Anda di halaman 1dari 21

Wet Process Kiln

By : M. Khana Mulia Aprilian


Proses Kiln Basah

 General Process
 Pengertian Wet Process Kiln
 Penggilingan Bahan Baku (Raw Mill)
 Main Groups of System
 Long Wet Process
 Wet Process Kiln with Slurry Preheaters
 Kelebihan dan Kekurangan Wet Process Kiln
General Process
Ada 4 perbedaan mendasar untuk jenis proses
pembakaran klinker :
1. Dry Process ~ Raw meal yang dikeringkan
( < 1%)
2. Semi Dry Process ~ Feed atau materialnya
lembab ( = 10 - 12%)
3. Semi Wet Process ~ Hampir basah
sempurna ( = 17 - 21%)
4. Wet Process ~ Slurry/Bubur untuk raw
material yang akan diproses oleh kiln ( =
25 - 40%)
Heat Consumption and Kiln Feed Moisture
Wet Process Kiln

• Proses basah digunakan di masa lalu terutama karena tidak


tersedianya teknologi pencampuran kering untuk kiln feed material.
Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan
menambahkan air dalam jumlah tertentu serta dicampurkan dengan
luluhan tanah liat. Kemudian, bubur halus dengan kadar air 25-40
% (slurry) ini dikalsinasi dalam tungku panjang (long rotary kiln)
dengan perpindahan panas awal terjadi pada rantai atau chain
section.

• Proses ini boros, karena menggunakan panas sekitar 1500 – 1900


kcal/kg terak, dan biasanya mempunyai suhu exit gas150 – 250 °C.
Wet Process Kiln
Drying Zone

• Pada drying zone, water content pada slurry atau


nodules terevaporasi. Reaksi ini berakhir pada suhu
material 100°C.

• Pada wet process kiln, drying zone umumnya


merupakan bagian dari chain zone.
Penggilingan Bahan Baku (Raw Mill)

Penggilingan untuk proses basah dilakukan


dalam raw mill dengan menambahkan sejumlah air
kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 30-40
%. Material-material ditambah air diumpankan ke
dalam raw mill. Karena adanya putaran, material
akan bergerak dari satu kamar ke kamar
berikutnya. Pada kamar 1 terjadi proses
pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan
sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry.
Pembakaran / Pembentukan Clinker pada Kiln

Sebuah kiln proses basah memiliki panjang hingga


200 m dan diameter 6m. Tujuannya untuk menguapkan air
yang terhitung banyak dalam slurry dan untuk mencapai
perpindahan panas yang efesien.
Slurry yang mengandung sekitar 40% air
membutuhkan banyak energi untuk menguap, dan berbagai
perkembangan proses basah ditujukan untuk mengurangi
kadar air dari bahan baku
Elements of a Wet Kiln System
Main Groups of System
a) Long Kiln dengan atau tanpa internal
preheater system
b) Short Kiln dengan external preheater.
Contoh : Suspension preheaters, grates or
external slurry preheaters
Long Wet Process
Long Kiln Process adalah jenis yang paling sederhana diantara
instalasi produksi semen biasa. Klinker dibakar dalam tabung
panjang terkadang tanpa peralatan perpindahan panas
tambahan. Oleh karena itu pertukaran panas antara bahan dan
gas agak buruk dan ekonomi panas kiln semen jenis ini biasanya
tidak lebih baik dibandingkan dengan preheater modern.
Long Wet Process
• Proses pembakaran relative lama.
• Perpindahan panas internal ditingkatkan dengan
rantai (drag chain).
• Konsumsi panas tinggi, yaitu 5300 sampai 6300
kj / kg karena penguapan air.
• Konsumsi tinggi dapat dikurangi dengan slurry
thinners yang memungkinkan kandungan air slurry
25-30%
Wet Process Kiln with Slurry Preheaters

Ada 2 macam Wet Process Kiln with


Slurry Preheaters, yaitu :
• External Slurry Preheaters
• Internal Slurry Preheaters
External Slurry Preheaters

Untuk meningkatkan
pertukaran panas antara
gas dan slurry, serta untuk
mengurangi ukuran kiln.
Ekternal slurry preheater
telah dikembangkan oleh
MIAG (Kalzinator /
Precalciner) dan Krupp
(Konzentrator),
Drum berputar dengan
kemasan internal khusus.
Drum ini memiliki diameter
yang hampir sama dengan
kiln yang panjangnya sedikit
lebih kecil dari diameternya.
Kapasitas mesin ini dibatasi
800 sampai 1000 t / d dan
sering terjadi masalah
operasi. Sangat sering,
preheater eksternal adalah
sumber false air yang besar.
External Slurry Preheaters oleh fives cail-babcock
Sistem yang lebih baik dikembangkan oleh Fives
Cail-Babcock. Lifting bucket dan chain curtains
menghasilkan slurry curtain yang menahan sejumlah
debu dan meningkatkan pertukaran panas.

Gambar External Slurry


Preheaters oleh fives cail-
babcock
Internal Slurry Preheaters

F.L. Smidth merancang sistem slurry


preheater yang diintegrasikan ke dalam
kompartemen kiln, yang seharusnya
menghindari kerugian dari preheaters slurry
eksternal. Dalam prakteknya, konstruksi ini
ternyata sangat sensitif terhadap
penyumbatan.
Kelebihan dan Kekurangan Wet Process Kiln

Kelebihan
1. Keseragaman dan kualitas klinker yang lebih
tinggi
2. Pencampuran dan koreksi slurry lebih mudah
karena berupa luluhan/larutan.
3. Fluktuasi kadar air tidak berpengaruh pada
proses.
4. Debu yang dihasilkan relative lebih sedikit.
5. Fakta bahwa masalah sirkulasi yang sulit lebih
mudah dikendalikan pada kiln basah.
Kelebihan dan Kekurangan Wet Process Kiln

Kekurangan
1. Baik digunakan hanya bila kadar air
bahan bakunya cukup tinggi.
2. Pada waktu pembakaran memerlukan
banyak panas (Menggunakan 22% panjang
kiln).
3. Waktu yang dibutuhkan relative lama.
4. Kurang efesien jika dibandingkan dengan
dry process.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai