Anda di halaman 1dari 9

3.

3 Hasil PKL
PT. Laju Perdana Indah adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan produk gula dari tebu. Produksi gula ini menghasilkan produk gula yang bermutu tinggi. Produksi gula ini menggunakan peralatan yang canggih dan semua bergerak diatur lewat sebuah sistem kontrol yang secara otomatis akan berjalan dengan sendirinya. Yang kita butuhkan hanya perlu melakukan setting awal. Karena kecanggihan alat yang digunakan didalam PG. Pakis Baru. Maka dalam kesempatan kali ini penulis akan mencoba menganalisa peralatan yang digunakan dalam tahap kristalisasi yaitu Vacuum Pan (pan masak) dan Palung Pendingin. Skema Sistem Masakan

1) Vacuum Pan
Pelaksanaa tingkat proses kristalisasi tergantung HK nira kental. HK nira kental di PG Pakis Baru kurang dari 85,0%. Maka proses kristalisasi dilaksanakan dalam 3 tingkat yaitu ACD dimana masakan / gula A sebagai gula produk dan gula C serta gula D dilebur sebagai bahan untuk masakan A.

Tabel 1.1 Spesifikasi Vacuum Pan ( Pan Masak )

Keterangan
1 Luas Pemanasan (m2) Volume (hl) Heating System Jenis Masakan 200 2 120 3 210 4 210

Vacuum Pan
5 210 6 210 7-9 280

300 Trom

250 Trom

350 Trom

350 Trom

350 Trom

350 Trom

425 Trom

Ukuran Pipa 101 101 Diameter Luar Ukuran 97 97 Diameter Dalam Gruno Sandejaya Merk Tahun Pembuatan 1982 1995

101

101

101

101

BomaStorg

97

97

97

97

WEN

BomaStrog

BomaStrog

Gruno

2010

1989

1989

1979

1985

Catatan : Untuk VP no. 10 baru beroperasi pada musim giling 2012 dengan volume 600 HL

Operasional Vacuum Pan


Seperti halnya penguapan, pan masakan juga memerlukan bekerja dibawah hampa udara ( vacuum) , karena proses pemasakan harus menurunkan titik didih larutan untuk menghindari perpecahan sakarosa pada suhu tinggi serta untuk meningkatkan perbedaan suhu uap pemanas dan suhu cairan yang dimasak ( diuapkan ). Langkah pertama adalah pembibitan (graining), pembibitan ini biasanya hanya untuk masakan tingkat rendah (low grade strikes). Sedangkan untuk masakan tingkat tinggi (high grade strikes ) telah disediakan masa bibit (babonan/einwurf). Pada awal giling pembibitan dengan nira kental sampai dicapai supersaturasi 1.75 dalam daerah labil, maka setiap saat akan timbul kristla dalam larutan sampai jum;lah kristal telah dianggap cukup pengeluaran kristal dihentikan dengan memasukkan nira kental hingga turun sampai daerah pembesaran kristal ( metastabil). Dalam melakukan proses kristalisasi ada beberapa tahapan yang perlu diketahui dan dipahami yaitu : a) Menarik hampa Menutup semua valve yang berhungan dengan pan Buka valve hubungan (pancingan) pan dengan bejana pengembun (kondensor) Jika vaccum sudah mancapai 45 cmHg maka valve besar yang berhubungan dengan bejana pengembun dibuka Buka perlahan-lahan sampai terbuka penuh hingga dicapai kehampaan pan sekitar 65 cmHg. Afsluiter uap bekas/ uap nira mulai dibuka perlahan untuk pemanasan

b) Menarik larutan Pada peti penampungan bahan dilengkapi pipa pemanas dengan maksud suhu larutan sama dengan suhu pan. Mencegah kebuntuan pipa dan menurunkan kejenuhan agar kristal lembut mudah larut. Buka larutan sampai graining volume yang dikehendaki

