KIMIA FISIKA
MODUL 3
(KELARUTAN SEMU)
Identitas Praktikan :
FAKULTAS FARMASI
2022
I. JUDUL PERCOBAAN
Kelarutan Semu
II. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui pengaruh pH larutan terhadap kelarutan bahan obat yang bersifat asam lemah.
III. DASAR TEORI
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi
spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen (Martin, 1990).
Istilah-istilah dalam kelarutan sebagai berikut:
Berhubung dengan kelarutan suatu zat dalam pelarut, maka dapat terjadi interaksi antara
pelarut-pelarut, pelarut zat pelarut terlarut dan zat-zat terlarut. Nilai atau deskripsi kualitatif
beberapa parameter fisika-kimia dari zat terlarut dan pelarut dapat membantu mendapatkan
gambaran mengenai keterlarutan suatu obat. Beberapa factor dan konsep yang penting untuk
meramalkan kelarutan obat adalah polaritas, co-solvency, parameter kelarutan, suhu, salting out
dan salting in, hidrotopi, pembentukan kompleks, efek ion bersama, ukuran partikel, ukuran dan
bentuk molekul, serta struktur air. (Anief, 2007).
Bahan-bahan obat yang bersifat asam lemah, pada pH yang absolut rendah zat tersebut
praktis tidak mengalami ionisasi. Kelarutan obat dalam bentuk ini sering disebut sebagai
kelarutan intrinsik. Jika pH dinaikkan, maka kelarutannya pun
akan meningkat, karena selain terbentuk larutan jenuh obat dalam bentuk molekul
tidak terionisasi (kelarutan intrinsik) juga terlarut obat yang berbentuk ion, seperti
terlihat pada kesetimbangan ionisasi skema gambar berikut ini :
Dari uraian di atas dalam keadaan jenuh, persamaan (8) dapat diubah menjadi:
Apabila besarnya pH sama dengan pKa maka kelarutan obat menjadi dua kali
kelarutan intrinsiknya; Bukti: pH = pKa = x; maka:
Jika besarnya pH satu unit dilakukan atas pKa kelarutan obat menjadi 11 kali kelarutan
intrinsiknya, dan jika besarnya dua unit dilakukan atas harga pKa maka kelarutannya meningkat
menjadi 101 kali kelarutan intrinsiknya. [Modul Praktikum Kimia Fisika, 2021]
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Shaking thermostatic waterbath
2. Syringe volume 5 mL
3. Filter dan membran filter
4. Flakon 3 buah
5. Buret
6. Labu takar volume 5 mL
7. Pipet volume 5 mL
8. Erlenmeyer
9. Beaker glass
B. Bahan
1. Aquades
2. Asam Benzoat
3. Indikator PP
4. NaOH 0,1 N
5. Larutan dapar
• pH 1,2
• pH 4,2
• pH 7,2
V. METODE KERJA
1. Percobaan Pendahuluan
Percobaan pendahuluan dilakukan dengan cara melarutkan asam benzoat
dengan larutan dapar pada suhu tertentu menggunakan alat shaking
thermostatic waterbath untuk memperoleh larutan jenuh.
2. Penetapan kadar asam benzoat dengan titrasi asam-basa
Penetapan kadar asam benzoate menggunakan metode titrasi alkalimetri
dengan menggunakan larutan baku NaOH 0,1 N dan indikatoR
Phenolpytalein (PP).
VI. CARA KERJA SKEMATIS
Disiapkan 3 flakon dengan tiap flakon berisi larutan dapar dengan masing-
masing pH 1,2; 4,2; dan 7,2.
