Nama :
Pertemuan : 1(satu)
Dasar Teori :
Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70- 85°C karena
penurunan titik didih air. Dengan sistem penggorengan semacam ini, produk-produk
pangan yang rusak dalam penggorengan (seperti buah-buahan dan sayur-sayuran) akan bisa
digoreng dengan baik, menghasilkan produk yang kering dan renyah, tanpa mengalami
kerusakan nilai gizi dan flavor seperti halnya yang terjadi pada penggorengan biasa.
Umumnya, penggorengan dengan tekanan rendah akan menghasilkan produk dengan tekstur
yang lebih renyah (lebih kering),warna yang lebih menarik. Hal penting lain dari produk hasil
penggorengan vakum adalah kandungan minyak yang lebih sedikit dan lebih porous (lebih
ringan) dan umumnya mempunyai daya rehidrasi yang lebih baik (Weiss, 1983 dalam
Paramita, 1999).
Pada alat penggoreng vakum ini uap air yang terjadi sewaktu proses penggorengan
disedot oleh pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air mengembun dan kondensat
yang terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin pada kondensor dihidupkan sewaktu
proses penggorengan. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vakum (hampa
udara) akan menghasilkan kripik dengan warna dan aroma buah asli serta rasa lebih renyah
dan nilai gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan
kadar air (Enggar, 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk yang digoreng adalah kualitas
bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan dan sistem kemasan
produk akhir. Selama penyimpanan, produk yang digoreng dapat pula mengalami kerusakan
yaitu terjadinya ketengikan dan perubahan tekstur pada produk (Lastiyanto, 2006).
Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak mengalami oksidasi. Hal ini
dipengaruhi oleh mutu minyak, kondisi proses penggorengan dan sistem pengemasan yang
digunakan. Umur simpan minyak goreng akan menjadi lebih lama jika menggunakan mesin
penggoreng hampa (mesin vacuum frying) karena minyak tidak dipanaskan dengan suhu
tinggi sehingga tidak cepat mengalami kerusakan. Pada proses penggorengan hampa minyak
goreng bekerja hanya separuh dari titik didihnya yaitu antara 80-90 0C (Lastiyanto, 2006).
Alat mesin penggoreng vakum nangka yang digunakan memilki dimensi panjang
130cm, lebar 180cm dan tinggi 135cm. Alat tersebut terdiri atas beberapa kelengkapan
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2 berikut ini.
Gambar 1. Alat Mesin Penggoreng Vakum.
1. Tabung Penggoreng
Unit tabung penggoreng berfungsi untuk menampung minyak goreng dan
tempat melekatnya komponen-komponen lain dengan dilengkapi kerangka/dudukan
yang kokoh. Tabung penggoreng ini berada di atas kompor pemanas terbuat dari
stainless steel (SS) berukuran panjang 70 cm diameter 40 cm. Bahan stainless steel
(SS) ini digunakan untuk menghindari terjadinya karat sehingga minyak goreng tidak
terkontaminasi. Operator pada unit tabung penggoreng harus memakai sarung tangan.
Beberapa komponen/ bagian pada tabung ini antara lain:
1. Keranjang penggoreng, sebagai tempat buah nangka dan berada didalam tabung
penggoreng bisa dibuka dan ditutup, terbuat dari stainless steel (SS) dengan
ukuran panjang 60 cm diameter 10 cm.
Gambar 3. Keranjang penggoreng
Gambar 4. Manometer.
3. Stop kran pengeluaran tekanan atau uap panas, terbuat dari SS ukuran 5/8”.
Gambar 7. Tuas/engkol.
6. Kaca pengintai untuk melihat produk, terbuat dari kaca dengan ukuran panjang 20
danlebar 15 cm.
2. Panel listrik
Panel listrik berfungsi sebagai unit pengendali operasi (mengaktifkan alat
vakum dan unit pemanas) kemudian sebagaitempat memutuskan dan menghubungkan
aliran listrik (saklar on/off). Bagian tersambung dengan listrik yang ada pada panel ini
adalah suhu on/ off, lampu on/ off, lampu, penerang on/off dan pompa vakum on/off.
Panel listrik ini terbuat dari plat besi 0,5 mm dengan panjang 30 cm lebar 25 cm dan
tinggi 40 cm.
3. Unit Pemanas
Bahan bakar pemanas menggunakan kompor gas LPG yang berfungsi sebagai
sumber panas pada proses penggorengan vakum. Unit pemanas dilengkapi dengan
selang yang tersambung dengan tabung gas LPG. Pemanas ini dilengkapi sensor dan
melewati panel listrik dan dapat mengecilkan dan membesarkan api kompor.
