Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PABRIKASI GULA II
“PENGARUH FERRI TERHADAP PEMBENTUKAN WARNA”

NAMA : SOFI ISDA WARDANI

NIM : 18.01.022

TEKNIK KIMIA
DIPLOMA III
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2019
I. JUDUL : Pengaruh Ferri Terhadap Pembentukan Warna

II. TUJUAN : Agar Mahasiswa Mengetahui Pengaruh Ferri Terhadap


Pembentukan Warna

III. DASAR TEORI

Larutan adalah sediaan cairan yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali
dinyatakan lain pelarut digunakan air suling.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain adalah tekanan
dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak berpengaruh oleh tekanan,
sedangkan kelarutan gas-gas akan bertambah, apabila tekanan diperbesar.

Ferri adalah perubahan ferro yang teroksidasi, sehingga ionnya berubah


menjadi Fe3+. Jika ferri tercampur dengan asam klorida akan menjadi Ferri
klorida. Besi klorida (ferri) berbuih jika di udara lembab, karena HCl yang
terhidrasi membentuk kabut.

Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol mudah larut
dalam air. Jika ada unit Phenol yang banyak akan menjadi Polyphenol.

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi


dankomoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam
bentuk kristalsukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis
pada makanan atauminuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi
dari sukrosa dengan enzimatau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi


dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan
diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilserap
sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.

Absorbansi adalah suatu polarisasi cahaya yang terserap oleh bahan


(komponen kimia ) tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga akan
memberikan warna tertentu terhadap bahan. Sinar yang dimaksud yakni bersifat
monokromatis dan mempunyai panjang gelombang tertentu. Beberapa atom
hanya dapat menyerap sinar dengan panjang gelombang sesuai dengan unsur
atom tersebut. Sehingga memiliki sifat yang spesifik bagi suatu unsur atom.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Labu Takar 100 ml
2. Gelas Kimia
3. Pipet Tetes
4. Gelas Ukur
5. Water Bath
6. Spectrofotometer

Bahan : 1. Larutan Ferri


2. Larutan Phenol
3. Larutan Gula

V. CARA KERJA

1. Larutan Phenol masing-masing 3 ml dimasukkan kedalam 6 Labu Takar 100


ml
2. Kemudian ditambahkan Larutan Ferri masing-masing 1 ml, 2 ml, 3 ml, 5 ml,
10 ml kedalam labu takar
3. Lalu tambahkan larutan gula sampai garis tanda dan gojok sampai menjadi
larutan homogen
4. Didihkan air yang berada di dalam water bath kemudian masukkan labu takar
yang sudah berisi larutan tersebut, diamkan selama 5 menit.
5. Setelah 5 menit dinginkan larutan tersebut dengan cara direndam didalam air
dingin
6. Uji dengan menggunakan spectrophotometer λ 560 dan cacat hasil
absorbansinya.

HASIL PENGAMATAN

No Larutan Phenol Larutan Ferri Absorban


1. 3 ml 0 ml 0,057
2. 3 ml 1 ml 0,151
3. 3 ml 2 ml 0,192
4. 3 ml 3 ml 0,239
5. 3 ml 4 ml 0,283
6. 3 ml 5 ml 0,313
Kurva

Absorban
0.35

0.3

0.25

0.2
Absorban

Absorban
0.15

0.1

0.05

0
0 ml 1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 5 ml
Larutan Ferri

VI. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pembentukan


warna karena penambahan larutan ferri. Dilihat dari grafik pengamatan, semakin
besar volume ferri maka semakin besar pula nilai absorbansinya. Hal ini terjadi
karena ferri berinteraksi dengan Phenol akan menghasilkan zat warna gelap.
Dalam PG ferri berasal dari garam besi (ferro) yang teroksidasi, sedangkan phenol
berasal dari sel-sel jaringan tebu. Jika ada banyak unit phenol maka akan
membentuk molekul kompleks yang disebut polyphenol. Pada gilingan garam besi
(ferro) yang sudah teroksidasi menjadi ferri jika berikatan dengan pholyphenol
akan membentuk zat warna yang gelap.

VII. KESIMPULAN

Jadi, semakin banyak volume ferri yang ditambahkan, maka akan semakin
tinggi pula nilai absorbansinya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Brady.1990.Kimia Dasar II . Gama Exact. Bandung.

Coles. 1996. Kimia Untuk Universitas. Rineka Cipta. Jakarta.

Hadyana, Aloysius. 2000. Fessenden & Fessenden, Kimia Organik 1:


Jakarta. Erlangga.

Haryadi, W. 1996. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.

Keenan, UK, Kleinfester DC, Demwood JA. 1989. Kimia untuk Universitas.
Jakarta : Erlangga.

Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press. Jakarta.

Pembimbing, Yogyakarta, 04 April 2019


Praktikan,

Ratna Sundari Sofi Isda Wardani

Anda mungkin juga menyukai