Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INDEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

tehnik penilaian dalam perkembangan anak, pengertian asessmen

jenis-jenis asessmen pada anak usia dini ,urgensi asessmen pada anak

Dosen pengampu: Ibu Nur Adiyah Yuliastri, M.Pd

Disusun oleh :7

1. Eliatun Fitri (220103030)

2. Aulia Adisa (220103046)

3. Zurriyatun Solihah (220103047)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

1
UNIVERSITAS HAMZANWADI

TH. 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat di pergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini di susun
dalam rangka menyelesaikan tugas dari dosen kami ibu Nur Adiyah Yuliatri, M. Pd selaku
dosen pengampu matakuliah permasalahn anak usia dini

Penulisan makalah ini bertujuan untuk sedikit mengulas mengenai permasalahan anak
usia dini. Akan tetapi berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini serta dengan adanya media massa yang sangat membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Sebagai mahasisiwa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki sangatlah


terbatas sehingga dalam makalah ini masih banyak kekurangan,karena pengalaman yang
kami miliki sangatlah kurang. Oleh karena itu, kami harapkan keritik dan saran untuk
memeberikan masuakan- masukan yang bersifat memebangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Teknik penilaian dalam perkembangan anak..................................................................2
B. Pengertian asesmen.........................................................................................................3
C. Jenis-jenis asesmen pada anak usia.................................................................................3
D. Urgensi assessment pada anak........................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN...............................................................................................................6
DAFTAR FUSTAKA...............................................................................................................7

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan Optimal: Deteksi dini memungkinkan intervensi yang tepat waktu
untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam mencapai
perkembangan optimal mereka. Penanggulangan Masalah: Dengan mengidentifikasi
masalah secara dini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau
mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul.

Kualitas Hidup: Deteksi dini dapat meningkatkan kualitas hidup anak, terutama
jika mereka memiliki kebutuhan khusus, seperti gangguan perkembangan atau
disabilitas. Dukungan Keluarga: Orangtua dan keluarga anak dapat mempersiapkan diri
secara emosional dan praktis untuk mendukung anak dalam menghadapi masalah
perkembangan

B. Rumusan masalah
1. Apa Teknik- Teknik dalam perkembangan anak

2. Apa pengertian asesmen

3. Jenis-jenis asesmen pada anak usia dini

4. Bagaimana urgensi asesmen pada anak

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik penilaian dalam perkembangan anak


Ada berbagai teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur perkembangan
anak. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Observasi:

Mengamati dan mencatat perilaku anak selama bermain, belajar, dan


berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain. Observasi ini dapat bersifat
terstruktur atau tidak terstruktur.

2. Tes Standar:

Menggunakan tes tertentu yang telah distandarisasi untuk mengukur


kemampuan anak dalam bidang tertentu, seperti kemampuan kognitif atau
kemampuan bahasa.

3. Portofolio:

Menciptakan kumpulan bukti-bukti dari karya anak, catatan pengamatan, dan


sampel kinerja anak untuk memberikan gambaran lengkap tentang perkembangan
mereka.

4. Wawancara:

Berbicara langsung dengan anak untuk memahami pandangan mereka tentang


diri mereka sendiri, minat, dan pengalaman.

5. Skala Perkembangan:

Menggunakan skala tertentu yang dirancang untuk mengukur perkembangan


anak dalam beberapa area, seperti kemampuan motorik halus atau sosial.

6. Pertanyaan dan Jawaban:

Mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak untuk mengukur pemahaman,


pengetahuan, atau keterampilan mereka.

5
7. Pengamatan oleh Orang Tua:

Orang tua dan wali juga sering kali dilibatkan dalam memberikan wawasan
tentang perkembangan anak mereka.

8. Rekaman Audio dan Video:

Merekam audio atau video dari anak selama kegiatan tertentu untuk kemudian
dianalisis.

Penting untuk menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan usia dan
tingkat perkembangan anak serta tujuan penilaian yang diinginkan. Selain itu,
penilaian perkembangan anak sebaiknya bersifat holistik dan mencakup berbagai
aspek perkembangan, termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional.

