Anda di halaman 1dari 18

III.

6 Stasiun Kristalisasi
Tujuan stasiun kristalisasi adalah memperbesar kristal inti
dengan memberikan bibit fondan sebagai inti kristal. Selain
dijadikan kristal, larutan gula tersebut juga dipisahkan dari larutan
bukan gula yang terkandung di dalamnya. Proses kristalisasi ini
dilakukan pada ruang hampa udara (vacuum) agar proses
kristalisasi lebih cepat.
Proses pembuatan kristal diusahakan agar :
- Waktunya sesingkat mungkin.
- Kehilangan gula sekecil mungkin.
- Kristal mudah dipisahkan dengan stropnya.
- Kristal yang dihasilkan memenuhi syarat ( putih, bersih, dan
standart sesuai dengan ukuran produk )
- Biaya proses pengolahan yang murah.

III.6.1 Pan Kristalisasi


Type masakan yang ada di PG Lestari adalah tipe Calandria
yang berjumlah 8 buah dimana pan 1 untuk pembibitan, pan 2-5
masakan A, pan 6-7 masakan C dan pan 8 merupakan masakan D.
Gambar . Pan Masakan

Bagian-bagian alat dan fungsinya :


1) Valve dan pipa saluran masuk nira kental
Valve buka/tutup dan pipa saluran masuknya nira kental
2) Valve dan pipa saluran masuk stroop
Valve buka/tutup dan pipa saluran masuknya stroop
3) Valve dan pipa saluran masuk klare
Valve buka/tutup dan pipa saluran masuknya klare
4) Valve dan pipa saluran masuk molasses klare
Valve buka/tutup dan pipa saluran masuknya molasses klare
5) Valve dan pipa saluran masuk air panas
Valve buka/tutup dan pipa saluran masuknya air panas
6) Dis down take
Pipa saluran nira bersirkulasi
7) Pipa saluran air pencuci
Pipa saluran air pencuci kaca penglihat
8) Pipa nira/tube
Pipa pemanas nira
9) Pipa operan
Pipa saluran operan bahan dan saluran masuknya bibit masakan
10) Discharge valve
Valve buka/tutup saluran bahan turun ke palung pendingin
11) Pipa saluran masuk uap pemanas
Pipa saluran masuknya uap pemanas ke dalam ruang pemanas
12) Pipa ammoniak
Pipa saluran pengeluaran gas yang tak terembunkan didalam
ruang pemanas
13) Pengaman tekanan (safety valve)
Pengatur tekanan supaya tidak terjadi tekanan berlebih
14) Pipa saluran pengeluaran air embun
Pipa saluran pengeluaran kondensat dari ruang pemanas
15) Pipa saluran pengeluaran uap nira
Pipa saluran pengeluaran uap nira yang terjadi saat proses
penguapan
16) Kran sogokan
Tempat mengambil contoh bahan masakan
17) Termometer ruang pemanas
Alat ukur temperatur uap dalam ruang pemanas
18) Manometer ruang pemanas
Alat ukur tekanan dalam ruang pemanas
19) Thermometer ruang nira
Alat ukur temperatur bahan masakan
20) Manometer air raksa
Alat ukur tekanan dalam ruang nira
21) Kaca penglihat
Kaca untuk mengontrol bahan masakan di dalam ruang nira
22) Skala volume
Skala untuk mengetahui volume bahan masakan
23) Pipa siwaran
Pipa saluran masuknya udara luar ke dalam ruang nira
24) Pipa air panas
Pipa saluran air panas pencuci ruang bahan masakan
25) Pipa krengsengan
Pipa saluran uap pemanas, pembersih ruang nira
26) Penangkap nira
Alat untuk menangkap nira yang terbawa oleh uap nira
27) Pengarah uap
Pengarah uap dan menangkap nira yang tidak tertangkap
separator
28) Pipa saluran pengembalian nira
Pipa saluran pengembalian nira yang tertangkap oleh
penangkap nira
29) Lobang kontrol (man hole)
Lobang untuk mengontrol dan memperbaiki bagian dalam
badan kristalisasi
Tabel . Spesifikasi Pan Masakan
Pan
Nomor
Uraian I II III IV
Tipe Calandria Calandria Calandria Calandria
Diameter (mm) 3540 4200 4700 3400
Tinggi pan (mm) 1210 830 910 1280
Ø Pipa jiwa (mm) 790 2010 2140 1600
Ø Pipa pemanas (mm) 96/100 97/100 98/100 99/100
Tinggi masakan dalam pan 363 291 273 448
Tinggi ruang di atas pipa 847 539 637 852
Pemanas
Luas pemanas (m2) 162 177 232 152
Isi pan total 300 300 500 300
Isi pan efektif 220 250 400 250