Mencuci sehingga larutan bebas dari kristal lembut

c) Membuat bibit Ada 2 cara dalam pembuatan bibit, yaitu : Pembuatan bibit dengan babonan (einwurf)

Babonan adalah campuran dari kristal lembut yang dihasilkan dari nira kental, pertama setelah menarik hampa menarik babonan kemudian mencucinya dengan air agar kristal palsu hilang. Setelah rapat bibitan siap dipotong untuk dibesarkan. Keuntungan bibit babonan untuk masak A adalah waktu singkat karena ukuran bibit babonan untuk masak A adalah waktu singkat karena ukuran bibit sudah 0.3-0.4 mm. Pembuatan bibit dengan fondan Syarat memperoleh kristal dengan mutu baik adalah kerataan dari kristal atau inti kristal harus sama ukuran. Pertama menarik stroop A sampai kental dan timbul benangan pekat kurang lebih 2 cm. Masukkan fondan, rapatkan dan besarkan dengan stroop C atau klare D2. Bibitan dengan fondan baik untuk masak C dan D yang ukuran kacil sehingga luas bidang permukaan per volume besar dan rata. d) Membesarkan kristal Pembesaran dilakukan setelah pembuatan bibit sampai ukuran kristal yang diharapkan. Dengan menjaga kejenuhan larutan agar tetap dalam daerah metamantap dan kecepatan kristal harus dijaga tetap tinggi dengan menjaga jumlah molekul sucrose yang ada disekitar kristal tetap dilakukan dengan

penambahan larutan secara kontinyu atau diskontinyu pada derajat kejenuhan maksimal didaerah pertengahan metamantap. e) Memasak tua Adalah proses terakhir dalam pengkristalan, yaitu dengan penguapan massa pan tanpa menambah larutan karena ukuran kristalnya sudah sesuai diupayakan % brix nya tinggi sehingga air yang terkandung sedikit mungkin. Jika kristal dalam masakan cukup rapat atau pero tanpa ada kristal palsu maka proses pengkristalan selesai.

f) Menurunkan masakan Masakan diturunkan ke dalam palung pendingin, mulai dengan : Menutup hubungan pan dengan injeksi Valve hubungan pan dengan udara luar dibuka, maka hampa turun. Buka bobolan Masakan turun ke dalam palung pendingin dengan pengaduk tetap bergerak Pan dikrengeng dengan uap untuk menghindari karamelisasi akibat sisa larutan dan kristal masakan yang tidak turun

2) Palung pendingin
Palung pendingin disebut juga kristalisasi lanjut, karena pada proses pendinginan akan dipengaruhi angka koefisien lewat jenuh sehingga kristal yang terbentuk akan lebih besar dan menyerap lebih banyak lagi sakarosa dari dalam larutannya terutama pada masakan D, dimana tetes akhir dari hasil pemisahan gula tersebut sudah tidak dikristalkan lagi. Sehingga kadar sakarosa yang masih tertinggal dalam tetes dapat ditekan sekecil mungkin. Jadi utamanya adalah menekan kehilangan gula dalam tetes sekecil mungkin. Masakan yang turun dari pan masakan D terdiri dari stroop dan kristal-kristal gula yang sangat kecil ( 0.3 mm). Pada proses kristalisasi lanjut bertujuan untuk memberikan efek kristalisasi yang dilakukan tidak dipan kristalisasi. Efek kristalisasi dilakukan dengan mendinginkan masakan. Dengan pendinginan masakan maka koefisien lewat jenuh masakan akan meningkat. Dalam palung pendingin juga dilakukan proses pengaduka dan pendinginan paksa lewat pipa pengaduk yang dialiri air. Tujuannya agar kristal dapat lebih banyak kontak dengan stroop sehingga ukuran kristal menjadi lebih besar. Pdinginan massa masakan dapat berjalan dengan baik tanpa lahirnya kristal-kristal baru dengan mempertahankan suasana masakan pada daerah metamantap. Usaha ini dilakukan dengan melakukan pangadukan agar massa masakan selalu bergerak

dan bersirkulasi sehingga percampurannya merata (homogen) dan terjadi gerakan pada butir-butir kristal.

