BLEACHING
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
Reza Apriliani
Salisa FikaMalati
Thalia Junica Amanda
COOKING
• Pada proses pemasakan(cooking) bertujuan untuk merubah dari bentuk
chip menjadi serat-serat individu (selulosa dan hemiselulosa), dan
memisahkan kandungan yang tidak diinginkan seperti lignin dan
ekstraktif.
• Proses pemasakan pulp di PT. TeL menggunakan continuous digester,
sebelum proses pemasakan ada beberapa tahapan yang dipersiapkan,
antara lain:
1. Chip Feeding Preparation (Persiapan Pengisian Chip)
2. Pemasakan di dalam Digester
1. Chip Feeding Preparation (Persiapan Pengisian Chip)
Chip yang sudah disaring di chip screening, dan didapatkan accept chip kemudian akan dikirimkan ke air lock feeder yang
berupa alat pengisi berbentuk bintang, didalam air lock feeder terdapat tujuh buah kantung yang disebut pocket, dan terdapat
chip gate ( pint penutup) untuk membatasi udara dan gas yang dapat keluar dan masuk dari chip bin, yang dijaga tertutup oleh
pembeban (bandul)
• Chip Bin
Setelah chip melalu air lock feeder maka chip tersebut akan masuk menuju chip bin, chip bin mempunyai 2 fungsi utama,
Pertama. Menyediakan waktu tinggal dan kesinambungan pengoperasian digester selama ada masalah mengenai aliran chup
yang masuk ke digester. Kedua, untuk pemanasan awal (pre- streamingh sehingga dapat menyediakan waktu tinggal yang
cukup selama proses pemanasan awal tersebut.
• Chip Meter
Untuk menentukan laju produksi pada digester.
• Low Pressure Feeder (LPF)
Chip yang keluar dari chip meter akan masuk menuju LPF. LPF berbentuk sebagai pembatas (seal) antara atmosfir
(didalam chip bin dan chip meter) dan tekanan didalam steaming vessel kurang lebih 124 kPa. Alat ini dapat mengurani
kebocoran steam untuk mengirim masuk ke steaming vessel
• Chip Chute
Setelah melewati steaming vessel kemudian chip akan masuk menuju chip chute, alat ini berbentuk tabung tegak yang
bertekanan, yang menghubungankan antara steaming vessel dan high pressure feeder, level yang ada didalam chip
chute dikendalikan menggunkan kran pengendali level, level yang dikendalikan berkisar antara 40-60%, setelah itu chip
menuju high pressure feeder.
• High Pressure Feeder
HPF berkerja berputar searah jarum jam, arah putaran sangat penting untuk diamati hal ini dikarenakan takut terjadinya
rotor berputar bergeser dengan rumah dari HPF. Tekanan dari HPF adalah 1375 kPa yang akan menyebabkan chip dapat
dikirim menuju bagian atas dari mesin digester atau top separator.
• Top Separator
dapat membersihkan gasket saringan silinder dari chip dan fines .
• Sand separator, in-line drainer dan level tank
Cairan yang dikeluarkan dari pompa chip chute mengalirkan ke sand separator untuk
memisahkan pasir dari system. Cairan masuk separator membawa pasir ke sekeliling sand
separator, menjauhi lubang pengeluaran sehingga memungkinkan pasir mengendap ke bagian
bawah
2. Pemasakan di dalam Digester
Pada proses pemasakan, chip yang berada di dalam digester akan memasuki beberapa zona pemasakan dari:
• Impregnasi Zone : merupakan proses masuknya bahan kimia pemasak kedalam serpih yang melalui dua cara, yaitu penetrasi
melalui lumen dan difusi. Cairan pemasak yang telah melewati zona impregnasi akan diekstrak dan dikirim ke evaporator untuk
dipekatkan.
• Cooking Zone :Pada akhir impregnasi, solid turun dan mengalir melalui pusat tabung melewati chip column menuju saringan
upper cooking yang ditempatkan disekeliling diameter bagian dalam sheel digester. Setelah melewati daerah upper zone, chip
kemudian menuju lower zone, chip bergerak turun sementara cairan pemasakan bergerak keatas untuk keluar pada saringan upper
cooking.
• Extraction Zone : untuk mengeluarkan black liquor dengn kandungan residual alkalinya sudah rendah yang bias mengakibatkan
kappa number yang tinggi dan jumlah shieves yang tinggi pada akhir pemaksan.
• Washing Zone: Setelah daerah saringan ekstraksi, chip turun masuk ke daerah pencucian pada digester.
• Blowing : Pada akhir impregnasi, solid turun dan mengalir melalui pusat tabung melewati chip column menuju saringan upper
cooking yang ditempatkan disekeliling diameter bagian dalam sheel digester. setelah melakukan pencucian maka pulp yang sudah
dicuci akan dikeluarkan dari dalam digester dengan melalui outlet device
BLEACHING
Sebelum proses bleaching terdapat proses washing, screening,pressing dan delignifikasi oksigen.
Pada proses pemutihan (Bleaching) menggunakan proses Elementary Chlorine Free yaitu proses pemutihan
dengan menggunakan senyawa klor dalam bentuk Klorin Dioksida, dan ditambah peroksida untuk
meningkatkan derajat keputihan. jika derajat keputihanan yang diinginkan belum tercapai. Proses pemutihan
memiliki beberapa tahapan proses yang harus di lalui :
• Tahap pemutihan (Do) menggunakan Klorin Dioksida yang berfungsi untuk mengikat kandungan lignin
pada pulp.
• Tahap ekstraksi (Eop) menggunakan NaOH, O2, H2O2 yang berfungsi untuk mengikat zat zat organik dan
kandungan lignin dalam pulp serta memperkuat ikatan selulosa.
• Tahap pemutihan kembali (D1/D2) menggunakan Klorin Dioksida untuk mengikat kandungan lignin dalam
pulp.
Kondisi Operasi Pada DO Tower
Di Unit Bleaching
Neraca
Massa
Digester
Neraca Panas Digester
27 juli 2019
Panas yang Hilang Digester
Rumus:
Panas yang hilang (Qloss) = (Q in total) – (Q out total)
= (6420067,29) – (5487443,609)
= 932623,68 kkal
Rumus:
Perhitungan Minggu 1
Produksi (Ton/minggu) = 1271,99
Konsentrasi ClO2 (kg/m3) = 9,02
Flow ClO2 (m3/minggu) = 1892,32
Cl2 aktif = 2,63