Anda di halaman 1dari 11

Larutan disebut juga campuran yang homogen.

Disebut campuran karena


susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam
sehingga batas antara zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan
dengan mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan
perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya
digunakan untuk fasa cair.

     Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut
(solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan
sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat
terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan
perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan
mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat
terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai
pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain halnya dalam pembuatan
sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap
dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan
gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut.

Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan
istilah konsentrasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan
konsentrasi zat terlarut di dalam larutan. Persen berat sangat bermaanfaat dan sering
digunakan karena tidak bergantung pada temperatur. Selain itu, konsentrasi larutan
yang biasanya dijumpai dalam perdagangan sering dinyatakan dalam persen massa.

1. Persen massa

Contoh Soal 1 :

a. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula dalam 70 g
air.

b. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula.
Contoh soal 2:  jika 30 g gula dilarutkan dalam 120 g air, tentukan prosentase
larutan gula !
Jawab :    mA = massa gula = 30 g     mB = massa air = 120 g
      % A   =    mA       X   100%
                   mA + mB                                        
Persentase gula =       30        X 100% = 20% m/m  
                                 150 g
Contoh soal 3  :   Sirup mengandung kadar gula 40% massa. Tentukan massa gula
dalam 800 g sirup !
Jawab:     % gula = % A = 40%
Massa larutan = mA + mB   = 800 g

% A =    mA       X  100%


     mA + mB
40% =    mA       X 100%
      800 g
mA = massa gula =     40%           x 800 g = 320 g
                      100%

Contoh soal 4  : Jika 60 g garam dilarutkan dalam air hingga diperoleh larutan
garam 15 % m/m, tentukan massa air yang digunakan !
Jawab :    massa garam = mA = 60%
          5 garam = % A = 15 %
 %A  =       mA               X 100%
                   mA + mB 
     15%  =    60gr                 X  100%
               60g + mB
 60g + mB   =     100%           X 60 g   =  40g
                                       15%
      mB = 400 g – 60 g  = 340 g

Contoh Soal 5 :

sebanyak 25 gram gula (C₁₂H₂₂O₁₁) dilarutkan dalam 100 gram air (H₂O). Maka
kadar gula (C₁₂H₂₂O₁₁) dalam larutan adalah 20%.

Penyelesaian Soal :

Diketahui : massa C₁₂H₂₂O₁₁ = 25 gram

massa H₂O = 100 gram

Ditanya : Kadar C₁₂H₂₂O₁₁ ?

Jawab :
Hitung Kadar C₁₂H₂₂O₁₁ dengan cara :

% C₁₂H₂₂O₁₁ = (massa C₁₂H₂₂O₁₁ / massa larutan) × 100

= (25 gram / 125 gram) × 100

= 0,2 × 100

= 20%

2. Persen volume

                    Konsentrasi suatu larutan dari dua cairan dinyatakan sebagai presentasi
volume. Hal ini bisanya dijumpai pada konsentrasi minuman beralkohol. Misalnya
vodka yang mengandung 15 persen alkohol artinya didalam 100 mL vodka terdapat
15 mL alkohol.

Misalnya menentukan % volume alkohol dari suatu campuran. 40 mL alkohol


dicampur 50 mL aseton maka:

3. ppm dan ppb

       Untuk larutan yang sangat sangat encer untuk menyatakan konsentrasi digunakan
satuan parts per million atau bagian perjuta (ppm), dan parts per billion atau bagian
per milliar (ppb).

larutan dengan konsentrasi 1 bpj artinya mengandung 1 gram zat terlarut didalam tiap
1 juta gram larutan atau 1 mg zat terlarut dalam tiap 1 kg larutan.
Karena larutan yang sangat encer memiliki massa jenis = 1 g/mL, maka 1 bpj
diartikan sebagai 1 miligram zat terlarut dalam 1 liter larutan.

4. Molalitas

Kemolalan menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 Kg pelarut.

Dengan, Mr = massa molar, P = berat pelarut (gram)

Contoh

1) Berapa molal larutan NaCl jika diketahui persen massa NaCl = 10%
Jawab :

2) Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 3 g urea (CO(NH) 2)2) di
dalam 500 g air? (Mr urea = 60)

Jawab :

5. Molaritas (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan atau jumlah
milimol zat terlarut dalam 1 mL larutan.

Larutan 0,50M artinya 0,50 mol zat dalam satu liter larutan atau 0,50 milimol zat
dalam 1 mL larutan.

1L = 1 dm3 = 1000 mL = 1000 cm3

1 mol = 1000 mmol

 
 Contoh Soal :

Jika di dalam suatu botol pereaksi terdapat terdapat 250 mL larutan NaOH (Mr = 40)
yang  konsentrasinya 0,4M. maka

a. Berapa jumlah mol NaOH yang terkandung di dalam larutan tersebut

b. Berapa gram NaOH yang terlarut di dalam larutan tersebut

Jawab:

 a. Volume larutan = 250 mL = 0,25 L

Mol NaOH yang terlarut = 0,25 L x 0,4 mol/L = 0,10 mol

b. Gram NaOH yang terlarut dalam larutan = mol NaOH x Mr NaOH

= 0,1 mol x 40 g/mol = 4 g

Hubungan molaritas larutan dengan % massa

        Didalam laboratorium tersedia larutan asam format (CHO 2H) 4,6%. (Ar H = 1, C
= 12 dan O = 16) dengan massa jenis 1,01 g/mL. Tentukan konsentrasi larutan
tersebut…

Jawab
Atau

v Massa larutan = 1000 mL x 1,01 g/mL = 1010 g

v Massa zat terlarut = % massa x massa larutan = 4,6/100 x 1010 g = 46,46 g

v Mol CHO2H yang larut dalam 1 liter larutan = 46,46 g/46 g/mol = 1,01 mol

6. Fraksi mol (X)

                Fraksi mol menyatakan jumlah mol zat terlarut atau jumlah mol pelarut
dalam jumlah mol total larutan.

Contoh :

1) Dalam suatu larutan 16% massa naftalena dalam benzena, tentukan fraksi mol
masing-masing zat, jika diketahui Mr naftalena = 128 dan Mr benzena = 78?

Misalkan larutan total = 100 g


Hubungan Fraksi Mol, Kemolalan dan Kemolaran

                             Konstrasi larutan dapat dikonfersikan dari satuan ke satuan yang


lain.misalnya suatu larutan 40% NaNO 3 dengan massa jenis 1,36 g/mL. Hitunglah
fraksi mol, kemolalan dan kemolaran dari NaNO3? (Mr = 85)

Jawab

Massa larutan = 1000 mL x massa jenis

= 1000 mL x 1,36 g/mL

= 1360 gram

NaNO3 yang terlarut dalam 1 liter larutan

Massa molar NaNO3 = 85 g/mol

 
Jumlah air dalam larutan

= massa larutan – massa NaNO3

= (1360-544) gram = 816 g

= 816 / 18 = 45,33 mol

a. Fraksi mol NaNO3

Fraksi mol H2O

b. Kemolalan

c. Kemolaran
7. Normalitas (N)

Normalitas adalah satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion


yang dikandung sebuah larutan dan yang berbeda dari Normalitas ini, ialah adanya
perhitungan BE atau Berat Ekivalen.  Oleh karena itu ada definisi tambahan untuk
Normalitas. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu
liter larutan dengan satuan N

Berikut ialah rumus Normalitas (N) :

Lalu darimana kita mendapatkan BE atau Berat Ekivalen tersebut ?

BE ini sebenernya ialah Mr yang telah di pengaruhi oleh reaksi berdasarkan lepas /
diterimanya atom H.

Rumus BE adalah :

BE = Mr / Banyaknya atom H yang di lepas atau di terima

 Contoh Soal :

HCl Hanya memiliki 1 H maka Mr HCl = BE HCl


sedangkan, H2SO4 memiliki 2 H maka Mr H2SO4 = 2 BE H2SO4

dan seterusnya

Selain itu, Normalitas masih memiliki perhitungan cara pengenceran yang sama


seperti pengenceran untuk Molaritas.

Yaitu dengan : V1.N1 = V2.N2

 Contoh Soal : bagaimana cara membuat larutan HCl 1N dari 10 mL HCl 5N ?

10 x 5 = V2 x 1 maka V2 = 50 ml

Anda mungkin juga menyukai