Tabel 1.2 spesifikasi Palung Pendingin

Keterangan
Volume (hl) Jenis massequite Panjang Lebar Tinggi Diameter pengaduk

1
170 A/B

2
170 A/B

3
170 A/B

4
190 A/B

5
250 A/B

7150 1400 1780 1320

7150 1400 1750 1320

7150 1400 1730 1320

7150 1600 1840 1350

7150 1900 2100 1830

Keterangan
Volume (hl) Jenis massequite Panjang Lebar Tinggi Diamater pengaduk

6
195 D

7
230 D

8
190 D

9
190 D

10
190 D

9000 1450 1620 1360

7150 1800 2020 1680

7150 1650 1760 1320

7150 1650 1780 1460

7150 1650 1760 1380

Problematik dan cara mengatasinya


Stasiun kristalisasi yang bekerja dengan tekanan vacuum sehingga suhu di dalam pana bisa diperkecil. Tinghkat kristalisasi dengan 3 tingkat yaitu A, C dan D. 1) Permasalahan pada alat Pan terkristalisasi memerlukan pendukung yaitu vacuum dan uap bekas. Vacuum dibawah 60 cmHg dan tekanan uap bekas yang kurang dari 1.0 kg/cm 2 akan menyebabkan proses memasak menjadi lama. Cara mengatasinya adalah dengan menjaga vacuum dengan mengatur jumlah air injeksi kondensor atau dengan menambah jumlah pompa vacuum pada vacuum pan. Dan selain itu pengaturan uap bekas dilakukan dengan mengatur bukaan valve uap dari bleeding maupun st. Gilingan. Tekanan upa, sehingga suhu bahan pemanas turun hal ini diatasi dengan cara mengkoordinasikan dengan pihak instalasi untuk menambah tekanan uap bekas vacuum pada pan masak yang rendah akibatnya kecepana penguapan turun, diatasi dengan cara menurunkan suhu air injeksi atau menambah debit air injeksi. 2) Waktu masak lama a) Bahan yang digunakan untuk prsoes kristalisasi harus sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Sebagai contoh brix nira kental adalah minimal 60. Apabila kurang akan mengakibatkan proses kristalisasi menjadi lama. Cara mengatasinya adalah dengan menguapkan dulu kadar air pada nira kental pada pan yang kosong ( untuk sementara ) selanjutnya setelah nira dianggap sudah cukup kekentalannya baru dioper ke badan lain. b) Pan masakan yang digunakan pada proses kristalisasi dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan kerak pada permukaan pipa pemanas, hal tersebut akan menghambat transfer panas dari pipa pemanas ke bahan yang dipanasi dengan demikian proses kristalisasi akan terhambat. c) Bahan masakan yang viskos dan bliket yang dikarenakan sirkulasi bukan gula yang tinggi dan pada tebu wayu akan ditambahkan bahan pembantu proses berupa surfactan yang berguna untuk mengurangi tegangan permukaan. Selain itu mengupayakan tebu masuk harus BSM dan menaikkan HK masakan

terutama masakan A. Dengan melebur gula D II sebelum masuk pan dan dicampur dengan nira kental. d) Be nira kental rendah, diatasi dengan cara menaikkan Be nira kental dan leburan gula harus diawasi agar tidak terlalu encer. e) Adanya kristal pada bahan terutama pada stroop sehingga dapat mempengaruhi ukuran kristal pada pan. Ukuran kristal menjadi bervariasi tidak rata. Diatasi dengan cara mengkrengseng barbortir stroop sebelum ditarik di pan masakan. 3) Pengeluaran air embun Kelancaran air embun akan mempengaruhi suhu dalam tromol. Pengeluaran air embun tidak lancar akan menghambat transfer panas

Anda mungkin juga menyukai