Anda di halaman 1dari 10

Instruksi Kerja Operasional Muffle Furnace

( Termolyne 6000 )
Jagad Kimia   Friday, July 10, 2015

Muffle Furnace adalah alat laboratorium yang biasa digunakan sebagai pemanas dan untuk
mengabukan atau mengarangkan zat padat pada analisis gravimetri. Suhu tinggi dalam muffle
furnace biasanya diatas 700 C. Pada bagian atas muffle furnace dilengkapi dengan sebuah lubang
yang berguna untuk keluarnya udara agar mempercepat perubahan suhu di dalam muffle dari
keadaan panas menjadi suhu ruang.

Ukuran muffle furnace ada yang besar dan ada yang kecil, yang berukuran besar biasanya
digunakan mengkremasi jenazah dan yang berukuran kecil yang biasa digunakan di laboratorium
untuk mengabukan atau mengarangkan zat padat pada analisis gravimetri.
INSTRUKSI KERJA OPERASIONAL MUFFLE FURNACE
( Thermolyne Type 6000 )
1.      Buka pintu muffle, masukkan cawan pengabuan yang terisi bahan yang akan diabukan kedalam
muffle.
2.      Tutup pintu muffle.
3.      Putar saklar ke arah “ON”.
4.      Hidupkan muffle dengan menekan tombol “ON”.
5.        Atur (set) temperatur pengabuan yang diinginkan dengan menekan tombol “SET”.
6.      Setelah selesai pengabuan, matikan muffle dengan menekan tombol “OFF”.
7.      Biarkan beberapa waktu atau biarkan semalam hingga temperatur muffle sama dengan
temperatur lingkungan.
8.      Keluarkan bahan dari dalam muffle.
9.      Pastikan kabel listrik muffle tidak terhubung dengan sumber listrik.

Perawatan Muffle Furnace :


      Setelah selesai pemakaian, muffle segera dibersihkan agar bagian-bagian dari muffle tidak
mudah berkarat. Bersihkan muffle dengan cara mengelap bagian - bagian muffle dengan alkohol.

INSTRUKSI KERJA OPERASIONAL SPEKTROFOTOMETER


( SHIMADZU UVmini 1240 )

1.    Hubungkan Spektrofotometer dan printer ke sumber arus.


2.    Tekan tombol on/off  yang ada  di bagian belakang  alat spektrofotometer.
3.    Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses INISIALISASI sedang
berlangsung, tunggu hingga proses selesai dan  tertulis status “OK”.
4.    Tekan tombol “go to vl”,ketik panjang  gelombang   yang  dikehendaki  kemudian tekan “enter”.
5.    Masukkan larutan blanko dalam cuvet , kemudian  masukkan dalam spektrofotometer.
6.    Tekan tombol  “auto zero” tunggu hingga menunjukkan angka 0,000.
7.    Blanko  diambil dan cuvet  dibersihkan ,kemudian diganti  dengan sampel  yang  akan  ditera .
8.    Selesai  menera   tekan tombol  “return”, kemudian tekan  tombol   “on off” pada main unit
spektrofotometer untuk  mematikan
Standard of prosedur furnace
1. 1. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 1 Standard Of Procedure Furnace
(Carbolite) Doc. number Prepared by Revised by Signature Date Name /FMF/ Fitriyanti Nakul I.
Tujuan Dokumen berikut menjelaskan prosedur operasi dari peralatan furnace (carbolite). II.
Fungsi Instrumen ini digunakan untuk melelehkan logam, memanaskan objek pada suhu tinggi
serta merubah sifat-sifat dari objek (melalui perlakuan panas). III. Tanggung Jawab 1.
Penanggung jawab instrumen ini wajib melatih setiap mahasiswa atau pengguna lain yang akan
menggunakannya saat pertama kali. 2. Hanya pengguna yang telah dilatih yang boleh
menggunakan instrumen ini secara mandiri. 3. Pengguna wajib membaca dan mengikuti
prosedur yang tertulis dalam SOP ini. Jika terjadi permasalahan terkait instrumen, yang
mengakibatkan instrumen ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, pengguna wajib
melaporkan ke penanggung jawab instrumen ini. 4. Pengguna wajib merujuk ke buku manual
instrumen ini untuk mendapatkan informasi lebih detailnya.
2. 2. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 2 IV. Referensi Modul Safety Manual
MF01 3.31, Carbolite- Installation, Operation, & Maintenance Instructions 1100°C Chamber
Furnaces ELF models. http://www.carbolite.com/downloads/operating-manuals/ V. Hal-hal
penting yang harus diperhatikan 1. Letakkan furnace dalam ruang yang memiliki keadaan
ventilasi yang baik, jauh dari sumber panas, dan pada permukaan yang tidak mudah terbakar
atau tahan panas bila terjadi kecelakaan tertumpahnya bahan secara tidak sengaja. Pastikan
bahwa terdapat ruang kosong paling tidak 50 mm di sekitar furnace. 2. Berhati-hatilah ketika
memindahkan kemasan material/sampel dari chamber furnace. Jangan merusak area sekitar
pengisolasi ketika membersihkan bahan dari chamber furnace. 3. Jangan memisahkan atau
menghilangkan ubin keramik dari furnace. 4. Jangan memasukkan material yang mudah
terbakar ke dalam furnace. 5. Panaskan sampel dalam waktu singkat dengan suhu mendekati
suhu maksimum. Jangan meninggalkan furnace pada suhu tinggi ketika tidak diperlukan. Suhu
maksimum yang ditetapkan untuk model EFL adalah 1100oC (2012oF) 6. Periksalah range
tegangan yang sesuai dengan label pada furnace dan suplai tegangan yang sesungguhnya dalam
range yang sama (200-240V atau 100-120V). 7. Operator suplai listrik harus di ground (di
tanahkan). 8. Pot gangang dan sarung tangan tahan panas harus selalu digunakan ketika
mengambil bahan dari furnace. Jika diperlukan, gunakan pelindung wajah. 9. Jangan mengutak
atik atau melakukan penyesuaian atau perbaikan pintu, control flame panel atau bagian lain dari
furnace yang dapat menyebabkan kebocoran pada furnace. Perbaikan furnace harus dilakukan
oleh teknisi atau orang yang sudah ahli. 10. Untuk praktikan pemula jangan menggunakan
furnace sendiri, damping dengan petugas lab ataupun dengan member lainnya. Baca petunjuk
penggunaan furnace sebelum digunakan.

3. 3. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 3 VI. Konfigurasi, definisi dan symbol
Gambar 1. Tampilan Furnace A B Page key Timer key Arrow keys 301 Home Display Output
Indicator

4. 4. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 4 VII. Cara penggunaan: 1. Hubungkan


furnace dengan sumber listrik 2. Buka pintu dan tempatkan muatan sampel dalam chamber
furnace 3. Tutup pintu hingga terdengar bunyi “klik” sebagai tanda pintu telah tertutup
sempurna 4. Tekan tombol power A (green switch) 5. Tekan page key hingga muncul tulisan
“SPoC” pada home display (artinya kita akan atur set point untuk temperatur) 6. Atur
temperatur dengan menekan arrow keys 7. Tekan page key hingga muncul “SPrr” pada home
display, artinya akan mengatur kenaikan temperature tiap menit (variasi 0-100oC) 8. Tekan lagi
page key agak lama (3-5 detik) hingga muncul “t.typ” pada home display. Atur dan pilih tipe
waktu t1, t2, t3, 34, atau t5 dengan menggunakan arrow key 9. Set waktu sesuai dengan yang
dibutuhkan 10. Furnace sudah mulai bekerja. 11. Untuk mematikan furnace, atur switch pada
posisi off. Tampilan pada display menjadi kosong. Jika hendak meninggalkan furnace, pastikan
sumber listrik sudah terisolasi dengan baik. Kondisi dari sinyal lampu: 1. Lampu B menyala
saat alat beroperasi dan temperatur mulai naik. 2. Output indicator akan menyala saat
beroperasi. 3. Untuk temperatur set point rendah (saat temperature < 40oC) sebaiknya gunakan
“SPrr” kurang dari 50oC agar temperatur cepat stabil saat mencapai set point. 4. Lampu timer
indicator akan menyala saat waktu mulai menghitung mundur. Artinya perhitungan waktu sudah
dimulai.

5. 5. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 5 5. Lampu B akan menyala hanya


pada saat temperatur naik, saat proses kenaikan temperatur sudah selesai maka lampu akan
mati, heating element sudah tidak berfungsi dan mulai dilakukan penurunan temperatur secara
otomatis. Klasifikasi pemilihan “t.typ” 1. t1 (harus menekan timer) artinya waktu akan
menghitung mundur secara otomatis saat temperatur sudah mencapai set point, dan akan
berhenti secara otomatis lalu temperature dimulai saat waktu sudah selesai. 2. t2 artinya saat
temperatur sudah stabil mencapai set point tekan timer key untuk memulai waktu hitung
mundur. Sistem akan berhenti secara otomatis saat waktu sudah habis. 3. t3 hampir mirip t2
hanya pada home display yang muncul adalah waktu. 4. t4 dan t5 mirip t1, tapi setelah waktu
selesai maka furnace akan kembali ke mode normal. VIII. Incident Respon 1. Jika cedera terjadi
lakukan pertolongan pertama, atau jika perlu mencari bantuan medis. Atau segera hubungi
satuan/pihak yang tertera pada “Emergency Contact Info” untuk memperoleh penanganan lebih
lanjut. 2. Semua insiden non-darurat lainnya harus dilaporkan kepada K3L.

Anda mungkin juga menyukai