Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

MODUL 1

LARUTAN DAPAR

Identitas Praktikan :

Nama : Retria Ayuningtyas P.P.


NIM : K100210204
Kelas :G
Hari Praktek : Selasa
Waktu Praktek :
Pengampu : Gunawan Setiyadi, M.Sc.,
Apt.

LABORATORIUM KIMIA FISIKA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2022

I. JUDUL PERCOBAAN

Pembuatan Larutan Dapar menggunakan pH dan Kekuatan Ionik Tertentu

II. TUJUAN PERCOBAAN


Mampu membuat larutan dapar dengan pH dan kekuatan ionik tertentu

III. DASAR TEORI

Larutan dapar adalah larutan yang dapat menahan perubahan aktivitas ion
pada penambahan senyawa yang diharapkan dapat mengubah aktivitas ion
tersebut. Di dalam larutan dapar terkandung ion seimbang dengan zat yang
mampu mengikat atau melepaskan ion tersebut. Dapar merupakan zat atau
kombinasi zat yang memberikan kemampuan kepada ketahanan terhadap suatu
larutan. Kapasitas dapar berhubungan dengan jumlah bahan yang ditambahkan ke
dalam larutan tanpa menyebabkan perubahan aktivitas ion yang signifikan, yaitu
perbandingan asam atau basa yang ditambahkan untuk mengubah pH (Kemenkes
RI, 2014).

pH adalah suatu bilangan yang menyatakan keasaman atau kebasaan suatu zat
yang larut dalam air. Penetapan umumnya dilakukan secara potensiometri. Untuk
penetapan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi dapat dilakukan secara
kalorimetri dengan menggunakan indikator. (Depkes RI, 1979)

Suatu larutan dapat dikatakan didapar jika dapat menahan perubahan aktivitas
ion pada penambahan senyawa yang diharapkan mengubah aktivitas ion tersebut.
Dapar adalah zat atau kombinasi zat yang memberikan kemampuan kepada
ketahanan terhadap suatu larutan. Larutan didapar merupakan suatu sistem yang
mengandung ion seimbang dengan zat yang mempu mengikat atau melepaskan
ion. Kapasitas dapar berhubungan dengan jumlah bahan yang mungkin
ditambahkan ke dalam larutan tanpa menyebabkan perubahan aktivitas ion yang
berarti. Didefinisikan sebagai perbandingan asam atau basa yang ditambahkan
(dalam gram ekuivalen per liter) untuk mengubah pH (dalam satuan pH).
Kapasitas larutan dapar dapat diatur terhadap kondisi penggunaan, biasanya
dengan pengaturan kadar zat dapar. (Kemenkes RI, 2014)

Menurut teori Bronsted-Lowry, suatu asam adalah zat yang dapat memberikan
ion hidrogen yang bermuatan positif atau proton (H+). Contoh asam Bronsted-
Lowry adalah HCl dan HNO3. Sedangkan basa merupakan zat yang dapat
menerima ion hidrogen yang bermuatan positif atau proton (H +). Contoh basa
Bronsted-Lowry adalah OH- dan NH3 (Ralp J. Fessenden, dkk., 1982).

Pada pengukuran pH, alat yang umumnya digunakan di laboratorium yaitu pH


meter. pH meter terdiri dari tiga bagian utama, yaitu potensiometer, sensor suhu,
dan elektroda sebagai sensor untuk potensial atau pH. Elektroda cenderung
mengalami perubahan dari waktu ke waktu sehingga untuk memastikan bahwa
pembacaan memberikan nilai yang benar, elektroda tersebut harus dikalibrasi
setiap akan digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan bahan acuan
larutan standar bufer/dapar. Pemilihan bahan acuan larutan standar bufer sangat
penting, karena kesalahan larutan standar bufer merupakan sumber kesalahan
utama pada pengukuran pH (Nuryatini, dkk., 2016).

Persamaan Henderson-Hasselbalch berfokus pada kurva titrasi dari asam


lemah dan basa kuat. Pada beberapa titrasi, perhitungan pH bergantung pada
persamaan Henderson-Hasselbalch.

Persamaan Henderson-Hasselbalch:

pH = pKa + log [A-]

[HA]

Dimana pKa adalah konstanta disosiasi asam lemah, pKa = - log Ka, [HA] adalah
molaritas asam lemah dan [A-] adalah basa konjugasinya (Henry N. Po, dkk.,
2001).

Penentuan potensial larutan dalam elektrode selektif ion sangat dipengaruhi oleh
kekuatan ion dalam larutan. Kekuatan ion dalam larutan dipengaruhi oleh aktivitas
atau konsentrasi total ion dalam larutan, baik itu ion utama (analit) maupun ion
pengganggu (interferen). Larutan ionic strength adjuster (ISA) adalah larutan
buffer yang digunakan untuk mempertahankan kestabilan kekuatan ion dalam.
Namun, ISA juga akan berpengaruh terhadap nilai potensial larutan. Oleh karena
itu, penentuan konsentrasi optimum dari ISA harus dilakukan pada pengukuran
potensial analit (Husain Sosidi, dkk., 2018).

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Gelas beker
2. Magnetic stirer
3. Magnetic bar
4. Neraca analitik
5. pH meter yang terkalibrasi
6. Pipet
7. Buret
8. Labu takar
B. Bahan
1. KH2PO4
2. Na2HPO4 (Na fosfat)
3. Air bebas CO2
4. NaOH 0,1 N
5. HCl 0,1 N
6. NaCl

V. METODE KERJA
1. Kalibrasi pH meter
2. Perhitungan bahan-bahan
3. Penimbangan bahan-bahan
4. Pelarutan bahan-bahan dengan air bebas CO2
5. Pengukuran pH larutan
6. Penambahan HCl/NaOH
7. Pengukuran pH larutan kembali
8. Penambahan NaCl
9. Penambahan air bebas CO2 hingga volume yang dikehendaki
10. Pengukuran pH akhir

VI. CARA KERJA SKEMATIS


Pilih asam lemah dengan pKa yang paing mendekati pH dapar yang akan dibuat.

Dengan persamaan dapar, hitung perbandingan dperluka untuk pembuatan dapar


dengan pH yang di inginkan

Timbang bahan-bahan yang diperlukan daro perhitungan di atas

Kalibrasi pH meter dengan larutan dapar standar yang tersedia

Larutkan bahan-bahan pembuat dapar dalam sebagian (70%-80%) air bebas


karbon dioksida

Cek pH larutan pada pH meter

Tambahkan larutan NaOH jika terlau asam/HCl jika terlau basa. Catat volume
penambahannya.

Hituglah kekuatan ionik dan penambahan NaCl

Pindahkan larutan ke labu takar dan encerkan hingga volume yang dikehendaki

Cek pH akhir larutan dapar tersebut.

VII. DATA PERCOBAAN


VIII. PERHITUNGAN/PENGOLAHAN DATA
IX. PEMBAHASAN
X. KESIMPULAN

XI. DAFTAR PUSTAKA


XII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai