Anda di halaman 1dari 39

MODUL 5 DAN MODUL 6

Kelompok 3
MODUL 5 : BANGUN RUANG
Pembelajaran DAN JARING-JARING BANGUN
RUANG
Matematika MODUL 6 : LUAS DAN VOLUME
di SD BANGUN RUANG
KELOMPOK 3
Jasilah 858953422
Novia Ayu Agustin 858953408
Kholila 858953415
Suci Ikfiani Kamala 858954567
Peta Konsep
KEGIATAN BELAJAR 1
A. UNSUR- UNSUR RUANG

1.TITIK. Geometri adalah suatu studi tentang himpunan titik. Dalam mempelajari geometri bangun ruang,
kita akan menemukan beberapa kata yang tidak didefinisikan. Contoh : titik, garis, bidang, ruang dan
permukaan. Meskipun kata atau istilah tidak didefinisikan, kita dapat mempelajari beberapa sifatnya.
Contohnya: sebuah titik tidak mempunyai ukuran atau dimensi. Meskipun titik tidak mempunyai ukuran,
seorang guru SD dapat menggambar sebuah “noktah” pada papan tulis untuk mewujudkan model titik.
Guru juga dapat memberikan huruf kapital pada noktah yang digambar untuk menyatakan titik.

2. GARIS. Garis adalah bagian atau patahan dari sebuah garis. Apabila ruas garis diperpanjang terus -
menerus
ke satu arah, maka terjadilah sinar

3. BIDANG. Bidang (bidang datar) meluas terus – menerus ke segala arah, maka tidak mungkin kita
menggambar bidang itu seluruhnya. Biasanya untuk menggambar bidang, kita ambil bagian yang
berbentuk daerah persegi panjang untuk mewakili bidang tadi. Untuk memudahkan pemahaman tentang
suatu bidang biasanya menggunakan model berupa jajargenjang untuk menggambarkan konsep tentang
bidang.
B. BI DANG BANYAK DAN BANGUN
RUANG
1. BIDANG BANYAK (POLIHEDRON)
Benda- benda disekitar kita seperti batu bata, kaleng mentega, drum minyak tanah,
lemari, kulkas dan sebagainya, benda semacam ini mempunyai permukaan sebagai
pembatasnya. Dalam geometri bangun ruang batas- batas benda seperti itu disebut
permukaan tertutup sederhana. Permukaan tertutup sederhana membagi ruang menjadi
tiga himpunan titik lepas. Ketiga himpunan titik itu adalah bagian dalam, bagian luar,
dan permukaan tertutup itu sendiri. Gabungan dari bagian dalamnya dan permukaan
tertutup sederhana dinamakan daerah permukaan tertutup sederhana. Sedangkan
sebuah permukaan tertutup sederhana yang terdiri dari daerah –daerah segi banyak
(poligon) dinamakan bidang banyak (polyhedron). Daerah segi banyak (poligon) dari
bidang banyak (polihedron) disebut sisi, ruas garis persekutuan dua sisi disebut rusuk
dan titik potong dua rusuk yang disebut titik sudut.
Contoh Gambar bidang banyak (Polyhedron)
Gambar 5.7
(a) Bidang empat dengan pembatas-pembatasnya hanya ada empat segitiga
(b)Bidang enam dengan pembatas-pembatasnya berupa segiempat sebanyak 6
buah
(c) pembatas-pembatasnya segiempat dan segitiga
Gambar bukan bidang banyak
Gambar 5.8
(a) Bukan bidang banyak karena mempunyai lubang
(b) Bukan bidang banyak karena bidangnya lengkung
(c) Bukan bidang banyak karena daerah dalamnya tidak tertutup
Gambar 5.9 bidang banyak yang disebut balok

Daerah segibanyak (poligon) dari bidang banyak (polihedron) disebut sisi, ruas
garis persekutuan dua sisi disebut rusuk, dan titik potong dua rusuk disebut
titik sudut. Pada gambar 5.9 tampak bidang banyak yang disebut dengan
balok
JARING-JARING BALOK

Jaring-jaring Balok Setiap bangun ruang tercipta


dari gabungan bangun datar, tak terkecuali balok.
Jaring-jaring balok merupakan sisi-sisi balok yang
direntangkan dengan mengikuti rusuk-rusuknya.
Bila di lipat pada sisi-sisi yang tepat dapat
membentuk balok.
LUAS DAERAH PERMUKAAN BALOK
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi pada suatu balok. Sisi balok ada
enam, dengan tiga pasang sisi yang sepasang sama ukurannya. Dengan demikian luas
permukaan balok sama dengan jumlah ketiga sisi pada balok dikalikan dua.

Rumus untuk mencari luas permukaan balok dapat ditentukan dengan cara berikut:
L alas = L atap = p × l
L sisi depan = L sisi belakang = p × t
L sisi kanan = L sisi kiri = l × t
Dengan demikian, rumus luas permukaan balok adalah

L = 2 × (pl + pt + lt).
VOLUME BALOK

Volume balok adalah ukuran ruang balok yang dibatasi oleh sisi-sisi
balok. Untuk menghitung volume balok (V), perlu diketahui panjang,
tinggi, dan lebar balok. Rumus volume balok adalah V = p × l × t.
Satuan volume balok adalah kubik yang ditulis dengan tanda pangkat
tiga, misalnya sentimeter kubik (cm3) dan meter kubik (m3).
2. BIDANG BANYAK BERATURAN
Bidang banyak beraturan adalah bidang banyak yang bidang sisinya berupa satu macam segi
banyak beraturan yang kongruen. Beberapa bidang banyak beraturan yang sudah dikenal sejak
zaman Yunani kuno, diantaranya:
a. Bidang empat beraturan (tetrahedron) c. bidang delapan beraturan (oktahedron)

b. Bidang enam beraturan (heksahedron) d. bidang dua belas beraturan (isohedron)

c. Bidang dua puluh beraturan ( dedocahendron)


Mengenai bidang banyak beraturan ini ada seseorang yang bernama Euler yang telah
menemukan sifat atau hubungan antara banyak titik sudut (T) , banyaknya sisi (S)
dan banyaknya rusuk (R) yaitu sebagai berikut:
3. BANGUN RUANG
Bangun ruang merupakan suatu bangunan yang memiliki ruang yang dibatasi oleh
beberapa sisi. Contoh : kotak kapur tulis, balon yang sudah ditiup, atau ruangan
yang dibatasi oleh empat dinding, lantai dan plafon (langit-langit) kesemuanya
merupakan
contoh-contoh bangun ruang. Berikut contoh contoh gambar bangun ruang yang
ada disekitar lingkungan kehidupan kita
4. PRISMA
Prisma adalah bidang banyak yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar dan beberapa
bidang lain yang berpotongan menurut garis-garis yang sejajar. Pengelompokkan prisma
atas letak rusuk tegaknya terhadap alas prisma terbagi menjadi prisma-prisma tegak
dan prisma-prisma miring.
Salah satu keluarga prisma yang sangat penting adalah prisma segi empat. Prisma segi
empat ada yang alasnya segi empat sebarang dan ada yang alasnya berupa jajargenjang.
Prisma yang alasnya berbentuk jajargenjajang disebut paralelepipidum atau
paralelepipida. Paralelepipida dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu paralelepipida
tegak dan paralelepipida miring.

* Skema prisma segiempat


JARING-JARING PRISMA
Prisma Segitiga
Prisma segitiga memiliki alas dan tutup yang berbentuk segitiga dengan sisi-sisi tegak yang
berbentuk persegi panjang. Berikut sifat dari prisma segitiga:
1.Mempunyai 5 buah sisi (3 bidang sisi tegak berbentuk persegi panjang dan 2 bidang sisi
alas dan tutup berbentuk segitiga)
2.Mempunyai 6 titik sudut
3.Mempunyai 9 rusuk (3 rusuk merupakan rusuk tegak)
LUAS PRISMA

Luas Permukaan Prisma


(2 x luas alas) + (keliling alas x tinggi)
Volume Prisma
Luas alas x tinggi
Tapi, rumus tersebut sesuaikan lagi dengan luas alas dari masing-
masing bentuk alasnya
VOLUME PRISMA

