Anda di halaman 1dari 6

HASIL TUTORIAL 2

BLOK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Disusun Oleh :

1. Atika Dewi Yulyani (1811060010)


2. Vina Nur Kartika (1811060011)
3. Alma Merila Allodia (1811060012)
4. Fidya Hanifa (1811060013)
5. Laela Khaerotun Nisa (1811060014)
6. Sri Muryati (1811060015)
7. Oxyana Auralia D. E. S ( 1811060017)
8. Ngafiatu Rahayu (1811060030)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
SKENARIO 2 : INDONESIA SEHAT
Dalam mewujudkan Pembangunan Kesehatan Kementerian Indonesia merumuskan
Visi “Indonesia Sehat 2025” yang dimana Visi ini diharapkan mampu meningkatkan
derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam
mewujudkan visi tersebut tugas dari seorang bidan desa harus melakukan Kerjasama
melalui lintas sektor maupun lintas disiplin sehingga dapat terwujud kegiatan-kegiatan
seperti program MPS, Safe Motherhood, Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan terciptanya
Desa siaga.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak dalam bidang kesehatan menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan calon ibu, ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam
upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan
persalinan. Selain itu pelayanan dalam bidang Kesehatan yang menjadi perioritas
bidan adalah pelayanan kespro, KB dan klimakterium/menopause.
Bidan merupakan ujung tombak dalam peningkatan derajat Kesehatan, terutama bidan
di komunitas/di desa yang dimana bidan di tuntut untuk memberikan pelayanan 24
jam terkait kehamilan, persalinan dan kasus kegawatdarutan, oleh karena itu bidan
harus di bekali dengan dengan pelatihan untuk pengembagan softskill sehingga bidan
akan dapat bekerja disetiap kondisi masyarakat dengan memperlihatkan moral yang
baik sehingga memberikan layanan optimal.
LANGKAH 1 : KATA SULIT DAN KLARIFIKASI KATA SULIT

KATA SULIT :

1. Program MPS ( Alma )


2. Safe Motherhood ( Oxyana )
3. GSI ( Laela )
4. Program Desa Siaga ( Atika )
5. Softskill (Vina)

KLARIFIKASI KATA SULIT :

1. Upaya untuk percepatan penurunan AKI ( Atika )


2. Safe motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh perempuan
menerima perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan bersalin ( Sri )
3. GSI merupakan gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang
dilaksanakan bersama-sama. Yaitu, antara pemerintah dan masyarakat untuk lebih
meningkatkan, kesadaran, dan kepedulian terhadap kesehatan ibu dan bayi ( Laela )
4. Program Desa Siaga adalah desa yang memiliki penduduk yang kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mengatasi masalah pada desa tersebut
(Alma)
5. Softskill adalah kepribadian, atribut personal, serta kemampuan komunikasi yang
dibutuhkan untuk sukses dalam sebuah pekerjaan (Ngafiatu)

LANGKAH 2 : RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa program MPS menjadi program yang di canangkan oleh pemerintah?


(Alma)
2. Apa saja program kesehatan yang terkait dengan program kesehatan ibu dan anak?
(Fidya)
3. Apa yang dimaksud dengan kerja sama lintas sector? (Atika)
4. Upaya apa saja yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat dalam megatasi
situasi gawat darurat aspek non klinik? (Vina)
5. Apa saja faktor-faktor yang dapat mewujudkan keberhasilan program-program dalam
situasi gawat darurat aspek non klinik? (Atika)
LANGKAH 3 : ANALISIS MASALAH

1. Karena program MPS dicanangkan pemerintah untuk mempercepat mengatasi angka


kematian ibu dan bayi. (Ngafiatu). karena untuk mengurangi dan menekan angka
kematian ibu dan anak yang cukup tinggi, pemerintah Indonesia mengeluarkan
berbagai kebijakan dan membuat program yang terus di update agar mengalami
pembaruan dan penyempurnaan. Melalui beberapa pendekatan AKI oleh pemerintah
antara lain gerakan safe motherhood, buku KIA, gerakan sayang Ibu, Making
Pregnancy safer (MPS), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Program
Expanding Mathernal and Neonatal Safer (EMAS), Desa Siaga dan sebagainya.
(Oxyana). meningkatkan kapasitas pemerintah, meningkatkan sistem untuk
monitoring pelayanan kesehatab ibu dan anak, mendorong pelayanan di tingkat
keluarga dan masyarakat (Vina)
2. Kesehatan yang menyangkut pemeliharaan pelayanan seperti pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah (Alma)
3. Kerja sama dengan organisasi lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah desa.
( Fidya)
4. Upaya yang dilakukan : bisa mengikuti pelatihan gawat darurat, bisa membentuk desa
siaga, melatih masyarakat tersebut mengenai cara mengatasi bencana dan
menanggulangi nya (Alma). Upaya non klinik yg di lakukan yaitu pemberian
informasi kesehatan kepada masyarakat melalui penyuluhan maupun pelatihan,
pelatihan dapat berupa pelatihan kegawatdaruratan atau tanggap bencana, dan
membentuk desa siaga (Atika)
5. Anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen, peran dan tanggung jawab (Atika)
LANGKAH 4 : PROBLEM TREE

Program kesehatan terkait


peningkatan status KIA

Implementasi Upaya bidan Macam-macam Cara mengelola Kompetensi yang


dan pengelolaan dalam program program harus di miliki
peningkatan kesehatan terkait kesehatan oleh bidan untuk
status KIA peningkatan terkait dengan meningkatkan
status KIA peningkatan status KIA
KIA

Pemeliharaan Pelayanan Kesehatan Perkawinan dan


KIA KB dan lansia keluarga sehat
Kespro

LANGKAH 5 : LO

1. Mahasiswa mampu mengetahui implementasi dan pengelolaan program KIA terkait


pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, pelayanan KB dan Kespro, serta kesehatan
lansia.
2. Mahasiswa mampu mengetahui upaya bidan dalam peningkatan status KIA.
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengelola program kesehatan terkait dengan
peningkatan KIA.
4. Mahasiswa mampu mengetahui kompetensi yang harus dimiliki oleh bidan untuk
meningkatkan status KIA.

Anda mungkin juga menyukai