Anda di halaman 1dari 40

ID FAN

3 Cindy Safitri
EVE 15 A
1902315015
Pembahasan
0 Dew Point of Moist Air at
Atmospheric Pressure
0 Stack Draft

1 2
0 Spray Cooling Gas 0 Abrasion Resistance

3 4
0
1
Dew Point of Moist Air
at Atmospheric
Pressure
Dew Point?
Titik embun adalah suhu di mana uap air di udara pada tekanan udara konstan mengembun
menjadi air cair pada tingkat yang sama di mana ia menguap.

• Pada suhu di bawah titik embun, air akan meninggalkan udara.


Dew point adalah udara yang didinginkan (tanpa perubahan tekanan dan
kelembapan) agar menjadi jenuh.

• Dew point yang tinggi menunjukan jumlah uap air.


• Perbedaan antara dew point dengan suhu udara menunjukan RH yang
tinggi atau yang rendah,

 Jika perbedaan dew point dengan suhu udara tinggi maka RH rendah
sedangkan,
 Perbedaan dew point dengan suhu udara rendah maka RH pun rendah.

 • Jika
Dewsama antara
Point suhu artinya
-20 degC udara dan dew
udara pointakan
hanya menunjukan RH 100
mengembun %. air
menjadi
Tekanan Uap Aktual
Tekanan uap actual tinggi = Jumlah uap air yang tinggi
Tekanan uap actual rendah = Jumlah uap air yang rendah

Tekanan Uap Jenuh


Uap air kadang mengalami kondisi jenuh dan mengakibatkan berubah wujud lagi
menjadi butir – butir air, disini kita akan mengenal tekanan uap jenuh.
Tekanan uap jenuh  tekanan uap air yang mendesak jika udara jenuh.
Kelembaban
Kelembaban atau humidity  banyaknya volume uap air dalam udara dalam
waktu dan lokasi tertentu. Pemanasan matahari menyebabkan air yang ada di
permukaan bumi menguap dan mengisi ruang udara.
• Semakin tinggi suhu suatu daerah maka kelembabannya semakin tinggi
sedangkan semakin rendah suhu maka kelembaban semakin rendah.

Kelembaban udara dibagi menjadi :

1. Kelembaban relatif
2. Kelembaban absolut atau mutlak.
Kelembaban
1. Kelembaban relatif adalah perbandingan jumlah uap air dalam
udara dengan jumlah air maksimum yang dapat ditampung oleh
udara dalam suhu yang sama.
2. Kelembaban mutlak adalah banyaknya uap air yang terkandung
dalam 1 m³.

Kelembaban udara pada suatu tempat dapat ditentukan dengan membandingkan jumlah
kandungan uap air yang ada pada ruang tersebut dengan jumlah uap air maksimal yang
dapat dicapai pada suhu tersebut dalam keadaan jenuh, karena kelembaban relatif
diukur dalam persentase maka hasil perbandingan tersebut dikalikan dengan 100%.
Kelembaban
Relatif (RH)

Artinya, bahwa kandungan uap air sebanding dengan


suhu udara, semakin tinggi suhu udara pada suatu
tempat maka kelembaban akan semakin tinggi, begitu
juga sebaliknya.
Contoh
Pada suhu 85ºC kandungan uap air maksimal mencapai 183 grains per
pound berat udara. Pada keadaan ini dikatakan bahwa kelembaban udara
sebesar 100%. Jika udara tersebut dikondisikan dengan menurunkan
kandungan uap airnya hingga 131 grains per pound pada suhu yang sama
(85ºC), maka:

Jadi kelembaban relatif pada keadaan diatas adalah 71,6%.


Maka,

1. Relative humidity tidak menunjukan seberapa banyak jumlah uap air


aktual di udara.

2. Relative humidity dapat berubah ketika jumlah uap air dan suhu udara
berubah.

3. Dew point adalah indikator jumlah uap air di udara.


DEW
POINT

Dew Point (titik embun) dapat terjadi di dalam pipa


(duct) yang memiliki hot gas. Hal ini bisa
menyebabkan korosi dan menimbukan plug pada
bagian dalam dinding – dinding duct.
Bagaimana Cara Mengatasi
Dew Point?
Titik embun yang dihasilkan bisa dikurangi dengan cara
menambahkan udara kering dari compressor.
Dew Point terhadap Tekanan dan
Temperature
 Semakin tinggi tekanan maka akan menghasilkan dew point yang
tinggi pula.
 Semakin tinggi temperature udara maka akan semakin tinggi juga
dew pointnya.
Grafik Dew Point Terhadap
Temperature Udara

Semakin tinggi temperature udara maka


akan semakin tinggi juga dew pointnya.
0
2
Stack Draft
Stack of Electrostatic
Precipitator
Stacker adalah peralatan untuk ventilasi gas panas
atau gas dari boiler, kompor, dan perapian pergi ke
atmosfer.
• Fungsi utama stacker untuk mendispersikan gas
dari indoor ke outdoor atau atmosfer. Gas
dibuang agar tidak terhisap oleh lingkungan
manusia. Jika manusia menghirup gas terutama
untuk gas sulfur oksida, itu bisa membuat sulit
untuk bernafas atau bahkan pingsan.
Stack Draft
Prinsip Kerja
Stack
Prinsip Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1700-1782 diawal abad ke-18.
Pada intinya, prinsip Bernoulli menyatakan bahwa dimana kecepatan fluida tinggi, tekanan
rendah, dan dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi.

Dari prinsip tersebut dapat dijelaskan bahwa proses naiknya asap dalam cerobong diawali
karena kondisi asap itu sendiri. Asap yang dihasilkan oleh pabrik memiliki suhu yang panas.
Artinya, lebih tinggi dari suhu udara yang berada di sekitar/di atas cerobong asap.

Karena tingginya suhu ini, mengakibatkan massa jenis udara kecil sehingga bergerak keatas.
Selain itu, terdapat angin yang bertiup di bagian atas cerobong, yang menyebabkan tekanan
udara di sekitar cerobong menjadi lebih kecil. Sedangkan di dalam ruangan tertutup tidak
terdapat angin yang bertiup, sehingga tekanan udara lebih besar. Inilah yang mengakibatkan
asap pabrik tergiring naik keluar.
Kandungan Kimia yang
Menyebabkan Pencemaran Udara
dari Stack
1. Karbon Dioksida (CO2)
Ini adalah hasil pembakaran sempurna karbon dengan oksigen dalam pembakaran batubara, minyak dan gas di
industri. Gas karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca.

2. Sulfur Dioxide (SO2)


Senyawa berasal dari pembakaran industri perminyakan, batubara dan letusan Gunung Merapi. Sulfur dioksida
yang dihirup banyak dapat menyebabkan pneumonia dan tenggorokan akibat pembentukan asam sulfit.

3. Nitrogen Oksida (NO)


Termasuk nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida. Sebagian besar ada hasil dari asap kendaraan bermotor
dan bahan bakar industri.
0
3
Spray
Cooling Gas
Spray Cooling Gas in
Conditioning Tower
Equipment yang menggunakan system spray cooling
gas ini pada pabrik semen PT.SBI ialah GCT “Gas
Conditioning Tower”
GCT adalah Gas Conditioning Tower yang tersusun
atas beberapa equipment yang terintegrasi dengan
PLC
Fungsi
CGT
Menurunkan temperatur udara dari Preheater

Sebagai sarana pemisah debu yang


terbawa udara

Menyesuaikan input gas yang masuk EP


Prinsip Operasi GCT
● Gas panas dan material yang berasal dari menara
pre-heater akan masuk GCT dari atas, kemudian di
beri air bertekanan tinggi (berada di samping atas)
agar terjadi pendinginan secara co-current.

● Gas yang telah didinginkan akan keluar dari GCT


dan menuju bagian berikutnya.

● Material berupa debu jatuh ke bawah menuju hopper


. Material yang berbentuk debu tersebut selanjutnya
dibawa oleh chain conveyor untuk dibawa ke alat
transport berikutnya
Prinsip

Kerja
GCT bekerja untuk menurunkan temperatur udara yang keluar dari Preheater karena suhu
tersebut tidak dianjurkan masuk langsung ke EP

(maks. Suhu inlet = 150 C - 180 C)

• Gas panas akan masuk GCT dari atas, kemudian di beri air bertekanan tinggi (berada di
samping atas) agar terjadi pendinginan secara co-current.

• Gas yang telah didinginkan akan keluar dari GCT dan menuju bagian berikutnya.
Bagian-
bagian GCT
Gu
● Gun pada gas conditioning tower berfungsi
n pembawa air dan udara yang
sebagai
bertekanan sebelum disemprotkan melalui
nozzle. Terdapat jalur air dan udara yang
terpisah didalam gun tersebut

Noz
Nozzle pada GCT terletak dibagian ujung

zle
dari gun. Nozzle merupakan alat yang
memfasilitasi air agar terjadi penyebaran
yang merata .Ada tiga kegunaan dari
nozzle, yaitu sebagai pendistribusi air ke
area agar lebih merata, meningkatkan luas
permukaan air dan menciptakan impact ke
material padat
Compressor
● Kompresor pada GCT berfungsi sebagai penyedia udara
bertekanan yang digunakan sebagai pendorong air pada
nozzle gas cooling tower. Tekanan udara pada tanki
kompresor harus dijaga agar tidak kurang dari 4.5 Bar. Hal
ini dilakukan untuk menjaga agar perbandingan air dan
udara pada gas cooling tower tidak terganggu karena
rendahnya tekanan angin.

