01 02
KILN DIMENSIONING MECHANICAL ASPECT
OF ROTARY KILN
03 04
RIDING RING FIXATION KILN SHELL OVALITY
ROTARY KILN
Rotary Kiln adalah sebuah perangkat pyroprocessing yang digunakan untuk menaikkan
material sampai pada suhu tinggi (kalsinasi) dalam suatu proses berkelanjutan. Material
yang biasanya diproduksi menggunakan rotary kiln meliputi: Semen, Kapur, Refraktori,
Metakaolin, Titanium dioksida, Alumina, Vermiculite, Bijih besi .
Kiln merupakan alat yang berbentuk tabung berongga yang mempunyai kemiringan tertentu
(4) yang berperan dalam proses pemanasan material homogen dengan
Suhu maksimum 1450̊c
Umpan kiln dari preheater akan masuk melalui inlet chamber. Tenaga gerak
dari motor dan main gear menyebabkan kiln berputar. Perputaran pada kiln diatur
oleh girth gear yang berfungsi sebagai pengaman dan mengurangi beban main gear.
Karena pengaruh kemiringan dan gaya putar kiln, maka umpan kiln akan bergerak
perlahan disepanjang kiln. Dari arah yang berlawan gas panas hasil pembakaran
batu bara dihembuskan oleh burner, sehingga terjadi kontak panas dan perpindahan
panas antara umpan kiln dengan gas panas.
Kontak panas tersebut akan mengakibatkan terjadinya reaksi kimia untuk
membentuk komponen semen. Pembakaran akan terus berlangsung sampai
terbentuk klinker dan akan keluar menuju clinker cooler. Selama proses
pembakaran, material akan melewati 4 zona dalam kiln dengan jangkauan
suhu yang berbeda-beda sehingga dalam kiln akan terjadi reaksi kimia
pembentukan senyawa penyusun semen.
Proses perpindahan panas di dalam kiln sebagian besar ditentukan oleh
proses radiasi sehingga diperlukan isolator yang baik untuk mencegah
panas terbuang keluar. Isolator tersebut adalah batu tahan api (batu
briks) dan coating yang terbentuk selama proses.
KILN
01 DIMENSIONING
Karena kiln berbentuk tabung maka dimensi kiln ditentukan dengan
diameter D dan panjang L:
L [m] dan D [m] dengan rasio L/D
Salah satu faktor pembatas untuk diameter adalah stabilitas mekanis dari
'lengkungan' lapisan batu brick. Diameter maksimum yang dapat
direalisasikan dengan aman untuk ukuran batu brick standar adalah sekitar
6,5 m
Disamping ini adalah
teknologi proses
penentuan dimensi kiln
yang paling banyak
digunakan
CONTEN IN THREE COLUMNS
Spesific Volume Load dan Specific Zone Load tidak mempunyai ukuran tentu.
Mereka biasanya ditentukan untuk membuat instalasi yang dapat dibandingkan.
Beban spesifik secara tidak langsung adalah kecepatan gas, karena menghasilkan
sejumlah energi panas tertentu melalui pembakaran bahan bakar menghasilkan aliran gas
proporsional yang dapat dihitung.
Thermal Burning Zone Load per penampang dianggap sebagai faktor pembatas untuk sistem kiln modern.
Untuk rasio panjang /diameter tertentu, Thermal BZ Load sebanding dengan beban panas di bagian dalam
permukaan lapisan yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lifetime batu brick.
Kiln dilengkapi dengan riding ring yang terbuat dari cast steel. Riding ring
biasanya didesain full-floating dan didesain untuk beban tekanan/tarikan
rendah. riding rings dibuat presisii dengan mesin agar pas dengan landasan yang
dipasang di shelll.
Riding ring kiln tidak terpasang pada shell kiln. Riding ring atau tyre didesain mengambang
untuk menyerap ekspansi panas dari kiln shell. Jarak yang tidak memadai antara kiln shell dan
riding ring dapat menyebabkan penyempitan kiln shell. Riding ring melakukan gerakan relatif
pada kiln shell. Penurunan atau penghentian gerakan relatif ini merupakan peringatan bahaya
bahwa penyempitan cangkang akan segera terjadi. Oleh karena itu, pengaturan dikembangkan
untuk menjaga gerakan relatif dalam batas-batas tertentu, dengan mengukur gerakan relatif,
untuk mencegah kemacetan riding ring.
KILN DRIVE GEAR
Riding ring dengan fiksasi splined memberikan dukungan yang lebih baik pada shell kiln.
Karena kiln shell disuspensikan secara lateral dalam bar pembawa yang dirancang secara
memadai, ovalitas jauh berkurang sehingga menghasilkan lifetime batu bricks yang lebih
baik.
THANKS !
REFERENCE
Duda 01 pg 86
Internet