Pan
Uraian Nomor
V VI VII VIII
Tipe Calandria Calandria Calandria Calandria
Diameter (mm) 4700 4694 4700 4400
Tinggi pan (mm) 920 920 920 800
Ø Pipa jiwa (mm) 2040 2026 2040 2400
Ø Pipa pemanas (mm) 96/100 96/100 96/100 97/100
Tinggi masakan dalam pan 276 276 276 280
Tinggi ruang di atas pipa 644 644 644 520
Pemanas
Luas pemanas (m2) 240 240 240 240
Isi pan total 500 500 500 500
Isi pan efektif 400 400 400 400
Tabel. Spesifikasi data saat vacuum pan beroperasi

Vacum Pan
Uraian
No Msk. A Msk. C Msk. D
1 Volume (HL) 400 300 350
2 Tekanan (cmHg) 60 62 68
3 Suhu Shell (oC) 61 62 65
4 Brix 92,40 96,40 98,80
5 Pol 74,20 67,96 58,59
6 HK 80,3 70,5 59,3
7 Lama Masak (jam) 2 2,5 3

Cara memulai kerja sebuah pan kristalisasi


1. Pada saat pengkrengsengan uap panas yang masuk tromol dan
uap panas yang dihubungkan dengan kondensor ditutup
2. Pan masakan dikrengseng menggunakan steam, agar sisa-sisa
masakan dalam pan diperkirakan bersih
3. Setelah bersih, krengsengan dihentikan, dan semua valve yang
berhubungan dengan ruang nira ditutup, kemudian valve pipa
vacuum dibuka sehingga kondisi vacuum dalam pan masak
mencapai 60 cmHg
4. Bahan (nira kental) dimasukkan sampai ± 200 HL, kemudian
valve pemasukkan uap pemanas dibuka, (valve pipa
pengeluaran kondesat dan pipa amoniak juga dalam posisi
terbuka).
5. Larutan dipekatkan sampai benangan 2,5 cm (kejenuhan
larutan pada daerah metamantap), kemudian bibit dari pan
masakan lainnya atau dari penampung bibit (seed vessel)
sampai kerapatannya cukup.
6. Apabila dicapai larutan yang sudah tipis dan kristal sudah
bertambah besar, maka dapat menarik larutan lagi untuk
membesarkan kristal.
7. Dengan seringnya memeriksa kondisi kristal masakan, apabila
timbul kristal palsu yang tidak diinginkan, akan segera dapat
ditanggulangi dengan cara dicuci menggunakan air panas
sampai kristal palsu diperkirakan larut kembali.
8. Pemeriksaan kondisi kristal masakan dapat diketahui dengan
contoh sogokan pada pan kristalisasi.
9. Pembesaran dan kerapatan kristal pada pan kristalisasi di capai
hingga volume yang dikehendaki, maka masakan dapat
diturunkan bila sudah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• Kristal sudah tua dan bebas kristal palsu
• Larutan yang melapisi kristal masakan sudah tipis
• Kristal masakan ukuran seragam

Cara mengakhiri kerja sebuah pan kristalisasi :


Setelah masakan sudah tua, langkah yang dilakukan dengan
mengakhiri kerja pan. Caranya afsluiter uap bekas/uap pemanas
ditutup, afsluiter yang berhubungan dengan kondensor ditutup
(afsluiter air injeksi). Selanjutnya afsluiter pembuangan vacuum
dibuka, kemudian afsluiter pengeluaran masakan dibuka sehingga
masakan turun melewati talang dan masuk ke palung pendingin
yang dilengkapi dengan pengaduk. Setelah masakan habis dalam
pan, maka dilakukan pembersihan dengan cara dikrengseng,
setelah itu pan kristalisasi siap dioperasikan kembali.

