b. Tidak memerlukan peralatan yang mahal. b. Jumlah panas matahari tidak tetap.
c. Tenaga kerja tidak perlu mempunyai keahlian tertentu. c. Kenaikan suhu tidak dapat diatur, sehingga waktu
penjemuran tidak dapat ditentukan dengan tepat.
Pada pengeringan ini digunakan prinsip sublimasi, dimana bahan pangan dibekukan terlebih
dulu dan air dikeluarkan dari bahan secara sublimasi dalam kondisi tekanan vakum. Jadi langsung
dari bentuk padat menjadi gas atau uap, dan proses ini dilakukan dalam vakum (tekanan < 4 mmHg).
Suhu yang digunakan pada system ini adalah sekitar (-10oC).
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN
Keuntungan :
Kelemahan :
a. Dapat mempertahankan stabilitas produk
(menghindari perubahan aroma, warna, dan unsur
organoleptik lain). Karena tingkat pendinginan yang kurang
b. Dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan rendah suhunya dan relatif tidak stabil
(pengkerutan dan perubahan bentuk setelah sehingga tidak menjamin keawetan
pengeringan sangat kecil).
produk pangan yang dibekukan. Pada
c. Dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil penggunaan ammonia sebagai bahan
pengeringan sangat berongga dan lyophile sehingga
daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke pendingin, suhu terdingin yang dapat
sifat fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang dicapai untuk refrigeran produk pangan
hampir sama dengan sebelum pengeringan). yaitu antara -1 derajat Celsius sampai
d. Pengeringan menggunakan alat freeze dengan -46 derajat Celsius.
dryer/pengering beku lebih aman terhadap resiko
terjadinya degradasi senyawa dalam ekstrak. Hal ini
kemungkinan karena suhu yang digunakan untuk
mengeringkan ekstrak cukup rendah.
Pengeringan
Secara Osmotik
(Osmotic
Dehydration)
Pengeringan secara osmotic didasarkan atas proses osmosis yang dapat digunakan untuk
memindahkan air dari larutan encer kelarutan yang lebih pekat melalui lapisan semipermeabel. Proses
pemindahan berlangsung sampai terjadi keseimbangan antara larutan gula dengan bahan yang
dikeringkan.
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN
Keuntungan Kerugian
Meningkatkan kualitas warna, rasa dan Molekul NaCl pada pengeringan ostomotik
tekstur bahan, efisiensi energi, penurunan dapat mempenetrasi bahan dan mengubah
biaya pengemasan dan distribusi, tanpa rasa.
treatment dengan bahan kimia,
meningkatkan stabilitas produk selama
penyimpanan dan kehilangan nutrisi dapat
dikurangi.
APLIKASI
BIDANG
PANGAN
1. Metode pengeringan apa yang digunakan pada pembuatan keripik buah dimana buah ini tidak tahan/rusak
terhadap suhu yang tinggi(Indria Yustisi 1630201
Jawab:Yang dinakaman dengan keripik itu sendiri adalah suatu yang bahan yang terlebih dahulu dikeringkan dengan
pengeringan baik secara tradisional(sun dryer) ataupun Artifisial(dengan mesin) lalu digoreng dengan mengunakan
media minyak sebagai penghantar panas untuk membuat renyah keripik tersebut jadi pembuatan keripik buah ini
masuk kedalam frying lebih tepatnya dengan menggunakan vakum frying dimana dapat menggunakan suhu yang
lebih rendah dimana tekananya berada dibawah 1 Atm sehingga senyawa makro atau mikro masih bisa
dipertahankan kandungan tidak terlalu hilang semuanya.
2. Untuk pengeringan dengan menggunakan metode freeze drying itu contohnya apa saja apa bisa selain sayuran?
(Reza Juliansyah 1630201
Jawab: bisa,contohnya buah buahan selain dari industri pangan freeze drying juga dapat diaplikasikan dalam dunia
farmasi
3. Apa perbedaan tekanan parsial sama tekanan biasa (Fatimah Z
4.Foam mat drying bagaimana caranya?(Indria Yustisi 1630201
Jawab:pengeringan bahan cair yang sebelumnya dijadikan buih terlebih dahulu dengan penambahan zat
pembusa dan zat tahan panas. Tujuan dari foam mat drying adalah memperluas permukaan,
menurunkan tegangan permukaan, meningkatkan rongga, mengembangkan bahan, mempercepat
penguapan air, serta menjaga mutu bahan
Dekstrin sebagai bahan pengisi untuk melindungi bahan dari panas, menambah berat, mengikat air dan
mempercepat proses pengeringan.