B. Pengertian asesmen
Asesmen adalah proses evaluasi atau penilaian sistematis terhadap suatu situasi,
kondisi, atau individu dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan guna
membuat keputusan, mengidentifikasi masalah, atau mengukur kinerja. Dalam berbagai
konteks, asesmen dapat merujuk pada beragam metode dan teknik yang digunakan untuk
mengukur, mengevaluasi, atau menganalisis sesuatu, seperti asesmen pendidikan,
asesmen kesehatan, atau asesmen kinerja.

Asesmen adalah proses evaluasi atau penilaian yang sistematis dan terencana
untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang suatu subjek, situasi, atau kondisi.
Tujuan asesmen dapat bervariasi, termasuk untuk membuat keputusan, mengukur
kinerja, mengidentifikasi masalah, atau menyediakan informasi yang diperlukan untuk
tujuan tertentu. Asesmen dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti pendidikan,
kesehatan, psikologi, bisnis, atau berbagai bidang lainnya. Itu melibatkan pengumpulan
data, analisis, dan interpretasi hasil untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan.

C. Jenis-jenis asesmen pada anak usia


Asesmen pada anak usia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan
dan fokusnya. Beberapa jenis asesmen pada anak usia termasuk:

1. Asesmen Perkembangan:

Mencakup evaluasi kemampuan anak dalam berbagai aspek perkembangan,


seperti kognitif, fisik, sosial, dan emosional. Ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perkembangan yang sesuai atau masalah perkembangan.

2. Asesmen Pendidikan:

6
Melibatkan penilaian kemampuan belajar anak, seperti membaca, menulis, dan
berhitung. Ini digunakan untuk mengukur pencapaian akademik dan membantu
mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

3. Asesmen Psikologis:

Melibatkan penilaian aspek psikologis anak, termasuk kecerdasan, emosi,


perilaku, dan kesejahteraan mental. Ini dapat membantu dalam diagnosis gangguan
mental dan memberikan rekomendasi perawatan.

4. Asesmen Sosial dan Perilaku:

Digunakan untuk mengevaluasi interaksi sosial anak, perilaku, dan kemampuan


beradaptasi dalam lingkungan sosial. Ini penting untuk mengidentifikasi masalah
perilaku atau sosial.

5. Asesmen Kesehatan Fisik:

Melibatkan pemeriksaan fisik dan penilaian kesehatan anak, seperti


pertumbuhan, status gizi, dan kesehatan umum. Tujuan utamanya adalah memastikan
kesehatan fisik yang baik.

6. Asesmen Kesehatan Mental:

Fokus pada kesehatan mental anak, mencakup evaluasi gejala gangguan mental,
perasaan, dan respon emosional. Digunakan untuk diagnosis dan perencanaan
perawatan kesehatan mental.

7. Asesmen Bermain:

Melibatkan pengamatan anak selama bermain untuk memahami perkembangan


kognitif, motorik, dan sosial. Asesmen bermain dapat memberikan wawasan tentang
perkembangan anak secara keseluruhan.

8. Asesmen Kepribadian:

Digunakan untuk mengevaluasi ciri kepribadian anak, termasuk tingkat


introversi, ekstroversi, neurotisisme, dan lainnya. Ini bisa membantu dalam
memahami karakteristik individu anak.

Penting untuk diingat bahwa asesmen pada anak usia harus dilakukan dengan
sensitif, sesuai dengan usia anak, dan dengan perhatian terhadap kebutuhan mereka.
Biasanya, asesmen anak melibatkan kombinasi metode observasi, wawancara dengan
orang tua atau pengasuh, serta penggunaan instrumen penilaian yang sesuai dengan
tujuan asesmen tersebut.

7
D. Urgensi assessment pada anak
Asesmen pada anak memiliki urgensi yang sangat penting karena memiliki
beberapa manfaat dan tujuan yang sangat relevan:

1. Identifikasi Dini Masalah Perkembangan:

Asesmen pada anak memungkinkan identifikasi dini masalah


perkembangan, baik itu dalam hal perkembangan fisik, kognitif, sosial, atau
emosional. Tindakan dini dapat membantu mengatasi atau memperbaiki masalah
tersebut sebelum semakin memburuk.

2. Perencanaan Perawatan dan Intervensi:

Hasil asesmen membantu dalam perencanaan perawatan dan intervensi yang


sesuai dengan kebutuhan anak. Hal ini penting dalam mengatasi gangguan
perkembangan, kesehatan, atau masalah perilaku.

3. Peningkatan Kualitas Pendidikan:

Asesmen pendidikan pada anak membantu dalam menilai pencapaian


akademik mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang
memerlukan perhatian lebih dalam pendidikan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.

4. Pencegahan dan Deteksi Gangguan Mental:

Asesmen kesehatan mental pada anak membantu dalam deteksi dini


gangguan mental. Dengan deteksi dini, tindakan perawatan dan dukungan dapat
diberikan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

5. Pengembangan Rencana Perkembangan:

Asesmen membantu dalam merencanakan pengembangan anak, baik itu


dalam aspek pendidikan, sosial, atau kesehatan. Ini membantu anak mencapai
potensinya secara optimal.

6. Memberikan Dukungan Kepada Orang Tua dan Pengasuh:

Hasil asesmen dapat memberikan wawasan dan panduan kepada orang tua
dan pengasuh untuk mendukung perkembangan anak. Mereka dapat memahami
kebutuhan anak mereka dengan lebih baik.

7. Pengambilan Keputusan:

8
Asesmen menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan yang bijak terkait dengan kesejahteraan dan perkembangan anak. Ini
melibatkan pemahaman lebih dalam tentang keadaan anak.

8. Penelitian dan Evaluasi Program:

Asesmen pada anak juga digunakan dalam penelitian dan evaluasi program
pendidikan, kesehatan, dan sosial untuk anak. Data ini membantu dalam
meningkatkan program-program yang ditujukan untuk anak.

Penting untuk mencatat bahwa asesmen pada anak harus dilakukan secara
profesional dan sensitif, dengan memperhatikan hak dan kesejahteraan anak. Dalam
banyak kasus, asesmen dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan
kehidupan dan masa depan anak.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Deteksi dini asesmen anak memiliki peran penting dalam memastikan
perkembangan anak yang optimal. Ini memungkinkan identifikasi masalah
perkembangan sejak dini, sehingga tindakan korektif dapat diambil sesegera
mungkin.Berbagai faktor, seperti riwayat keluarga, lingkungan, dan perkembangan fisik
dan psikologis anak, berkontribusi pada proses deteksi dini. Oleh karena itu, pendekatan
yang holistik dan komprehensif diperlukan.

Pengumpulan data yang cermat, evaluasi yang akurat, dan perbandingan data
dengan standar perkembangan penting dalam proses deteksi dini.Deteksi dini
memungkinkan adanya intervensi tepat waktu dan dukungan yang sesuai bagi anak-anak
yang membutuhkannya. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan
meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul.

Pentingnya kerjasama antara orangtua, tenaga medis, dan pendidik dalam proses
deteksi dini untuk memastikan perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang efektif.

10
DAFTAR FUSTAKA
Guralnick, M. J. (2011). Early intervention for children with intellectual disabilities: An
update. Journal of Applied Research in Intellectual Disabilities, 24(1), 1-16.

Glascoe, F. P. (2005). Early detection of developmental and behavioral problems. Pediatrics


in Review, 26(8), 272-280.

Shonkoff, J. P., & Phillips, D. A. (Eds.). (2000). From neurons to neighborhoods: The
science of early childhood development. National Academies Press.

Squires, J., & Bricker, D. (2009). Ages & Stages Questionnaires: A parent-completed child
monitoring system (3rd ed.). Paul H Brookes Publishing.

Meisels, S. J., Atkins-Burnett, S., Xue, Y., Bickel, D. D., & Son, S. H. (2003). The Early
Screening Inventory—Revised (ESI-R) as a developmental indicator and school readiness
measure. School Psychology Review, 32(1), 52-68.

11

Anda mungkin juga menyukai