KULIAH TUGAS 3
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4407/ Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Sekolah Khusus adalah diperuntukkan bagi anak yang mempunyai problema yang lebih
berat bagi intelektualnya maupun emosinya.
Sekolah terpadu / inklusi, sekolah ini diperuntukkan bagi anak tunadaksa yang mempunyai
problema ringan dan problema penyerta dan tidak disertai oleh problema retadasimental.
NOMOR 2
1.Perawatan dengan obat
obat-obatan dapat mengurangi atau menghilangkan gangguan perilaku, seperti adanya perbaikan
perhatian, hasil belajar dan nilai tes yang baik, serta anak hiperaktif menuju ke arah perbaikan
2. Modifikasi perilaku
Salah satu teknik yang banyak dilakukan untuk mendorong perilaku prososial dan mengurangi
perilaku antisosial adalah penyesuaian perilaku melalui operant conditioning dan task analysis
(analisis tugas). Dengan operant conditioning kita mengendalikan stimulus yang mengikuti respons.
Misalnya, seorang anak kecil mengisap ibu jari jika menonton TV. Orang tua mematikan TV selagi
ibu jari di mulut anak dan menyalakan TV jika ia tidak mengisap ibu jarinya. Dalam hal ini anak
akan belajar jika ia ingin TV menyala maka ia tidak boleh mengisap ibu jari. Mengisap ibu jari
adalah operant yang dikendalikan oleh stimulus (matinya TV) yang mengikutinya. Pengondisian
operant berdasarkan prinsip dasar bahwa perilaku adalah suatu fungsi konsekuensi penerapan
stimulus positif (TV menyala) segera setelah suatu respons (matinya TV) merupakan hukuman.
Tugas analysis dilaksanakan dengan cara menata tujuan dan tugas dengan lengkap, membuat tugas
dengan terperinci sehingga anak dapat melakukannya, barulah anak mengerjakan tugas itu dalam
jangka waktu tertentu, mengadakan pujian bila anak berhasil.
NOMOR 3
Irfan tergolong pada gangguan kesulitan belajar Disleksia.
Irfan unggul dalam bidang non akademik yaitu memiliki kelebihan dalam bidang olahraga tetapi sisi
lain dia memiliki kelemahan dalam bidang akademik yaitu sulitnya mengelola bentuk symbol visual
dan angka sehingga membuat perkembangan belajar irfan sedikit tertinggal pemahamannya
dibanding teman-teman sekelasnya maka dari itu perkembangan Irfan jadi terhambat dalam bidang
akademik.
NOMOR 4
Adapun asesmen informal untuk anak yang mempunyai kesulitan menulis yakni:
1. Observasi
Adalah kegiatan pengumpulan data yang memrlukan ketekunan dan ketrampilan. Tentu sudah tau
observasi kan ya. Jika kepala sekolah guru hebat sering supervisi pasti sudah tau bagaimana rasanya
di observasi mengajarnya. Dalam konteks assesment kesbel guru juga bisa mengobservasi siswa yang
diduga kesbel. Tentunya dengan instrumen observasi yang dibuat sendiri. Misalnya asesment
perkembangan membaca siswa. Oleh karena itu, kita dapat menduga apakah kiranya anak tersebut
kesbel dengan teknik observasi. Instrumennya tentu dengan instrumen yg kita buat sendiri. Observasi
adalah ketika kita tau keadaan saat ini siswa dan perkembangannya.
2. Rating Scale
Digunakan sebagai alat pencatat selama melakukan pegamatan terhadap kegiaan kemajuan belajar
siswa dalm bidang akademik dan non akademik atau sosial. Untuk rating scale juga instrumennya
bisa kita buat sesuai kebutuhan.
3. Cheklist
Berbentuk pertanyaan-petanyaan yang dapat mewakili prilaku yang mungkin ditampilkan siswa.
4. Anecdotal Record
Catatan tentang peristiwa-peristiwa khusus yang dilakukan anak sehingga peristiwa tersebut perlu
direkam untuk melengkapai dokumen yang diperlukan dalam menilai perkembangan anak. Jadi
anecdotal ini adalah salah satu cara untu assesment anak didik kita yang diduga kesbel. Hampir sama
seperti observasi namun jika observasi berbentuk pernyataan jika anecdotal kita menceritakan.
NOMOR 5
Menggunakan Teknik Identifikasi, Langkah yang dapat di tempuh dalam mengidentifikasi siswa
seperti Ani, yang sudah diperkirakan mengalami kesulitan belajar yaitu: menandai siswa dalam satu
kelas atau kelompok belajar baik yang sifatnya umum maupun lebih khusus seperti Ani.Observasi
pada saat pembelajaran, memeriksa buku catatan pribadi, dan melaksanakan sosiometris untuk
melihat hubungan sosial psikologisyang terdapat pada para siswa. Sedangkan Teknik remediasi dapat
melakukan beberapa cara seperti; a) menelaah kembali siswa yang diberi bantuan, b) melakukan
alternatif Tindakan, c) evaluasi pengajuan remedial.