Gambar 11. Unit
pemanas.
5. Pompa Vakum
Pompa vakum berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng
sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan.Spesifikasi
pompa vakum adalah Model YAMAMAXPRO DB-402, Kapasitas 417 L/mm 1,5 HP,
tinggi aliran 15 M 1100W, daya hisap 7 M 220V/50Hz, 20 ut, 450 V, 4,5A, IP 54.
Gambar 13. Pompa vacuum.
Kesimpulan
1. Alat mesin penggoreng vakum nangka yang digunakan memilki dimensi panjang
130cm, lebar 180 cm dan tinggi 135cm. Tabung Penggoreng Unit tabung
penggoreng berfungsi untuk menampung minyak goreng dan tempat melekatnya
komponen- komponen lain dengan dilengkapi kerangka/dudukan yang kokoh.
Tabung penggoreng ini berada di atas kompor pemanas terbuat dari stainless steel
(SS) berukuran panjang 70 cm diameter 40 cm. Keranjang penggoreng, sebagai
tempat buah nangka dan berada didalam tabung penggoreng bisa dibuka dan
ditutup, terbuat dari stainless steel (SS) dengan ukuran panjang 60 cm diameter 10
cm. Kaca pengintai untuk melihat produk, terbuat dari kaca dengan ukuran
panjang 20 dan lebar 15 cm. Panel listrik Panel listrik berfungsi sebagai unit
pengendali operasi (mengaktifkan alat vakum dan unit pemanas) kemudian
sebagaitempat memutuskan dan menghubungkan aliran listrik (saklar on/off).
Bagian tersambung dengan listrik yang ada pada panel ini adalah suhu on/ off,
lampu on/ off, lampu, penerang on/off dan pompa vakum on/off.
2. Panel listrik ini terbuat dari plat besi 0,5 mm dengan panjang 30 cm lebar 25 cm
dan tinggi 40 cm.Pemanas ini dilengkapi sensor dan melewati panel listrik dan
dapat mengecilkan dan membesarkan api kompor.
Unit Bak Air Unit bak air sebagai tempat sumber dan penyediaan air bagi pompa
vakum untuk menciptakan kevakuman. Bahan pendingin kondensor adalah air.Bak
penampung ini terbuat dari SS dengan ukuran panjang 140 cm lebar 120 cm dan
tinggi 80 cm. Pompa Vakum Pompa vakum berfungsi untuk menghisap udara di dalam
ruang penggoreng sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air
bahan.Spesifikasi pompa vakum adalah Model YAMAMAXPRO DB-402, Kapasitas
417 L/mm 1,5 HP, tinggi aliran 15 M 1100W, daya hisap 7 M 220V/50Hz, 20 ut, 450
V, 4,5A, IP 54.
DAFTAR PUSTAKA
Enggar, 2009. "Penerapan inovasi teknologi mesin penggorengan vakum dan pelatihan
olahan kripik buah di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ayu di Kelurahan
Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
file:///C:/Users/user/Downloads/BAB%20II%20SALAK%20VACUM%20FRYING.pdf
Teknik Pengujian Mesin Pascapanen PowerThresher
Nama Kelompok:
1. Khansa Azizah Rinata
2. Rama Arfina Putra
3. Rasyit Budiman
4. Rusli
5. Ulfa Nurjanah
6. Zyaini Bharkah
Pertemuan : 1 (satu)
Dasar Teori :
Alsin Perontok Padi (Power Thresher) adalah alat perontok padi yang
digerakkan oleh suatu motor penggerak yang digunakan sebagai perontok untuk
melepaskan bulir padi dari malainya yang sekaligus dapat membersihkan gabah dari
kotorannya (jerami). Alsin Perontok Padi (Power Thresher) dapat dioperasikan oleh
tiga orang, satu orang sebagai operator yang bertugas untuk merontokkan padi, satu
orang lagi bertugas membantu untuk menghantarkan bahan yang akan dirontokkan
dekat dengan alsin perontok dan seorang lagi mengumpulkan hasil yang telah
dirontokkan berupa gabah dan memasukkannya ke dalam karung siap untuk diangkut.
Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan sabit
bergerigi atau alat mesin pemotong padi (reaper).
Alsin Perontok Padi (Power Thresher) ini dapat dipakai untuk merontok biji-
bijian (padi, jagung dan kedelai) disebut juga Power ThresherMultiguna dan
dilengkapi dengan pengayak dan kipas pembersih sehingga biji-bijian/ gabah yang
dihasilkan relatif bersih.
