Anda di halaman 1dari 35

CONVENTIONAL KILN DRYING

Minarti Eka Putriani 11216001


Puji Rahayu 11916001
Viona Febrinisa M. 11916029
Riezca cecilia 11917013
Pendahuluan
• Pengeringan kiln dilakukan di ruang tertutup atau bangunan yang diatur suhu,
kelembaban, dan sirkulasi udaranya.
• Proses pengeringan tungku pada kayu sebaiknya dikendalikan dengan
temperatur tidak melebihi 60o-70oC, agar zat-zat ekstraktif kayu jati tidak
keluar dan mengubah warna kayu menjadi lebih gelap
• Tujuan pengolahan ini sebenarnya hanya untuk menghindarkan kayu jati dari
perubahan warna (discolouration) karena suhu tungku yang tinggi.
• Tujuan lain adalah untuk menghindarkan timbulnya warna merah pada
permukaan kayu jati (proses oksidasi dengan udara), terutama pada permukaan
kayu yang tertutup
Pendahuluan
• Suhu initial drying digunakan 100-130F (38-54oC), untuk final drying
ketika moisture content kurang dari 15%, 150-200F(66-93oC).
• Penggunaan suhu udara yang lebih tinggi dan dan kecepatan udara yang
lebih cepat merupakan prinsip dari pengeringan kiln drying.
• Kontrol kelembaban udara dan equilibrium moisture content selama
proses kiln drying merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk
menghindari cacat yang disebabkan oleh penyusutan.
• Pada zaman dulu, pengaturan suhu, kelembaban dan kecepatan aliran
udara dikontrol pada pengeringan kiln drying oleh semi-automatic dry and
wet bulb controllers. Namun saat ini banyak digunakan peralatan berbasis
komputer untuk pengeringan kiln drying.
Dry Kiln Design
• Dua tipe :
1.Packed-loaded

- Memiliki capital cost/unit yang lebih rendah

2.Track-loaded

- Lebih baik untuk mengeringkan kayu hijau

• Lamanya aliran udara pada tipe packed-loaded dan reheating/pemanasan


kembali pada tipe track-loaded berperan penting dalam pengeringan kayu
hijau.
• Desain pengering dimana aliran udara berjalan lebih jauh/lebih panjang tanpa
pemanasan ulang membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama.
Dry Kiln Design
• Biaya pengeringan berhubungan langsung dengan lamanya waktu yang
diperlukan untuk mengeringkan kayu.
• Perjalanan udara yang lama juga berarti RH akan berubah secara substansial
yang berpotensi menciptakan kelembaban tinggi sehingga terjadi stanning.
• Perjalanan udara yang lama dan perbedaan tingkat pengeringan dalam
tumpukan dapat menyebabkan overdrying.
• Overdrying dapat diatasi dengan melakukan pemanasan ulang udara pada
titik tengah. Namun, jika terlalu banyak radiasi langsung dari pemanasan
dapat menciptakan masalah lain yaitu cacat serta dapat meningkatkan
biaya operasi.
packed-loaded track-loaded
Dehumidification Drying
• Biasanya pengeringan dry kiln menggunakan steam/uap, tapi metode
pengeringan ini menggunakan listrik.
• Metode ini menarik karena dapat menghasilkan pengeringan dengan kualitas
tinggi dengan investasi modal kecil dengan waktu pengeringan yang mirip
dengan kiln uap.
• Untuk operasi kecil-menengah (<2 juta kaki papan/tahun) terbukti menjadi
metode pengeringan yang ekonomis. Jika tarif listrik rendah (dibawah
$0,07/kWh), operasi besar pun juga ekonomis.
• Internal rate of return setelah pajak juga melebihi 12% ketika kayu yang
dikeringkan dihargai $200/ribu kaki papan.
Dehumidification Drying
• Metode ini dapat mengeringkan kayu pada suhu hingga 150F (66oC) dengan
nilai MC akhir 6%.
• Suhu dehumidifier listrik dapat membunuh serangga dan telurnya.
• Kualitas kayu yang dihasilkan sama bagusnya dengan pengeringan uap.
• Peralatan yang digunakan pada dehumidifikasi mirip dengan kiln uap.
Perbedaannya, tungku dehumidifikasi menggunakan energi listrik untuk
menghilangkan kelembaban dari atmosfer tungku sedangkan kiln uap
menggunakan ventilasi. Tungku dehumidifikasi mendaur ulang panas,
sedangkan tungku uap mengeluarkan energi potensial ini.
• Kompresor yang digunakan pada metode dehumidifikasi harus tepat.
Dehumidification Drying
• Suhu kiln yang dibutuhkan paling sedikit 85F (29oC) sebelum kompresor
dinyalakan.
• Jika kayu dingin, maka perlu dilakukan pemanasan awal.
• Kipas pada tungku dehumidifikasi harus mengedarkan udara dengan
kecepatan sekitar 1,8 m/s. Kecepatan yang lebih tinggi untuk spesies yang
cepat kering.
• Pada metode ini, dinding bangunan dilapisi dengan isolator, karena
menggunakan energi listrik, sehingga kehilangan panas itu mahal.
• Total energi yang digunakan dalam dehumidifikasi adalah 50% lebih rendah
dari kiln uap konvensional. Namun, biaya listrik dapat lebih tinggi.
Dehumidification drying
Basic Operation Kiln Philosophy
• Jadwal kiln, yang menunjukkan suhu, kelembaban, dan kecepatan yang
diinginkan merupakan faktor penting untuk menghindari kecacatan
pengeringan.
• Cacat utama yang sering terjadi adalah perubahan warna dan retak.
• Rangkaian dry dan wet bulb, menentukan suhu dan RH di tempat
pengeringan yang diterapkan pada berbagai proses pengeringan.
• Jadwal kiln dapat diklasifikasikan menjadi jadwal umum dan jadwal khusus.
Jadwal umum untuk menghasilkan pengeringan yang memuaskan. Jadwal
khusus untuk mencapai tujuan pengeringan tertentu misalnya menghasilkan
warna kayu yang lebih terang.
• Jadwal kiln biasanya didasarkan pada MC.
Hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan
pengeringan kilang konvensional
❑ Operator untuk mengurangi cacat Pemilihan dan persiapan sampel
1 pengeringan
pengeringan, meningkatkan kontrol
moisture content akhir, mengurangi
2 Jumlah sampel dalam kiln charge
waktu pengeringan sambil menjaga
kualitas kayu, dan menemukan
3 Penentuan moisture content dan berat
kering sampel
masalah pengeringan.

4 Pencatatan dan plotting data


Pemilihan dan persiapan sampel
pengeringan

Jumlah sampel dalam kiln charge


• Spesies
• Ketebalan
Jumlah sampel yang digunakan banyak
• Grain biasanya digunakan untuk:
• Moisture Content (MC)
• Hardwood dan Sapwood • Mengeringkan kayu dari berbagai spesies,
• Wet-wood or sinker stock ketebalan, MC, grain, hardwood dan sapwood
content

• Pengeringan kayu mahal

• Mendapatkan pengeringan untuk memodifikasi


atau mengembangkan jadwal pengeringan
Penentuan moisture content dan berat kering sampel

Contoh
Contoh
Original weight = 2,03 kg
MC = 62,22%
Pencatatan dan plotting data
Kode untuk Jadwal Pengeringan
Tropical Hardwoods
Kiln Start-Up Procedures
Partially Air-Dried Lumber
Partly air-dried lumber is defined as lumber with 40% to 50% MC.
4/4, 5/4, and Most 6/4 Lumber
1. Bring dry-bulb temperature up to value prescribed by schedule for average MC of controlling kiln
samples. Keep vents closed. Use steam spray only as needed to keep wet-bulb depression from
exceeding 10°F (6°C). Do not allow depression to become lower than 5°F (3°C) or moisture will
condense on the lumber.
2. After prescribed dry-bulb temperature has been reached, run first three wet-bulb depression
steps for minimum of 12 h each, observing 5°F (3°C) minimum wet-bulb depression. Then
change to conditions prescribed for MC of controlling samples.
8/4 (plus 6/4 Oak) Lumber
1. keep wet-bulb depression from exceeding 8°F (4°C).
2. run first three wet-bulb depression steps for minimum of 18 h
Air-Dried Lumber
4/4, 5/4, and Most 6/4 Lumber
Air-dried lumber is defined as lumber with less than 30% MC.
1. Bring dry-bulb temperature up to value prescribed by schedule for average MC of controlling kiln
samples, keeping vents closed and steam spray turned off.
2. After kiln has reached dry-bulb temperature, set wet-bulb temperature.
a. If the air-dried or predried lumber has not been wetted on the surface or exposed to a long period of
high humidity just before entering the kiln, set wet-bulb temperature as specified by schedule.
b. If air-dried or predried lumber has been surface wetted or has regained moisture, set wet-bulb
controller for a 10°F (6°C) wet-bulb depression and turn on steam spray only if necessary to achieve
and maintain desired depression. Let kiln run for 12 to 18 h at this wet-bulb setting and then change to
wet-bulb setting specified by schedule.
Equalizing
• The purpose of equalizing is to reduce this variation in MC without
overdrying.
• The procedure for equalizing a kiln charge of lumber, using the settings
given in Table 7.23, is as follows:

Conditioning
• The purpose of conditioning is to relieve the residual compressive drying stresses in the shell by
exposure to high temperature and high RH.
• Conditioning can also have the beneficial effect of producing more uniform MC throughout the
thickness of the boards.

