General Process
Pengertian Wet Process Kiln
Penggilingan Bahan Baku (Raw Mill)
Main Groups of System
Long Wet Process
Wet Process Kiln with Slurry Preheaters
Kelebihan dan Kekurangan Wet Process Kiln
General Process
Ada 4 perbedaan mendasar untuk jenis proses
pembakaran klinker :
1. Dry Process ~ Raw meal yang dikeringkan
( < 1%)
2. Semi Dry Process ~ Feed atau materialnya
lembab ( = 10 - 12%)
3. Semi Wet Process ~ Hampir basah
sempurna ( = 17 - 21%)
4. Wet Process ~ Slurry/Bubur untuk raw
material yang akan diproses oleh kiln ( =
25 - 40%)
Heat Consumption and Kiln Feed Moisture
Wet Process Kiln
Untuk meningkatkan
pertukaran panas antara
gas dan slurry, serta untuk
mengurangi ukuran kiln.
Ekternal slurry preheater
telah dikembangkan oleh
MIAG (Kalzinator /
Precalciner) dan Krupp
(Konzentrator),
Drum berputar dengan
kemasan internal khusus.
Drum ini memiliki diameter
yang hampir sama dengan
kiln yang panjangnya sedikit
lebih kecil dari diameternya.
Kapasitas mesin ini dibatasi
800 sampai 1000 t / d dan
sering terjadi masalah
operasi. Sangat sering,
preheater eksternal adalah
sumber false air yang besar.
External Slurry Preheaters oleh fives cail-babcock
Sistem yang lebih baik dikembangkan oleh Fives
Cail-Babcock. Lifting bucket dan chain curtains
menghasilkan slurry curtain yang menahan sejumlah
debu dan meningkatkan pertukaran panas.
Kelebihan
1. Keseragaman dan kualitas klinker yang lebih
tinggi
2. Pencampuran dan koreksi slurry lebih mudah
karena berupa luluhan/larutan.
3. Fluktuasi kadar air tidak berpengaruh pada
proses.
4. Debu yang dihasilkan relative lebih sedikit.
5. Fakta bahwa masalah sirkulasi yang sulit lebih
mudah dikendalikan pada kiln basah.
Kelebihan dan Kekurangan Wet Process Kiln
Kekurangan
1. Baik digunakan hanya bila kadar air
bahan bakunya cukup tinggi.
2. Pada waktu pembakaran memerlukan
banyak panas (Menggunakan 22% panjang
kiln).
3. Waktu yang dibutuhkan relative lama.
4. Kurang efesien jika dibandingkan dengan
dry process.
TERIMA KASIH