Power Thresher tipe drum
terbukaSpesifikasi :
1. Motor Pengerak :
Model/ bahan bakar : Silinder 4 langkah / solar (diesel)
Daya/ putaran : 6 – 8 HP/ 2200 – 2400 rpm
Sistem pendingin : Radiator
Sistem kompresi : Direct injection
2. Unit
Thresher :
Dimensi :
Panjang : 1.500 – 1.800 mm
Lebar : 900 – 1.300 mm
Tinggi : 1.100 – 1.500 mm
Berat alat tanpa mesin : maksimum 100 kg
3. Bahan konstruksi :
Kerangka : Besi siku 40x40 mm, tebal 3 mm
Dinding : Plat baja tebal minimum 1,0 mm
Penutup selinder : Plat baja, tebal min 2,0 mm
Saringan : Kawat baja/besi bekel ∅ 6 mm
4. Selinder perontok :
Diameter : 280 – 320 mm
Jumlah gigi perontok : 8 – 12 buah per baris
Lebar silinder : 650 – 750 mm
Tinggi gigi perontok : 65 – 75 mm
Jarak gigi perontok : 50 – 70 mm
Putaran poros silinder : 600 – 700 rpm
5. Unjuk Kerja :
Kapasitas out put : Minimum 650 kg/jam (gabah)
Persentase Kehilangan Hasil : Maksimum 5 %
Tingkat Kebersihan : Minimum 95 %
: Minimum 90 % (dengan ayakan)
: Minimum 60 % (tanpa ayakan)
Tujuan :
Melakukan identifikasi mesin Power Thresher
Metode :
Melakukan pengamatan secara langsung dan mencari referensi di internet.
Gambar 1
Gambar 2
3. Belt transmisi
Berfungsi sebagai penghubung penggerak dari motor mesin yang adadibawah
menuju ke atas bagian perontok padi yang menggerakkan gerigi-gerigi yang
ada didalam drum perontok padi.
Gambar 3
4. Blower (Kipas)
Berfungsi untuk menghembus kotoran-kotoran ringan yang tercampur pada
gabah hampa,potongan malai dan kipas penghembus ini mempunyai sebuah
poros (as) yang pada ujungnya terdapat sebuah puli pemutar, dimana puli
pemutar tersebut dihubungkan dengan puli lainnya yang dipasang pada poros
silinder perontok untuk memperoleh tenaga gerak yang dapat memutar kipas
penghembus.
Gambar 4
5. Rumah / kerangka perontok
Berfungsi untuk melekatkan dan menempatkan seluruh bagian/komponen mesin
seperti bantalan atau dudukan baik komponen yang berputar maupun yang
tidak berputar, untuk menahan percikan dari padi yang sedang digiling juga
agar tidak bertebaran kemana-mana.
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
KESIMPULAN
Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Perontok Padi (Power Thresher) adalah alat
perontok padi yang digerakkan oleh suatu motor penggerak yang digunakan sebagai
perontok untuk melepaskan bulir padi dari malainya yang sekaligus dapat
membersihkan gabah dari kotorannya (jerami). alsin perontok padi dapat
dioperasikan oleh tiga orang, satu orang sebagai operator yang bertugas untuk
merontokkan padi, satu orang lagi bertugas membantu untuk menghantarkan bahan
yang akan dirontokkan dekat dengan alat perontok dan seorang lagi mengumpulkan
hasil yang telah dirontokkan berupa gabah dan memasukkannya ke dalam karung
siap untuk untuk diangkut.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1989. Standar Nasional Indonesia (SNI) Mesin
Perontok Padi, Cara Uji Unjuk Kerja. http//BSNI.go.id. Diakses pada tanggal 7
Juni 2016.
Hasbullah, R., dan Indaryani, R. 2009. Penggunaan Teknologi Perontokan untuk
Menekan Susut dan Mempertahankan Kualitas Gabah. Jurnal Keteknikan
Pertanian Vol. 23, No.2, Oktober 2009.
Herawati, H. 2008. Mekanisme dan Kinerja pada Sistem Perontokan Padi. Peneliti
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Jurnal Provinsi Jawa
Tengah Vol. 6, No 2, Desember 2008.
Mulsanti, I.W., Wahyuni, S., dan Setyono, A. 2007. Pengaruh Kecepatan Putar Silinder
Mesin Perontok Terhadap Mutu Benih Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi.
Setyono, A. 2000. Teknologi Penanganan Pascapanen Padi. Balai Penelitian Tanaman
Padi: Sukamandi.