The time required for conditioning is determined by several variables:
· Species : Denser species require more conditioning time.
· Lumber thickness :Thicker lumber requires more time.
· Condition of kiln : Leaky or poorly insulated kilns require more time.
· Steam pressure : Higher pressure requires more time.
· Type of drying : Air-dried lumber requires less time compared to
predried or kiln dried green.
Sterilisasi
• Sterilisasi = Prosedur atau proses untuk membunuh serangga
berbahaya dan telurnya yang terdapat dalam kayu.
• Tujuan sterilisasi = untuk mencegah hama hutan menyebar dari
satu lokasi ke yang lain
• Suatu penelitian menunjukan kayu dipanaskan hingga -130 ° F
(-54 ° C), akan mematikan semua serangga yang ada, telurnya, dan
jamur apa pun yang terkait dengannya kayu.
DRYING TIME
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan spesies dan ketebalan
tertentu tergantung pada karakter kayu, jenis tungku, dan jadwal
kiln
• Jadwal pengeringan dibuat untuk mengefisiensikan waktu
pengeringan dan meminimalkan kerusakan akibat pengeringan
• Jadwal pengeringan dikembangkan oleh FPL (Forest Product
Laboratory) secara trial dan error
Prediction of drying time
• Waktu pengeringan aktual akan bervariasi, tergantung pada
ketebalan, lebar, persentase inti kayu, dan kualitas aktual stok.
• Dalam manual ini, the faktor waktu pengeringan untuk 4/4 stok
diatur pada 1,00 (Tabel 7.26). Faktor-faktor untuk 4/4 dan 8/4 kayu
menunjukkan bahwa stok 8/4 akan membutuhkan 2½ kali selama
waktu yang dibutuhkan untuk mengering 4/4 stok.
OPERATIONAL CONSIDERATION

hal yang harus dipertimbangkan


1. Jumlah kayu
2. Pemanasan, Kelembaban, Ventilasi, dan
Sirkulasi Udara
3. pengontrolan kelembaban dengan tekanan
tinggi
VIDEO KILN DRYING
https://www.youtube.com/watch?v=y
QSTxQtRpvM
DAFTAR PUSTAKA
Cuppett, D.G.; Craft, E.P. 1972. Kiln drying of presurfaced 4/4 Appalachian oak. Forest
Products Journal. 22(6): 86.
McMillen, J.M. 1963. Stresses in wood during drying. Forest Products Laboratory Rep.
1652. Madison, WI: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products
Laboratory.
Rice, W.W.1971. Field test of a schedule for accelerated kiln drying of presurfaced
1-inch northern red oak. Res. Bull. 595. Amherst, MA: University of Massachusetts.
Rietz, R.C. 1969. Influence of initial drying temperatures on development of warp in
one-inch hard maple. Forest Products Journal 19(7):37–40.
Pertanyaan dan Jawaban presentasi
1. Untuk pengeringan kiln drying faktor apa saja yang diatur serta
kekurangannya dibandingkan dengan pengeringan udara?

= Untuk kiln drying merupakan pengeringan dengan buatan. untuk kiln


drying sendiri biasanya faktor yang diatur meliputi sirkulasi udara, suhu,
dan kelembaban.
= Pengeringan kiln biasanya membutuhkan investasi yang lebih banyak
diawal bila dibandingkan dengan pengeringan udara, sehingga
kekurangan utama pengeringan kiln adalah pada permasalahan biaya.
= Untuk perusahaan yang mempertimbangkan penggunaan kiln drying,
biasanya merupakan perusahaan yang memiliki permintaan kayu kering
yang tinggi. Sehingga, untuk mempersingkat proses pengeringan
digunakanlah pengeringan kiln dibandingkan pengeringan udara.
2. Kenapa jika kayu yang cepat kering masih menggunakan kiln drying
dan mengapa tidak menggunakan pengeringan udara saja?

= Seperti yang telah diketahui bahwa pengeringan dengan menggunakan


udara memiliki kelemahan yaitu waktu pengeringan yang lama, jadi jika
menggunakan kiln drying akan membuat pengeringan kayu lebih cepat.
= Pertimbangan permintaan pasar dan biaya juga menjadi faktor utama.
Suatu perusahaan tentu akan mempertimbangkan dengan matang
apakah akan menggunakan pengeringan udara atau menggunakan
pengeringan kiln, yang biasanya didasarkan pada pertimbangan
permintaan yang tinggi namun tetap mempertimbangkan keuntungan dari
segi biaya untuk perusahaan tersebut.
3. Apa yang membedakan jadwal pengeringan umum dan jadwal
pengeringan khusus.

= Jadwal pengeringan umum yaitu jadwal yang dibuat untuk mengeringkan


kayu secara umum, jadwal ini dibuat untuk menghindari cacat kayu selama
pengeringan. Jadwal pengeringan umum ini biasanya telah disesuaikan
tergantung jenis kayu, kadar air yang diinginkan, kadar air yang diinginkan.
Selain itu, jadwal pengeringan umum dapat dicari secara di internet yang
telah dipublikasikan secara umum, sehingga siapapun dapat
menggunakan jadwal tersebut sebagai acuan.

= Jadwal pengeringan khusus = jadwal yang dibuat oleh operator dengan


tujuan tertentu seperti mempersingkat waktu pengeringan,memperoleh
kayu dengan tingkat warna tertentu, atau kayu dengan kekuatan tertentu,
dan lain-lain. Biasanya penyesuaian ini dilakukan oleh operator yang telah
berpengalaman dalam mengoperasikan mesin pengering. Jadwal khusus
juga dapat dibuat apabila mesin yang digunakan memiliki spesifikasi
tertentu, sehingga memerlukan penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai