Anda di halaman 1dari 11

ROTARY DRYING

Disusun oleh:
SHANDY ISMAIL
191000221201058
Pengertian
Proses pengeringan merupakan salah satu tahapan penting dalam penanganan bahan
pangan. Hal tersebut disebabkan karena proses pengeringan dapat memperpanjang
masa simpan produk pangan sehingga dapat dikonsumsi lebih lama.
Pengeringan mempunyai keuntungan karena kebutuhan energi panas yang gratis
tetapi tidak efektif terutama karena sangat bergantung pada penyinaran matahari.
Sehingga pada malam hari atau hujan maka proses pengeringan tidak dapat
dilakukan. Akibatnya kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan menjadi rendah .
Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat pengering tipe rotari ini adalah mengeringkan produk
yang umumnya berbentuk granular atau padatan di dalam silinder
horisontal berputar yang dialiri udara panas untuk menguapkan air produk.
Pengunaan silinder horisontal berputar dimaksudkan untuk memungkinkan
aliran udara mengalir secara merata melalui permukaan produk yang
dikeringkan.
Skema sistem pengering rotari dengan sumber panas biomassa
Tujuannya

Tujuan yang ingin dicapai dari riset ini adalah untuk menghasilkan
prototipe inovasi peralatan pengeringan pati tipe rotari (rotary dryer) yang
bersumber panas pengering berasal dari pembakaran biomassa yang layak
secara teknis, ekonomis dan ergonomis untuk diterapkan pada industri
pengolahan pati di Papua.
Tahapan-Tahapan Rotary Dryer
1. Pembuatan rancang bangun alat pengering tipe rotari bersumber panas biomassa.
2. Perakitan alat
3. Pengujian kinerja peralatan
4. Analisis sifat-sifat fisikokimia pati yang dihasilkan
5. Optimasi dan Pengembangan Alat Pengering.
6. Analisis kelayakan peralatan untuk pengeringan pati sagu dan tapioka skala industri.
7. Peningkatan skala peralatan (scale up).
Unit tungku pembakaran dan penukar panas

Melalui hasil pengujian tungku pembakaran dengan menggunakan bahan bakar biomassa
kayu dengan rata-rata sebanyak 10 kg, diperoleh suhu udara pengeringan maksimum sebesar
79,8 oC, dengan suhu udara maksimum di daerah sekitar ruang pembakaran sebesar 51,1 oC.
Tinggi suhu udara di lingkungan sekitar tungku pembakaran, disebabkan karena adanya radiasi suhu
panas hasil pembakaran kayu dalam ruang pembakaran. Suhu udara lingkungan di rata-rata 30 oC.
Hasil pengukuran kadar air pati sagu dengan berbagai kemiringan silinder pengering

Kadar air paling rendah diperoleh melalui perlakuan kemiringan silinder


pengering sebesar 1 derajat yaitu sebesar 18,32% bb. Sedangkan
penggunaan kemiringan 2 dan 3 derajat menghasilkan masing-masing
22,41% bb dan 24,15% bb.
Keuntungan
- Kebutuhan sumber energi panas matahari yang gratis
- memanfaatkan sumber panas dari pembakaran
biomassa

Kerugian

- Sangat bergantung pada penyinaran matahari


- Sehingga pada malam hari atau hujan maka proses
pengeringan tidak dapat dilakukan.
Kesimpulan
1. Penelitian ini menghasilkan prototipe alat pengering pati sagu tipe rotari dengan
sumber panas biomassa hasil pembakaran
2. Semakin kecil kemiringan silinder terhadap poros akan menghasilkan kadar air akhir
bahan yang lebih rendah karena waktu tinggal (resindence time) yang lebih lama
SEKIAN TERIMA KASIH 😇

Anda mungkin juga menyukai