Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRE-CONFERENCE FIELD LAB KEHAMILAN PATOLOGI

“IBU HAMIL DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK)”

Disusun Oleh :

ATIKA DEWI YULYANI

1811060010

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2020

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dilakukan Preconference Laporan pendahuluan “KEK pada Ibu Hamil” di


Ruang KIA pada tanggal 20 November 2020 di PMB Bidan Hj. Nani Rohaeni Amd.Keb,
Desa Negla Kec. Losari Kab Brebes.

Brebes, 20 November 2020

Pembimbing Akademik. CI
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,,,

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan preconference yang berjudul
“Ibu Hamil Dengan KEK”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini dan
usaha yang penulis lakukan tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis dengan besar hati mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
laporan ini, terutama untuk ibu Dosen yang senantiasa membimbing saya dalam pembuatan
laporan ini serta tidak lepas pula bantuan ibu bidan Hj. Nani Rohaeni Amd.Keb yang telah
senantiasa mengizinkan saya untuk melaksanakan field lab kehamilan patologi ini di PMB
milik beliau hingga terselesaikannya laporan ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan,
semoga laporan ini bermanfaat bagi peneliti, pembaca, maupun pihak lain yang
memanfaatkannya.

Brebes, 20 November 2020

Penulis,
Atika Dewi Yulyani

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan


keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang wanita
dan merupakan masa kehidupan yang penting (Depkes, 2000).
Masalah gizi yang sering dijumpai pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi
Kronis (KEK) dan anemia (Waryana, 2010).
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan
lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS)
dan ibu hamil (Irianto, 2014). Permasalahan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
merupakan permasalahan mendasar yang perlu mendapatkan penanganan yang lebih
baik (Dinkes DIY, 2017). Ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK)
atau kurang gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu, saat proses
persalinan maupun pada janin.
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya meningkatkan
risiko terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit infeksi (Irianto,2014).
Dampak Kurang Energi Kronis terhadap proses persalinan diantaranya akan berisiko
terjadinya persalinan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), dan persalinan
dengan operasi cederung meningkat (Agria, 2012).
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap janin diantaranya berisiko
terjadinya proses pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Waryana, 2010).
Masalah ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) disebabkan konsumsi zat gizi yang
masih kurang.
Menurut Arisman (2010) penyebab lain terjadinya Kurang Energi Kronis
(KEK) adalah penyakit infeksi, ibu hamil yang asupan makannya cukup tetapi
menderita suatu penyakit atau sakit maka mengalami masalah yang ditandai dengan
menurunnya nafsu makan yang menyebabkan asupan makan berkurang dan ibu hamil
yang asupan makannya kurang dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang penyakit. Tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan ibu tentang gizi
kurang dan pendapatan keluarga yang tidak memadahi juga berpengaruh dalam
pemenuhan kebutuhan gizi ibu (Arisman, 2010).
Paritas ibu yang tinggi atau terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat
gizi tubuh, jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu tidak memperoleh
kesempatan untuk memperbaiki tubuh setelah melahirkan, ibu hamil yang beban kerja
yang tinggi juga membutuhkan lebih banyak energi karena cadangan energinya dibagi
untuk dirinya sendiri, janin dan pekerjaannya (Arisman, 2010).
Kecukupan gizi saat kehamilan sangat berpengaruh pada perkembangan fisik
dan kognitif bayi yang akan dilahirkan dan berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi dimasa yang akan datang (Kemenkes, 2015). Selama masa
kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin yang optimal (Irianto, 2014).

Anda mungkin juga menyukai