Ditambahkan asam benzoat berlebih (± 250 mg), kemudian dtutup flakon dengan
tutup karet dan plastik
Ditambahkan asam benzoat berlebih (± 250 mg), kemudian dtutup flakon dengan
tutup karet dan plastik
Diletakkan flakon pada shaking thermostatic waterbath pada suhu 30°𝐶 hingga
jenuh (minimal 24 jam)
Fraksi Obat
Vol. Titran Fraksi Obat
Terion pada
pH Sampel Kadar (mg %) Kadar (M) Terion pada
percobaan
(mL) teoritis (fi)
(fi)
1,2 1,2 mL 732,6 % 5,99 x 10-2 1 x 10-4 1 x 10-4
4,2 1,42 mL 866,91 % 7,1 x 10-2 3,55 x 10-2 3,55 x 10-2
7,2 1,73 mL 1056,165 % 8,64 x 10-2 8,63 x 10-2 8,62 x 10-2
1. pH=1,2
1,20×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟕𝟑𝟐, 𝟔 %
1 2,0
2. pH= 4,2
1,42×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟖𝟔𝟔, 𝟗𝟏 %
1 2,0
3. pH=7,2
1,73×12,21 100
Kadar mg%= × = 𝟏𝟎𝟓𝟔, 𝟏𝟔𝟓 %
1 2,0
(S − 0)
pH = pKa + log
S0
2 S0 = 7,1 ×10−2
S0 = 3,55 ×10−2
c. pH = 7,2
−2
(8,64 × 10 −S 0)
7,2 = 4,2 + log
S0
(8,64 × 10−2−S 0)
3 = log
S0
𝑓𝑖 = 𝑆 − 𝑆0
a. pH = 1,2
fi = 5,99 × 10−2 − 5,98 × 10−2
= 1× 𝟏𝟎−𝟒
b. pH = 4,2
fi = 7,1 × 10−2 − 3,55 × 10−2
= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐
c. pH = 7,2
fi = 8,64 × 10−2 − 8,63 × 10−5
= 𝟖, 𝟔𝟑 × 𝟏𝟎−𝟐
(S − 0)
pH = pKa + log
S0
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022
S = 7,1 × 10−2 M
Si = S – S0
= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐 M
fi = S – S0
= 𝟑, 𝟓𝟓 × 𝟏𝟎−𝟐 M
( S−S 0 )
7,2 = 4,2 + log
S0
−5
( S−8,63 ×10 )
3 = log
8,63× 10−5
1000 (8,63 × 10−5) = S − 8,63 × 10−5
S = 8,63 × 10−2
Si = S – S0
= (8,63 × 10−2) − (8,63 × 10−5)
= 𝟖, 𝟔𝟐 × 𝟏𝟎−𝟐 M
fi = S – S0
= (8,63 × 10−2) − (8,63 × 10−5)
= 𝟖, 𝟔𝟐 × 𝟏𝟎−𝟐 M
Praktikum
Data volume titran (NaOH)
1. pH 1,2 = 3,2 mL
2. pH 4,2 = 3,75 mL
3. pH 7,2 = 2,8 mL
Volume titran (asam benzoat) = 5 mL
Rumus perhitungan kadar
pH = 1,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×3,2 mL = ×5 mL
mL mL
0,32 gr.ek = gr × BE × 5
0,32
Gr = gr × 5
BE . 5
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika
Lembar Kerja Praktikum Kimia Fisika 2021/2022
0,32
= gr
122,1. 5
= 0,524 mg
b 3,2mL × 0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,524 mg
= 74,56 %
pH = 4,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×3,75 mL = ×5 mL
mL mL
0,375 gr.ek = gr × BE × 5
0,375
Gr = gr × 5
BE . 5
0,375
= gr
122,1. 5
= 0,614 mg
b 3,75 mL ×0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,614 mg
= 74,57 %
pH = 7,2
gr.ek titran (NaOH) = gr.ek titrat (Asam benzoat)
N titran × volume =N titrat × volume
gr . ek gr . ek
0,1× ×2,8 mL = ×5 mL
mL mL
0,28 gr.ek = gr × BE × 5
0,32
Gr = gr × 5
BE . 5
0,28
= gr
122,1. 5
= 0,458 mg
b 2,8 mL ×0,1 ×122,1
Kadar % =
v 0,458 mg
= 74,64 %
IX. PEMBAHASAN
X. KESIMPULAN
XII. LAMPIRAN