Ada dua rumus volume prisma segitiga yang bisa digunakan,


yaitu:
1. Volume = ((alas x tinggi) : 2) x tinggi prisma.
2. volume = (1/2 x alas x tinggi) x tinggi prisma
Paralelepipida tegak masih dapat dikelompokkan atas dua jenis lagi, yang alasnya daerah
jajargenjang dan yang alasnya daerah empat persegipanjang. Paralelepipida tegak yang alasnya
daerah persegipanjang disebut balok. Jika alas dari sisi tegak sebuah balok adalah
bujursangkar atau persegi, maka balok itu disebut sebuah kubus
Dari penjelasan diatas, maka kita dapatkan skema tentang macam-macam prisma
segiempat sebagai berikut.
5. LIMAS ATAU PIRAMID ( PYRAMID)
Limas merupkan suatu benda ruang yang dibatasi oleh sebuah segibanyak dan segitiga-
Segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan diluar segibanyak tersebut, sedangkan
sisi- sisi banyak itu merupakan alas- alas segitiga- segitiga.
* Limas segi empat sembarang
• Limas segi empat teratur
Limas teratur adalah limas yang bidang alasnya merupakan segi –n beraturan dan proyeksi
Titik puncak pada bidang alasnya berimpit dengan pusat bidang alasnya.

Keterangan :
1. Rusuk –rusuk alasnya sama
panjang AB=BC=CD=AD
2. Rusuk –rusuknya tegaknya sama
panjang
TA= TB=TC=TD
3. Semua bidang sisi tegaknya
kongruen TAB=TBC=TCD=TAD
6. BIDANG EMPAT
Bidang empat adalah limas yang alasnya berupa segitiga .

Ada beberapa ketentuan (definisi) yang perlu kita ketahui tentang bidang empat:
1. Bidang empat teratur adalah bidang empat yang keempat bidang batasnya kongruen
2. Bidang empat tegak adalah bidang empat yang salah satu rusuknya tegak lurus
pada bidang lurus pada bidang alas.
3. Bidang empat siku- siku adalah bidang empat yang mempunyai tiga rusuk bertemu
pada
satu titik sudut saling tegak lurus.
4. Bidang empat sembarang adalah bidang empat yang tidak termasuk salah satu
bidang empat diatas.
JARING-JARING LIMAS
Pada jaring-jaring limas segiempat tersebut terdapat lima bangun datar yaitu
sebuah segiempat dan empat buah segitiga yang kongruen.
Pada bangun limas segiempat T.ABCD mempunyai jaring-jaring yang terdiri dari
sebuah alas berbentuk segiempat yaitu segiempat ABCD dan empat buah segitiga
yang kongruan yaitu segitiga TAB, TBC, TCD, serta segitiga TDA.
LUAS LIMAS

Luas permukaan limas segiempat = luas alas + luas sisi tegak


L = ( a x a ) + ( 2 x a x t)
Keterangan:
•L : luas permukaan limas
•a : ukuran sisi alas limas
•t : tinggi sisi tegak limas
Secara umum, luas permukaan limas adalah
Rumus luas permukaan limas = luas alas + luas sisi tegak
VOLUME LIMAS

Rumus volume limas = 1/3 x Luas Alas x tinggi limas


Atau secara sederhana dapat ditulis:
V = 1/3 x La x t
Keterangan:
•V : volume limas
•La : luas sisi alas limas
•t : ukuran tinggi limas
7. TABUNG ATAU SILINDER (cylinder)
Tabung atau silinder adalah tempat kedudukan titik –titik yang berjarak tertentu (R) dari
Sebuah garis tetap s. Tabung dengan sumbu s dan jari – jari R disingkat dengan (s, R) seperti
Tampak pada gambar berikut :
JARING - JARING TABUNG
Jaring jaring tabung terdiri dari 2 lingkaran (alas dan
tutup tabung) dan persegi panjang (selimut tabung).
Kemudian, karena persegi panjang tersebut
melingkar di sekeliling alas dan tutup, maka
panjang dari selimut tabung akan sama dengan
keliling dari alas maupun tutup tabungnya dan
lebar dari persegi panjang tersebut merupakan
tinggi dari tabung yang terbentuk.
LUAS PERMUKAAN TABUNG
Luas permukaan pada setiap bangun ruang dihitung dengan cara menjumlahkan
setiap luasan dari sisi – sisi yang membentuk bangun ruang tersebut atau
jumlahan luasan dari jaring-jaringnya.

