ×0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,614 mg
= 74,57 %
 pH = 7,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×2,8 mL = ×5 mL
mL mL
0,28 gr.ek = gr × BE × 5
0,32
Gr = gr × 5
BE . 5
0,28
= gr
122,1. 5
= 0,458 mg
b 2,8 mL ×0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,458 mg
= 74,64 %

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

IX. PEMBAHASAN

Praktikum modul 3 bertujuan Mengetahui pengaruh pH larutan terhadap


kelarutan bahan obat yang bersifat asam lemah.
Penentuan kelarutan semu pada percobaan modul 3 ini digunakan asam
benzoate yang dicampurkan dengan berbagai larutan dapar. Sebelumnya dilakukan
percobaan pendahuluan dengan cara mebuat larutan jenuh asam benzoat dengan cara
melarutkan asam benzoat berlebih sebanyak ± 250 mg dalam flakon yang berisi 5 mL
larutan dapar dengan pH 1,2; 4,2; dan 7,2. Pembuatan larutan jenuh asam benzoate
dibantu dengan alat shaking thermostatic watherbath pada suhu 30°C selama minimal
24 jam. Tujuan dilakukan penjenuhan larutan agar dapat ditentukan kadar
kelarutannya.
Setelah didapatkan larutan jenuh asam benzoate, kemudian dilakukan
penyaringan dengan tujuan untuk menyaring residu asam benzoate yang belum
terlarut menggunakan filter dan membrane filter. Selanjutnya larutan jenuh
dimasukkan kedalam labu takar 5 mLdan diencerkan dengan aquadest ad tanda pada
labu takar. Larutan sampel yang sudah diencerkan dititrasi dengan larutan baku NaOH
0,1 N untuk menentukan kadar asam benzoat.
Titrasi yang dilakukan pada percobaan kali ini menggunakan titrasi asam-basa
dengan metode titrasi alkalimetri. Alkalimetri sesuai dengan namanya yaitu alkali
yang berarti basa, titrasi alkali metri merupakan metode titrasi asam basa dimana
suatu larutan basa digunakan sebagai larutan standar atau titran dalam titrasi. Titrasi
ini digunakan ketika larutan analit yang akan diuji adalah berupa larutan yang bersifat
asam baik itu asam kuat maupun asam lemah. Dalam titrasi alkalimetri, basa sebagai
titran akan diteteskan ke dalam larutan analit yang bersifat asam sehingga akan terjadi
reaksi penetralan. Titik ekivalen titrasi akan dicapai ketika mol basa yang bereaksi
sama dengan jumlah mol asam dalam larutan analit. Selanjutnya akan dicapai titik
akhir titrasi yang diketahui dengan menggunakan indikator titrasi tertentu. Tahap
terakhir dari titirasi alkalimetri yaitu penentuan kadar atau konsentrasi sampel.
Titrasi alkalimetri yang digunakan pada percobaan adalah titrasi secara
langsung. Bentuk titrasi ini memungkinkan reaksi antara basa sebagai titran dan asam
dalam analit secara langsung. Larutan asam akan dititrasi secara langsung oleh basa
sehingga dalam hal ini indikator juga akan diikut sertakan dalam sistem analit. Dalam
titrasi langsung akan diketahui kadar atau konsentrasi larutan analit secara langsung

Lembarsetelah proses titrasi


Kerja Praktikum selesai.
Kimia Fisika
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

Indikator yang digunakan dalam titrasi alkalimetri adalah fenolftalein


(PP). Indikator PP dimasukkan kedalam larutan sampel/titrat. Selanjutnya,
dilakukan titrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N menggunakan buret
hingga terjadi warna merah muda.Warna merah muda terjadi ketika
mencapai titik ekivalen, maka basa yang berlebih akan terdapat dalam
larutan dan menyebabkan pH larutan semakin tinggi.
Hasil dari titrasi kemudian dicatat untuk dihitung penetapan kadar
asam benzoat. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel 2: hasil
perhitungan data. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa
percobaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori karena didapatkan
hasil yang serupa. Pada grafik yang ditampilkan dapat dilihat bahwa
kelarutan semu asam benzoat paling baik berada di pH 7,2. Sedangkan, pada
kelarutan instrinsik dapat dilihat bahwa hasil paling tinggi berda di pH 1,2.

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

X. KESIMPULAN

pH berpengaruh dalam kelarutan asam benzoat dimana kelarutan


semua asam benzoat akan semakin tinggi pada pH tinggi, sedangkan
kelarutan instrinsiknya akan semakin menurun pada pH yang tinggi. Dari
hasil percobaan didapatkan hasil kelarutan semu asam benzoat paling tinggi
berada di pH 7,2 dan kelarutan instrinsik asam benzoat paling tinggi berada
di pH 1,2. Hasil percobaan sudah sesuai dengan teori karena hasil yang
didapatkan dari perhitungan sama.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Martin, Alfred. 1990. Farmasi Fisik Edisi 3. Jakarta: Universitas Indonesia


Press.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III:Jakarta.
Erindyah R. W. Ph D., Gunawan Setiyadi, M. Sc., Suprapto, M. Sc. 2022.
Kumpulan Modul Praktikum Kimia Fisika. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

XII. LAMPIRAN

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika


Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022

Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika

Anda mungkin juga menyukai