Water
Pompa
● Water Pompa pada GCT berfungsi sebagai penyuplai air pendingin.
Tipe pompa air yang digunakan pada sistem GCT adalah tipe
centrifugal pump. Tekanan air pada keluaran pompa berkisar
antara 12-16 bar. Tekanan tersebut dapat diatur oleh pressure relief
valve.
Hopper
● Hopper pada GCT berfungsi sebagai pengumpul material yang
jatuh kebagian bawah GCT. Material yang berbentuk debu
tersebut selanjutnya dibawa oleh chain conveyor untuk dibawa
ke alat transport berikutnya. Jika penyemprotan pada GCT tidak
baik, maka air akan menyebabkan debu pada bagian hopper
GCT menggumpal. Gumpalan debu tersebut dapat
menyebabkan alat transport pada bagian bawah GCT mati.
Panel
Kontrol
Panel kontrol  berfungsi sebagai pengatur suhu outlet gas cooling
tower secara otomatis.
● Pengaturan bukaan valve air dan valve udara diatur oleh PLC
dengan sistem PID. Temperatur keluaran gas cooling tower
ditetapkan oleh operator dengan set-point operasional 140oC.

● Selanjutnya besaran flow dan tekanan yang dibutuhkan pada sistem


gas cooling tower akan disesuaikan oleh PLC. Perbandingan tekanan
air dan udara pada gun juga diatur oleh panel kontrol. Dengan
begitu, komposisi air dan udara dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pendinginan pada gas cooling tower secara otomatis.
Outside
View
0
4
Abrasion Resistance
Definisi
Ketahanan abrasi  mengacu pada kemampuan material dan struktur untuk menahan abrasi. Ini
adalah metode untuk mengikis atau menggosok dengan cara gesekan.

Kemampuan ini membantu menjaga struktur dan tampilan asli material.

• Equipment yang terdapat material bergerak, menggesek equipment tersebut


harus ada perlindungan.
• Ketahanan abrasi menolak keausan mekanis. Bahan tahan abrasi berguna untuk
bagian yang bergerak.
Contoh :
Gesekan Material pada Duct

ID Fan
Defleksi Partikel Abrasif pada Fan

Plat deflektor pada impeller (Gambar 4.6) Gambar 4.6a menunjukkan saluran masuk kipas dan
impeler yang berputar. A, B dan C adalah garis aliran untuk gas dan garis 1, 2 dan 3 mewakili
lintasan untuk partikel dengan ukuran yang bervariasi. Garis 1 mengacu pada partikel yang sangat
kecil yang erat mengikuti garis aliran gas. Dengan meningkatnya ukuran partikel lintasan 2 dan 3
menyimpang dari garis aliran gas. Partikel-partikel membentur pelat belakang impeler dan
mengikisnya.
Perlindungan Bagian yang
Mengalami Abrasi
1. Perlindungan Langsung
2. Perlindungan dengan
Pemasangan Pelat
Perlindungan Langsung
1. Menambah ketebalan suku cadang aus
Ini hanya harus dilakukan ketika abrasi sangat
ringan (ID di belakang endapan elektrostatik)

2. Permukaan keras langsung pada impeller oleh


elektroda atau proyeksi fusi

Proses ini sangat efisien jika simpanan dipilih dengan


baik dan diterapkan dengan benar. Namun, ketebalan
deposit terbatas. Struktur dasar impeler dapat
terpengaruh (pengenceran permukaan yang keras dan
penambahan energi yang signifikan) dan karakteristik
mekanis baja dapat memburuk, terutama setelah
beberapa operasi pemeliharaan.
Perlindungan Langsung

3. Keramik yang direkatkan

• Kekerasan mereka sangat tinggi dan mereka sangat tahan


terhadap abrasi ulet.
• Suhu harus dibatasi dan keramik cenderung lepas pada ujung
bilah (gaya sentrifugal tinggi).
• Aplikasi pada komponen statis lebih mudah dan lebih dapat
diandalkan.
Perlindungan dengan

Pemasangan Langsung
Pelat atau pelat baja ringan (atau baja dengan tingkat yang sama dengan struktur dasar)
ditambahkan ke blade dan di pelat tengah.

 Perlindungan ini hanya berlaku jika abrasi rendah. Jika area perlindungan tidak cukup lebar,
pelat dasar juga bisa diserang.

• Pakailah pelat baja tahan abrasi. Proses ini diterapkan terutama pada impeller berbilah
datar. Pelat aus dipasang dengan sekrup countersunk. Penggantian itu mudah, tetapi
solusinya tidak mencukupi jika abrasi sangat tinggi.

• Pelat aus baja ringan dengan permukaan yang keras oleh elektroda atau lapisan semprot
hardsurface. Solusi ini memiliki keuntungan ganda penggantian mudah dan ketahanan
tinggi terhadap abrasi ketika jenis deposit dipilih dengan baik. Selain itu, permukaan yang
keras di lokasi mudah dilakukan tanpa risiko untuk struktur dasar
Thank
you Do
you
have

Anda mungkin juga menyukai