Karena tabung memiliki 3 sisi, maka luas permukaan tabung dihitung dengan
menjumlahkan luasan ketiga sisinya. Sehingga,

Luas permukaan = luas alas + luas selimut + luas tutup

Dengan luas alas dan tutup nya sama dengan dan luas selimutnya sama dengan
keliling alas atau tutup dikali dengan tingginya, atau luas selimut sama dengan .
Kemudian diperoleh

Luas Permukaan = π r2 + 2 π r t + π r2

Luas Permukaan = 2 π r ( t + r )
VOLUME TABUNG
Setiap bentuk bangun ruang pasti memiliki volume, tidak terkecuali tabung.
Pada umumnya, setiap bentuk bangun ruang berjenis prisma tegak memiliki
volume yang dapat dirumuskan sebagai

Volume Tabung = Luas Alas × Tinggi

Karena dibagian awal sudah diketahui bahwa tabung termasuk dalam bangun
ruang prisma tegak, maka rumus volume tabung juga mengikuti rumus umum
volume prisma, yang kemudian jika kita jabarkan menjadi

Volume Tabung = Luas Alas × Tinggi

Volume Tabung = π r2 t

Sehingga sekarang kita dapat mencari volume dari tabung menggunakan


rumus Volume Tabung = π r2 t tersebut.
8. KERUCUT (Conic)
Kerucut adalah tempat kedudukan garis – garis yang melalui sebuah titik tetap P dan
memotong sebuah lingkaran (N,R) sehingga PN ┴ bidang lingkaran (N,R). Titik P disebut
Titik puncak, lingkaran (N,R) dinamakan lingkaran alas dan PN disebut sumbu kerucut.
Garis – garis itu disebut garis – garis pelukis (definisi).
Jaring jaring bangun ruang kerucut kerucut terdiri dari 2
bagian yaitu selimut kerucut dan alas kerucut. Pada selimut
kerucut terbentuk dari bidang juring lingkaran, sedangkan
pada alas kerucut berbentuk lingkaran.
LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KERUCUT

Rumus luas permukaan dan volume kerucut yaitu :

Rumus Luas Permukaan Kerucut = (π × r²) + (π × r × s)

Rumus Volume Kerucut = 1/3 × π × r² × t

Keterangan :
π = phi (22/7 atau 3,14)
r = jari jari
s = panjang rusuk
t = tinggi
9. BOLA
Bola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama (R) dari sebuah titik tetap
M. Titik M disebut titik pusat dan jarak yang sama atau R disebut jari –jari bola. Bola
yang Demikian disebut bola (M,R).
Seperti halnya dalam lingkaran pada geometri bidang, bahwa di dalam bola dikenal pula istilah
Tali busur atau garis tengah. Tali busur bola adalah garis hubung dua buah titik sebarang yang
terletak pada bola , pada gambar 5.34 ruas garis PQ adalah tali busur. Sedangkan tali busur
yan
Melalui titik pusat disebut garis tengah bola.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan bola, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Bidang singgung pada bola ialah bidang yang hanya mempunyai satu titik persekutuan
dengan bola. Sedangkan titik persekutuannya disebut titik singgung.
b. Garis singgung pada bola ialah garis yang hanya mempunyai satu titik persekutuan dengan
bola, dan titik persekutuannya disebut titik singgung.
Bola dapat juga dianggap sebagai benda putar, perhatikan gambar berikut :
Rumus Bola
Rumus luas permukaan dan volume bola
yaitu :

 Rumus Luas Permukaan Bola = 4 × π × r²

 Rumus Volume Bola = 4/3 × π × r³

Keterangan :
π = phi (22/7 atau 3,14)
r = jari jari
C. MI SKONSEPSI PEMAHAMAN UNSUR-UNSUR RUANG

1. Sering terjadi miskonsepsi dalam memahami konsep sisi dari bangun – bangun ruang.
Dalam geometri ruang, sisi adalah sebagai bidang – bidang pembatas. Sisi tersebut
dapat berupa daerah segibanyak dan bisa juga sisinya lengkung. Bangun ruang yang
sisinya berupa segibanyak contohnya prisma, limas, balok, kubus, bangun bidang
banyak, dan lain – lain. Sedangkan bangun ruang yang sisinya berupa lengkungan
adalah bola, kerucut dan tabung. Namun kita sering menyebut sisi dari suatu bangun
ruang disebut rusuk. Padahal rusuk adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua
sisi suatu bangun ruang. Kesalahan ini dikarenakan pengertian sisi dalam geometri
bangun datar terbawa ketika membicarakan bangun ruang.

1. Miskonsepsi sering terjadi ketika memahami konsep kerucut dan tabung. Kerucut
mempunyai dua sisi. Sisi pertamanya adalah daerah lengkungan tertutup sederhana
yang disebut alas. Sisi kedua adalah daerah tertutup sederhana yang terjadi karena titik
dihubungkan oleh ruas garis dengan tiap titik di tepi alasnya.

Anda mungkin juga menyukai