Graining Volume Pan


Graining volume adalah volume terkecil pada pemasukan
bahan masakan pertama dalam pan masak pada proses kristalisasi,
dimana uap panas sudah dapat dimasukkan dalam vacuum pan.
Adapun volume ini tergantung pada jenis pemanas yang digunakan,
yaitu dengan menggunakan tromol atau menggunakan coil, bila
menggunakan tromol maka volume terkecil yang harus dimasukkan
adalah setinggi tromol tersebut, dan bila menggunakan coil maka
volume terkecil yang harus dimasukkan adalah setinggi jumlah coil
yang terisi uap pemanas, yang digunakan pada saat awal masuk.
Untuk pan calandria dapat menutupi 1-2 inci diatas tube. Besarnya
graining volume berkisar 24 – 40% volume pan, makin kecil angka
ini semakin baik. Rata – rata yang dapat dicapai adalah 30 - 35 %
dan sebaiknya tidak lebih besar mengingat ukuran kristal yang akan
dicapai.

III.6.2 Macam-Macam Afsluiter Nira

a. Afsluiter Nira

Gambar . Afsluiter Nira

Bagian-bagian alat dan fungsinya :


1) Stang pemutar
Untuk membuka dan menutup klep
2) Kontra mur
Mur penekan packing agar tidak bocor
3) Lubang pemasukan
Saluran pemasukan nira
4) Klep
Untuk membuka dan menutup aliran nira
5) Lubang pengeluaran
Saluran pengeluaran nira

b. Afsluiter Setum / Uap

Gambar . Afsluiter setum

Bagian-bagian alat dan fungsinya :


1) Stang pemutar
Untuk membuka dan menutup klep
2) Kontra mur
Mur penekan packing agar tidak bocor
3) Packing
Mencegah kebocoran pada valve
4) Lubang pemasukan
Saluran pemasukan uap
5) Klep
Untuk membuka dan menutup aliran uap
6) Lubang pengeluaran
Saluran pengeluaran uap

c. Afsluiter Masakan

Gambar . Afsluiter masakan

Bagian-bagian alat dan fungsinya :


1) Saluran keluar dari pan masakan
Saluran keluar dari pan masakan
2) Saluran keluar masakan
Talang keluarnya masakan
3) Seteng klep
Perapat klep
4) Klep
Menutup dan membuka saluran masakan
5) Stang hidrolik
Stang penggerak klep
6) Werk bosh
Tempat kedudukan stanghidrolik dan pack werk bosh
7) Pack werk bosh
Pack pencegah kebocoran masakan
8) Penahan pack werk bosh
Penahan dan perapat pack pada stang hydroulik

III.6.5 Bagan tingkat-tingkat Kristalisasi


Bagan tingkat kristalisasi merupakan arah sirkulasi nira
kental pada proses masakan sampai menjadi gula dan tetes. Dalam
bagan ini terdapat beberapa macam bahan sebelum menjadi gula,
adapun bahan tersebut adalah klare, babonan, dan stroop. Di PG.
Lestari pada giling tahun 2019 menggunakan sistem masakan A, C
dan D. Tahap atau tingkat masak ini tergantung pada kemurnian
bahan dasar, kristal gula yang diharapkan dan uap panas yang
tersedia.
Gambar . Bagan tingkat Kristalisasi
Tabel . data hasil brix dan HK
No Jenis Bahan Brix HK

1. Masakan A 92,70 79,40

2. Masakan C 96,74 68,40

3. Masakan D 97,40 58,60

4. Stroop A 83,28 59,59

5. Stroop C 78,33 86,30

6. Tetes 86,62 32,7

7. Gula A 97,56 97,5


8. Gula C 96,50 96,90

9. Gula D1 93,50 90,63

10. Gula D2 95,46 93,56

11. Klare SHS (Water) 78,33 86,30

12. Klare D 77,48 53,50

Pemberian Air, Klare, dan Uap Baru (Steam)


Pemberian air digunakan untuk membersihkan bahan,
klare untuk menaikkan kualitas bahan dan uap baru sebagai
pengeringan. Hasil dari penambahan air dan bahan bahan kemudian
akan dimasak lagi dipan masakan.
Penambahan larutan berada pada
a. Putaran SHS diberi air dan uap baru, yang kemudian menjadi
gula SHS dan Klare di tambahkan ke pan masakan A
b. Putaran C diberi air
c. Putaran D1 diberi air
d. Putaran D2 diberi air menghasilkan klare D kemudian di
umpan ke pan masakan D
e. Mixer gula A diberi air panas dan klare SHS
f. Screw conveyor gula D1 diberi air
g. Screw conveyor Gula diberi air
III.6.4 Pan Kristalisasi serta penggunaannya
Jumlah pan kristalisasi di PG. Lestari adalah 8 buah, dan
menggunakan type calandria dimana 1 bauh pan untuk bibitan, 4
buah pan untuk masakan A, 2 buah pan untuk masakan C dan 1
buah pan untuk masakan D.

Tabel . Spesifikasi pan dan penggunaan


Pan Type Kapasitas LP ( M2 ) Penggunaan
(HL)
I Calandria 220 162 Bibitan

II Calandria 250 177 Masakan A

III Calandria 400 232 Masakan A

IV Calandria 250 152 Masakan A

V Calandria 400 240 Masakan A

VI Calandria 400 240 Masakan C

VII Calandria 400 240 Masakan C

VIII Calandria 500 240 Masakan D

III.6.5 Palung Pendingin Masakan


Palung pendingin berfungsi sebagai penampung dan
mendinginkan masakan sebelum diproses lebih lanjut, dan sebagai
tempat terjadinya kristalisasi lanjut. Proses kristalisasi lanjut terjadi
karena penurunan suhu sehingga kelarutan akan menurun dan
molekul-molekul suchrosa dari larutan induk akan
menempel/melapisi pada kristal yang telah ada.
Palung pendingin dilengkapi dengan pengaduk yang berputar
dengan maksud:
a. Masakan agar dapat bercampur dengan homogen
b. Masakan tidak mengeras akibat penurunan suhu
c. Proses pendinginan berjalan lebih cepat

Gambar . Palung Pendingin


Bagian-bagian alat dan fungsinya :
1) Sirip pengaduk
Untuk mengaduk (sebagai mixer) masakan agar tercampur rata
dan tidak mengeras dan suhu tidak turun
2) Roda gigi
Bagian yang berhubungan degan roda pulli
3) Roda pulli
Bagian yang berhubungan dangan roda gigi dan penghantar as
besi selanjutnya akan digerakkan berputar oleh elmo
4) Pintu pengeluaran
Pintu tempat pengeluaran masakan selanjutnya dipompa ke
putaran
5) Tempat kamprat
Sebagai tempat kamprat yang berfungsi untuk memperkuat,
cengkraman antara roda gigi dan pulli
6) Poros pengaduk
Tempat kedudukan pengaduk.

Tabel . Data Palung Pendingin


No Data Keterangan
1. Jumlah Palung 5 buah
2. Volume Palung 230 HL
3. Suhu masuk Palung 62 °C
4. Suhu RCC – I 62 °C
5. Suhu RCC – II 57 °C
6. Suhu RCC – III 52 °C
7. Suhu RCC – IV 45 °C
8. Suhu RCC – V 45 °C
9. Kecepatan Putar Pengaduk (rpm) 1 rpm

Tabel . Data Penampung


Pan Masakan
No Data
Masakan A Masakan C Masakan D
1 Jumlah Palung 5 buah 1 buah 1 buah
2 Volume Palung 400 450 450
Suhu Masakan
61 °C 58 °C 58 °C
3 turun
4 Suhu putar 56 °C 53 ° C 48 ° C
Kecepatan putar
± 1 rpm ± 1 rpm ± 1 rpm
5 pengaduk
6 Waktu tinggal 2 jam 2 jam 4 jam

III.6.6 Palung Pemanas Masakan


Palung pemanas masakan (reheater) berfungsi sebagai
pemanasan sementara sebelum masakan masuk ke dalam putaran.
Tujuan pemanasan ini agar masakan tidak mengalami
penggumpalan, sehingga tidak menyumbat pipa alir masakan dan
memudahkan pada proses puteran yaitu untuk memisahkan gula
dengan stroopnya.
Palung pemanas ini berbentuk persegi panjang yang di
dalamnya terdapat pipa-pipa bersirip yang berfungsi sebagai
elemen pemanas. Bahan pemanas yang digunakan adalah air panas
yang dialirkan dibagian dalam pipa. Pada proses pendinginan di
palung pendingin, gula mengalami pembesaran kristal dan
terbentuk kristal baru sehingga akan menaikkan viskositas
masakan D. Pemanas ulang berfungsi menurunkan viskositas
masakan sehingga mempermudah proses pemutaran.
Gambar . Palung Pemanas Masakan

Bagian-bagian alat dan fungsinya :


1) Talang masakan
Saluran masuk masakan
2) Plat
Pengarah dan parata aliran masakan
3) Pipa pemanas
Tempat sirkulasi air panas
4) Pipa saluran masuk air
Pipa saluran masuknya air panas
5) Pipa saluran pengeluaran air
Pipa saluran keluarnya air panas
6) Pipa saluran pengeluaran masakan
Pipa saluran pengeluaran masakan setelah mengalami pemanas.

Anda mungkin juga menyukai