Anda di halaman 1dari 5

Nama : Atika Dewi Yulyani

NIM : 1811060010
Dosen Pengampu : Khamidah Achyar, M.Keb

JAWABAN

1. Prevalensi gejala menopause pada wanita Afrika sangat tinggi.


2. gejala menopause yang terjadi berdasarkan jurnal tersebut. Pada wanita amerika serikat,
amerika selatan, australia dan eropa.
- Wanita dari Amerika Selatan mengeluh tentang terjadinya depresi, disfungsi seksual
dan ketidaknyamanan yang terkait dengan otot dan nyeri sendi.
- Gejala yang paling banyak dilaporkan oleh wanita di Amerika Serikat adalah rasa
sakit yang terkait dengan: otot dan sendi.
- Wanita di Australia menderita terutama karena gejala vasomotor dan disfungsi
seksual dalam kelompok wanita yang disurvei di Asia, diamati peningkatan yang
mengkhawatirkan dalam proporsi wanita yang melaporkan gangguan depresi.
3. Hasil penelitian dari jurnal the treatment of climacteric symptoms :
Wanita perimenopause sering menderita gejala klimakterik. Biasanya, wanita yang
mengalami menopause mengeluh gelombang panas dan kekeringan pada vagina.
Berdasarkan uji coba terkontrol secara acak serta pedoman nasional dan internasional,
HT adalah pengobatan yang paling efektif untuk gejala vasomotor dan juga memperbaiki
vulvovaginal atrophia; untuk indikasi terakhir, HT lebih disukai admin ditertibkan secara
lokal. Terapi estrogen pervaginam menurunkan frekuensi infeksi saluran kemih berulang.
Namun, HT dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, termasuk stroke,
kejadian tromboemboli, penyakit kandung empedu, dan kanker payudara. Pengobatan
alternatif untuk gejala klimakterik memiliki sedikit atau tidak ada kemanjuran.
4. Efektifitas terapi sulih hormone pada wanita menopause secara umum :
Banyak uji coba double-blind terkontrol plasebo telah menunjukkan bahwa HT
mengurangi gejala vasomotor. Dia menurunkan frekuensi hot flash sekitar 75%. Estrogen
telah terbukti efektif, kadang-kadang dalam kombinasi dengan gestagens dan tibolone.
Efek samping yang dilaporkan termasuk nyeri payudara, rahim, perdarahan, perdarahan,
artralgia, perubahan emosional (iritabilitas, kehilangan motivasi, depresi, lainnya), dan,
lebih jarang, mual, muntah, sakit kepala, perubahan berat badan, ruam, dan pruritus
(risiko relatif, 1.41; Interval kepercayaan 95%, 1,00–1,99). Risiko titik akhir klinis
penting lainnya adalah disebutkan dalam subbagian lain dari ulasan ini. NS kemanjuran
HT dinilai tinggi dalam pernyataan posisi dari Masyarakat Menopause Amerika Utara,
diterbitkan pada tahun 2010 dan mengikuti pedoman S3 Jerman dalam bentuk yang
diperbarui Terapi estrogen (ET) dengan atau tanpa administrasi tambahan gestagens
adalah dinyatakan sebagai pengobatan yang paling efektif untuk pergejala vasomotor
menopause. Yang terakhir adalah indikasi utama untuk HT.
5. Hubungan kadar mg dan zn terhadap tingkat keparahan depresi pada wanita
postmenopouse yaitu untuk menilai tingkat keparahan dari gejala depresi pada wanita
postmenopuse tersebut.
Nama : Atika Dewi Yulyani

NIM : 1811060010

Dosen Pengampu : Evicena Naftuchah Riani, M.Kes

JAWABAN

1. Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut
jenis kelamin. Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas,
yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural.
2. Tanggapan saya mengenai bias gender yaitu bahwasannya pada zaman sekarang wanita
dan laki-laki itu sama walaupun laki-laki itu sendiri masih di nilai sebagai kepala
keluarga kelak yang nantinya akan bertanggung jawab atas keluarganya, tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa perempuan bisa menyetarai laki-laki dalam persamaan
haknya. Bias gender dapat dicegah dengan mendidik dan mengasuh anak secara adil,
selain itu juga dengan mengedukasi seks serta karakter anak sejak dini. Dengan
mengurangi adanya bias gender, maka akan mendorong kesetaraan guna mewujudkan
pembangunan yang adil dan setara bagi pria dan wanita.
3. Menurut saya kasus penyimpangan perilaku seksual tersebut jelas merupakan perilaku
yang sangat menyimpang, jelas sekali hal ini perlu di cegah sedini mungkin agar perilaku
penyimpangan seksual tidak terulang kembali dan terjadi lagi. Menurut saya SAMA,
karena orang yang melakukan perilaku penyimpangan seksual salah satunya yaitu dengan
melakukan penyimpangan orientasi seksual. Sejatinya tidak ada yang salah dengan
orientasi seksual, karena orientasi setiap orang berbeda namun jika orientasi tersebut
disalah artikan atau di simpangkan maka perilaku tersebut masuk ke perilaku
penyimpangan seksual.
4. Peran bidan dalam kasus tersebut yaitu seharusnya seorang bidan harus memberikan
pedidikan kesehatan terlebih dahulu kepada pasiennya seperti memberikan pemahaman
tentang HIV, kemudian bagaimana penularannya dll, sehingga pasien tersebut tidak
merasa sakit hati ketika di tolak untuk dilakukan tindakan.
5. ODHA yang tidak memiliki social support dan mengalami stigma/diskriminasi jelas akan
mempengaruhi kualitas hidupnya, karena ODHA tersebut sudah merasa sangat dikucilkan
oleh masyarakat sehingga ketika ODHA tersebut mengalami sesuatu pada dirinya susah
untuk meminta tolong kepada masyarakat, hal inilah yang akan menambah dan
memperburuk kualitas hidupnya. Lalu bagaimana cara mengurangi diskriminasinya
tersebut ? yaitu dengan sedikit-demi sedikit memberikan pendidikan kesehatan dengan
melalui pedektan kepada masyarakat dengan memberikan materi pemahaman tentang
penyakit HIV, penularannya, dll. Sehingga masyarakat akan faham dan mengerti dan
ODHA pun tidak dikucilkan, ODHA juga memiliki hak sama seperti kita yang sehat.
6. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker
bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan
ikat pada payudara.
Penyebab kanker payudara yaitu, diet ketat, keturunan, tidak mau menyusui, pola hidup
tidak sehat, kurang menjaga kebersihan, dll.
Pencegahan dini kanker payudara yaitu : Mengonsumsi makanan bergizi seimbang,
menghindari minum alkohol, melakukan olahraga secara rutin, menjaga berat badan
ideal, menghentikan kebiasaan merokok, menyusui secara rutin jika dalam masa
menyusui.
Pemeriksaan yang dapat dilakkan oleh bidan pada pemeriksaa kanker payudara yaitu :
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Berikut cara pemeriksaan payudara yang bisa dilakukan sendiri:
a. Inspeksi (melihat) payudara di muka cermin Berdirilah di muka cermin, kemudian
gantungkan kedua lengan secara lemas disisi tubuh.
Perhatikan apakah ada kelainan pada payudara, seperti :
• ketidaktarikan kulit,
• puting susu masuk ke dalam,
• benjolan,
• borok pada payudara,
• perubahan warna kulit,
• pori-pori yang melebar seperti kulit jeruk,
• atau ketidaksamaan bentuk/besar payudara kanan dan kiri.
• Kemudian angkat kedua lengan di samping kepala. Perhatikan apakah ada kelainan ata
ketidaksamaan gerakan payudara kanankiri pada saat lengan diangkat.
b. Palpasi (meraba) payudara sambil berbaring Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan
ujung 4 jari tangan (jari telunjuk sampai dengan kelingking) kecuali jempol. Lakukan
perabaan, dengan tangan kiri untuk payudara kanan dan dengan tangan kanan untuk
payudara kiri. Pada saat memeriksa payudara sebelah kanan, punggung kiri diganjal
bental, demikian pula sebaliknya saat memeriksa payudara kiri. Lakukan palpasi dengan
sirkuler (melingkar), mengitari putting susu kemudian pindah ke daerah di atasnya,
lakukan itu secara melingkar juga. demikian seterusnya sampai ke tepi. Perhatikan,
apakah ada perbedaan kepadatan antara payudara kanan dengan payudara kiri, atau teraba
benjolan, dan terasa nyeri pada bagian yang anda raba, kalau iya pastikan di mana
letaknya.
c. Memijat puting susu dengan jari
Perhatikan apakah ada cairan abnormal yang keluar dari putting susu, seperti cairan
jernih, nanah, darah atau yang lainnya.

Peran bidan dalam deteksi adanya kanker payudara yaitu, selain melakukan pemeriksaan
atau deteksi dini dengan SADARI, peran bidan dalam kasus ini juga seorang bidan
seharusnya memberikan edukasi mengenai bahayanya kanker payudara, pengertian,
pencegahan, dll mengenai kanker payudara ini.

Anda mungkin juga menyukai